Pusat Pembangkit Listrik Power Plant

IPA SMP KK J 103 Penjelasan: Tegangan Transmisi a. Tegangan generator dinaikkan ke tingkat yang dipakai untuk transmisi yaitu antara 11 kV d 765 kV. b. Tegangan extra-tinggi Extra High Voltage – EHV: 345 500 dan 765 kV. c. Tegangan tinggi standar High Voltage-HV standard: 115 kV, 138 kV, dan 230 kV d. Untuk sistem distribusi, menggunakan tegangan menengah yaitu antara 2,4 kV dan 69 kV. e. Di konsumen umumnya tegangan menjadi antara 120 V dan 69 kV dan untuk tegangan rendah yaitu antara 120 V sampai 600 V. Ketentuan dasar sistem tenaga listrik dalam melayani konsumen yaitu: a. menyediakan setiap waktu dalam artian tenaga lsitrik harus selalu ada untuk keperluan konsumen; b. menjaga kestabilan nilai tegangan, dengan toleransi maksimal yang diberikan ± 10; c. menjaga kestabilan frekuensi, dengan toleransai maksimum ± 0,1 Hz; d. Harga yang tidak mahal efisien; e. standar keamanan; f. respek terhadap lingkungan. Beberapa komponen yang diperlukan dalam membuat transmisi listrik adalah sebagai berikut.

a. Saluran transmisi tenaga listrik

Saluran transmisi tenaga listrik terdiri atas konduktor, isolator, dan tiang penyanggatower. 1 Konduktor Kawat konduktor ini digunakan untuk menghantarkan listrik yang ditransmisikan. Kawat konduktor untuk saluran transmisi tegangan tinggi ini selalu tanpa pelindungisolasi, hanya menggunakan isolasi udara. Jenis konduktor yang dipakai yaitu tembaga Cu, alumunium Al, dan baja steel. Jenis konduktor yang sering dipakai adalah jenis alumunium dengan campuran baja. Kegiatan Pembelajaran 3 104 2 Isolator Isolator pada sistem transmisi tenaga listrik di sini berfungsi untuk penahan bagian konduktor terhadap ground. Isolator di sini bisanya terbuat dari bahan porseline, tetapi bahan gelas dan bahan isolasi sintetik juga sering digunakan. Bahan isolator harus memiliki resistansi yang tinggi untuk melindungi kebocoran arus dan memiliki ketebalan yang secukupnya sesuai standar untuk mencegah breakdown pada tekanan listrik tegangan tinggi sebagai pertahanan fungsi isolasi tersebut. Kondisinya harus kuat terhadap goncangan apapun dan beban konduktor. Jenis isolator yang sering digunakan pada saluran transmisi adalah jenis porselin atau gelas. Menurut penggunaan dan konstruksinya, isolator diklasifikasikan menjadi: - isolator jenis pasak - isolator jenis pos-saluran - isolator jenis gantung Isolator jenis pasak dan isolator jenis pos-saluran digunakan pada saluran transmisi dengan tagangan kerja relatif rendah kurang dari 22-33 kV, sedangkan isolator jenis gantung dapat digandeng menjadi rentengan rangkaian isolator yang jumlahnya dapat disesuaikan dengan kebutuhan. 3 Tiang Penyangga Saluran transmisi dapat berupa saluran udara dan saluran bawah tanah, namun pada umumnya berupa saluran udara. Energi listrik yang disalurkan lewat saluran transmisi udara pada umumnya menggunakan kawat telanjang sehingga mengandalkan udara sebagai media antarisolasi antar kawat penghantar. Dan untuk menyanggahmerentangkan kawat penghantar dengan ketinggian dan jarak yang aman bagi manusia dan lingkungan sekitarnya, kawat- kawat penghantar tersebut dipasang pada suatu konstruksi bangunan yang kokoh, yang biasa disebut menaratower. Antar menaratower listrik dan kawat penghantar disekat oleh isolator. Saluran kabel IPA SMP KK J 105 bawah laut merupakan saluran listrik yang melewati medium bawah air laut karena transmisi antar pulau yang jaraknya dipisahkan oleh lautan. Berdasarkan pemasangannya saluran transmisi dibagi menjadi dua kategori, yaitu: 1 Saluran udara overhead lines, saluran transmisi yang menyalurkan energi listrik melalui kawat-kawat yang digantung pada isolator antara menara atau tiang transmisi. Gambar 39. Saluran udara 2 Saluran kabel bawah tanah underground cable, saluran transmisi yang menyalurkan energi listrik melalui kabel yang dipendam di dalam tanah. Kegiatan Pembelajaran 3 106 Gambar 40. Saluran kabel bawah tanah 3 Saluran listrik bawah laut, saluran transmisi listrik yang dibangun di dalam laut. Gambar 41. Saluran listrik bawah laut

5. Rangkaian Listrik

Rangkaian listrik ini dapat berupa rangkaian seri, paralel, dan campuran.

a. Rangkaian Seri

Rangkaian seri terbentuk jika dua buah bola lampu atau lebih dihubungkan secara berderet. Demikian pula dengan sumber tegangan juga dihubungkan secara berderet. Pada rangkaian seri