44
dengan akta yang dibuat oleh PPAT dan wajib didaftarkan kepada Kantor Pertanahan KabupatenKota setempat untuk dicatat dalam Buku Tanah.
4. Kewajiban dan Hak Pemegang Hak Pakai
Pemegang Hak Pakai berkewajiban: a. Membayar uang pemasukan yang jumlah dan cara pembayarannya ditetapkan
dalam keputusan pemberian haknya, perjanjian penggunaan tanah Hak Pengelolaan atau dalam perjanjian pemberian Hak Pakai atas tanah Hak Milik;
b. Menggunakan tanah
sesuai dengan
peruntukannya dan
persyaratan sebagaimana ditetapkan dalam keputusan pemberiannya, atau perjanjian
penggunaan tanah Hak Pengelolaan atau perjanjian pemberian Hak Pakai atas tanah Hak Milik;
c. Memelihara dengan baik tanah dan bangunan yang ada di atasnya serta menjaga kelestarian lingkungan hidup;
d. Menyerahkan kembali tanah yang diberikan dengan Hak Pakai kepada negara, pemegang Hak Pengelolaan atau pemilik tanah sesudah Hak Pakai tersebut
hapus; e. Menyerahkan sertipikat Hak Pakai yang telah hapus kepada Kepala Kantor
Pertanahan KabupatenKota setempat; dan f. Memberikan jalan keluar atau jalan air atau kemudahan lain bagi pekarangan
atau bidang tanah yang terkurung oleh tanah Hak Pakai.
85
Pemegang Hak Pakai berhak: 1 Menguasai dan menggunakan tanah selama waktu tertentu untuk keperluan
pribadi atau usahanya; 2 Memindahkan Hak Pakai kepada pihak lain;
3 Membebaninya dengan Hak Tanggungan; 4 Menguasai dan menggunakan tanah untuk jangka waktu yang tidak ditentukan
selama tanahnya digunakan untuk keperluan tertentu.
86
5. Peralihan Hak Pakai
Hak Pakai yang diberikan atas tanah negara untuk jangka waktu tertentu dan Hak Pakai atas tanah Hak Pengelolaan dapat beralih dan dialihkan kepada pihak lain.
Hak Pakai atas tanah Hak Milik hanya dapat dialihkan apabila Hak Pakai tersebut
85
Lihat Pasal 50 dan Pasal 51 PP No. 401996.
86
Lihat Pasal 52 PP No. 401996.
Universitas Sumatera Utara
45
dimungkinkan dalam perjanjian pemberian Hak Pakai atas tanah Hak Milik yang bersangkutan. Hak Pakai atas tanah negara yang diberikan untuk jangka waktu yang
tidak ditentukan selama digunakan untuk keperluan tertentu tidak dapat dialihkan kepada pihak lain. Hak Pakai yang dipunyai oleh departemen, lembaga pemerintah
non-departemen, pemerintah daerah, badan-badan keagamaan dan sosial, perwakilan negara asing, dan perwakilan badan internasional tidak dapat dialihkan kepada pihak
lain. Hak Pakai yang dipunyai oleh badan hukum publik disebut Hak Pakai publik
ada right to use, yaitu menggunakannya untuk waktu yang tidak terbatas selama pelaksanaan tugas, namun tidak ada right of dispossal, yaitu tidak dapat dialihkan
dalam bentuk apa pun kepada pihak ketiga dan juga tidak dapat dijadikan objek Hak Tanggungan.
87
Demikian halnya Hak Pakai yang dimiliki oleh Pemko Medan tidak dapat dialihkan kepada pihak ketiga.
Peralihan Hak Pakai karena pewarisan harus dibuktikan dengan surat wasiat atau surat keterangan sebagai ahli waris yang dibuat oleh pejabat yang berwenang,
surat keterangan kematian pemegang Hak Pakai yang dibuat oleh pejabat yang berwenang, bukti identitas para ahli waris, Sertipikat Hak Pakai yang bersangkutan.
Prosedur peralihan Hak Pakai karena pewarisan diatur dalam Pasal 54 PP No. 401996 jo. Pasal 42 PP No. 241997 jo. Pasal 111 dan Pasal 112 Permen
AgrariaKepala BPN No. 3 Tahun 1997.
87
A.P. Parlindungan, “Beberapa Konsep tentang Hak-hak Atas Tanah”, Majalah CSIS, Tahun XX No. 2, Jakarta: Maret-April, 1991, hlm. 135.
Universitas Sumatera Utara
46
Peralihan Hak Pakai karena jual beli, tukar-menukar, hibah, penyertaan dalam modal perusahaan wajib dibuktikan dengan akta yang dibuat oleh dan dihadapan
PPAT kecuali yang harus dibuktikan dengan Berita Acara Lelang atau Risalah Lelang yang dibuat oleh pejabat dari Kantor Lelang.
Prosedur pemindahan Hak Pakai karena jual beli, tukar-menukar, hibah, penyertaan pemasukan dalam modal perusahaan diatur dalam Pasal 54 PP No.
401996 jo. Pasal 37 hingga Pasal 40 PP No. 241997 jo. Pasal 97 hingga Pasal 106 Permen AgrariaKepala BPN No. 3 Tahun 1997. Sedangkan prosedur pemindahan
Hak Pakai karena lelang diatur dalam Pasal 54 PP No. 401996 jo. Pasal 4l PP No. 241997 jo. Pasal 107 sampai dengan Pasal 110 Permen AgrariaKepala BPN No. 3
Tahun 1997. Peralihan Hak Pakai wajib didaftarkan kepada Kepala Kantor Pertanahan
KabupatenKota setempat untuk dicatat dalam Buku Tanah dan dilakukan perubahan nama dalam Sertipikat Hak Pakai dari pemegang Hak Pakai semula kepada pemegang
Hak Pakai yang baru. Peralihan Hak Pakai atas tanah negara harus dilakukan dengan izin dari
pejabat yang berwenang. Peralihan Hak Pakai atas tanah Hak Pengelolaan harus dilakukan dengan persetujuan tertulis terlebih dahulu dari pemegang Hak
Pengelolaan, dan peralihan Hak Pakai atas tanah Hak Milik harus dilakukan dengan persetujuan tertulis terlebih dahulu dari pemilik tanah yang bersangkutan.
6. Hapus dan Akibat Hapusnya Hak Pakai