Asal Tanah dan Terjadinya Hak Pakai

37 3 Departemen, lembaga pemerintah non-departemen, dan pemerintah daerah. 4 Badan-badan keagamaan dan sosial. 5 Orang asing yang berkedudukan di Indonesia. 6 Badan hukum asing yang mempunyai perwakilan di Indonesia. 7 Perwakilan negara asing dan perwakilan badan internasional. Bagi pemegang Hak Pakai yang tidak memenuhi syarat sebagai pemegang Hak Pakai, maka dalam waktu 1 satu tahun wajib melepaskan atau mengalihkan Hak Pakainya kepada pihak lain yang memenuhi syarat. Kalau hal ini tidak dilakukan, maka Hak Pakainya hapus karena hukum dengan ketentuan hak-hak pihak lain yang terkait dengan Hak Pakai tetap diperhatikan. 73 Berdasarkan ketentuan pada Pasal 39 PP No. 401996, Pemko Medan berhak mendapatkan Hak Pakai lihat point 3. Sehingga tidak beralasan bagi Perhimpunan menyatakan bahwa Pemko Medan sebagai pihak yang tidak berhak atas Sertipikat Hak Pakai No. 765Pusat Pasar yang telah diterbitkan oleh Kantor Pertanahan Kota Medan sebagai pihak yang berwenang mengeluarkan sertipikat.

2. Asal Tanah dan Terjadinya Hak Pakai

Asal tanah Hak Pakai adalah tanah yang dikuasai langsung oleh negara atau tanah milik orang lain, 74 sedangkan Pasal 41 PP No. 401996 lebih tegas menyebutkan bahwa tanah yang dapat diberikan dengan Hak Pakai adalah tanah negara, tanah Hak Pengelolaan, atau tanah Hak Milik. Terjadinya Hak Pakai berdasarkan asal tanahnya dapat dijelaskan sebagai berikut: 73 Pasal 40 PP No. 401996. 74 Pasal 4l ayat 1 UUPA. Universitas Sumatera Utara 38 a. Hak Pakai atas tanah negara Hak Pakai ini diberikan dengan keputusan pemberian hak oleh Kepala BPN RI, atau pejabat BPN RI yang diberikan pelimpahan kewenangan. 75 Hak Pakai ini terjadi sejak keputusan pemberian Hak Pakai didaftarkan kepada Kepala Kantor Pertanahan KabupatenKota setempat untuk dicatat dalam Buku Tanah dan diterbitkan sertipikat sebagai tanda bukti haknya. 76 Hak Pakai Khusus right to use-nya adalah mempergunakan tanah untuk pelaksanaan tugasnya atas tanah dari Hak Menguasai Negara. Right of disposal-nya tidak dapat dialihkan dan juga tidak dapat sebagai objek hak tanggungan. Jangka waktunya tidak terbatas selama masih dipergunakan untuk pelaksanaan tugasnya tersebut. Subyek dari Hak Pakai Khusus ini adalah: 77 1 Publiekrechtelijk, adalah departemen, direktorat jenderal, lembaga pemerintahan non departemen, pemerintah daerah, otorita dan sebagainya. 2 Publiekrechtelijk internasional, adalah perwakilan negara-negara asing, untuk kantor dan rumah. 3 Publiekrechtelijk agama dan sosial, maksudnya organisasi keagamaan dan sosial, tentunya dengan rekomendasi dari Departemen Agama dan Sosial. b. Hak Pakai atas tanah Hak Pengelolaan 75 Lihat Pasal 42 ayat 1 UUPA. 76 Lihat Pasal 43 ayat 3 UUPA. Pasal 5 Peraturan Menteri AgrariaKepala BPN No. 3 Tahun 1999 menetapkan Kepala Kantor Pertanahan KabupatenKota berwenang menerbitkan keputusan pemberian Hak Pakai, sedangkan Pasal 10-nya memberikan kewenangan kepada Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi untuk menerbitkan keputusan pemberian Hak Pakai, yang diubah oleh Pasal 5, Pasal 9, dan Pasal 11 Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia No. 1 Tahun 2011. Prosedur penerbitan keputusan pemberian Hak Pakai diatur dalam Pasal 50 sampai dengan Pasal 56 Permen AgrariaKepala BPN No. 9 Tahun 1999. 77 AP. Parlindungan, Komentar Atas Undang-Undang Pokok Agraria, Cetakan VIII, Bandung: Mandar Maju, 1998, hlm. 212. Universitas Sumatera Utara 39 Hak Pakai ini diberikan dengan keputusan pemberian hak oleh Kepala Kantor Pertanahan KabupatenKota berdasarkan usul pemegang Hak Pengelolaan. Hak Pakai ini terjadi sejak keputusan pemberian Hak Pakai didaftarkan kepada Kepala Kantor pertanahan KabupatenKota setempat untuk dicatat dalam Buku Tanah dan diterbitkan sertipikat sebagai tanda bukti haknya. Pejabat BPN yang berwenang menerbitkan keputusan pemberian Hak Pakai diatur dalam Permen AgrariaKepala BPN No. 3 Tahun 1999, yang dinyatakan tidak berlaku lagi oleh Peraturan Kepala BPN RI No. 1 Tahun 2011. Prosedur penerbitan keputusan pemberian Hak Pakai diatur dalam Permen AgrariaKepala BPN No. 9 Tahun 1999. c. Hak Pakai atas tanah Hak Milik Hak Pakai ini terjadi dengan pemberian tanah oleh pemilik tanah dengan akta yang dibuat oleh PPAT. Akta PPAT ini wajib didaftarkan ke Kantor Pertanahan KabupatenKota setempat untuk dicatat dalam Buku Tanah. Bentuk akta PPAT ini dimuat dalam Lampiran Permen AgrariaKepala BPN No. 3 Tahun 1997. Dalam penelitian ini, tanah yang menjadi objek sengketa berasal dari Surat Penyerahan Hak Tanah Grant C 78 1683 berdasarkan naskah jual beli tanggal 12 78 Grant C Grant Controleur diatur dalam Pasal VI dan VII Ketentuan Konversi. Grant berasal dari istilah Inggris yaitu: to grant artinya memberi. Istilah grant pertama di Indonesia dipergunakan oleh Sultan Sulaiman 1880 di daerah Lingga, Riau yang meniru sistem Torrens, grondboekhouding. Surat tanah tersebut diberikan kepada para pemilik tanah yang disebut dengan “grant”. Grant tersebut dicap dan ditandatangani Sultan dan pada surat tersebut dinyatakan suatu persil tanah diberikan kepadanya dengan ukuran dan batas-batasnya. A.P. Parlindungan, Berbagai Aspek Pelaksanaan UUPA, Bandung: Alumni, 1983, hlm. 17. Universitas Sumatera Utara 40 Februari 1957 nomor 29 yang dibuat dihadapan Oesman Aldjoeffry, Wakil Notaris di Medan, yang telah didaftarkan di Pejabat Urusan Tanah Kota Besar Medan pada tanggal 28 Maret 1957, sehingga dianggap belum mempunyai kekuatan kepastian hukum karena belum berbentuk sertipikat. Sedangkan tanah dan bangunan yang terletak di Jalan Merbabu No. 28, Kelurahan Pusat Pasar, Kecamatan Medan Kota, Kota Medan yang telah lama ditinggalkan oleh Perhimpunan sejak meletusnya gerakan G 30 SPKI. Sehingga Komando Daerah Militer I Bukit Barisan waktu itu bernama Kodam IIBB selaku Pepelrada, mengambil alihnya dan terakhir digunakan oleh Pemko Medan dengan alas hak Sertipikat Hak Pakai yang diterbitkan oleh Kantor Pertanahan Kota Medan tahun 1996, dengan dasar penerbitan Sertipikat Hak Pakai surat Gubernur Sumatera Utara No. 594.312989 tanggal 18 Mei 1991 yang bertalian dengan surat Menteri Keuangan Republik Indonesia No. S-389NK-031989 tanggal 12 April 1989. Menurut Amran Saragih: 79 “Tanah dan bangunan yang sekarang ini kami tempati merupakan tanah dan bangunan yang diberikan oleh Panglima Daerah Militer Bukit Barisan, untuk digunakan sebagai pusat latihan karate di Provinsi Sumatera Utara. Di mana dahulunya tanah dan bangunan ini merupakan bekas tempat perkumpulan Partai Komunis Indonesia etnis China. Ketika terjadinya penumpasan terhadap anggota dan simpatisan PKI oleh TNI, mereka lari. Sehingga tanah ini dikuasai oleh TNI Komando Distrik Militer Seksi V”. Berdasarkan kondisi di atas, jelaslah bahwa Pemko Medan berhak memperoleh Hak Pakai atas tanah dan bangunan di Jalan Merbabu No. 28 tersebut 79 Hasil wawancara dengan Bapak Amran Saragih bukan nama sebenarnya, pengurus Komite Karate Indonesia, di Kantor KKI Jalan Merbabu No. 28 Medan, pada tanggal 11 Maret 2013, pukul 17.00 WIB. Universitas Sumatera Utara 41 yang berasal dari tanah negara. Hak Pakai ini diberikan dengan keputusan pemberian hak oleh Kepala BPN RI, atau pejabat BPN RI yang diberikan pelimpahan kewenangan.

3. Jangka Waktu Hak Pakai

Dokumen yang terkait

Analisis Putusan Mahkamah Agung Nomor 101/K.Pdt.Sus/Bpsk/2013 Tentang Penolakan Klaim Asuransi Kendaraan Bermotor

22 248 119

Hak dan Kewajiban Kurator Pasca Putusan Pembatalan Pailit Pada Tingkat Kasasi Oleh Mahkamah Agung (Studi Kasus Kepailitan PT. Telkomsel vs PT. Prima Jaya Informatika)

1 38 128

Analisis Putusan Mahkamah Agung Mengenai Putusan yang Dijatuhkan Diluar Pasal yang Didakwakan dalam Perkaran Tindak Pidana Narkotika Kajian Terhadap Putusan Mahkamah Agung Nomor 238 K/Pid.Sus/2012 dan Putusan Mahkamah Agung Nomor 2497 K/Pid.Sus/2011)

18 146 155

Efektivitas Penerapan Yurisprudensi Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 179/K/SIP/1961 Di Dalam Persamaan Hak Mewaris Anak Laki-Laki Dan Anak Perempuan Pada Masyarakat Suku Batak Toba Perkotaan (Studi Di Kecamatan Medan Baru)

2 68 122

Eksekusi Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia No. 609 K/Pdt/2010 Dalam Perkara Perdata Sengketa Tanah Hak Guna Bangunan Dilaksanakan Berdasarkan Penetapan Ketua Pengadilan Negeri

3 78 117

Analisis Hukum Terhadap Putusan Mahkamah Konstitusi Tentang Calon Independen Di Dalam Undang-Undang No.32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah

0 68 130

Penetapan Luas Tanah Pertanian (Studi Kasus : Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 11/Puu-V/2007 Mengenai Pengujian Undang-Undang No: 56 Prp Tahun 1960 Terhadap Undang-Undang Dasar 1945)

4 98 140

Sikap Masyarakat Batak-Karo Terhadap Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia (MA-RI) No.179/K/SIP/1961 Dalam Persamaan Kedudukan Anak Laki-Laki Dan Anak Perempuan Mengenai Hukum Waris (Studi Pada Masyarakat Batak Karo Desa Lingga Kecamatan Simpang...

1 34 150

Efektifitas Penyelesaian Perselisihan Hasil Pemilukada oleh Mahkamah Agung dan Mahkamah Konstitusi

3 55 122

Implementasi Putusan Mahkamah Konstitusi No.92/Puu-X/2012 Ke Dalam Undang-Undang No.17 Tahun 2014 Tentang Mpr, Dpr, Dpd Dan Dprd

0 54 88