30 1. Peraturan mempunyai nilai pendidikan, karena peraturan memperkenalkan
pada anak perilaku yang disetujui anggota kelompok tersebut. 2. Peraturan membantu mengekang perilaku yang tidak diinginkan. Hal tersebut
terjadi karena anak akan dihukum atau dimarahi bila melanggar peraturan tersebut. Oleh karena itu agar tidak dihukum, anak harus mengekang perilaku
yang tidak sesuai dengan aturan yang telah diketahui.
Peraturan dianggap efektif apabila setiap pelanggar atas peraturan tersebut mendapatkan konsekuensi yang setimpal. Jika tidak, peraturan akan kehilangan
maknanya. Peraturan yang dilakukan secara efektif dapat membantu seorang anak agar mereka merasa terlindungi sehingga anak tidak melakukan hal-hal yang tidak
baik. Menurut Asti Fajjaria, 2012 dalam Novan, 2013: 44, isi peraturan harus mencerminkan hubungan yang serasi diantara anggota keluarga.
Dini 1996: 11 menyebutkan bahwa peraturan harus di mengerti, diingat, dan diterima oleh anak. Peraturan yang tidak dimengerti anak tidak akan berarti
sebagai pedoman perilaku dan tidak dapat diharapkan untuk mengekang perilaku yang tidak diinginkan. Oleh karena itu, baik orang tua maupun pendidik harus
yakin bahwa peraturan yang diberikan dapat dipahami oleh anak. Hal ini dapat dilakukan dengan cara dengan cara memberikan penyampaian yang tepat dan
mudah dipahami oleh anak.
b. Kebiasaan
Disamping terdapat peraturan, ada pula kebiasaan-kebiasaan habit sosial yang tidak tertulis. Meskipun tidak tertulis, kebiasaan-kebiasaan ini telah menjadi
semacam keharusan sosial dan menjadi kewajiban setiap anggota masyarakat untuk melaksanakannya. Menurut Maria J. Wantah 2005: 156, kebiasaan-
kebiasaan itu ada yang bersifat tradisional dan ada yang bersifat modern. Kebiasaan yang bersifat tradisional dapat berupa kebiasaan menghormati dan
31 memberi salam kepada orangtua baik dalam rumah, dalam perjalanan, di sekolah,
maupun di tempat-tempat kegiatan sosial lainnya, atau kebiasaan untuk tidak mengatakan kata-kata kasar kepada teman, orangtua, guru dan orang lain yang
dihormati. Sedangkan kebiasaan modern yang diajarkan melalui sekolah ataupun telah menjadi kebudayaan masyarakat seperti kebiasaan bangun pagi, kemudian
sikat gigi, mandi, berganti pakaian, dan sarapan atau kebiasaan-kebiasaan lainnya.
c. Hukuman
Hukuman dalam bahasa Inggris yaitu punishment, berasal dari kata kerja Latin yaitu punire yang berarti suatu bentuk kerugian atau kesakitan yang
dijatuhkan pada seseorang yang berbuat kesalahan, perlawanan atau pelanggaran sebagai ganjaran atau pembalasan Maria J. Wantah, 2005: 157. Hukuman adalah
suatu sanksi yang diterima oleh seseorang sebagai akibat dari pelanggaran atau aturan-aturan yang telah ditetapkan. Sanksi tersebut dapat berupa material dan
nonmaterial. Hukuman memang memiliki konotasi yang negatif. Namun pada dasarnya setiap hukuman pasti bertujuan ke arah kebaikan dan perbaikan.
Anonimous, 2003 dalam Maria J. Wantah, 2005: 157 mengemukakan bahwa tujuan dari hukuman adalah menghentikan anak untuk melakukan sesuatu yang
tidak sesuai dengan norma dan aturan yang berlaku dengan menggunakan metode yang memberikan efek jera baik secara biologis maupun psikologis.
Menurut Maria J. Wantah 2005: 157-158 ada empat jenis hukuman yaitu
1 hukuman fisik, seperti menampar atau memukul; 2 hyukuman dengan kata- kata, seperti mempermalukan, meremehkan, dan menggunakan kata-kata kasar;
3 melarang, seperti tidak boleh menonton tv jika belum mengerjakan tugas; 4
32 hukuman dengan pinalti, seperti mengurangi uang saku anak apabila ia merusak
sesuatu. Dua jenis hukuman fisik dan kata-kata merupakan metode disiplin yang tidak efektif karena menyakitkan fisik dan perasaan anak, sedangkan metode
melarang dan pinalti dapat digunakan sebagai metode disiplin yang efektif atau sebagai hukuman. Hukuman hanyalah salah satu alat untuk menjadikan anak
menaati peraturan. Mohamad Mustari 2014: 29, menyebutkan bahwa kedisiplinan yang
dihubungkan dengan hukuman adalah disiplin yang ada hubungannya dengan orang lain. Hukuman berarti konsekuensi yang harus dihadapi ketika melakukan
pelanggaran hukum. Disiplin di sekolah, berarti taat pada peraturan sekolah. Murid yang dikatakan disiplin adalah murid yang mengikuti peraturan yang ada di
sekolah.
d. Penghargaan