Magnet Bumi Indikator Pencapaian Kompetensi

IPA SMP KK J 139 Faraday berharap bahwa dengan menggunakan baterai yang berkekuatan cukup, arus konstan di X akan menghasilkan medan magnet yang cukup besar, yang dapat membangkitkan arus pada kumparan kedua Y. Pada rangkaian kedua Y, digunakan galvanometer untuk mendeteksi arus listrik, tetapi disini tidak digunakan baterai. Percobaan ini tidak berhasil jika digunakan arus konstan. Tetapi pada akhirnya teramati suatu efek, dimana Faraday melihat simpangan besar terjadi pada jarum galvanometer di rangkaian Y pada saat ia menghidupkan saklar di rangkaian X. Dan galvanometer menyimpang kuat ke arah yang berlawanan pada saat ia mematikan saklar tersebut. Arus konstan di X tidak menghasilkan arus di Y. Arus timbul di Y hanya pada saat terjadi penyambungan atau pemutusan hubungan listrik di X. Kesimpulan dari percobaan faraday adalah : Percobaan faraday berikutnya adalah Induksi Elektromagnet, Gambar 56. Percobaan Arus Induksi Medan magnet konstan tidak dapat menghasilkan arus listrik, namun perubahan medan magnet dapat menghasilkan arus listrik, sehingga dapat dikatakan bahwa : Kegiatan Pembelajaran 4 140 a Arus terinduksi pada saat magnet digerakkan menuju kumparan b Arus induksi balik terjadi ketika magnet bergerak menjauhi kumparan c Tidak terjadi arus induksi jika magnet tidak bergerak relatif terhadap kumparan Jika magnet ditarik dengan cepat, arus terinduksi dengan arah yang berlawanan. Kemudian, jika magnet dibiarkan diam dan kumparan kawat digerakkan mendekati atau menjauhi magnet, terjadi juga induksi ggl dan aliran arus. Gerakan atau perubahan diperlukan untuk menginduksi ggl, baik itu yang bergerak magnet ataupun kumparan. Hukum Faraday tentang Induksi : Hukum Lens Secara matematis dirumuskan : Δ Δ 8. Penggunaan Magnet dalam Produk Teknologi Dalam perkembangannya magnet banyak dimanfaatkan diantaranya dalam dunia medis, sebagai contoh : 1. MRI Magnetic Resonance Imaging ialah gambaran potongan sebagian badan yang diambil dengan menggunakan daya magnet yang kuat diarahkan keanggota badan tersebut. Berbeda dengan CT scan, MRI tidak memberikan rasa sakit ataupun dampak radiasi, hal ini disebabkan karena tidak adanya penggunaan sinar-X dalam proses tersebut. Magnetic Resonance Imaging MRI juga merupakan suatu kaedah untuk menghasilkan gambar organ dalam dari organisme hidup dan juga untuk menemukan jumlah kandungan air dalam struktur geologi. Biasa digunakan untuk menggambarkan secara patologi atau perubahan fisiologi otot hidup dan juga memperkirakan ketelusan batu terhadap hidrokarbon. Teknik penggunaan MRI tersebut adalah sebagai berikut: Pertama-tama, putaran nukleus atom molekul otot diselarikan dengan menggunakan medan magnet yang berkekuatan tinggi. Kemudian, denyutan frekuensi radio ggl induksi selalu membangkitkan arus yang medan magnetnya berlawanan dengan asal perubahan fluks IPA SMP KK J 141 dikenakan pada kedudukan menegak pada garis medan magnet agar sebagian nukleon hidrogen bertukar arah. Selepas itu, frekuensi radio akan dimatikan, hal ini akan menyebabkan nukleon berganti pada konfigurasi awal. Ketika ini terjadi, tenaga frekuensi radio dibebaskan yang dapat ditemukan oleh gegelung yang mengelilingi orang yang sakit. Sinyal ini dicatat dan data yang dihasilkan diproses oleh komputer untuk menghasilkan gambar otot. Dengan ini, ciri-ciri anatomi yang jelas dapat dihasilkan. Pada penggunaan buat pengobatan, MRI digunakan untuk membedakan otot patologi seperti tumor otak dibandingkan otot normal. Teknik ini bergantung kepada ciri tentang nukleon hidrogen yang dirangsang menggunakan magnet dalam air. Bahan contoh ditunjukkan seketika pada tenaga radiofrekuensi, yang dengan kehadiran medan magnet, mengakibatkan nukleon dalam keadaan bertenaga tinggi. Ketika molekul kembali menurun kepada normal, tenaga akan dibebaskan ke sekitarnya, melalui proses yang dikenal sebagai relaksasi. Walaupun kelakuan nuklir atomik dalam contoh terpenting bagi teknik ini, penggunaan istilah nuklir dihindari untuk menghindarkan kebingungan tak beralasan disebabkan kebingungan atau kerisauan yang timbul dengan kaitan antara perkataan nuklir dengan teknologi yang digunakan dalam senjata nuklir dan resiko bahan radioaktif. Berbeda dengan teknologi senjata nuklir, nukleon berkait dengan MRI yang ada. Salah satu kelebihan menggunakan teknologi MRI adalah, menurut pengetahuan pengobatan masa kini, tidak berbahaya bagi orang yang sakit. Berbeda dengan CT scans computed axial tomography yang menggunakan aksial tomografi berkomputer yang melibatkan dos radiasi mengion, MRI hanya menggunakan medan magnet kuat dan radiasi tidak mengion non-ionizing dalam jalur frekuensi radio. Walaupun demikian, perlu diketahui bahwa orang sakit dengan benda asing logam seperti serpihan peluru atau implant terbenam seperti tulang Titanium buatan, atau pacemaker tidak boleh discan di dalam mesin MRI, karena MRI menggunakan medan megnet yang kuat.