Sistem pencernaan Sistem peredaran darah

12 dimakannya dan setelah itu bersama-sama kotoran dikeluarkan atau disembulkan melalui anus Rahmat Rukmana, 2008: 16-18. Bagian bawah ventral terdapat pori-pori yang letaknya tersusun atas segmen dan berhubungan dengan alat ekskresi nephredia yang ada dalam tubuh. Nephredia ini mengeluarkan zat-zat sisa yang telah berkumpul di dalam rongga tubuh rongga selomik berupa cairan. Fungsi pori-pori adalah untuk menjaga kelembaban kulit cacing tanah agar selalu basah, karena cacing bernapas melalui kulit basah tersebut. Kulit luar kutikula selalu dibasahi oleh kelenjar-kelenjar lendir kelenjar mucus. Lendir ini terus- menerus diproduksi cacing tanah untuk membasahi tubuhnya agar dapat bergerak dan melicinkan tubuhnya supaya lebih mudah bergerak di tempat- tempat yang kasar, misalnya pada daun-daun dan ranting-ranting tanaman yang gugur. Lendir dipakai untuk memperlicin saluran atau lubang di dalam tanah, sehingga leluasa bergerak di dalam lubang Rahmat Rukmana, 2008: 16-18.

3. Sistem pencernaan

Sistem pencernaan cacing tanah terdiri dari mulut pada segmen pertama, faring, esofagus kerongkongan, tembolok crop yang merupakan pelebaran dari kerongkongan, perut otot, usus, dan anus. Proses pencernaan dibantu oleh enzim - enzim yang dikeluarkan oleh getah pencernaan secara ekstrasel. Makanan cacing berupa daun-daunan serta sampah organik yang sudah lapuk. Cacing tanah dapat mencerna senyawa organik tersebut 13 menjadi molekul yang sederhana yang dapat diserap oleh tubuhnya. Sisa pencernaan makanan dikeluarkan melalui anus. Gambar 2. Struktur Sistem Pencernaan Cacing Tanah. Sumber: Rahmat Rukmana, 2008: 19 Sistem pencernaan metabolisme makanan cacing tanah melalui alur sebagai berikut: a. Makanan dimakan melalui atau oleh bibir mulut atau protomium, lalu dimasukkan ke dalam faring pharynx, ke esophagus dan selanjutnya ke tembolok crop. b. Makanan disimpan sementara untuk disalurkan ke lambung otot, di dalam lambung otot perut otot, makanan dihancurkan oleh gerakan otot lambung dan dibantu pasir serta benda-benda keras yang dimakan 14 cacing tanah. Di samping itu, saluran pencernaan makanan mengeluarkan enzim-enzim untuk mencerna makanan. c. Makanan yang tercerna diserap oleh usus, lalu diproses dari bentuk komplek menjadi sederhana, diabsorbsi oleh dinding usus halus masuk ke dalam pembuluh darah, dan selanjutnya melalui anus sehingga dihasilkan kascing Rahmat Rukmana, 2008: 18-19.

4. Sistem peredaran darah

Cacing tanah mempunyai alat peredaran darah yang terdiri atas pembuluh darah punggung, pembuluh darah perut dan lima pasang lengkung aorta. Lengkung aorta berfungsi sebagai jantung. Darah cacing tanah terdiri dari sel darah putih leukosit dan darah merah hemoglobin. Cacing tanah memiliki sistem peredaran darah tertutup, karena darah dialirkan atau dipompa dari 5 pasang jantung ke saluran darah perut untuk dikirim ke seluruh tubuh. Pada sistem peredaran darah ini, darah diedarkan melewati arteri dan kembali ke jantung melewati vena. Dalam proses peredaran darah terjadi pengangkutan zat makanan dan oksigen O 2 ke sel- sel atau jaringan tubuh dengan melepaskan CO 2 ke udara. Darah yang mengandung oksigen akan masuk kembali ke jantung. Bersama-sama proses peredaran darah terjadi pula proses pernapasan Rahmat Rukmana, 2008: 19. Cacing tanah bernapas dengan kulit. Di atas kulit terdapat lapisan kutikula berfungsi mengambil oksigen langsung dari udara dengan 15 melepaskan CO 2 ke udara. Kelebihan sistem peredaran tertutup adalah sistem peredaran tertutup beroperasi dengan tekanan darah yang lebih tinggi. Selain itu, lebih efisien karena menggunakan darah jauh lebih sedikit untuk tingkat yang lebih tinggi dan lebih cepat dari distribusi. Karena darah beroksigen dapat mencapai ekstremitas tubuh jauh lebih cepat dibandingkan dengan sistem terbuka, organisme dengan sistem tertutup dapat memetabolisme lebih cepat, yang memungkinkan mereka untuk bergerak, mencerna dan menghilangkan limbah jauh lebih cepat. Selain itu, karena distribusi yang efisien sehingga antibodi, respon imun yang lebih kuat, membantu tubuh untuk melawan infeksi yang lebih kuat Rahmat Rukmana, 2008: 19-20. Cacing tanah memiliki dua pembuluh darah utama dorsal dan ventral yang membawa darah menuju kepala atau ekor. Karena epidermis dari cacing tanah yang sangat tipis dan terus-menerus bersifat lembab, ada banyak kesempatan untuk pertukaran gas yang membuat sistem relatif tidak efisien. Ada juga organ khusus dalam cacing tanah untuk menghilangkan limbah nitrogen. Namun, darah dapat mengalir ke belakang dan sistem ini hanya sedikit lebih efisien daripada sistem terbuka serangga. Banyak invertebrata tidak memiliki sistem peredaran darah sama sekali. Sel-sel mereka cukup dekat dengan lingkungan mereka untuk pertukaran oksigen, gas-gas lainnya, nutrisi, dan produk-produk limbah dalam berdifusi keluar dari dan ke dalam sel mereka. Pada hewan dengan beberapa lapisan sel, 16 terutama hewan tanah, sistem peredaran darah ini tidak akan bekerja, karena sel-sel mereka terlalu jauh dari lingkungan eksternal untuk berosmosis dan difusi sederhana Rahmat Rukmana, 2008: 20. Gambar 3. Bagian Pembuluh Darah Cacing Tanah. Sumber: Sylvia Mader, 2012 Gambar 4. Letak Pembuluh Darah Cacing Tanah. Sumber: Sylvia Mader, 2012 Darah cacing tanah mengandung hemoglobin, sehingga berwarna merah. Pembuluh darah yang melingkari esopagus berfungsi memompa darah keseluruh tubuh. Sistem saraf annelida adalah sistem saraf tangga tali. Ganglia otak terletak di depan faring pada anterior Sylvia Mader, 2012. 17 Ginjal juga terdapat ginjal yang berfungsi mengatur kesimbangan cairan tubuh. Ginjal memfiltrasi hasil metabolism protein berupa nitrogen, lalu sisa-sisa metabolism dibuang ke luar tubuh melalui lubang pelepasan yang terdapat pada kulit Sylvia Mader, 2012. Semua gerakan atau aktivitas tubuh diatur oleh susunan saraf yang terdiri atas, simpul saraf bagian depan dan bagian perut serta serabut- serabutnya. Pada simpul saraf bagian depan terdapat otak. Getaran atau rangsangan yang berasal dari musuh atau kawan dapat diterima oleh ujung serabut-serabut saraf pada kulit, selanjutnya disalurkan ke otak. Cacing tanah tidak tahan terhadap sinar ultraviolet. Bila cacing tanah terkena sinar ultraviolet selama satu menit saja dapat langsung mematikan cacing tersebut Rahmat Rukmana, 2008: 19-20.

5. Sistem ekskresi