39
merupakan dasar dalam merumuskan atau menetapkan kepentingan nasional bagi setiap negara.
29
Dalam bukunya The National Interest 1970, Joseph Frankel membagi konsep kepentingan nasional pada tingkatan aspirasional dalam tujuh sifat, yaitu
kepentingan nasional itu berjangka panjang, berakar dalam sejarah dan ideologi, sumber kritik oposisi terhadap pemerintah, memberikan kesadaran akan tujuan
atau harapan terhadap kebijaksanaan, tidak perlu diartikulasikan dan dikoordinasikan secara penuh serta bisa saling bertentangan, tidak memerlukan
studi kelayakan dan lebih ditentukan oleh kehendak politik daripada oleh kemampuan nyata.
30
Hakikat kepentingan nasional menurut Frankel, sebagai keseluruhan nilai yang ditegakkan oleh suatu bangsa. Lebih lanjut Frankel mengatakan bahwa
kepentingan nasional dapat melukiskan aspirasi negara, dan kepentingan nasional dapat dipakai secara operasional yang dapat dilihat dalam aplikasinya pada
kebijaksanaan-kebijaksanaan yang aktual serta rencana-rencana yang dituju.
31
Paul Seabury mendefenisikan konsep kepentingan nasional secara normatif dan deskriptif. Secara normatif,konsep kepentingan nasional berkaitan
Jadi dapat diartikan bahwa setiap kebijakan-kebijakan yang telah dibuat oleh aparat pemerintah maupun rancangan yang dituju berorientasi kepada kepentingan
nasional.
29
T. May Rudy, Studi Strategis Dalam Transformasi Sistem Internasional Pasca Perang Dingin, Bandung: PT Refika Aditama, 2002, hal 116.
30
Ganewati Wuryandari, et al., Op. Cit., 2008, hal 16.
31
R. Soeprapto, Op.Cit., hal 144.
Universitas Sumatera Utara
40
dengan kumpulan cita-cita suatu bangsa yang berusaha dicapainya melalui hubungan dengan negara lain, sedangkan secara deskriptif, kepentingan nasional
dianggap sebagai tujuan yang harus dicapai suatu bangsa secara tetap melalui kepemimpinan pemerintah. Donald E. Nuechterlin sedikitnya menyebutkan empat
jenis kepentingan nasional: 1.
Kepentingan pertahanan, diantaranya menyangkut kepentingan untuk melindungi warga negaranya serta wilayah dan sistem politiknya dari
ancaman negara lain; 2.
Kepentingan ekonomi, yakni kepentingan pemerintah untuk meningkatkan perekonomian negara melalui hubungan ekonomi negara lain;
3. Kepentingan tata internasional, yaitu kepentingan untuk mewujudkan atau
mempertahankan sistem politik dan ekonomi internasional yang menguntungkan bagi negaranya;
4. Kepentingan ideologi, yaitu kepentingan untuk mempertahankan dan
melindungi ideologi negaranya dari ancaman ideologi negara lain.
32
Kepentingan nasional Indonesia dapat dilihat dalam Pembukaan Undang- Undang Dasar 1945 yaitu melindungi segenap bangsa dan tumpah darah
Indonesia, mencerdaskan kehidupan bangsa, memajukan kesejahteraan umum, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi dan keadilan sosial. Isu terorisme yang berkembang di dunia internasional, dan juga berbagai serangan yang telah dilakukan oleh Jaringan
32
Umar Suryadi Bakry, Pengantar Hubungan Internasional, Jakarta: Jayabaya University Press, 1999, hal. 61-62.
Universitas Sumatera Utara
41
Teroris di Indonesia, seperti Bom Bali I dan II, pengeboman di Hotel JW Marriot dan Ritz Carlton, dan serangan-serangan teroris lainnya telah mengancam
kepentingan nasional Indonesia, yaitu kepentingan nasional Indonesia untuk melindungi keamanan Indonesia dan untuk menjaga ketertiban dunia.
Serangan yang dilakukan oleh jaringan teroris telah menciptakan ketakutan kepada seluruh masyarakat Indonesia, dan menjadi penghambat bagi
Indonesia untuk mencapai tujuan nasionalnya, aksi teror yang terjadi memakan korban jiwa yang tidak bersalah, menyebabkan timbulnya rasa takut dan tidak
aman, serangan teroris yang terjadi juga menimbulkan pengaruh yang tidak menguntungkan pada kehidupan sosial, ekonomi, dan politik Indonesia, hubungan
Indonesia dengan dunia internasional. Juga menghambat pertumbuhan ekonomi negara. Salah satu dampak yang terjadi akibat serangan teroris ini adalah travel
warning yang ditujukan kepada Indonesia oleh negara Australia pasca terjadinya Bom Bali I tahun 2002 lalu, merupakan salah satu hambatan bagi Indonesia untuk
meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia, larangan yang diberikan pemerintah Australia kepada warga negaranya untuk melakukan perjalanan wisata
ke Indonesia berimbas kepada menurunnya devisa negara melalui sektor pariwisata.
Maka untuk menjaga kepentingan nasional inilah Indonesia harus merumuskan kembali kebijakan keamanannya agar kepentingan nasional yang
telah ditetapkan dapat terwujud. Salah satu langkah yang telah diambil Indonesia adalah melalui kerja sama kawasan yaitu kerja sama negara-negara anggota
Universitas Sumatera Utara
42
ASEAN dalam memberantas terorisme, karena terorisme telah dianggap sebagai musuh bersama ASEAN. Terorisme telah menjadi ancaman tidak hanya bagi
keamanan nasional satu negara tetapi ancaman keamanan bagi kawasan Asia Tenggara.
1.5.4 Komunitas Keamanan