Visi dan Misi Pembangunan Kota Denpasar a. Visi Pembangunan Kota Denpasar

14 b. Mampu mencerminkan karakter khas lingkungan, kawasan, bahkan kota. c. Pengaturan kualitas dan desain guna mencegah adanya saling mendominasi yang memicu munculnya company image. d. Memperhatikan jarak pandang terkait dengan lokasi, standard, bahan yang memantulkan, dan yang mudah dibaca. e. Pemilihan background warna. f. Jarak antar reklame, rambu, dan spanduk yang memadai. g. Keselarasan dengan arsitektur gedung tempat pemasangan. h. Tidak mengganggu pandangan pejalan kaki. i. Penataan cahaya yang tepat. j. Pemasangan petanda harus pada lokasitempat yang mudah dipantau.

2.7. Visi dan Misi Pembangunan Kota Denpasar a. Visi Pembangunan Kota Denpasar

Visi pembangunan Kota Denpasar adalah : “DENPASAR KREATIF BERWAWASAN BUDAYA DALAM KESEIMBANGAN MENUJU KEHARMONISAN” Visi Pembangunan Pemerintah Daerah Tahun 2011-2031 ini mengarah pada tantangan- tantangan yang dihadapi dalan kurun waktu 20 tahun ke depan. Visi Pembangunan Daerah tersebut harus dapat diukur untuk dapat mengetahui tingkat berbudaya dan keharmonisan dalam pengembangan implementasi Tri Hita Karana. Upaya untuk menjadikan Denpasar sebagai Kota berbudaya dilandasi Tri Hita Karana bukanlah persoalan yang mudah dan sederhana. Karena pada awalnya Kota Denpasar dibentuk berdasarkan desa-desa tradisional pusat kerajaan, dan kemudian format pembangunan Kota Denpasar yang lebih mengacu pada aspek Urban Development. Sehingga, sarana, dan prasarana yang tersedia, cenderung berfungsi sebagai elemen kebutuhan dari aspek urban-nya. Manajemen Tata Ruang lebih mempertimbangkan obyek utility kegunaan dan kurang memperhatikan resistensi daya tahan dan representasi Budaya Bali. Sehingga, banyak terjadi penyimpangan terutama kalau di kaji dari aspek Tri Hita Karana. 15 Tatanan palemahan yang terkait dengan tata ruang sangat memerlukan penanganan yang serius karena satu saja gagal dari hubungan-hubungan tadi, akan memberikan dampak negatif terhadap aspek lainnya, seperti hubungan manusia dengan Hyang Pencipta Prahyangan yang menyangkut kehidupan religius banyak kawasan suci menjadi sasaran investasi, hubungan manusia dengan manusia pawongan terjadi pembelaan kepentingan investor dari pada kepentingan masyarakat Bali. Untuk mentrasformasi Denpasar menjadi Kota Berbudaya sesuai Visi, dibutuhkan suatu konsep yang jelas, kemudian dituangkan dalam rencana menyeluruh konprehensive plan yang dapat memberikan ruang gerak dan dapat mendukung terhadap resistensi Budaya Bali. Di samping visi, penataan ruang Kota Denpasar juga memiliki slogan atau moto: nyaman dan produktif, dan berkeadilan. Tata ruang Kota Denpasar merupakan salah satu faktor kenyamanan bagi penduduk yang tinggal maupun beraktivitas di Kota Denpasar. Kenyamanan ini ditentukan oleh elemen-elemen tata ruang seperti cukupnya ruang terbuka hijau baik publik maupun privat, fasilitas umum yang memadai, kualitas udara yang baik, prasarana mencukupi kebutuhan, lalu lintas tidak macet, dan keamanan di jalan umum. Kenyamanan erat kaitannya dengan produktivitas. Kenyamanan merupakan pangkal produktivitas. Tambah nyaman lingkungan kota, maka penduduknya juga akan tambah produktif. Lahan yang ditata melalui rencana tata ruang perlu diprduktifkan bagi lahan terlantar dan perlu ditingkatkan produktivitasnya melalui berbagai cara seperti: terjaminnya air irigasi yang tidak tercemar, penerepan teknologi pertanian yang akrab lingkungan, diversifikasi tanaman sehingga pertanian lebih menjanjikan, dan tumpang sari kegiatan untuk meningkatkan penghasilan. Dari visi dan slogan ini dapat disimpulkan bahwa keadaan yang diinginkan melalui penataan ruang Kota Denpasar adalah berwawasan budaya Bali, harmonis, seimbang, nyaman, produktif, berkeadilan, dan berkelanjutan.

b. Misi Pembangunan Kota Denpasar