Setting Penelitian Desain Penelitian

30 2. Hasil belajar matematika Hasil belajar adalah bentuk penilaian untuk mengukur sejauh mana tujuan instruksional telah dicapai siswa yang meliputi ranah kognitif, afektif, dan psikomotor.

C. Subjek dan Objek Penelitian

Subyek penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri Seneng, Wonosari, Gunungkidul tahun ajaran 2016 2017. Jumlah siswa kelas III ada 17 siswa dengan 13 putra dan 4 putri. Adapun objek penelitian adalah penerapan model quantum learning untuk meningkatkan hasil belajar matematika pokok bahasan pecahan.

D. Setting Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Seneng, Wonosari, Gunungkidul tahun ajaran 2016 2017. Mata pelajaran yang akan diteliti adalah matematika. SDN Seneng dipilih sebagai tempat penelitian karena berdasarkan hasil observasi menunjukkan bahwa hasil belajar matematika siswa kelas III rendah.

E. Desain Penelitian

Dalam penelitian ini menggunakan pada model Kemmis dan Taggart seperti gambar di bawah ini. Kemmis dan Taggart, 1988 Endang Mulyatiningsih, 2013: 70 membagi prosedur penelitian tindakan dalam empat tahap kegiatan pada satu siklus yaitu perencanaan, tindakan dan observasi, refleksi. 31 Gambar 1. Model Penelitian Tindakan Kelas Kemmis Taggart Endang Mulyatiningsih, 2013: 70 Kegiatan tindakan dan observasi digabung dalam satu waktu, yaitu saat dilaksanakan tindakan sekaligus dilaksanakan observasi. Hasil observasi lalu direfleksi untuk merencanakan tindakan tahap selanjutnya. Umumnya, tindakan siklus dua merupakan tindakan perbaikan dari tindakan siklus satu. Akan tetapi bisa juga tindakan siklus dua mengulang tindakan siklus satu untuk meyakinkan bahwa tindakan siklus satu telah atau belum berhasil Endang Mulyatiningsih, 2013: 70-71. Berikut ini penjelasan setiap kegiatan model KemmisTaggart dalam siklus PTK Suharsimi Arikunto, 2006: 97 - 99. 1. Menyusun rancangan tindakan perencanaan Peneliti menjelaskan apa, mengapa, kapan, di mana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. 2. Pelaksanaan tindakan Tahap tindakan yaitu implementasi atau penerapan isi rancangan mengenai tindakan kelas. 32 3. Pengamatan Tahap pengamatan yaitu pelaksanaan pengamatan oleh pengamat. 4. Refleksi Refleksi yaitu kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah terjadi. Penjabaran kegiatan siklus pada penerapan model pembelajaran quantum learning sebagai berikut. 1. Perencanaan Perencanaan awal, peneliti menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran RPP materi pokok pecahan dengan kompetensi dasar 3.1 Mengenal pecahan sederhana. Indikator kompetensi dasar meliputi: Tabel 2. Kompetensi Dasar dan Indikator Materi Pecahan Kompetensi Dasar Indikator 3.1 Mengenal pecahan sederhana. 3.1.1 Mengenal bilangan pecahan sederhana misal: setengah, sepertiga, seperempat, seperenam. 3.1.2 Membaca lambang bilangan pecahan. 3.1.3 Menulis lambang bilangan pecahan sederhana. 3.1.4 Menyajikan nilai pecahan dalam bentuk gambar dan sebaliknya. 2. Pelaksanaan tindakan Pelaksanaan tindakan dengan mengimplementasikan dari perencanaan yang telah dipersiapkan, yaitu pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model quantum learning. 33 3. Pengamatan observasi a. Pengamatan dilakukan terhadap aktivitas siswa meliputi: proses pembelajaran dengan model quantum learning dan interaksi siswa. b. Pengamatan terhadap guru meliputi: kemampuan guru dalam melaksanakan kegiatan awal, mengorganisasikan siswa, membimbing siswa, dan melaksanakan kegiatan akhir. 4. Refleksi Pelaksanaan refleksi berupa diskusi antara guru dengan observer untuk mengevaluasi hasil tindakan dan merumuskan perencanaan tindakan berikutnya. Guru mengecek indikator yang telah ditetapkan sebelumnya sudah tercapai atau belum, bila belum tercapai maka peneliti tetap melanjutkan siklus berikutnya sampai mencapai indikator. Kegiatan pada siklus terdiri dari tindakan – tindakan berikut ini. a. Rancangan siklus I Langkah yang harus dipersiapkan sebelum melaksanakan perencanaan tindakan diantaranya: 1 Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran RPP 2 Menyiapkan lembar kerja siswa LKS 3 Menyiapkan blangko observasi 4 Menyiapkan lembar soal evaluasi 34 b. Pelaksanaan tindakan siklus I Tabel 3. Rancangan Pelaksanaan Tindakan Siklus I Pertemuan 1 Tahap Deskripsi Kegiatan Tumbuhkan 1. Siswa mendengarkan cerita dongeng Popo dan Jojo yang kebingungan membagi kue. Dongeng ini dilakukan untuk memberikan kekuatan AMBAK Apa Manfaatnya BagiKu? kepada siswa. Dongeng dipilih karena saat mendengarkan dongeng, rantai – rantai neuron pada otak akan menjadi aktif dan mielinisasipun akan dimulai sehingga pesan yang disampaikan mudah diingat oleh siswa. Melalui dongeng diharapkan siswa akan tertarik dengan pelajaran yang akan dilaksanakan dan mengetahui manfaat dari apa yang mereka pelajari dalam kehidupan sehari – hari. Alami 2. Siswa secara berkelompok belajar mengenal arti pecahan. dengan memotong kue. Kegiatan ini dilakukan untuk menciptakan pengalaman yang nyata kepada siswa tentang cara membagi kue sesuai dengan anggota kelompoknya. Namai 3. Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang arti pecahan. Siswa dengan bantuan guru akan mendapatkan penjelasan dari apa yang mereka lakukan pada tahap alami. 35 Tahap Deskripsi Kegiatan Demonstrasikan 4. Setiap kelompok mempraktikkan membagi kue dengan bentuk pecahan yang berbeda – beda di muka kelas. Kegiatan ini dilakukan siswa untuk menunjukkan bahwa siswa memang telah mengerti materi yang dipelajari. Ulangi 5. Siswa menyimpulkan kegiatan yang telah dilakukan. Kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana siswa memperhatikan materi – materi yang telah disampaikan maupun hal – hal yang telah dilakukan. Rayakan 6. Siswa merayakan pembelajaran dengan tepuk jempol Kegiatan ini sebagai bentuk pengakuan terhadap hasil yang sudah mereka peroleh. Tepuk jempol dilakukan saat siswa berhasil menyelesaikan tugas dengan baik dan saat pembelajaran sudah berakhir. 36 Tabel 4. Rancangan Pelaksanaan Tindakan Siklus I Pertemuan 2 Tahap Deskripsi Kegiatan Tumbuhkan 1. Siswa menyanyikan lagu “Cara Menuliskan Pecahan”. Menyanyi ini juga dilakukan untuk memberikan kekuatan AMBAK Apa Manfaatnya BagiKu? kepada siswa. Kegiatan menyanyi dapat merangsang aktivitas otak siswa. Setelah siswa mendengar lalu menyukai lagu yang dinyanyikan dan ingin menyanyikannya lagi maka otak akan berusaha untuk mengingat kembali. Melalui lagu yang dinyanyikan, siswa akan diberitahu manfaat dari kegitan yang akan dilakukan. Alami 2. Siswa ditunjukkan satu buah oreo lalu dianalogikan dengan bagian – bagian pecahan. Kegiatan ini dilakukan untuk memberikan gambaran kepada siswa tentang cara menulis pecahan dengan benar yang dianalogikan dengan bagian oreo yang lengkap. Namai 3. Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang cara menulis lambang pecahan dan menyajikan pecahan. Siswa dengan bantuan guru akan mendapatkan penjelasan dari apa yang mereka lakukan pada tahap alami dan cara menyajikan pecahan dalam bentuk gambar. 37 Tahap Deskrisi Kegiatan Demonstrasikan 4. Siswa menuliskan lambang pecahan dan menyajikaan pecahan . Kegiatan ini dilakukan siswa untuk menunjukkan bahwa siswa memang telah mengerti materi yang dipelajari. Ulangi 5. Siswa menyimpulkan kegiatan yang telah dilakukan. Kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana siswa memperhatikan materi – materi yang telah disampaikan maupun hal – hal yang telah dilakukan. Rayakan 6. Siswa merayakan pembelajaran dengan mendapatkan bintang. Kegiatan ini sebagai bentuk pengakuan terhadap hasil yang sudah mereka peroleh. Bintang diberikan kepada siswa yang saat pembelajaran. c. Pengamatan Pengamatan dilakukan terhadap aktivitas siswa dalam proses pembelajaran. Selain itu juga melakukan pengamatan terhadap guru yang menerapkan pembelajaran quantum learning. d. Refleksi 1 Mencatat hasil observasi. 2 Mengevaluasi hasil observasi. 3 Menganalisis hasil pembelajaran. 4 Memperbaiki kelemahan untuk siklus berikutnya. 38

F. Teknik Pengumpulan Data