12
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan yang menjadi fokus pengkajian dalam tesis ini sebagai berikut:
1. Faktor-faktor apakah yang dapat membatalkan Sertipikat Hak Pakai No. 765
menurut Putusan Mahkamah Agung No. 981KPdt2009?
2. Apakah dasar pembatalan Sertipikat Hak Pakai No. 765 dapat dibenarkan
menurut hukum?
3. Bagaimana perlindungan hukum terhadap pemilik Sertipikat Hak Pakai No.
765?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui dan menganalisa faktor-faktor yang dapat membatalkan
Sertipikat Hak Pakai No. 765 menurut Putusan Mahkamah Agung No. 981KPdt2009.
2. Untuk mengetahui dan menganalisa dasar pembatalan Sertipikat Hak Pakai
No. 765, apakah dapat dibenarkan menurut hukum.
3. Untuk mengetahui dan menganalisa perlindungan hukum yang diberikan
negara terhadap pemilik Sertipikat Hak Pakai No. 765.
Universitas Sumatera Utara
13
D. Manfaat Penelitian
Selain tujuan penelitian tersebut di atas, penulis berharap dari penelitian ini dapat mencapai manfaat sebagai berikut:
1. Manfaat secara Teoritis
Penulisan ini sekiranya dapat memperkaya khasanah pengetahuan di bidang Hukum Agraria khususnya mengenai ketentuan hukum pembatalan Sertipikat
Hak Pakai.
2. Manfaat secara Praktis
Hasil dari penulisan tesis ini diharapkan akan memberikan pemahaman yang jelas kepada Pemko Medan, BPN Kota Medan Perhimpunan Hin An Hui
Koan, masyarakat umum dan para akademisi mengenai faktor-faktor yang dapat membatalkan Sertipikat Hak Pakai, mekanisme pembatalannya menurut
hukum yang berlaku dan perlindungan hukum yang diberikan negara terhadap pemilik sertipikat yang dibatalkan khususnya Sertipikat Hak Pakai No. 765.
E. Keaslian Penelitian
Berdasarkan penelusuran kepustakaan khususnya di lingkungan Universitas Sumatera Utara dan penelusuran melalui internet di berbagai Program Studi Ilmu
Hukum dan Magister Kenotariatan di seluruh universitas di Indonesia, penelitian
dengan judul “Analisis Yuridis terhadap Putusan Mahkamah Agung No. 981kPdt2009 tentang Pembatalan Sertifikat Hak Pakai Pemerintah Kota
Medan No. 765” , belum pernah dilakukan oleh peneliti sebelumnya, dengan
Universitas Sumatera Utara
14
demikian penelitian ini adalah asli dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan hukum. Adapun pengutipan-pengutipan yang dilakukan pada bagian-bagian
tertentu dari hasil karya orang lain dalam penulisan tesis ini, telah dicantumkan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah, dan etika penulisan ilmiah.
Berikut dikemukakan beberapa penelitian yang berkenaan dengan penelitian ini, sebagai berikut:
1. Serilela Masidah, Program Magister Kenotariatan Universitas Sumatera Utara, Medan, 2012, dengan judul penelitian “Tinjauan Yuridis Pembatalan
Sertipikat Ganda: Studi Kasus Putusan PTUN Nomor 53G.TUN2005PTUN- MDN”. Rumusan masalah penelitian:
a. Bagaimana faktor-faktor penyebab timbulnya sengketa pembatalan
sertipikat ganda? b.
Bagaimana kewenangan PTUN dalam pembatalan sertipikat ganda? c.
Bagaimana pertimbangan hukum hakim dalam pembatalan sertipikat ganda?
2. Sriyanti Achmad,
Program Studi
Magister Kenotariatan
Universitas Diponegoro, Semarang, 2008, dengan judul penelitian “Pembatalan dan
Penerbitan Sertipikat Hak Atas Tanah Pengganti Studi Kasus Pembatalan Sertipikat Putusan MA No. 987 KPdt2004”. Rumusan masalah penelitian:
a. Bagaimana kepastian hukum sertipikat hak atas tanah pengganti atas
pelaksanaan putusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap, yang kemudian dibatalkan oleh putusan PTUN?
Universitas Sumatera Utara
15
b. Bagaimana perlindungan yang diberikan oleh hukum terhadap pihak yang
tercatat dalam sertipikat hak atas tanah pengganti tersebut? 3. Suriyati Tanjung, Program Magister Kenotariatan Universitas Sumatera
Utara, Medan, 2006, dengan judul penelitian “Pembatalan Sertipikat Hak Atas Tanah dan Perlindungan Pihak Ketiga yang Beritikad Baik Studi pada
Pengadilan Tata Usaha Negara Medan”. Rumusan masalah penelitian: a. Faktor-faktor apa saja yang mengakibatkan sertipikat hak atas tanah
sebagai alat bukti yang kuat dapat dibatalkan? b.
Bagaimanakah mekanisme pembatalan sertipikat hak atas tanah? c.
Bagaimana perlindungan hukum terhadap kepentingan pihak ketiga yang beritikad baik, dalam hal sertipikat hak atas tanah dibatalkan oleh
Pengadilan dan konsekwensi hukumnya?
F. Kerangka Teori dan Konsepsional