IPA SMP KK J
31
Gambar 5. Skema Kerangka Pikir
G. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kerangka berpikir di atas, hipotesis tindakan pada penelitian tindakan kelas ini adalah “Penerapan Model latihan Inkuiri pada konsep
rangkaian listrik akan menumbuhkan keberanian siswa kelas IX SMP SEDC Bandung untuk mengajukan pertanyaan pertanyaan dan mengemukakan
gagasan”.
H. Metodologi Penelitian
1. Setting Penelitian: Subjek penelitian adalah siswa kelas IX SMP SEDC Bandung dengan Jumlah siswa 44 orang terdiri dari 26 siswa laki-laki dan
18 siswa perempuan. Karakteristik subjek penelitian: Kelas IX SMP SEDC Bandung memiliki
karasteristik prestasi akademik menengah dibandingkan dengan dua kelas unggulan dan dua kelas rendah lainnya, serta memiliki latar belakang
sosial ekonomi rendah.
2. Variabel yang diteliti a. Siswa: keaktifan mengajukan pertanyaan dan mengemukakan gagasan,
keaktifan belajar pada saat pembelajaran berlangsung, hasil belajar konsep rangkaian listrik, dan respon siswa.
KONDISI AWAL Pembelajaran
dilakukan dengan cara
Ceramah Siswa tdk berani
bertanya Siswa Pasif
TINDAKAN
KONDISI AKHIR Menerapkan
Model Latihan Inkuiri
Siswa Berani Bertanya
Siswa Menjadi aktif
Siklus 1 dan 2
Kegiatan Pembelajaran 1
32
b. Guru: kendala yang dihadapi pada saat melaksanakan pembelajaran dengan menerapkan model latihan inkuiri.
I. Rencana Tindakan 1. Perencanaan
Pada tahap ini dibuat Instrumen penelitian berupa RPP, LKS, Tes hasil belajar untuk 2 siklus, angket awal dan respon, dan pedoman observasi.
2. Pelaksanaan Pembelajaran PTK ini dilaksanakan selama dua siklus. Pada siklus pertama dilaksanakan
pembelajaran tentang konsep kuat arus dengan menerapkan Model Latihan Inkuiri. Pada siklus kedua dilaksanakan pembelajaran tentang konsep konsep
beda potensial dengan penekanan pada fase ke-2 Model Latihan Inkuiri, yaitu fase pengumpulan datapembuktian
3. Observasi Pelaksanaan observasi dilakukan oleh observer dengan menggunakan
pedoman observasi yang telah disiapkan untuk pengambilan data secara kualitatif. Pengambilan data kuantitatif dilakukan pada setiap akhir siklus
dengan melakukan tes hasil belajar.
4. Analisis dan Refleksi Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif. Di samping
itu juga dilakukan analisis kualitatif dan kuantitatif untuk mendukung analisis data. Hasil yang didapat pada tahap observasi digunakan untuk refleksi siklus
berikutnya.
J. Data dan Cara Pengambilan Data No
Sumber Data
Jenis Data Teknik
Pengumpulan Instrumen PTK
1 Siswa
Keberanian siswa untuk mengajukan
pertanyaan dan mengemukakan
gagasan sebelum dilakukan tindakan
Penyebaran angket pra-siklus
Angket awal
2 Guru
Langkah- langkah pembelajaran
Observasi dan perekaman
Pedoman Observasi KBM
3 Siswa
Frekuensi siswa yang mengajukan
Observasi dan Pedoman
Observasi
IPA SMP KK J
33
No Sumber
Data Jenis Data
Teknik Pengumpulan
Instrumen PTK
pertanyaan dan mengemukakan
gagasan perekaman
frekuensi siswa yang mengajukan
pertanyaan 4
Guru dan Siswa
Aktivitas guru dan siswa selama
berlangsungnya PBM
Observasi Pedoman
Observasi aktivitas guru dan
siswa 5
Guru Keterlaksanaan fase-
fase model latihan inkuiri
Observasi Pedoman
Observasi Keterlaksaan
model latihan inkuiri
6 Siswa
3. Hasil belajar konsep kuat arus
4. Hasil belajar konsep beda
potensial 5. Ketuntasan belajar
perorangan dan klasikal
6. Melaksanakan evaluasi siklus 1
7. Melaksanakan evaluasi siklus 2
8. Hasil belajar siklus 1 dan 2
9. Soal tes konsep kuat
arus 10. Soal tes
konsep beda potensial
11. Format ketuntasan
belajar 7
Siswa Respon siswa
terhadap model latihan inkuiri
Penyebaran angket Angket respon siswa
K. Indikator Keberhasilan
Kriteria keberhasilan yang sesuai dengan tujuan akhir dari penelitian tindakan kelas ini adalah meningkatnya persentase keberanian siswa untuk
mengajukan pertanyaan dan mengemukakan gagasan, meningkatnya aktivitas dan hasil belajar siswa melalui penerapan model latihan inkuiri
dengan perolehan skor dalam persen sebagai berikut. 1. Tingkat keberanian siswa untuk mengajukan pertanyaan dan
mengemukakan gagasan 80 keatas : sangat tinggi
60-79 : tinggi
40-59 : sedang
20-39 : rendah