Rencana Makro a. Dasar Pertimbangan Rencana Rute Jalur Pejalan Kaki Rencana Rute Jalur Sepeda

58 1 Jalur Pejalan Kaki Pedestrian Way a Re-design jalur pejalan kaki yang sudah ada dan semaksimal mungkin memisahkan dengan jalur bersepeda. b Merencanakan pembangunan jalur pejalan kaki dan trotoar di sisi ruas jalan umum yang terintegrasi dengan saluran drainase. c Melengkapi kegiatan re-design dan pembangunan baru jalur pejalan kaki trotoar dengan elemen dan fasilitas pendukung. 2 JalurTrek Sepeda a Re-design jalur bersepeda yang sudah ada dan semaksimal mungkin memisahkan dengan jalur pejalan kaki. b Merencanakan pembangunan baru jalur bersepeda di pinggir pantai sesuai dengan ketentuan dan rekomendas dari Balai Wilayah Sungai. c Memanfaatkan jalan umum pada segmen tertentu yang tidak memungkinkan untuk membangun jalur khusus bersepeda, dilengkapi dengan tanda pembagian jalur dan elemen pendukung lainnya. d Menggunakan jalur-jalur sepeda yang sudah ada dan usulan pengembangan jalur sepeda oleh Yayasan Pembangunan Sanur dan Eco- Sanur melalui program “Sanur Desa Sepeda” e Melengkapi kegiatan re-design dan pembangunan baru jalur pejalan bersepeda dengan elemen dan fasilitas pendukung. 3 Elemen dan Fasilitas Pendukung Penataan, pengembangan, dan pembangunan baru elemen dan fasilitas pendukung yang dibutuhkan, agar kegiatan berjalan kaki dan bersepeda dapat berlangsung tertib, aman, nyaman, lancar, dan menyenangkan

4.7. Rencana Makro a. Dasar Pertimbangan

Rencana makro pengembangan jalan setapak telah membagi Wilayah Penelitian menjadi 18 segmen dengan karakteristik fisik dan kegiatan masing-masing. Namun demikian, berdasarkan pertimbangan yang telah diuraikan pada pendekatan perencanaan, nampak bahwa kondisi elemen penataan di masing-masing segmen sangat beragam, baik dimensi, material maupun kemungkinan dalam pengembangan. 59 Untuk itu, rencana makro pengembangan jalur pejalan kaki dan jalur bersepeda di Wilayah Penelitian didasarkan atas pertimbangan sebagai berikut, yaitu : 1 Jalur bersepeda saat ini secara parsial hanya terdapat dari segmen 1 : Pantai Padanggalak hingga Pantai Segara dan masih menyatu dengan jalur pejalan kaki. 2 Rekomendasi dari Balai Wilayah Sungai hanya mengijinkan pembangunan jalur bersepeda sepanjang pinggir pantai berada di sisi dalam dari jalur pejalan kaki yang sudah ada, artinya hanya direkomendasikan untuk membangun jalur sepeda di area property milik private pribadi. 3 Usulan masyarakat melalui Yayasan Pembangunan Sanur dan Eco-Sanur mengharapkan agar kegiatan bersepeda tidak melewati atau tidak melalui Pantai Sindhu.

b. Rencana Rute Jalur Pejalan Kaki

Dasar pertimbangan di atas mengindikasikan, bahwa di semua segmen Wilayah Penelitian tidak dijumpai adanya masalah dalam pengembangan jalur pejalan kaki. Sehingga rute jalur pejalan kaki direncanakan melalui seluruh 18 segmen yang ada, yaitu mulai dari segmen 1 : Pantai Padanggalak terus berlanjut hingga ke segmen 18 : Jalan Padanggalak sepanjang +22,98 Km. Rencana rute jalur pejalan kaki ini dapat dilihat pada Gambar 4.30.

c. Rencana Rute Jalur Sepeda

Adanya beberapa pertimbangan yang terkait dengan kondisi riil di lapangan, kendala teknis, rekomendasi dari institusi yang berwenang, usulan masyarakat, dan lain-lain, tentunya akan menyulitkan dalam merencanakan rute jalur sepeda sesuai dengan konsep yaitu melalui 18 segmen yang telah ditetapkan. Untuk mengakomodasi kebutuhan pengembangan jalur sepeda dengan tetap berpijak pada dasar pertimbangan yang ada, maka rencana rute jalur sepeda adalah : segmen 1 pantai Padanggalak - Pantai Segara - Jalan Segara Ayu - Jalan Danau Toba - Jalan Danau Tamblingan - Jalan Cemara - Jalan Mertasari -Pantai Mertasari - Segmen 5 Pantai Mertasari-TAHURA sampai dengan segmen 18 Jalan Padanggalak. Panjang rute jalur sepeda direncanakan +24,36 Km dan dapat dilihat pada Gambar 4.30. 60

4.8. Rencana Mikro a. Rencana 2 Jalur Jalur Pejalan Kaki dan Jalur Sepeda