45
c. Ruang Terbuka Hijau dan Landscape
Sub bab ini akan membahas mengenai kebutuhan penanganan terhadap permasalahan pada ruang terbuka hijau dan landscape di jalur perencanaan jalan setapak. Menurut Shirvani
1985 ruang terbuka open space meliputi landsekap, hardscape jalan, trotoar, dsb taman dan tempat rekreasi dalam kota. Ruang kosong yang disebut super holes tidak
termasuk open space. Elemen ruang terbuka adalah taman dan plasa square, ruang terbuka hijau kota, termasuk pepohonan, semak-semak, tumbuh-tumbuhan, badan air,
penerangan, perkerasan, kios, pembuangan sampah, air mancurminum, patung jam dan sebagainya yang terdapat di dalamnya. Area pejalan kaki, rambu dan tanda termasuk
elemen ruang terbuka. Pada kawasan perencanaan beberapa area sudah tertata dengan baik, karena terkait dengan
perdagangan tanaman hias dan aktivitas pariwisata. Akan tetapi pada beberapa area yang khususnya terkait dengan permukiman penduduk, jalur pejalan kaki masih memerlukan
penataan dengan elemen landscape untuk menciptakan tampilan yang lebih baik dan menarik guna menambah estetika visual ruang jalan.
d. Perabot Jalan Street Furniture
Sub bab ini akan membahas mengenai kebutuhan penanganan terhadap permasalahan perabot jalan street furniture di jalur perencanaan jalan setapak. Secara umum, elemen
perabot jalan street furniture terdiri atas lampu penerangan jalan, lampu taman, lampu parkir dan pedestrian, tempat sampah, papan informasi, bangku taman, halte, rambu lalu
lintas, dan pos keamanan. Pada kawasan perencanaan permasalahan yang timbul adalah perlunya penataan kembali terhadap papan informasi, lampu penerangan jalan dan lampu
taman, dan tempat sampah.
Gambar 4.24. Tampilan RTH dan Landscape yang Dapat Dikembangkan
Gambar 4.25. Area Pejalan Kaki Dibuat secara Pribadi dan Perlu Ditata Lebih Baik
46
e. Petanda Signage
Sub bab ini akan membahas mengenai kebutuhan penanganan terhadap permasalahan petanda signage di jalur perencanaan jalan setapak. Dari segi perencanaan, papan
namareklameinformasi perlu diatur agar terjalin kecocokan lingkungan, pengurangan dampak visual negatif, mengurangi kebingungan dan kompetisi antara papan informasi
publik dan papan reklame. Papan namareklame yang dirancang baik akan menambah kualitas tampilan bangunan dan memberi kejelasan informasi usaha. Pada kawasan
perencanaan permasalahan yang timbul adalah papan informasi serta papan nama jalan dan petunjuk arah yang perlu di-redesign kembali agar dapat lebih jelas dan informatif.
Gambar 4.26. Lampu Penerangan dan Rambu yang Perlu di-Redesign
Gambar 4.27. Pos Jaga dan Tempat Pembuangan Sampah yang Perlu Ditata
47
Sedangkan untuk papan reklame perlu ditata agar tidak mengganggu tampilan lingkungan sekitarnya.
4.3. Visi Penataan a. Dasar Pertimbangan
Dasar pertimbangan dalam menentukan rumusan konsep dasar penataan Jalan Setapak Sanur adalah :
1 Visi dan Misi Pembangunan Kota Denpasar
Tata ruang Kota Denpasar merupakan salah satu faktor kenyamanan bagi penduduk yang tinggal maupun beraktivitas di Kota Denpasar. Kenyamanan ini ditentukan oleh
elemen-elemen tata ruang seperti cukupnya ruang terbuka hijau baik publik maupun privat, fasilitas umum yang memadai, kualitas udara yang baik, prasarana mencukupi
kebutuhan, lalu lintas tidak macet, dan keamanan di jalan umum. Berdasarkan visi dan misi pembangunan Kota Denpasar dalam kaitannya dengan perencanaan Kawasan Jalan
Setapak Sanur sangat penting dilakukan upaya penyelasarasan antara fungsi-fungsi kegiatan pariwisata, pertanian, dan industri kecil unggulan serta adanya upaya
peningkatan sarana dan prasarana pendukung untuk mendorong pengembangan
ekonomi kerakyatan. 2
Fungsi Strategis Kawasan Sanur
Wilayah kawasan strategis Sanur mencakup 3 tiga desakelurahan yaitu Desa Sanur Kaja, Kelurahan Sanur dan Desa Sanur Kauh. Ragam variasi kegiatan yang ada
Gambar 4.28. Papan Nama Jalan, Petunjuk Arah dan Papan Informasi yang Perlu di- Redesign
48
utamanya pariwisata sangat strategis dalam upaya pengembangan tingkat perekonomian kawasan ini pada khususnya. Pariwisata memiliki peran sentral dalam menciptakan
kualitas hidup masyarakat yang tidak hanya terbatas pada perekonomian, tetapi juga kesejahteraan secara luas. Sanur yang solid menjaga sinergitas pariwisata, potensi
alam, seni budaya dan kreativitas warganya telah mampu menjadikan kawasan itu sebagai desa pariwisata terkenal di mata dunia.
3 Koneksitas Kawasan Pariwisata Sanur dengan Kawasan Sekitar
Beragam aktivitas yang terjadi di Kawasan Sanur sedikit tidaknya akan berdampak terhadap kawasan di sekitarnya. Hal ini disebabkan karena kawasan sekitarnya
berfungsi sebagai penghubung untuk mencapai Kawasan Sanur. Dalam kaitannya sebagai penghubung tentunya akan bertumbuh berbagai fasilitas pendukung kegiatan
utama di Kawasan Sanur. Sehubungan dengan perencanaan Penataan Kawasan Jalan Setapak Sanur, maka kawasan sekitar yang digunakan sebagai jalur jalan setapak
tentunya adalah kawasan yang mendukung terciptanya fasilitas yang dapat dimanfaatkan secara baik dan berfungsi maksimal.
4 Kebutuhan Rekreasi dan Olahraga Masyarakat dan Wisatawan
Seperti diketahui, Kota Denpasar adalah kota yang padat penduduk dan cukup minim tempat rekreasi apabila dibandingkan dengan Kabupaten Badung yang memiliki sangat
banyak tempat rekreasi strategis. Kawasan Sanur sebagai salah satu tempat pariwisata favorit dan terkenal hingga ke manca negara, saat ini akan dioptimalkan
pemanfaatannya dengan perencanaan suatu sarana rekreasi sekaligus olahraga bagi masyarakat dan wisatawan
5 Isu Perbaikan dan Penyelamatan Lingkungan
Perubahan iklim yang drastis dewasa ini berdampak negatif terhadap kondisi lingkungan hidup. Selain itu aktivitas masyarakat perkotaan juga berdampak kepada
lingkungan. Berdasarkan hal tersebut harus dilakukan tindakan nyata yang mampu menyelamatkan dan memperbaiki lingkungan meskipun secara bertahap. Sehingga
kedepannya lingkungan dapat kembali menjadi bersahabat dan dapat dimanfaatkan
secara berkelanjutan. 6
Mencegah Pembukaan Kawasan Baru
Ibarat pepatah “ada gula ada semut”, maka setiap pembukaan jalan baru sudah dapat dipastikan akan berkembang menjadi sebuah kawasan hunian baru. Guna mencegah hal
49
tersebut, dalam kegiatan Penataan Kawasan Jalan Setapak Sanur sangat dihindari adanya pembebasan lahan untuk pembuatan jalan baru. Pengembangan jalan setapak
untuk kegiatan bersepeda dan berjalan kaki, seoptimal mungkin akan memanfaatkan jaringan jalan yang sudah ada. Untuk jalan yang kondisinya tidak memungkinkan
ditambahkan jalur bersepeda, dapat ditata melalui pemasangan signage petanda dan rambu lalu lintas pendukung kelancaran pergerakan. Dengan demikian, kemungkinan
konflik yang timbul akibat pembebasan lahan dapat dihindari.
b. Konsep Dasar