Konsep Rute Jalur Jalan Setapak a. Dasar Pertimbangan Konsep Pembagian Segmen

53  Desain mampu menampilkan karakter khas lingkungan bernuansa Bali.  Desain tidak memunculkan kesan persaingan dan saling mendominasi dengan rambu lalu lintas.  Bahan dasar mampu mencegah dan mengurangi efek silau sehingga lebih informatif.  Background mampu menciptakan kesan harmoni dan adanya suatu unity kesatuan. 2 Pengaturan petanda pada Lingkungan  Pengaturan jarak memadai untuk memudahkan para pengendara menangkap informasi yang disampaikan.  Tidak mengganggu pandangan visual, keamanan, dan kenyamanan para pejalan kaki.  Mudah terbaca dan informatif serta terintegrasi dengan elemen fisik di sekitarnya.  Fleksibel terhadap perubahan dan penambahan sehingga biaya perombakan dapat ditekan.  Ukuran dan perletakan tidak menghalangi pandangan ke arah panorama alam.  Awet dan tahan terhadap pengaruh cuaca serta mudah dan murah dalam pemeliharaan.  Dihindari kemungkinan terjadinya vandalismeperusakan. 3 Pengaturan petanda pada Bangunan  Penempatan tidak menutupi lebih dari setengah fasade wajahmuka bangunan.  Rancangan desain harus mempertimbangkan faktor skala, proporsi, unity kesatuan, dan harmoni dengan arsitektur bangunannya.  Penggunaan lampu yang berwarna-warni dan berkedap-kedip harus diupayakan dapat mencegah efek silau.

4.5. Konsep Rute Jalur Jalan Setapak a. Dasar Pertimbangan

1 Seoptimal mungkin mengikuti jalur jalan setapak, baik untuk pejalan kaki dan kegiatan bersepeda yang sudah ada di wilayah perencanaan. 2 Terintegrasi dengan program dan rencana pengembangan jalur sepeda yang sudah diusulkan oleh Eco- Sanur dan Yayasan Pembangunan Sanur melalui program “Sanur Desa Sepeda” dan pihak-pihak lain yang berkompeten. 3 Memanfaatkan lampu pengatur lalu lintas traffic light yang sudah ada, untuk kegiatan menyeberang di Jalan Bypass Ngurah Rai. 4 Mampu mewadahi kebutuhan para stakeholder. 54

b. Konsep Pembagian Segmen

Mengingat panjangnya rute yang harus dilalui, konsep rute jalur jalan setapak selanjutnya akan membagi wilayah penelitian menjadi 18 segmen dengan kriteria sebagai berikut : 1 Karakteristik fisik, visual, dan aktivitas yang menjadi ciri di masing-masing kawasan. 2 Adanya peralihan atau perubahan yang terjadi, baik karena perbedaan karakter, adanya persimpangan jalan termasuk perbedaan identitasnama jalan. 3 Memudahkan dalam penataan dan pengembangan jalur jalan setapak termasuk menyiapkan fasilitas pendukung. Konsep rute jalur jalan setapak yang dibagi atas 18 segmen disajikan pada Tabel 4.1 dan Gambar 4.29. Tabel 4.1. Konsep Pembagian Segmen dan Panjang Rute Jalur Jalan Setapak No Nama Segmen Panjang Km Segmen 1 Pantai Padanggalak 1,64 Segmen 2 Pantai Matahari Terbit - Pantai Sanur 1,15 Segmen 3 Pantai Segara - Pantai Sindhu - Pantai Karang 2,31 Segmen 4 Pantai Semawang - Pantai Kusumasari 1,56 Segmen 5 Pantai Mertasari - TAHURA 1,38 Segmen 6 Jalan Pengembak - Jalan Mertasari 0,67 Segmen 7 Jalan Sekarwaru - Jalan Danau Poso 0,44 Segmen 8 Jalan Tirtanadi I - Jalan Bypass Ngurah Rai - Jalan Tirtanadi II 0,78 Segmen 9 Jalan Kutat Lestari - Gang VI 0,77 Segmen 10 Jalan di Pinggir Sungai 0,40 Segmen 11 Jembatan - Jalan Danau Tempe I - Jalan Danau Tempe 1,24 Segmen 12 Jalan Tukad Balian 2,96 Segmen 13 Jalan Tukad Bilok 1,13 Segmen 14 Jalan Tukad Nyali 0,90 Segmen 15 Jalan Sedap Malam 2,88 Segmen 16 Rurung Bangke 0,22 Segmen 17 Jalan Waribang 1,20 Segmen 18 Jalan Padanggalak 1,35 Total Panjang Rute 22,98 55

c. Konsep Klasifikasi Rute