Faktor Edafik HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

61

C. Faktor Edafik

Faktor edafik yang diukur dalam penelitian ini meliputi suhu media, kelembaban media dan pH media cacing Eudrilus eugeniae. 1. Suhu Media Berikut merupakan grafik rata-rata suhu media selama 2 bulan penelitian. Gambar 12. Grafik Rata-Rata Suhu Media selama 2 Bulan Keterangan : Aren = Serbuk gergaji aren Rumput = Rumput manila Suhu, kelembaban dan pH merupakan beberapa faktor lingkungan yang mempengaruhi berlangsungnya pertumbuhan cacing Eudrilus eugeniae . Berdasarkan grafik suhu media hidup cacing tanah pada penelitian memiliki kisaran rata-rata suhu yang terendah mulai dari 26ºC yang terjadi pada minggu ke-5 dan 8 pada perlakuan aren 100 sampai dengan rata-rata suhu tertinggi 27.73ºC yang terjadi pada minggu ke-6 perlakuan rumput Zoysia matrella. Suhu media 23.50 24.00 24.50 25.00 25.50 26.00 26.50 27.00 27.50 28.00 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Aren 100 Aren 75 : Rumput 25 Aren 50 : Rumput 50 Aren 25 : Rumput 75 Rumput 100 Minggu Ke- 62 tersebut masih sesuai dengan suhu ideal cacing tanah yaitu 20ºC-30ºC Rahmat Rukmana, 2008: 14. Menurut Jorge Dominguez., dkk., 2001 Eudrilus eugeniae memiliki masa inkubasi kokon terpendek pada suhu 25ºC, namun paling cepat menetas pada suhu 30ºC. Suhu yang terlalu rendah maupun suhu yang terlalu tinggi akan mempengaruhi proses fisiologi seperti pernapasan, pertumbuhan, perkembangbiakkan dan metabolisme. Suhu yang hangat akan menyebabkan telur cacing tanah akan cepat menetas Rahmat Rukmana, 2008: 14. Menurut Loehr., dkk., 1985 dalam Jorge Dominguez., dkk., 2001 mengatakan bahwa cacing Eudrilus eugeniae dapat hidup pada suhu tertinggi yaitu 29ºC dan tumbuh optimal pada suhu 25ºC. Menurut Kneieriemen 1985 dalam Jorge Dominguez., dkk., 2001 cacing Eudrilus eugeniae dapat tetap hidup pada suhu 15ºC namun tidak dapat tumbuh ataupun berkembangbiak. Keadaan suhu media yang bervariatif setiap harinya dipengaruhi oleh keadaan lingkungan sekitar tempat pengamatan. Suhu media yang mencapai 25ºC cenderung saat keadaan lingkungan sedang hujan, dan suhu yang mencapai 27.73ºC adalah saat keadaan lingkungan yang panas, sehingga suhu relative sama pada setiap bak perlakuan, yang berarti suhu media ini dipengaruhi pula oleh suhu lingkungan. 63 2. pH Media Berikut merupakan grafik rata-rata pH media selama penelitian. Gambar 13. Grafik Rata-Rata pH Media selama 2 Bulan Apabila melihat pada grafik rata-rata pH media memang tidak banyak perbedaan pH pada setiap perlakuan, dengan rata-rata pH terendah 6,98 dan pH tertinggi 7 . pH media cenderung netral selama pengamatan meskipun terdapat variasi perubahan namun tidak signifikan. Kondisi pH selama pengamatan yang rata-rata berkisar 6.98 sampai 7 sesuai dengan syarat hidup dari cacing tanah yaitu 6-7,2 Rahmat Rukmana, 2008. pH termasuk salah satu faktor yang mempengaruhi keberlangsungan hidup dari cacing tanah Eudrilus eugeniae. Menurut Rahmat Rukmana 2008 Keasaman yang tinggi mengakibatkan cacing akan mati. Menurut Gaddie Douglas 1997 dalam Dewi Indriyani Roslim., dkk., 2013 apabila kondisi media terlalu asam maka tembolok cacing tanah akan pecah karena keracunan protein dan kulit cacing tanah juga akan mengalami luka yang serius. 6.00 6.10 6.20 6.30 6.40 6.50 6.60 6.70 6.80 6.90 7.00 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Aren 100 Aren 75 : Rumput 25 Aren 50 : Rumput 50 Aren 25 : Rumput 75 Rumput 100 Minggu Ke- 64 3. Kelembaban Media Berikut merupakan grafik rata-rata kelembaban media selama penelitian. Gambar 14. Grafik Rata-Rata Kelembaban Media selama 2 Bulan Kelembaban media pemeliharaan cacing selama penelitian terlihat pada grafik di atas. Rata-rata terendah kelembaban media terjadi pada minggu pertama yaitu berkisar 37,33 perlakuan media serbuk gergaji aren 75 : rumput Zoysia matrella 25 dan Rata-rata kelembaban tertinggi yaitu 56 yang terjadi pada minggu ke-7 Rumput Zoysia matrella 100 dan minggu ke-9 perlakuan serbuk gergaji aren 25 : Rumput Zoysia matrella 75. Rata-rata kelembaban tinggi cenderung terjadi pada media dengan konsentrasi rumput Zoysia matrella lebih banyak, karena rumput mudah sekali basah. Menurut Rahmat Rukmana 2008 kelembaban yang baik untuk perkembangbiakkan cacing tanah adalah antara 15-50. Pada penelitian ini, kelembaban 60 cacing tanah masih dapat mentolerir, terbukti tidak ditemukannya cacing tanah 0.00 10.00 20.00 30.00 40.00 50.00 60.00 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Aren 100 Aren 75 : Rumput 25 Aren 50 : Rumput 50 Aren 25 : Rumput 75 Rumput 100 Minggu Ke- 65 yang mati saat 2 bulan penelitian. Kelembaban sangat diperlukan untuk menjaga agar kulit cacing tanah berfungsi dengan normal, bila udara terlalu kering maka akan merusak keadaan kulit cacing tanah tersebut. Tetapi bila kelembaban terlalu tinggi atau terlalu banyak air, cacing tanah akan segera lari mencari tempat pertukaran udaranya lebih baik, karena cacing tanah mengambil oksigen dari udara bebas bukan dari oksigen yang ada dalam air. Kelembaban media selama penelitian dipengaruhi oleh kondisi lingkungan sekitar dan penyiraman rutin oleh peneliti, penyiraman hanya dilakukan pada saat media terlihat kering saja, jika media terlihat masih basah maka tidak dilakukan penyiraman. Penyiraman air pada media disiramkan pada atas karung goni. Jika media terlalu basah, gas-gas akan terperangkap, kemudian berinteraksi dengan senyawa organic di dalam media, dan akhirnya dapat menyebabkan pH menjadi asam Dewi Indriyani Roslim., dkk., 2013. Menurut Brata 2009 menyatakan bahwa kondisi media yang kering dapat menurunkan populasi dan kemampuan reproduksi cacing tanah.

D. Analisis Kascing