10
Tabel 2.3. Penambahan Lebar Jalur Pejalan Kaki
Sumber : Dept. PU., 1997
No. Jenis Fasilitas
Lebar Tambahan cm
1 Kursi roda
100 – 200
2 Tiang lampu penerang
75 – 100
3 Tiang lampu lalu lintas
100 – 120
4 Rambu lalu lintas
75 – 100
5 Kotak surat
100 – 120
6 Keranjang sampah
100 7
Tanaman peneduh 60
– 120 8
Pot bunga 150
e. Jalur Pejalan Kaki harus diperkeras dan apabila mempunyai perbedaan tinggi dengan
sekitarnya harus diberi pembatas yang dapat berupa kerb atau batas penghalang. f.
Perkerasan dapat dibuat dari blok beton, perkerasan aspal atau plesteran. g.
Permukaan harus rata dan mempunyai kemiringan melintang 2-3 supaya tidak terjadi genangan air. Kemiringan memanjang disesuaikan dengan kemiringan memanjang
jalan, yaitu maksimum7 .
2.4. Ruang Terbuka Hijau dan Landscape
Ruang terbuka open space meliputi landsekap, hardscape jalan, trotoar, dsb taman dan tempat rekreasi dalam kota. Ruang kosong yang disebut super holes tidak termasuk open
space. Elemen ruang terbuka adalah taman dan plasa square, ruang terbuka hijau kota, termasuk pepohonan, semak-semak, tumbuh-tumbuhan, badan air, penerangan, perkerasan,
kios, pembuangan sampah, air mancurminum, patung jam dan sebagainya yang terdapat di dalamnya. Area pejalan kaki, rambu dan tanda termasuk elemen ruang terbuka Shirvani,
1985. Menurut Undang-Undang RI Nomor : 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang dan
Peraturan Menteri PU Nomor : 05PRTM2008 tentang Pedoman Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau di Kawasan Perkotaan disebutkan bahwa pengertian
Ruang Terbuka Hijau RTH adalah area memanjangjalur dan atau mengelompok, yang penggunaannya lebih bersifat terbuka, tempat tumbuh tanaman, baik yang tumbuh tanaman
secara alamiah maupun yang sengaja ditanam. Dalam Undang-Undang RI Nomor : 26
11
Tahun 2007, secara khusus mengamanatkan perlunya penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau, yang proporsi luasannya ditetapkan paling sedikit 30 tiga puluh persen dari
luas wilayah kota. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor : 01 Tahun 2007 tentang Ruang Terbuka Hijau
Kawasan Perkotaan menyebutkan bahwa RTH Kawasan Perkotaan adalah bagian dari ruang terbuka suatu kawasan perkotaan yang diisi oleh tumbuhan dan tanaman guna
mendukung manfaat ekologi, sosial, budaya, ekonomi, dan estetika. Berdasarkan Peraturan Menteri di atas, klasifikasi RTH yang ada sesuai dengan tipologi
adalah sebagai berikut : a.
Berdasarkan Fisik :
RTH Alami, berupa habitat liar alami, kawasan lindung, dan taman-taman nasional;
RTH Non AlamiBinaan, yang terdiri dari taman, lapangan lahraga, makam, dan jalur-jalur hijau jalan.
b. Berdasarkan Struktur Ruang :
RTH dengan pola ekologis, merupakan RTH yang memiliki pola mengelompok,
memanjang, tersebar;
RTH dengan pola planologis, merupakan RTH yang memiliki pola mengikuti hirarki dan struktur ruang perkotaan.
c.
Berdasarkan Segi Kepemilikan :
RTH Publik;
RTH Privat.
d. Berdasarkan Fungsi :
Fungsi Ekologis;
Fungsi Sosial Budaya;
Fungsi ArsitekturalEstetika;
Fungsi Ekonomi.
Jenis-jenis RTH menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor : 01 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang Terbuka Hijau Kawasan Perkotaan terdiri atas :
Taman Kota;
Taman Wisata Alam;
Taman Rekreasi;
Taman Lingkungan Perumahan dan Permukiman;
Taman Lingkungan Perkantoran dan Gedung Komersial;
12
Taman Hutan Raya;
Hutan Kota;
.Hutan Lindung;
Bentang Alam seperti Gunung, Bukit, Lereng dan Lembah;
Cagar Alam;
Kebun Raya;
Kebun Binatang;
Pemakaman Umum;
Lapangan Olah Raga;
Lapangan Upacara;
Parkir Terbuka;
Lahan Pertanian Perkotaan;
Jalur di Bawah Tegangan Tinggi SUTT dan SUTET;
Sempadan Sungai, Pantai, Bangunan, Situ dan Rawa;
Pengaman Jalan, Median Jalan, Rel Kereta Api, Pipa Gas dan Pedestrian;
Kawasan dan Jalur Hijau ;
Daerah Penyangga Buffer Zone Lapangan Udara;
Taman Atap.
Klasifikasi RTH menurut Peraturan Menteri PU Nomor : 05PRTM2008 tentang Pedoman Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau di Kawasan Perkotaan terdiri
atas :
RTH Pekarangan;
RTH Halaman Perkantoran, Pertokoan, dan Tempat Usaha;
RTH dalam Bentuk Taman Atap Bangunan Roof Garden;
RTH Taman Rukun Tetangga;
RTH Taman Rukun Warga;
RTH Kelurahan;
RTH Kecamatan;
RTH Taman Kota;
Hutan Kota;
Sabuk Hijau;
Jalur Hijau Jalan;
RTH Ruang Pejalan Kaki;
13
RTH di Bawah Jalan Layang;
RTH Fungsi Tertentu.
2.5. Perabot Jalan Street Furniture