Diskusi Materi di tempat diklat. Pada saat on the job Praktik, dan

IPA SMP KK J 9 Kegiatan Pembelajaran 1 Penelitian Tindakan Kelas Modul ini akan membahas konsep dasar Penelitian Tindakan Kelas. Melalui modul ini diharapkan Anda dapat membangun wawasan dan melatih keterampilan secara mandiri tentang Penelitian Tindakan Kelas yang berbasis pada upaya memperbaiki kelemahan pembelajaran IPA SMP. Dengan memahami konsep dasar PTK, Anda diharapkan dapat menerapkan PTK dalam proses pembelajaran di kelas sebagai upaya untuk memperbaiki kualitas pembelajaran. PTK memang merupakan salah satu kompetensi yang penting dimiliki oleh setiap guru. Oleh karena itu, Anda diharapkan dapat mempelajari konsep PTK pada modul ini secara mandiri, bersemangat, serta dengan penuh seksama sebagai wujud tanggung jawab Anda terhadap profesionalisme guru. Anda dapat berdiskusi dengan teman sejawat untuk menyelsaikan permasalahan yang mungkin ada dalam kajian modul ini dengan berprinsip pada saling menghormati dan saling menghargai satu sama lain.

A. Tujuan

Setelah mempelajari modul secara mandiri dan penuh tanggung jawab, Anda diharapkan memiliki kompetensi untuk mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan sebuah tindakan reflektif dalam bentuk PTK.

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

Setelah mempelajari modul ini, indikator ketercapaian kompetensi yang diharapkan adalah sebagai berikut. 1. Menjelaskan hakikat PTK 2. Menjelaskan tahap-tahap PTK 3. Melakukan identifikasi masalah di kelas Kegiatan Pembelajaran 1 10 4. Membuat rumusan masalah dan hipotesis tindakan berdasarkan masalah terpilih 5. Membuat rancangan tindakan yang akan dilaksanakan 6. Menyusun draft proposal PTK 7. Menjelaskan sistematika laporan PTK

C. Uraian Materi

1. Hakikat Penelitian Tindakan Kelas a. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas

Penelitian tindakan kelas PTK berasal dari istilah bahasa Inggris Classroom Action Research , yang berarti penelitian yang dilakukan pada sebuah kelas untuk mengetahui akibat tindakan yang diterapkan pada suatu subyek penelitian di kelas tersebut. Pertama kali penelitian tindakan kelas diperkenalkan oleh Kurt Lewin pada tahun 1946, yang selanjutnya dikembangkan oleh Stephen Kemmis, Robin Mc Taggart, John Elliot, Dave Ebbutt dan lainnya. Menurut Carr dan Kemmis seperti yang dikutip oleh Siswojo Hardjodipuro, dikatakan bahwa PTK adalah suatu bentuk refleksi diri yang dilakukan oleh para partisipan guru, siswa atau kepala sekolah dalam situasi-situasi sosial termasuk pendidikan untuk memperbaiki rasionalitas dan kebenaran a praktik- praktik sosial atau pendidikan yang dilakukan dilakukan sendiri, b pengertian mengenai praktik-praktik ini, dan c situasi-situasi dan lembaga-lembaga tempat praktik-praktik tersebut dilaksanakan Harjodipuro, 1997. Dalam konteks pekerjaan guru, penelitian tindakan yang dilakukan guru disebut penelitian tindakan kelas yaitu suatu kegiatan penelitian dengan mencermati sebuah kegiatan belajar yang diberikan tindakan secara sengaja dimunculkan dalam sebuah kelas, yang bertujuan memecahkan masalah atau meningkatkan mutu pembelajaran di kelas tersebut. Tindakan yang secara sengaja dimunculkan tersebut diberikan oleh guru atau berdasarkan arahan guru yang kemudian dilakukan oleh siswa. Dalam hal ini arti kelas tidak terikat pada pengertian ruang kelas, tetapi dalam pengertian yang lebih spesifik, yaitu sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama, menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama juga Suharsimi: 2005. IPA SMP KK J 11 b. Karakteristik Penelitian Tindakan Kelas PTK mempunyai karakteristik tersendiri jika dibandingkan dengan penelitian- penelitian lain pada umumnya. Berikut adalah beberapa karakteristik PTK. 1 Guru merasa bahwa ada permasalahan yang mendesak untuk segera diselesaikan di dalam kelasnya. Guru menyadari bahwa praktik pembelajarannya ada yang harus dibenahi sehingga guru perlu melakukan tindakan-tindakan tertentu untuk memperbaiki persoalan tersebut. PTK akan dapat dilaksanakan jika guru memang sejak awal menyadari adanya persoalan yang terkait dengan proses dan produk pembelajaran yang dihadapi di kelas, kemudian dari persoalan itu guru menyadari pentingnya persoalan tersebut untuk diperoleh secara profesional. Jika guru merasa bahwa praktik pembelajaran sehari-hari di kelas tidak bermasalah, maka PTK tidak perlu diperlukan. 2 Refleksi Diri Refleksi merupakan ciri khas PTK yang paling esensial. Refleksi yang dimaksud adalah melakukan intropeksi diri, seperti guru mengingat kembali apa saja tindakan yang telah dilakukan di dalam kelas, apa dampak dari tindakan tersebut, mengapa dampaknya menjadi demikian, dan sebagainya. Atas dasar refleksi itu, guru dimungkinkan untuk memeriksa dirinya sendiri, terutama terkait kelemahan dan kelebihan dari pola pembelajaran yang telah ia praktikkan, kemudian guru berusaha mengatasi berbagai kelemahan tersebut. 3 Kolaboratif Kolaboratif merupakan upaya perbaikan proses dan hasil pembelajaran tidak dapat dilakukan sendiri, tetapi guru harus berkolaborasi dengan guru lain atau kepala sekolah. PTK merupakan upaya bersama dari berbagai pihak untuk mewujudkan perbaikan yang diinginkan. Kolaborasi ini tidak bersifat basa- basi, tetapi harus tampil dalam keseluruhan proses perencanaan, pelaksanaan PTK sampai dengan menyusun laporan hasil penelitian. 4 PTK dilakukan di dalam kelas Kelas yang dimaksud di sini tidak sebatas pada sebuah ruang tertutup yang dibatasi dinding dan pintu. Kelas yang sesungguhnya adalah semua “tempat”