20
pemerintah mendapat bentuk yang definitif, artinya perlindungan hukum yang preventif bertujuan untuk mencegah terjadinya sengketa. Sedangkan sebaliknya
perlindungan hukum represif bertujuan untuk menyelesaikan sengketa. Untuk itu sebagai warga negara atau rakyat sudah seharusnya mendapat perlindungan hukum,
adapun alasannya sebagai berikut:
29
1. Karena dalam hal warga negara dan badan hukum perdata tergantung pada keputusan-keputusan dan ketetapan-ketetapan pemerintah seperti kebutuhan
terhadap izin yang diperlukan untuk usaha perdagangan, perusahaan atau pertambangan. Oleh karena itu warga negara dan badan hukum perdata perlu
mendapat perlindungan hukum, terutama untuk memperoleh kepastian hukum yang merupakan faktor penentu bagi kehidupan dunia usaha,
2. Hubungan antara Pemerintah dengan warga negara tidak berjalan dalam posisi sejajar, warga negara sebagai pihak yang lebih lemah dibandingkan dengan
pihak Pemerintah, 3. Berbagai perselisihan warga negara dengan Pemerintah itu berkenaan dengan
keputusan dan ketetapan, sebagai instrumen Pemerintah yang bersifat sepihak dalam melakukan intervensi terhadap kehidupan warga negara. Pembuatan
keputusan dan ketetapan yang didasarkan pada kewenangan bebas akan membuka peluang terjadinya pelanggaran hak-hak warga negara.
2. Konsepsional
Konsepsional penting dirumuskan agar tidak tersesat ke pemahaman lain, di luar maksud penulisan. Konsepsional ini merupakan “alat yang dipakai oleh
hukum di samping yang lain-lain, seperti asas dan standar”. Oleh karena itu kebutuhan untuk membentuk konsepsional merupakan salah satu dari hal-hal yang
dirasakan penting dalam hukum. Konsepsional adalah suatu konstruksi mental, yaitu
29
Philipus M. Hadjon, Pengantar Hukum Tata Usaha Negara Indonesia, Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2000, hlm. 2.
Universitas Sumatera Utara
21
sesuatu yang dihasilkan oleh suatu proses yang berjalan dalam pikiran penelitian untuk keperluan analisis.
30
Kata conceptus berasal dari bahasa Latin, bahasa Belanda: begrip atau pengertian merupakan hal yang dimengerti. Pengertian bukanlah merupakan
“definisi” yang di dalam bahasa Latin adalah definition. Definisi tersebut berarti perumusan bahasa Belanda: omschrijving yang pada hakikatnya merupakan suatu
bentuk ungkapan pengertian di samping aneka bentuk lain yang dikenal di dalam epistemologi atau teori ilmu pengetahuan.
31
Suatu konsepsional pada hakikatnya merupakan suatu pengarah, atau pedoman yang lebih konkrit dari kerangka teoritis tinjauan pustaka yang sering kali
masih bersifat abstrak. Namun demikian, suatu kerangka konsepsional belaka kadang-kadang dirasakan masih juga abstrak, sehingga diperlukan definisi-definisi
operasional yang akan menjadi pegangan konkrit di dalam proses penelitian.
32
Konsepsional atau pengertian merupakan unsur pokok dari suatu penelitian. Kalau masalah dan kerangka teoritisnya sudah jelas, biasanya sudah diketahui pula
fakta mengenai gejala-gejala yang menjadi pokok perhatian, dan suatu konsepsional sebenarnya adalah definisi secara singkat dari sekelompok fakta atau gejala itu. Maka
konsepsional merupakan definisi dari apa yang perlu diamati, konsepsional
30
Satjipto Rahardjo, Ilmu Hukum, Bandung: Citra Aditya Bakti, 1996 dan Aminuddin dan H. Zainal Asikin, Pengantar Metode Penelitian Hukum, Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2005, hlm.
48-49.
31
Konsep berbeda dengan teori, di mana teori biasanya terdiri dari pernyataan yang menjelaskan hubungan kausal antara dua variabel atau lebih. Noeng Muhajir, Metodologi Penelitian
Kualitatif, Edisi III, Yogyakarta: Roke Sarasni, 1996, hlm. 22-23, 58-59. Satjipto Rahardjo, Ilmu Hukum, Ibid, dan Aminuddin dan H. Zainal Asikin, Ibid.
32
Satjipto Rahardjo, Op.Cit, hlm. 30. Lihat H. Zainal Asikin, Pengantar Metode Penelitian Hukum, Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2004, hlm. 48.
Universitas Sumatera Utara
22
menentukan antara variabel-variabel yang ingin menentukan adanya hubungan empiris.
33
Untuk dapat menjawab permasalahan dalam penelitian tesis ini perlu didefinisikan beberapa konsep dasar dalam rangka menyamakan persepsi agar secara
operasional dapat dibatasi ruang lingkup variabel dan dapat diperoleh hasil penelitian yang sesuai dengan tujuan penelitian yang telah ditentukan. Konsep itu adalah:
a. Pendaftaran tanah adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh Pemerintah
secara terus-menerus, berkesinambungan dan teratur, meliputi pengumpulan, pengolahan, pembukuan, dan penyajian serta pemeliharaan data fisik dan data
yuridis, dalam bentuk peta dan daftar, mengenai bidang-bidang tanah dan satuan- satuan rumah susun, termasuk pemberian surat tanda bukti haknya bagi bidang-
bidang tanah yang sudah ada haknya dan hak milik atas satuan rumah susun serta hak-hak tertentu yang membebaninya.
34
b. Sertipikat adalah surat tanda bukti hak yang berlaku sebagai alat pembuktian
yang kuat untuk hak atas tanah, hak pengelolaan, tanah wakaf, hak milik atas satuan rumah susun dan hak tanggungan yang masing-masing sudah dibukukan
dalam buku tanah yang bersangkutan.
35
c. Hak Pakai adalah hak untuk menggunakan danatau memungut hasil dari tanah
yang dikuasai langsung oleh negara atau tanah milik orang lain, yang memberi
33
Koentjaraningrat, Metode-metode Penelitian Masyarakat, Edisi Ketiga, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 1997, hlm. 21.
34
Pasal 1 angka 1 PP No. 241997.
35
Pasal 1 angka 20 PP No. 241997 jo Pasal 19 ayat 2 huruf c UUPA.
Universitas Sumatera Utara
23
kewenangan dan kewajiban yang ditentukan dalam keputusan pemberiannya oleh pejabat yang berwenang memberikannya atau dalam perjanjian dengan pemilik
tanahnya, yang bukan perjanjian sewa-menyewa atau perjanjian pengolahan tanah, segala sesuatu asal tidak bertentangan dengan jiwa dan ketentuan-
ketentuan UUPA.
36
G. Metode Penelitian
Metode penelitian hukum merupakan suatu kegiatan ilmiah yang didasarkan pada metode, sistematika dan pemikiran tertentu yang bertujuan untuk mempelajari
satu atau beberapa gejala hukum tertentu dengan jalan menganalisanya, di samping itu juga diadakan pemeriksaan yang mendalam terhadap fakta hukum tersebut, untuk
kemudian mengusahakan suatu pemecahan atas permasalahan-permasalahan yang timbul di dalam gejala yang bersangkutan,
37
maka dalam metode penelitian merupakan cara dan prosedur yang sistematis dan terorganisir untuk menyelidiki
suatu masalah tertentu dengan maksud mendapatkan informasi untuk digunakan sebagai solusi atas masalah. Oleh karena itu, metode merupakan keseluruhan langkah
ilmiah yang digunakan untuk menemukan solusi atas suatu masalah.
38
Pemilihan suatu metode yang baik untuk suatu penelitian tergantung kepada sasaran penelitian, bahan yang tersedia, kondisi yang meliputi kegiatan penelitian,
36
Pasal 41 UUPA.
37
Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, Jakarta: UI Press, 2007, hlm. 43.
38
Ulber Silalahi, Metode Penelitian Sosial, Bandung: PT. Refika Aditama, 2009, hlm. 13.
Universitas Sumatera Utara
24
dan terutama jenis informasi yang diperlukan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Sifat Penelitian