Fungsi hiburan Fungsi Mantra Dalam Upacara Mandalabhisekam

terjadi karena mantra adalah merupakan bagian dari diri umat sendiri dan untuk mengantarkan keinginan bersama dari seluruh umat Hindu Tamil.

3.7.7 Fungsi hiburan

Fungsi hiburan yang dimaksud adalah ditinjau dari segi rohani yaitu setelah umat meminta ampun kepada Sang Hyang Widhi, agar dosa dan kesalahan yang diperbuat mendapat pengampunan. Setelah mengucapkan mantra maupun setelah melakukan serangkaian upacara tersebut, hati umat mendapat ketentraman, kesejukan, sekaligus memperkuat hati yang lemah, oleh karena keyakinan umat bahwa kesalahan-kesalahan yang telah diperbuat selama ini mendapat pengampuan dari Sang Hyang Widhi. Universitas Sumatera Utara

BAB IV ANALISIS MUSIKAL PENGUCAPAN MANTRA PADA UPACARA

MANDALABHISEKAM

4.1 Analisis Musik Pengucapan Mantra

Menurut Nettl, 1964:98 ada dua pendekatan berkenaan dengan pendeskripsian musik yaitu: 1 kita dapat mendeskripsikan dan menganalisis apa yang kita dengar; 2 kita dapat menuliskan berbagai cara keatas kertas dan mendeskripsikan apa yang kita lihat. Dari dua hal diatas untuk memvisualisasikan kedua mantra, penulis melakukan transkripsi agar lebih muda menganalisisnya terutama tangga nada, motif, tonalitas, kadensa, dan lain-lain. Sehingga dengan demikian diharapkan dapat membantu kita untuk mengkomunikasikan kepada pihak lain tentang apa yang kita pikirkan dari apa yang kita dengar. Dalam pentranskripsian, penulis menggunakan notasi Barat untuk memperlihatkan bunyi musikal yang terdengar. Sebagaimana dikatakan oleh Nettl, 1964:94 yang mengutip pendapat Seegers tentang penulisan notasi musik bahwa notasi musik terdiri dari dua bagian yaitu notasi deskriptif dan notasi preskriptif. Lebih lanjut dikatakan bahwa notasi deskriptif ialah notasi yang menggambarkan secara terperinci aspek-aspek musikal yang terdapat pada musik. Sedangkan notasi preskriptif hanya menuliskan bagian-bagian yang dianggap penting dalam suatu musik untuk memudahkan tekhnik membaca bagi pemain. Oleh karena itu, dalam skripsi ini penulis menggunakan pendekatan yang pertama yaitu notasi deskriptif. Salah satu dari notasi deskriptif adalah penggunaan notasi balok. Hal ini didukung oleh keberadaannya yang dianggap secara efektif dalam pentranskripsian. Demikian pula tinggi rendahnya nada, simbol-simbol nada pada garis paranada, durasi, ritmis, dan lain-lain. Alasan ini dikarenakan Universitas Sumatera Utara