49
tersebut,  dalam  kegiatan  Penataan  Kawasan  Jalan  Setapak  Sanur  sangat  dihindari adanya  pembebasan  lahan  untuk  pembuatan  jalan  baru.  Pengembangan  jalan  setapak
untuk  kegiatan  bersepeda  dan  berjalan  kaki,  seoptimal  mungkin  akan  memanfaatkan jaringan  jalan  yang  sudah  ada.  Untuk  jalan  yang  kondisinya  tidak  memungkinkan
ditambahkan  jalur  bersepeda,  dapat  ditata  melalui  pemasangan  signage  petanda  dan rambu  lalu  lintas  pendukung  kelancaran  pergerakan.  Dengan  demikian,  kemungkinan
konflik yang timbul akibat pembebasan lahan  dapat dihindari.
b. Konsep Dasar
Penentuan  konsep  dasar  dalam  perencanaan  Penataan  Kawasan  Jalan  Setapak  Sanur didasarkan  pada  pertimbangan  berbagai  isu  dan  permasalahan  terkait  kepariwisataan  dan
lingkungan, serta kebutuhan masyarakat akan kegiatan rekreasi dan olahraga. Di samping itu,  rumusan  visi  dan  misi  Kota  Denpasar  juga  merupakan  landasan  dalam  menetapkan
konsep  dasar  dalam  kegiatan  perencanaan  Penataan  Kawasan  Jalan  Setapak  Sanur  ini. Untuk memadukan kegiatan olahraga dan rekreasi, maka konsep dasar dalam kegiatan ini
dapat ditetapkan sebagai berikut, yaitu :
”Membangun  linkage  system  antara  Kawasan  Pariwisata  Sanur  dengan lingkungan  sekitar  melalui  pengembangan  jalan  setapak
jogging  track  dan jalur  bersepeda  sebagai  wahana  olahraga,  rekreasi,  dan  pengenalan
lingkungan”.
c. Konsep Pengembangan
Sama  halnya  dengan  konsep  dasar,  penentuan  konsep  pengembangan  terkait  perencanaan Penataan  Kawasan  Jalan  Setapak  Sanur  ini  juga  didasarkan  atas  berbagai  permasalahan
bidang pariwisata, lingkungan serta kebutuhan masyarakat akan suatu fasilitas rekreasi dan olahraga  yang  cukup  minim  di  Kota  Denpasar.  Berdasarkan  hal  tersebut  maka  kemudian
ditentukan  bahwa  konsep  pengembangan  dari  perencanaan  Penataan  Kawasan  Jalan Setapak  Sanur  ini  adalah
“Jalan  Setapak  yang  HUMANIS,  DINAMIS  dan BERKELANJUTAN”.
Konsep pengembangan ini kemudian dapat dijabarkan sebagai berikut, yaitu :
1 Humanis
Pengertian  humanis  dalam  konsep  pengembangan  tersebut  adalah  bahwa  dalam perencanaan  Penataan  Kawasan  Jalan  Setapak  Sanur  ini  manusia  diposisikan  sebagai
50
“raja”  dalam  aktivitasnya  bersirkulasi.  Karena  seperti  diketahui,  keberadaan  jalur pejalan kaki saat ini, kenyataannya tidak hanya berfungsi untuk pejalan kaki tetapi juga
untuk berbagai aktifitas yang tidak seharusnya, seperti parkir kendaraan, penampungan sampah,  tempat  pedagang  kaki  lima  berjualan  bahkan  sering  digunakan  sebagai  jalur
kendaraan bermotor ketika terjadi kemacetan. Menilik hal tersebut, dengan menjadikan manusia  sebagai  raja,  maka  manusia  akan  bertindak  sebagai  pelaku  utama  pada  jalan
setapak  tersebut.  Untuk  mendukung  hal  tersebut  maka  juga  diperlukan  regulasi pendukung.    Selain  itu  juga  humanis  memiliki  pengertian  desain  dari  perencanaannya
bersifat alami dan manusiawi.
2 Dinamis
Dinamis  memiliki  pengertian  bahwa  jalan  setapak  ini  dapat  melewati  beragam peruntukan  sepanjang  masih  memiliki  keterkaitan  dan  saling  mendukung  untuk
pengoptimalan  fungsi  tersebut.  Dinamis  disini  juga  memiliki  pengertian  bahwa perencanaan  jalan  setapak  ini  melalui  beragam  karakter  bentang  alam  terkait  deliniasi
lokasi yang telah ditetapkan sebelumnya.
3 Berkelanjutan
Berkelanjutan  memiliki  pengertian  dilihat  dari  rute  jalur  jalan  setapak  yang  menerus, melingkar  dan  kembali  bertemu  di  titik  awal  dimulainya  rute  tersebut.  Berkelanjutan
juga  bermakna  bahwa  perencanaan  ini  tetap  berusaha  untuk  mengenal  dan  menjada kelestarian lingkungan yang ada.
4.4. Konsep Rencana Penataan