Perumusan Masalah Kepentingan Indonesia Dalam Konvensi Asean Tentang Pemberantasan Terorisme (Asean Convention On Counter Terrorism)

26 menciptakan dan mewujudkan nilai-nilai perdamaian tersebut di kawasan Asia Tenggara. Ancaman keamanan yang dilakukan oleh jaringan terorisme inilah, yang menjadi alasan pentingnya kerja sama di kawasan Asia Tenggara untuk memberantas terorisme yang merupakan musuh bersama dari setiap negara-negara anggota ASEAN bahkan oleh dunia internasional. ASEAN merupakan salah satu bentuk kerja sama kawasan di Asia Tenggara yang memiliki cita-cita untuk menjadi sebuah “komunitas keamanan”, dan terorisme merupakan salah satu penghambat dalam mencapai cita-cita tersebut. Sehingga salah satu langkah yang diambil ASEAN sendiri untuk menanggulangi isu keamanan ini adalah dengan menyepakati adanya sebuah konvensi ASEAN yang fokus dalam memberantas terorisme di kawasan ASEAN, yaitu ASEAN Convention on Counter Terrorism. Indonesia sendiri merupakan salah satu pencetus utama untuk terbentuknya pilar utama dalam ASEAN yaitu ASEAN Security Community Masyarakat Keamanan ASEAN tentu saja melalui kerja sama ini akan membantu setiap negara anggota ASEAN untuk mencapai kepentingan nasionalnya masing-masing.

1.2 Perumusan Masalah

Terorisme yang merupakan non-state actor dalam dunia internasional telah berkembang menjadi ancaman bagi keamanan negara-negara di dunia internasional sejak tragedi WTC di Amerika Serikat. Perkembangan teroris tersebut juga merupakan dampak dari globalisasi yang berkembang saat ini, sehingga perkembangan teroris tidak hanya berada dalam satu wilayah negara Universitas Sumatera Utara 27 tetapi juga berkembang di daerah lain, sehingga hal ini lah yang menjadikan terorisme merupakan kejahatan transnasional. Amerika Serikat yang merupakan garda terdepan dalam melakukan perang terhadap terorisme menghimbau dunia internasional untuk bekerja sama dalam melakukan perang terhadap terorisme ini. Sejak tahun 2002 Indonesia telah mengalami berbagai macam bentuk serangan teroris, dan serangan teroris yang paling besar yang pernah terjadi adalah peristiwa Bom Bali I. Kemudian diikuti dengan serangan Bom JW Marriot, dan Bom Kuningan, pada tahun 2009 serangan teroris juga terjadi di Hotel JW Marriot dan Ritz Carlton. Akibat serangan-serangan teroris ini tentu saja telah mengganggu stabilitas keamanan di Indonesia, dan mengganggu pertumbuhan ekonomi Indonesia. Akibat serangan teroris tersebut Australia yang warga negaranya paling banyak melakukan kunjungan wisata ke Bali, menjadikan Indonesia sebagai daerah yang berbahaya untuk dikunjungitravel warning, tindakan tersebut merupakan respon dari Pemerintahan Australia karena mayoritas korban tragedi Bom Bali I adalah warga negara Australia. Hal ini tentu saja mengganggu pertumbuhan ekonomi dalam sektor pariwisata bagi Indonesia juga menghambat negara lain untuk melakukan investasi di Indonesia. Stabilitas kawasan dan keamanan nasional merupakan faktor penting bagi sebuah negara dalam mencapai kepentingan nasionalnya. Kawasan Asia Tenggara yang dianggap sebagai front kedua dalam pemberantasan terorisme menjadi sebuah ancaman yang sangat serius dalam menjaga stabilitas tersebut. Serangan terorisme yang telah terjadi tidak hanya merugikan dalam sektor ekonomi tetapi Universitas Sumatera Utara 28 juga akan mengganggu Indonesia untuk mewujudkan cita-cita nasional tujuan nasional Indonesia seperti yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945. 18 Saat ini konvensi tersebut telah diratifikasi oleh pemerintah Indonesia menjadi Undang-undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2012. Ratifikasi Konvensi ASEAN tentang Pemberantasan Terorisme ini menginginkan adanya kerja sama keamanan dalam penanganan terorisme di ASEAN, kerja sama keamanan tersebut diperlukan untuk mewujudkan perdamaian dan stabilitas yang dinamis di kawasan, dan tetap mengedepankan kepentingan nasional Indonesia yang akan turut menyokong terwujudnya ASEAN Community 2015, sesuai dengan tiga pilar yang menopang ASEAN, yaitu Komunitas Politik Keamanan, Komunitas Ekonomi dan Komunitas Sosial Budaya. Dalam perumusan ACCT ini Serangan teroris yang terjadi di Indonesia dan juga di negara-negara yang berada di kawasan Asia Tenggara merupakan isu yang harus diselesaikan secara bersama oleh negara-negara anggota kawasan tersebut. Sehingga pada KTT ASEAN ke-12 yang berlangsung di Cebu, Filipina 13 Januari Tahun 2007. Indonesia dan negara-negara anggota ASEAN lainnya menyepakati sebuah konvensi tentang pemberantasan terorisme. Konvensi tersebut adalah ASEAN Convention on Counter Terrorism Konvensi ASEAN tentang pemberantasan Terorisme atau disebut juga dengan ACCT, merupakan kerja sama antar negara- negara anggota ASEAN untuk memberantas Terorisme. 18 Lembaga Pertahanan Nasional Lemhannas, Kewiraan Untuk Mahasiswa, Jakarta: PT Gramedia, 1980, hal 4. Universitas Sumatera Utara 29 Indonesia merupakan Lead SheppherdLeads a part di bidang pemberantasan terorisme yang telah mempelopori perumusan ACCT. 19

1.3 Pertanyaan Penelitian dan Pembatasan Masalah