Hasil Penelitian HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

46

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Situasi dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Seneng yang beralamatkan di Jalan Yudhoningrat, Seneng, Siraman, Wonosari, Gunungkidul. Kondisi fisik SD Negeri Seneng secara keseluruhan dapat dikatakan baik. Sekolah ini memiliki 6 ruang kelas, 1 ruang guru dan kepala sekolah, 1 ruang perpustakaan, 1 mushola, 1 ruang UKS, dan beberapa kamar mandi. Subyek dalam penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas III yang berjumlah 17 siswa yang terdiri dari 13 siswa laki – laki dan 4 siswa perempuan. Penelitan dilakukan sesuai dengan jadwal pembelajaran matematika di SD Negeri Seneng sehingga tidak menggangu jadwal kegiatan pembelajaran yang lain.

2. Tahapan Pra Siklus

Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti melakukan kegiatan pra siklus yang dilaksanakan pada hari Kamis, 19 Januari 2017. Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas pembelajaran dan kemampuan siswa kelas III SDN Seneng pada materi pecahan sebelum menggunakan model pembelajaran quantum learning. Pertama, peneliti mengamati aktivitas siswa saat pembelajaran berlangsung. Kondisi di kelas memang tenang dan terkendali dengan baik. Akan tetapi, kondisi tersebut bukan karena siswa memperhatikan penjelasan dari guru. Kelas dalam kondisi tenang karena siswa ada yang mengantuk, bermain sendiri dengan mainan yang dibawanya di bawah laci meja, dan ada yang mengobrol dengan teman di belakangnya dengan berkirim surat. Saat guru melakukan 47 kegiatan tanya jawab, siswa hanya dua atau tiga siswa yang merespon. Kedua, pada kegiatan ini peneliti memberikan pretest untuk mengetahui kemampuan siswa pada materi pecahan sebelum diberikan tindakan. Data nilai pretest dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 9. Nilai Pretest pada Tahap Pra Siklus No. Nama subyek inisial Pra Siklus Nilai Tuntas Belum tuntas 1. ARB 40 √ 2. ARH 80 √ 3. ANH 75 √ 4. ADPR 60 √ 5. AF 50 √ 6. AIL 80 √ 7. FRH 35 √ 8. GPPP 35 √ 9. GRFI 65 √ 10. NAP 60 √ 11. NAA 70 √ 12. RNR 60 √ 13. RAN 75 √ 14. WN 60 √ Jumlah 845 4 10 Rata-rata 60,36 - - Nilai tertinggi 80 - - Nilai terendah 35 - - Ketuntasan 28,57 71,43 Data di atas adalah hasil nilai pretest yang diikuti oleh 14 siswa. Hasil tersebut menunjukkan bahwa persentase siswa yang tuntas lebih sedikit daripada siswa yang tuntas. Siswa yang memperol eh nilai ≤ 75 mencapai 71,43 sedangkan siswa yang memperoleh nilai ≥ 75 hanya mencapai 28,57 dengan nilai rata – rata kelas yaitu 60,36. Berdasarkan data hasil observasi dan nilai tes dapat diketahui bahwa hasil belajar siswa kelas III pada materi pecahan perlu ditingkatkan. Oleh karena itu, 48 perlu adanya tindakan untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa pada materi pokok bahasan pecahan.

3. Penelitian Siklus I

a. Perencanaan Tindakan Hal – hal yang dilakukan pada tahap perencanaan siklus I adalah sebagai berikut. 1 Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP kompetensi dasar mengenal pecahan sederhana. 2 Menyiapkan media yang digunakan dalam proses pembelajaran yaitu wayang – wayangan, kue brownis, papan bintang, dan kertas manila yang berisikan lirik lagu “Cara menulis pecahan”. 3 Membuat Lembar Kerja Siswa LKS. 4 Menyusun dan menyiapkan lembar observasi. Lembar observasi ini meliputi lembar observasi aktivitas guru dan aktivitas siswa. 5 Menyiapkan soal evaluasi pada pertemuan 2 untuk mengetahui kemampuan siswa setelah mempelajari materi. b. Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan pada siklus I dilaksanakan dalam dua kali pertemuan. Materi pertemuan 1 mengenai mengenal lambang bilangan pecahan sederhana dan membaca pecahan, untuk materi pertemuan 2 mengenai menulis lambang bilangan dan menyajikan nilai pecahan. Berikut adalah pelaksanaan tindakan siklus I. 49 1 Pertemuan 1 Pertemuan 1 dilaksanakan pada Hari Rabu, 25 Januari 2017 pukul 08.10 – 09.20 WIB. Uraian kegiatan pertemuan 1 sebagai berikut. Pendahuluan Guru membuka pelajaran dengan salam dan mempresensi siswa, ada 2 siswa yang tidak masuk karena sakit. Kemudian guru menanyakan kabar dan menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan serta memberi motivasi kepada siswa. Kegiatan selanjutnya, siswa mendengarkan apersepsi dari guru tentang cerita dongeng Popo dan Jojo yang kebingungan membagi kue. Dongeng ini sebagai awal untuk menumbuhkan kekuatan AMBAK Apa Manfaatnya BagiKu? kepada siswa. Pada materi ini berkaitan dengan arti pecahan dan manfaat pecahan dalam kehidupan sehari – hari. Siswa terlihat tertarik dengan dongeng yang disampaikan guru dengan menggunakan wayang – wayangan Popo dan Jojo untuk memperagakan cerita. Guru juga mengajukan pertanyaan untuk menarik minat siswa “Kira – kira bagaimana caranya agar satu potong kue brownis ini bisa dimakan oleh mereka berdua?” Kegiatan inti Materi yang akan dipelajari oleh siswa tentang arti pecahan. Kegiatan inti dimulai dengan siswa memperhatikan guru yang akan memotong kue brownis milik Jojo dan Popo. Akan tetapi karena melihat antusias siswa yang tinggi, guru mencoba menawarkan kepada siswa “Apakah ada yang ingin membantu Jojo dan Popo memotong kue mereka?”. Salah satu siswa mengangkat tangan. Ruliff 50 memotong kue menjadi 2 sama besar di muka kelas dengan bimbingan guru, sedangkan siswa yang lain memperhatikan . Untuk memberikan pengalaman nyata kepada siswa tentang arti pecahan, siswa dibagi menjadi 4 kelompok dengan cara mengambil nomor. Cara pembagian kelompok dengan mengambil nomor untuk melatih siswa dapat bekerja sama dengan semua teman tanpa membeda – bedakan. Setiap kelompok dibagikan LKS, piring plastik, pisau plastik, dan sepotong kue brownis. Tugas setiap kelompok adalah membagi kue brownis sesuai jumlah anggota kelompoknya. Setelah kegiatan tersebut selesai, siswa dengan bimbingan guru mengenal arti pecahan berdasarkan kue yang mereka potong sambil mengisi LKS yang telah dibagikan. Penjelasan yang dilakukan oleh guru, pertama dengan menunjukkan salah satu bagian dari bagian keseluruhan yang dipotong kepada siswa. Lalu menanyakan nilai dari bagian tersebut. Setelah itu guru memberikan klarifikasi dari jawaban yang diberikan siswa. Kegiatan memotong kue telah selesai. Selanjutnya, setiap kelompok diminta untuk memperagakan memotong kue brownis lagi sesuai dengan perintah LKS di muka kelas. Misalnya kelompok A memotong kue menjadi bagian maka semua anggota kelompok A maju ke muka kelas dan memotong kue menjadi bagian. Kegiatan tersebut dilakukan oleh semua kelompok secara bergantian, sedangkan kelompok yang tidak memperagakan memperhatikan. Setelah kegiatan demonstrasi selesai, siswa diberikan apresiasi dengan tepuk jempol bersama – sama karena sudah bekerja dengan baik. 51 Siswa masih duduk dalam satu kelompok. Siswa dengan bimbingan guru belajar membaca pecahan yang ada pada LKS. Pertama siswa menirukan pecahan yang dibacakan guru lalu diminta membaca secara bergiliran. Siswa sudah nampak lancar dalam membaca pecahan. Hanya saja ada satu siswa yang tidak mau ikut menirukan guru saat membaca pecahan bersama – sama. Penutup Kegiatan yang terakhir yaitu siswa diajak oleh guru untuk menyimpulkan kegiatan apa saja yang telah dilakukan dengan saling bertanya jawab. Tidak lupa pula, siswa dan guru bersama – sama melakukan tepuk jempol sebagai hadiah untuk kegiatan pembelajaran hari itu. 2 Pertemuan 2 Pertemuan 2 dilaksanakan pada Hari Kamis, 26 Januari 2017 pukul 07.00 – 08.10 WIB. Uraian kegiatan pertemuan 2 sebagai berikut. Pendahuluan Guru membuka pelajaran dengan salam dan mempresensi siswa, ada 2 siswa yang tidak masuk karena sakit. Kemudian guru menanyakan kabar dan menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan serta memberi motivasi kepada siswa. Kegiatan selanjutnya, guru memberikan apersepsi dengan menyanyikan lagu “Cara menulis pecahan”. Siswa mendengarkan guru saat memberikan contoh menyanyikan lagu. Siswa nampak tenang dan mendengarkan guru dengan baik. Lalu siswa diajak bernyanyi bersama – sama dan terlihat bersemangat. Beginilah lirik lagunya. 52 Cara Menulis Pecahan Nada: Naik – Naik ke Puncak Gunung Atas atas itu pembilang Bawah bawa penyebut 2× Atas bawah itu pecahan Jangan engkau lupakan.... Atas pembilang, bawah penyebut Itu namanya pecahan Kegiatan inti Berdasarkan lirik lagu yang dinyanyikan, siswa mendengarkan penjelasan guru tentang pentingnya unsur pembilang dan penyebut. Guru memberikan ilustrasi dengan sepotong oreo. Penulisan pecahan jika tidak ada salah satu bagian pembilang atau penyebut bagaikan makan oreo yang dibagi menjadi dua dan makan salah satu bagian yang tidak ada krimnya, maka bagian tersebut akan terasa pahit. Begitu pula dengan menulis pecahan, harus ada unsur pembilang dan penyebut. Kemudian guru memberikan contoh cara menuliskan pecahan di papan tulis. Guru menuliskan lambang pecahan dan menunjukkan bagian yang disebut pembilang, per, dan penyebut. Selain itu siswa juga dijelaskan cara menyajikan pecahan ke dalam bentuk gambar. Guru memberikan contoh dengan menunjukkan nilai dalam bentuk gambar di papan tulis. Siswa memperhatikan dengan baik penjelasan dari guru. Siswa diberikan soal yang ditempelkan di papan kalender. Soal tersebut berupa nama lambang pecahan, misalnya satu per dua. Lalu siswa diminta menuliskan lambangnya dan penyajiannya dalam bentuk gambar. Siswa diberikan kesempatan mengerjakan adalah yang paling cepat mengangkat tangan. Awalnya 53 saat guru menawarkan siapa yang berani mengerjakan, hanya 4 anak yang mengangkat tangan. Setelah mereka melihat bahwa temannya yang maju mendapatkan bintang yang ditempel di papan bintang, maka pada soal kedua hampir semua berebut untuk mengerjakan soal. Tantangan mengerjakan soal dimodifikasi dengan estafet stik es krim. Siswa memutarkan stik es krim sambil menyanyikan lagu cara menulis pecahan atau yang lainnya. Bagi siswa yang memegang stik tersebut maka ia harus mengerjakan soal. Tantangan yang lainnya adalah siswa diberikan soal yang berkaitan dengan perkalian atau pembagian. Siswa yang paling cepat menjawab diberi kesempatan mengerjakan soal. Siswa yang tidak mengerjakan soal, memperhatikan temannya yang mengerjakan di papan tulis. Setelah setiap siswa selesai mengerjakan soal, guru mengonfirmasi kebenaran jawaban sambil memberikan penjelasan. Siswa sangat senang dengan kegiatan tersebut, terlihat dari raut wajah mereka yang menampakkan keceriaan dan penuh semangat. Penutup Kegiatan terakhir yaitu siswa diajak oleh guru untuk menyimpulkan kegiatan apa saja yang telah dilakukan dengan saling bertanya jawab. Siswa juga diminta mengerjakan soal posttest. Siswa mengerjakan soal dengan baik dan tidak ada yang mencontek. Berdasarkan posttest siklus I, diperoleh hasil sebagai berikut. 54 Tabel 10. Nilai Hasil Tes Pra Siklus dan Siklus I No. Nama subyek inisial Pra Siklus Siklus I Nilai Tuntas Belum tuntas Nilai Tuntas Belum tuntas 1. ARB 40 √ 100 √ 2. ARH 80 √ 100 √ 3. ANH 75 √ 80 √ 4. ADPR 60 √ 100 √ 5. AF 50 √ 100 √ 6. AIL 80 √ 100 √ 7. FRH 35 √ 90 √ 8. GPPP 35 √ 100 √ 9. GRFI 65 √ 100 √ 10. NAP 60 √ 100 √ 11. NAA 70 √ 100 √ 12. RNR 60 √ 100 √ 13. RAN 75 √ 100 √ 14. WN 60 √ 100 √ Jumlah 845 4 10 1370 14 Rata-rata 60,36 97,86 Nilai tertinggi 80 100 Nilai terendah 35 80 Ketuntasan 28,57 71,43 100 Tes pada siklus I diikuti oleh 14 siswa. Tabel di atas menunjukkan bahwa dengan menggunakan model quantum learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas III SDN Seneng. Peningkatan hasil belajar siklus I sebesar 37,5 dari kegiatan pra siklus. Rata – rata hasil belajar pada pra siklus sebesar 60,36 meningkat menjadi 97,86 pada siklus I, seperti yang tertera pada diagram di bawah ini. 55 Gambar 2. Diagram Nilai Rata – rata Hasil Tes Pra Siklus dan Siklus I Ketuntasan hasil belajar belajar siswa juga mengalami peningkatan. Pada pra siklus, siswa yang m endapatkan nilai ≥ 75 sebesar 28,57 sedangkan pada siklus I siswa yang mendapatkan nilai ≥ 75 sebesar 100. Peningkatan ketuntasan belajar hasil tes antara pra siklus dan siklus I dapat dilihat pada diagram berikut. Gambar 3. Diagram Ketuntasan Belajar Pada Pra Siklus dan Siklus I c. Observasi Tindakan Berdasarkan hasil pengamatan pada tahap tumbuhkan, siswa terlihat antusias saat mendengarkan cerita dongeng Jojo dan Popo maupun menyanyikan lagu cara menulis pecahan. Pada tahap alami, siswa dibagi menjadi 4 kelompok berdasarkan nomor yang telah diambil. Tiga kelompok mulai yang merasa 60,36 97,86 0,00 10,00 20,00 30,00 40,00 50,00 60,00 70,00 80,00 90,00 100,00 Pra Siklus Siklus I 28,57 100 0,00 10,00 20,00 30,00 40,00 50,00 60,00 70,00 80,00 90,00 100,00 Pra Siklus Siklus 1 56 nyaman dengan pembagian kelompok tersebut, akan tetapi 1 kelompok yang kurang nyaman dengan anggota kelompoknya. Guru berusaha membujuk agar siswa di kelompok tersebut dapat saling menerima. Siswa merasa senang dengan kegiatan mempraktikkan memotong kue dan mengikuti perintah dari guru dengan baik. Saat guru memberikan analogi cara menulis pecahan dengan makan oreo, siswa terlihat fokus dan memberikan tanggapan jika oreo dimakan tanpa krim maka akan terasa pahit. Pada tahap namai, siswa mendengarkan penjelasan guru dengan baik dan kegiatan tanya jawab juga berjalan dengan lancar di setiap pertemuan. Pada tahap demonstrasikan, siswa terlihat antusias memperhatikan temannya memotong kue maupun saat mengerjakan soal di papan kalender. Pada tahap ulangi, siswa menyimpulkan materi dengan baik. Pada tahap rayakan, pertemuan 1 siswa diberikan hadiah dengan tepuk jempol, sedangkan pertemuan 2 siswa diberikan apresiasi dengan bintang yang ditempelkan di papan bintang. Antusias siswa terlihat lebih baik saat diberikan hadiah dengan bintang. Rata-rata aktivitas siswa pada siklus I sebesar 91,86. Rata – rata aktivitas siswa siklus I telah mencapai kriteria keberhasilan minimal 80 dan masuk pada kriteria sangat baik. 57 Tabel 11. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan 1 Aspek yang Diamati Tindakan Deskripsi Aktivitas Ya Tidak Tumbuhka n 1. Siswa mendengarkan tujuan pembelajaran dan motivasi yang disampaikan oleh guru. 2. Siswa menanggapi apersepsi dari guru. 3. Siswa mengikuti pembagian kelompok sesuai dengan perintah guru. √ √ √ 1. Saat guru menyampaikan tujuan dan motivasi, siswa mendengarkan dengan baik. 12 siswa 2. Siswa menanggapai apersepsi dari guru dengan mendengarkan cerita Jojo dan Popo yang disampaikan oleh guru. 15 siswa 3. Siswa bersedia menerima pembagian kelompok sesuai dengan perintah dari guru. 14 siswa 86,67 100 93,33 Ala mi 4. Siswa memperhatikan contoh yang diberikan guru tentang arti pecahan dengan peragaan membagi kue. 5. Siswa melakukan kegiatan praktik pecahan dengan serius. 6. Siswa bekerja sama dengan baik bersama teman satu kelompoknya. √ √ √ 4. Siswa memperhatikan contoh dari guru yang dibantu oleh salah satu siswa. 15 siswa 5. Siswa dengan serius melakukan praktik memotong kue brownis. 11 siswa 6. Siswa bekerja sama dengan baik dalam satu kelompok saat melakukan kegiatan praktik. 11 siswa 100 73,33 73,33 Na mai 7. Siswa mendengarkan penjelasan guru dengan baik. 8. Siswa menanggapi pertanyaan pernyataan dari guru. √ √ 7. Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang arti pecahan dengan baik. 15 siswa 8. Siswa menjawab arti pecahan sesuai dengan kue brownis yang mereka potong. 15 siswa 100 100 58 Aspek yang Diamati Tindakan Deskripsi Aktivitas Ya Tidak De mons tra sikan 9. Siswa mendemonstrasikan arti pecahan dengan membagi kue di depan kelas. 10. Siswa memperhatikan temannya yang sedang mendemonstasikan pecahan dengan baik. √ √ 9. Setiap kelompok maju memperagakan membagi kue brownis dengan antusias. 15 siswa 10. Siswa yang lain memperhatikan temannya yang sedang maju dengan baik. 12 siswa 100 80 De mons tra sikan 11. Siswa antusias untuk mengerjakan soal yang diberikan guru. 12. Siswa mempraktikkan membaca pecahan dengan lancar. √ √ 11. Siswa mengerjakan soal yang diberikan oleh guru dengan antusias. 15 siswa 12. Siswa mempraktikkan membaca pecahan sesuai dengan petunjuk dan arahan dari guru. 14 siswa 100 93,33 Ula ngi 13. Siswa ikut menyimpulkan kegiatan pembelajaran dengan baik. 14. Siswa menjawab pertanyaan dari guru tentang materi – materi yang dipelajari dengan antusias. √ √ 13. Siswa terlihat bersemangat saat diajak menyimpulkan kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan. 12 siswa 14. Siswa menjawab pertanyaan dari guru dengan antusias. 10 siswa 80 66,67 R aya ka n 15. Siswa merayakan keberhasilan dengan tepuk jempol. √ 15. Semua siswa melakukan tepuk jempol dengan semangat. 15 siswa 100 Rata – rata persentase aktivitas siswa = 89,77 59 Tabel 10. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan 2 Aspek yang Diamati Tindakan Deskripsi Ya Tidak Tumbuhka n 1. Siswa mendengarkan tujuan pembelajaran dan motivasi yang disampaikan oleh guru. 2. Siswa menanggapi apersepsi dari guru. √ √ 1. Siswa dengan baik mendengarkan tujuan dan motivasi dari guru. 13 siswa 2. Siswa antusias menyanyikan lagu cara menuliskan pecahan bersama guru. 15 siswa 86,67 100 Ala mi 3. Siswa memperhatikan contoh yang diberikan guru tentang cara menulis dengan menganalogikan pentingnya pembilang, per, dan penyebut. √ 3. Siswa memberikan pendapatnya saat guru bertanya rasa oreo tanpa krim dan menghubungkannya dengan cara menulis pecahan. 15 siswa 100 Na mai 4. Siswa mendengarkan penjelasan guru dengan baik. 5. Siswa menanggapi pertanyaan pernyataan dari guru. √ √ 4. Siswa dengan baik mendengarkan penjelasan tentang cara menulis pecahan. 15 siswa 5. Siswa menjawab pertanyaan dari guru tentang arti pembilang dan arti penyebut. 15 siswa 100 100 De mons tra sikan 6. Siswa menuliskan lambang pecahan dan menyajikan pecahan dengan estafet stick es krim sambil bernyanyi. 7. Siswa memperhatikan temannya yang menyajikan lambang pecahan dengan baik. 8. Siswa mengikuti perintah guru dengan baik. √ √ √ 6. Siswa dengan penuh semangat mengerjakan soal yang ada di papan tulis secara bergantian. 15 siswa 7. Siswa memperhatikan temannya yang mengerjakan soal dengan baik. 12 siswa 8. Siswa mengikuti aturan permainan dari guru dengan baik. 15 siswa 100 80 100 60 Aspek yang Diamati Tindakan Deskripsi Aktivitas Ya Tidak Ula ngi 9. Siswa ikut menyimpulkan kegiatan pembelajaran dengan baik. 10. Siswa menjawab pertanyaan dari guru tentang materi – materi yang dipelajari dengan antusias. √ √ 9. Siswa dengan antusias dan perasaan senang, menyampaikan kegiatan yang telah mereka pelajari. 15 siswa 10. Siswa menjawab dengan semangat pertanyaan dari guru tentang materi yang telah diajarkan. 10 siswa 100 66,67 R aya ka n 11. Siswa merayakan keberhasilan dengan menerima hadiah dari guru. √ 11. Siswa merasa senang mendapatkan bintang dari guru. 15 siswa 100 Rata – rata persentase aktivitas siswa = 93,94 d. Refleksi dan Revisi Tindakan Refleksi dilaksanakan di akhir siklus I. Meskipun dari hasil belajar sudah menunjukkan hasil yang memuaskan yaitu mencapai 100 dan rata – rata aktivitas siswa pada siklus I sebesar 91,86 akan tetapi masih perlu adanya perbaikan pada proses pembelajaran. Menurut Endang Mulyatiningsih 2013: 70- 71, umumnya tindakan siklus II merupakan tindakan perbaikan dari tindakan siklus satu. Akan tetapi bisa juga tindakan siklus II mengulang tindakan siklus I untuk meyakinkan bahwa tindakan siklus I telah atau belum berhasil. Menurut Direktorat Profesi Pendidik pada kegiatan pelatihan PTK dan Penulisan Laporan Penelitian sebagai Karya Tulis Ilmiah dalam kegiatan pengembangan profesi guru, di Jakarta, awal Agustus 2007, menerangkan bahwa kegiatan pada siklus II dapat berupa kegiatan yang sama dengan kegiatan siklus I apabila ditujukan untuk 61 mengulangi kesuksesan atau untuk meyakinkan atau menguatkan hasil. Walaupun pada umumnya kegiatan yang dilakukan pada siklus II mempunyai berbagai tambahan perbaikan dari tindakan terdahulu yang ditujukan untuk memperbaiki hambatan atau kesulitan yang ditemukan pada siklus I. Pada penelitian ini, tindakan siklus II dilakukan untuk meyakinkan bahwa tindakan siklus I memang telah berhasil. Tahap – tahap yang akan dilakukan masih sama dengan tindakan siklus I, dengan beberapa perbaikan karena masih ditemukan hambatan pada saat proses pembelajaran. 1. Pada awal pembelajaran, saat guru memberikan motivasi ada siswa yang kurang terlihat bersemangat. Pada siklus II guru berharap semua siswa bersemangat untuk mengikuti pembelajaran yang akan dilakukan. Saat memberikan motivasi ditambahkan dengan jargon motivasi yaitu “Kelas III, Siap, Siap, Yes” sambil melakukan gerakan tangan. Jargon ini diharapkan dapat memberikan keyakinan kepada siswa bahwa siswa bisa mengikuti proses pembelajaran dengan baik dan juga mendapatkan prestasi yang baik. 2. Pada siklus I, saat berkelompok siswa dibagi menjadi 4 kelompok dengan anggota 3 sampai 4 orang dengan mengambil nomor. Ternyata pembagian dengan cara tersebut ada siswa yang kurang nyaman. Untuk itu, pada siklus II pembagian kelompok tetap diatur guru, akan tetapi dibuat kelompok kecil yang beranggotakan 2 orang. Lingkungan belajar yang sesuai dengan keinginan siswa akan membuat siswa merasa nyaman untuk belajar. 62

4. Penelitian Siklus II

a. Perencanaan Tindakan Hal – hal yang dilakukan pada tahan perencanaan siklus II adalah sebagai berikut. 1 Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP kompetensi dasar membandingkan pecahan sederhana. 2 Menyiapkan media yang digunakan dalam proses pembelajaran yaitu mahkota kertas, kertas HVS, papan bintang, dan kertas manila yang berisikan lirik lagu “Mari membandingkan pecahan”. 3 Membuat Lembar Kerja Siswa LKS. 4 Menyusun dan menyiapkan lembar observasi. Lembar observasi ini meliputi lembar observasi aktivitas guru dan aktivitas siswa. 5 Menyiapkan soal evaluasi untuk pertemuan 2. b. Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan pada siklus II dilaksanakan dalam dua kali pertemuan. Materi pertemuan 1 mengenai membandingkan dua pecahan dan materi pertemuan 2 mengenai mengurutkan lambang pecahan dan memecahkan masalah yang melibatkan nilai pecahan. Berikut adalah pelaksanaan tindakan siklus II. 1 Pertemuan 1 Pertemuan 1 dilaksanakan pada Hari Rabu, 1 Februari 2017 pukul 08.10 – 09.20 WIB. Uraian kegiatan pertemuan 1 sebagai berikut. 63 Pendahuluan Guru membuka pelajaran dengan salam dan mempresensi siswa, semua siswa hadir. Kemudian guru menanyakan kabar dan menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan serta memberi motivasi kepada siswa dengan jargon “Kelas III, Siap, Siap, Yes” sambil melakukan gerakan tangan. Siswa dibagikan mahkota dari kertas yang bertuliskan nama mereka masing – masing. Siswa mendengarkan dongeng dari guru tentang Kerajaan Handayani yang memiliki raja yang bingung. Dari cerita yang disampaikan, guru mengaitkannya dengan materi membandingkan pecahan. Isi dari cerita tersebut adalah tentang seorang raja yang tidak bisa membedakan daerah yang lebih luas antara pecahan atau . Kegiatan inti Kegiatan inti dimulai dengan siswa dibuat kelompok yang beranggotakan 2 orang. Setiap kelompok dibagikan LKS. Sesuai dengan langkah – langkah di LKS, terlebih dahulu siswa mempraktikkan membandingkan pecahan dengan membuat nilai pecahan menggunakan kertas. Siswa membuat bentuk pecahan dan lalu diminta membandingkan lebih luas pecahan atau . Selanjutnya siswa belajar membandingkan pecahan dengan garis bilangan dan perkalian silang. Siswa diminta membuat satu soal tentang membandingkan pecahan. Soal yang telah dibuat dituliskan di papan tulis dan dikerjakan oleh temannya. Guru menawarkan kepada siswa untuk menuliskan soal yang telah dibuat ke papan tulis. Lalu ditunjuklah tiga siswa. Setelah siswa menuliskan soal, guru menawarkan lagi kepada siswa yang ingin mengerjakan soal. Siswa yang 64 menuliskan soal mengecek kebenaran jawaban. Siswa yang menuliskan soal maupun yang menjawab soal diberi hadiah bintang. Penutup Kegiatan yang terakhir yaitu siswa diajak oleh guru untuk menyimpulkan kegiatan apa saja yang telah dilakukan dengan saling bertanya jawab. Tidak lupa pula, siswa dan guru bersama – sama melakukan tepuk jempol sebagai hadiah untuk kegiatan pembelajaran hari itu. 2 Pertemuan 2 Pertemuan 2 dilaksanakan pada Hari Kamis, 2 Februari 2017 pukul 07.00 – 08.10 WIB. Uraian kegiatan pertemuan 2 sebagai berikut. Pendahuluan Guru membuka pelajaran dengan salam dan mempresensi siswa, semua siswa hadir. Kemudian guru menanyakan kabar dan menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan serta memberi motivasi kepada siswa dengan jargon “Kelas III, Siap, Siap, Yes” sambil melakukan gerakan tangan. Kegiatan selanjutnya, guru memberikan apersepsi dengan menyanyikan lagu “Mari Membandingkan Pecahan”. Siswa mendengarkan guru saat memberikan contoh menyanyikan lagu. Siswa nampak tenang dan mendengarkan guru dengan baik. Lalu siswa diajak menyanyi bersama – sama dan terlihat saat bersemangat. Beginilah lirik lagunya. 65 Mari Membadingkan Pecahan Nada: Disini Senang Marilah kawan Kita belajar Ca...ra mengurutkan pecahan Lihat penyebutnya Apakah sudah sama Kalau belum, mari kita samakan Lalalalalalalalalalalala.... Kegiatan inti Berdasarkan lirik lagu yang dinyanyikan, siswa mendengarkan penjelasan guru tentang cara mengurutkan pecahan. Masing – masing siswa dibagikan 3 lembar kertas HVS. Kertas tersebut dipakai untuk membuat bentuk pecahan dengan nilai , , dan , kemudian siswa diminta mengurutkan mulai dari yang terbesar atau sebaliknya. Guru memberikan penjelasan tentang mengurutkan pecahan yang berpenyebut sama dan berpenyebut berbeda. Sebelum menjelaskan mengurutkan pecahan dengan penyebut berbeda, siswa diajarkan terlebih dahulu tentang pecahan senilai. Siswa diajarkan pecahan senilai dengan melipat kertas. Siswa diminta melipat kertas bernilai , lalu dilipat lagi menjadi 2 sehingga akan membentuk nilai . Luas daerah yang diarsir tetap sama, hanya saja jumlah kotak bertambah dua kali lebih banyak setelah dilipat. Dengan menggunakan pecahan senilai, siswa diajarkan untuk mengurutkan pecahan. Siswa mengerjakan LKS yang dibagikan guru tentang mengurutkan pecahan. Setelah selesai dikerjakan, lalu dikoreksi bersama – sama. Kegiatan yang terakhir, siswa dibuat kelompok yang beranggotakan masing – masing 2 orang. Siswa diminta untuk menunjukkan 66 gambar berdasarkan soal cerita sesuai dengan bagian masing – masing yang telah dilingkari. Penutup Kegiatan terakhir yaitu siswa diajak oleh guru untuk menyimpulkan kegiatan apa saja yang telah dilakukan dengan saling bertanya jawab. Siswa juga diminta mengerjakan soal posttest. Siswa mengerjakan soal dengan baik dan tidak ada yang mencontek. Diakhir pembelajaran, siswa yang memiliki jumlah bintang paling banyak pertama, kedua, dan ketiga mendapatkan hadiah dari guru. Tabel 13. Nilai Hasil Tes Siklus I dan Siklus II No. Nama subyek inisial Siklus I Siklus II Nilai Tuntas Belum tuntas Nilai Tuntas Belum tuntas 1. ARB 100 √ 90 √ 2. ARH 100 √ 100 √ 3. ANH 80 √ 90 √ 4. ADPR 100 √ 100 √ 5. AF 100 √ 100 √ 6. AIL 100 √ 100 √ 7. FRH 90 √ 100 √ 8. GPPP 100 √ 100 √ 9. GRFI 100 √ 100 √ 10. NAP 100 √ 100 √ 11. NAA 100 √ 100 √ 12. RNR 100 √ 100 √ 13. RAN 100 √ 100 √ 14. WN 100 √ 100 √ Jumlah 1370 14 1380 14 Rata-rata 97,86 98,57 Nilai tertinggi 100 100 Nilai terendah 80 90 Ketuntasan 100 100 67 Tes pada siklus II diikuti oleh 14 siswa. Peningkatan hasil belajar siklus II sebesar 0,71 dari kegiatan siklus I hasil belajar sebesar 97,86 meningkat menjadi 98,57 pada siklus II. Gambar 4. Diagram Nilai Rata – rata Hasil Tes Siklus I dan Siklus II Berdasarkan tabel – tabel sebelumnya, peningkatan rata – rata hasil belajar pada pra siklus, siklus I, dan siklus II dapat dilihat pada diagram di bawah ini. Gambar 5. Diagram Nilai Rata – rata Hasil Tes Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II Berdasarkan diagram di atas, dapat dibuktikan bahwa model pembelajaran quantum learning dapat meningkatkan hasil belajar matematika pokok bahasan pecahan di kelas III SD Negeri Seneng. 97,86 98,57 0,00 10,00 20,00 30,00 40,00 50,00 60,00 70,00 80,00 90,00 100,00 Siklus I Siklus II 60,36 97,86 98,57 0,00 10,00 20,00 30,00 40,00 50,00 60,00 70,00 80,00 90,00 100,00 Pra Siklus Siklus I Siklus II 68 Ketuntasan hasil belajar belajar siswa masih tetap bertahan persentase 100. Pada siklus II siswa y ang mendapatkan nilai ≥ 75 sebesar 100 seperti yang tertera pada diagram berikut. Gambar 6. Diagram Ketuntasan Belajar Siklus I dan Siklus II Untuk menunjukkan bahwa model pembelajaran quantum learning dapat meningkatkan hasil belajar matematika pokok bahasan pecahan di kelas III SD Negeri Seneng, dapat dilihat peningkatan persentase ketuntasan belajar pada pra siklus, siklus I, dan siklus II pada diagram di bawah ini. Gambar 7. Diagram Ketuntasan Belajar Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II 100 100 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 Siklus 1 Siklus 2 26,67 100 100 0,00 10,00 20,00 30,00 40,00 50,00 60,00 70,00 80,00 90,00 100,00 Pra Siklus Siklus I Siklus II 69 c. Observasi Tindakan Berdasarkan hasil pengamatan pada tahap tumbuhkan, siswa terlihat antusias saat mendengarkan cerita Kerajaan Handayani maupun menyanyikan lagu mari membandingkan pecahan. Pada tahap alami, siswa dibagi menjadi kelompok yang beranggotakan 2 orang. Siswa lebih mudah dikondisikan, akan tetapi ada satu siswa yang tidak mau berpasangan dengan teman yang dipasangkan sebelumnya. Siswa tersebut lebih senang bekerja sendiri. Siswa mempraktikkan membandingkan pecahan dengan kertas, garis bilangan, dan perkalian silang. Pada tahap namai, siswa mendengarkan penjelasan guru dengan baik dan kegiatan tanya jawab juga berjalan dengan lancar di setiap pertemuan. Pada tahap demonstrasikan, siswa terlihat antusias saat mengerjakan soal yang dibuat oleh temannya maupun menggambarkan nilai pecahan sesuai dengan soal cerita. Pada tahap ulangi, siswa menyimpulkan materi dengan baik. Pada tahap rayakan, diberikan apresiasi dengan bintang yang ditempelkan di papan bintang. Rata-rata aktivitas siswa pada siklus II sebesar 96,46. Rata – rata aktivitas siswa siklus I telah mencapai kriteria keberhasilan minimal 80 dan masuk pada kriteria sangat baik. 70 Tabel 14. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan 1 Aspek yang Diamati Tindakan Deskripsi Ya Tidak Tumbuhka n 1. Siswa mendengarkan tujuan pembelajaran dan motivasi yang disampaikan oleh guru. 2. Siswa menanggapi apersepsi dari guru. √ √ 1. Siswa mendengarkan tujuan yang dijelaskan guru dan antusias mengikuti pelajaran. 17 siswa 2. Siswa mendengarkan cerita dari guru tentang Raja yang Bingung. 15 siswa 100 88,24 Ala mi 3. Siswa bekerja sama menyajikan nilai pecahan pada kertas untuk menentukan pecahan senilai sesuai dengan perintah guru. √ 3. Siswa secara berpasangan menentukan pecahan senilai sesuai arahan dari guru. 12 siswa 70,59 Na mai 4. Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang pecahan senilai dengan baik. 5. Siswa menanggapi pertanyaan pernyataan dari guru. √ √ 4. Siswa mendengarkan dengan baik ketika guru menjelaskan arti pecahan senilai. 14 siswa 5. Siswa menanggapi pertanyaan dari guru tentang cara menentukan pecahan senilai. 15 siswa 82,35 88,24 Ala mi 6. Siswa bekerja sama menyajikan nilai pecahan pada kertas untuk membandingkan pecahan sesuai dengan perintah guru. √ 6. Siswa secara berpasangan menyajikan nilai pecahan pada kertas lalu diminta membandingkan yang lebih besar atau kecil berdasarkan luas daerah arsiran. 15 siswa 88,24 71 Aspek yang Diamati Tindakan Deskripsi Aktivitas Ya Tidak Na mai 7. Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang membandingkan pecahan dengan gambar dengan baik. 8. Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang membandingkan pecahan dengan garis bilangan dengan baik. 9. Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang membandingkan pecahan dengan perkalian silang dengan baik. 10. Siswa menanggapi pertanyaan pernyataan dari guru. √ √ √ √ 7. Siswa mendengarkan penjelasan guru dan mengamati gambar pada LKS. 17 siswa 8. Siswa mendengarkan penjelasan guru dan mengamati garis bilangan pada LKS. 17 siswa 9. Siswa mendengarkan penjelasan guru dan mengamati cara perkalian silang pada LKS. 17 siswa 10. Siswa memperhatikan dengan baik materi – materi yang disampaikan oleh guru. 17 siswa 100 100 100 100 De mons tra sikan 11. Siswa membuat soal dan kunci jawaban tentang membandingkan pecahan. 12. Siswa berani menuliskan soal yang dibuat untuk dikerjakan temannya. 13. Siswa berani mengerjakan soal yang dibuat temannya. √ √ √ 11. Siswa membuat 1 soal dan kunci jawabannya tentang membandingkan pecahan. 17 siswa 12. Siswa menunjukkan keberaniannya untuk menuliskan soal di papan tulis. 17 siswa 13. Siswa menunjukkan keberaniannya untuk mengerjakan soal di papan tulis. 17 siswa 100 100 100 Ula ngi 14. Siswa ikut menyimpulkan kegiatan pembelajaran dengan baik. √ 14. Siswa dengan antusias menyimpulkan kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. 17 siswa 100 72 Aspek yang Diamati Tindakan Deskripsi Aktivitas Ya Tidak R aya ka n 15. Siswa merayakan keberhasilan dengan menerima hadiah dari guru. √ 15. Siswa antusias melakukan tepuk jempol dan siswa diberikan penghargaan berupa bintang. 17 siswa 100 Rata – rata persentase aktivitas siswa = 94,51 Tabel 15. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan 2 Aspek yang Diamati Tindakan Deskripsi Ya Tidak Tumbuhka n 1. Siswa mendengarkan tujuan pembelajaran dan motivasi yang disampaikan oleh guru. 2. Siswa menanggapi apersepsi dari guru. √ √ 1. Siswa mendengarkan tujuan pembelajaran dan motivasi yang disampaikan guru. 17 siswa 2. Siswa menyayikan lagu tentang cara membandingkan pecahan sambil tepuk tangan. 17 siswa 100 100 Ala mi 3. Siswa belajar mengurutkan pecahan dengan membagi kertas. √ 3. Siswa menggambar pecahan pada tiga kertas dan mengurutkannya mulai dari yang terkecil. 17 siswa 100 73 Aspek yang Diamati Tindakan Deskripsi Aktivitas Ya Tidak Na mai 4. Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang mengurutkan pecahan berpenyebut sama. 5. Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang mengurutkan pecahan berpenyebut berbeda dengan pecahan senilai. 6. Siswa menanggapi pertanyaan pernyataan dari guru. √ √ √ 4. Siswa mendengarkan penjelasan guru di papan tulis dan sambil melihat contoh di LKS. 17 siswa 5. Siswa mendengarkan penjelasan guru cara mengurutkan pecahan dengan pecahan senilai. 15 siswa 6. Siswa aktif menanggapi pertanyaan dari guru. 17 siswa 100 88,24 100 De mons tra sikan 7. Siswa berani menunjukkan dalam bentuk gambar untuk memecahkan masalah pada soal cerita. 8. Siswa antusias untuk menunjukkan nilai pecahan. √ √ 7. Siswa secara berpasangan memecahkan masalah pada soal cerita. 17 siswa 8. Siswa menunjukkan antusiasnya untuk memecahkan soal cerita di muka kelas. 17 siswa 100 100 Ula ngi 9. Siswa ikut menyimpulkan kegiatan pembelajaran dengan baik. 10. Siswa menjawab pertanyaan dari guru tentang materi – materi yang dipelajari dengan antusias. √ √ 9. Siswa menyimpulkan kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. 16 siswa 10. Siswa menjawab pertanyaan terkait materi yang telah dipelajari. 17 siswa 94,12 100 74 Aspek yang Diamati Tindakan Deskripsi Aktivitas Ya Tidak R aya ka n 11. Siswa merayakan keberhasilan dengan menerima hadiah dari guru. √ 11. Siswa merasa senang saat mendapatkan bintang dan yang paling banyak mendapatkan bintang mendapatkan hadiah. 17 siswa 100 Rata – rata persentase aktivitas siswa = 98,40 Rata-rata aktivitas siswa pada siklus I sebesar 91,86 dan rata – rata aktivitas siswa siklus II sebesar 96,46. Rata – rata peningkatan aktivitas siswa dari siklus I dan siklus II akan ditampilkan pada diagram di bawah ini. Gambar 8. Diagram Hasil Observasi Aktivitas Siswa d. Refleksi dan Revisi Tindakan Tindakan pada siklus 2 ini merupakan pengulangan dari tindakan siklus 1 untuk meyakinkan bahwa tindakan pada siklus 1 benar – benar berhasil. Berdasarkan hasil tes siklus II nilai rata – rata yang diperoleh siswa adalah 98,57 91,86 96,46 0,00 10,00 20,00 30,00 40,00 50,00 60,00 70,00 80,00 90,00 100,00 Siklus I Siklus II 75 dengan ketuntasan hasil belajar lebih dari KKM 75 sebesar 100 yang berarti sudah lebih dari indikator keberhasilan yang ditentukan yaitu 90. Begitupula dengan aktivitas siswa selama proses pembelajaran, aktivitas siswa sebesar 96,46 yang berarti sudah lebih dari indikator keberhasilan yang ditentukan yaitu 80 dan termasuk dalam kriteria sangat baik. Dari hasil tersebut dapat dilihat bahwa nilai rata – rata tes, ketuntasan hasil belajar, dan aktivitas siswa pada tindakan siklus 2 masih mencapai indikator keberhasilan yang ditetapkan. Selain itu, tidak ada lagi hambatan yang dialami guru selama proses pembelajaran. Berdasarkan hasil yang diperoleh, pembelajaran matematika pokok bahasan pecahan menggunakan model quantum learning terbukti telah meningkatkan hasil belajar siswa kelas III SDN Seneng. Oleh karena itu, penelitian dapat dihentikan di siklus II ini.

B. Pembahasan