Misi Pembangunan Kota Denpasar Peraturan Zonasi Kawasan Strategis Sanur

15 Tatanan palemahan yang terkait dengan tata ruang sangat memerlukan penanganan yang serius karena satu saja gagal dari hubungan-hubungan tadi, akan memberikan dampak negatif terhadap aspek lainnya, seperti hubungan manusia dengan Hyang Pencipta Prahyangan yang menyangkut kehidupan religius banyak kawasan suci menjadi sasaran investasi, hubungan manusia dengan manusia pawongan terjadi pembelaan kepentingan investor dari pada kepentingan masyarakat Bali. Untuk mentrasformasi Denpasar menjadi Kota Berbudaya sesuai Visi, dibutuhkan suatu konsep yang jelas, kemudian dituangkan dalam rencana menyeluruh konprehensive plan yang dapat memberikan ruang gerak dan dapat mendukung terhadap resistensi Budaya Bali. Di samping visi, penataan ruang Kota Denpasar juga memiliki slogan atau moto: nyaman dan produktif, dan berkeadilan. Tata ruang Kota Denpasar merupakan salah satu faktor kenyamanan bagi penduduk yang tinggal maupun beraktivitas di Kota Denpasar. Kenyamanan ini ditentukan oleh elemen-elemen tata ruang seperti cukupnya ruang terbuka hijau baik publik maupun privat, fasilitas umum yang memadai, kualitas udara yang baik, prasarana mencukupi kebutuhan, lalu lintas tidak macet, dan keamanan di jalan umum. Kenyamanan erat kaitannya dengan produktivitas. Kenyamanan merupakan pangkal produktivitas. Tambah nyaman lingkungan kota, maka penduduknya juga akan tambah produktif. Lahan yang ditata melalui rencana tata ruang perlu diprduktifkan bagi lahan terlantar dan perlu ditingkatkan produktivitasnya melalui berbagai cara seperti: terjaminnya air irigasi yang tidak tercemar, penerepan teknologi pertanian yang akrab lingkungan, diversifikasi tanaman sehingga pertanian lebih menjanjikan, dan tumpang sari kegiatan untuk meningkatkan penghasilan. Dari visi dan slogan ini dapat disimpulkan bahwa keadaan yang diinginkan melalui penataan ruang Kota Denpasar adalah berwawasan budaya Bali, harmonis, seimbang, nyaman, produktif, berkeadilan, dan berkelanjutan.

b. Misi Pembangunan Kota Denpasar

Dalam mewujudkan Visi Pembangunan Daerah tersebut ditempuh melalui 5 lima Misi Pembangunan Pemerintah Kota Denpasar sebagai berikut : 1. Menumbuh kembangkan jati diri masyarakat Kota Denpasar berdasarkan budaya Bali. 2. Memberdayakan masyarakat Kota Denpasar berlandasakan kearifan lokal melalui budaya kreatif. 16 3. Mewujudkan pemerintahan yang baik Good Governance melalui penegakan supremasi hukum law enforcement. 4. Meningkatkan pelayanan publik menuju kesejahteraan masyarakat welfare society. 5. Mempercepat pertumbuhan dan memperkuat ketahanan ekonomi masyarakat melalui sistem ekonomi kerakyatan. Selanjutnya untuk mewujudkan visi dan misi di atas, maka arahan penataan ruang wilayah akan ditujukan untuk melaksanakan Misi : a. Menyediakan RTRW sebagai acuan dalam penataan struktur ruang dan pola ruang wilayah. b. Meningkatkan keterkaitan fungsi dan orientasi antar kota, dalam Kawasan Metropolitan Sarbagita maupun di dalam wilayah Kota Denpasar melalui strategi pengembangan tata ruang yang didukung sistem sarana dan prasarana yang terintegrasi dan saling mendukung. c. Mengembangkan sistem operasionalisasi pemanfaatan rencana tata ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang melalui pengembangan Rencana Rinci Tata Ruang dan Peraturan Zonasi di seluruh Kawasan yang akan ditindaklanjuti dengan Peraturan Daerah. d. Menata distribusi fungsi kegiatan perkotaan sehingga Kota Denpasar merupakan hunian yang nyaman, mengakomodasi potensi ekonomi perkotaan dan mampu mempertahankan kebudayaan dengan tetap mempertahankan ruang terbuka hijau kota minimal 35. e. Mengembangkan partisipasi antara pemerintah pusat, Provinsi Bali, Kota Denpasar, masyarakat dan dunia usaha dalam kegiatan penataan ruang.

2.8. Peraturan Zonasi Kawasan Strategis Sanur

Peraturan Walikota Perwali Denpasar No. 6 Tahun 2013 tentang Peraturan Zonasi Kawasan Strategis Sanur berfungsi sebagai pedoman pengendalian pemanfaatan ruang kawasan. Peraturan zonasi dalam Perwali yang menjadi rujukan utama untuk penyusunan penelitian ini adalah Peraturan Zonasi Kawasan Perlindungan Setempat, serta Peraturan Zonasi Zona Suaka Alam, Pelestarian Alam, dan Cagar Budaya. 17

a. Peraturan Zonasi Kawasan Perlindungan Setempat