BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Pendekatan Metode
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dan kualitatif deskriptif dengan menggunakan metode survei. Menurut Nazir 2005: 56
bahwa metode survei adalah penyelidikan yang diadakan untuk memperoleh fakta dari gejala-gejala yang ada dan mencari keterangan-keterangan secara
faktual. Metode ini membedah, menguliti dan mengenal masalah-masalah serta mendapatkan pembenaran terhadap keadaan dan praktik-praktik yang
sedang berlangsung. Dalam metode survei juga dikerjakan evaluasi serta perbandingan-perbandingan terhadap hal-hal yang telah dikerjakan orang
dalam menangani situasi atau masalah yang serupa.
3.2. Metode Penentuan Objek
3.2.1. Populasi
Menurut Suharsimi Arikunto 2002: 108 bahwa populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Objek pada populasi diteliti, hasilnya
dianalisis, disimpulkan dan kesimpulan itu berlaku untuk seluruh populasi. Populasi dalam penelitian ini adalah pengurus Organisasi Kemahasiswaan
Ormawa yang berjumlah 545 orang yang tersebar dalam berbagai Ormawa, antara lain Ormawa Intra Kampus yaitu; BEM Badan Eksekutif
Mahasiswa Unnes dan 8 BEM Fakultas di Unnes, antara lain BEM FIP,
41
BEM FBS, BEM FIS, BEM FMIPA, BEM FT, BEM FIK, BEM FE dan BEM FH serta 6 Organisasi Kemahasiswaan Ekstra Kampus, antara lain
HMI Himpunan Mahasiswa Islam Komisariat, KAMMI Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia Komisariat, PMII Persatuan Mahasiswa
Islam Indonesia Komisariat, IMM Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Komisariat, LMND Liga Mahasiswa Nasional Demokrasi Komisariat dan
GEMBES Gerakan Mahasiswa Pembebasan Komisariat di lingkungan sekitar kampus Unnes yang pengurusnya tercatat sebagai mahasiswa Unnes.
Berikut daftar jumlah pengurus masing-masing Ormawa yang menjadi populasi objek penelitian:
Tabel 3.1. Daftar Organisasi Kemahasiswaan di Lingkungan
Kampus Unnes Tahun 2009
NO ORMAWA
PENGURUS
1 BEM Universitas
64 2
BEM FIP 40
3 BEM FBS
30 4
BEM FIS 35
5 BEM FMIPA
48 6
BEM FT 37
7 BEM FIK
32 8
BEM FE 52
9 BEM FH
63 11
HMI Komisariat 9
12 KAMMI Komisariat
58 13
PMII Komisariat 27
14 IMM Komisariat
32 15
LMND Komisariat 8
16 GEMBES Komisariat
10
JUMLAH 545
Sumber: Diolah dari hasil penelitian awal.
3.2.2. Sampel
Menurut Suharsimi Arikunto 2002: 109 bahwa sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Apabila subjek anggota populasi
kurang dari 100 orang, lebih baik diambil semua dan jika jumlah populasi lebih besar dari 100 orang, maka dapat diambil antara 10-25 atau lebih.
Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah 25 dari seluruh populasi yang ada, yaitu ditetapkan sejumlah 136 sampel.
Penelitian ini menggunakan teknik Stratifield Proportional Random Sampling, dalam hal pengambilan sampel adalah dengan teknik Area
Probability Sample Sampel Wilayah, yaitu wilayah dibagi ke dalam organisasi-organisasi yang masuk dalam populasi atau bisa disebut
subpopulasi. Selanjutnya digunakan teknik proporsional sample untuk menentukan jumlah sampel pada masing-masing subpopulasi.
Teknik sampling random dilakukan dengan cara mencampur subjek- subjek di dalam subpopulasi sehingga semua subjek dianggap sama. Dengan
demikian maka peneliti memberi hak yang sama kepada setiap subjek yang ada untuk memperoleh kesempatan dipilih menjadi sampel.
Subpopulasi ada 15, maka N
1
, N2,....N15. rumus sample fraction adalah:
f1 = N1 N
dan besar sampel per subpopulasi adalah:
n1 = f . n
Keterangan: n = Jumlah Sampel
N = Total Populasi f = Sample Fraction
Berikut adalah contoh perhitungan proporsi sampel pada masing- masing subpopulasi:
n1 = f1 . n = 64 X 136
545 = 15, 97 maka jumlah sampel n1 adalah 16
Tabel 3.2. Sampel Penelitian Aktivis Mahasiswa Unnes
NO ORMAWA
POPULASI SAMPEL
1 BEM Universitas
64 16
2 BEM FIP
40 10
3 BEM FBS
30 8
4 BEM FIS
35 9
5 BEM FMIPA
48 12
6 BEM FT
37 9
7 BEM FIK
32 8
8 BEM FE
52 13
9 BEM FH
63 16
11 HMI Komisariat
9 2
12 KAMMI Komisariat
58 14
13 PMII Komisariat
27 7
14 IMM Komisariat
32 8
15 LMND Komisariat
8 2
16 GEMBES Komisariat
10 2
JUMLAH 545
136
Sumber: Diolah dari hasil penelitian awal.
3.3. Fokus Penelitian
Fokus penelitian merupakan apa yang harus menjadi perhatian dalam penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi fokus penelitian adalah
karakteristik aksi demonstrasi aktivis Ormawa intra dan ekstra kampus Unnes, lebih khusus pada fokus perhatian para aktivis terhadap isu yang
diusung melalui aksi demonstrasi dan tingkat partisipasi keikutsertaannya
dalam aksi demonstrasi.
3.4. Metode Pengumpulan Data
3.4.1. Kuesioner atau Angket Penelitian ini menggunakan metode angket, dengan beberapa
pertimbangan sebagai berikut: Keuntungan metode angket adalah;
1 setiap responden menerima pertanyaan yang sama. 2 responden mempunyai kebebasan untuk memberikan keterangan atau
jawaban. 3 pengaruh subjektifitas dapat dilindungi.
4 angket dapat digunakan untuk responden yang banyak dengan waktu relatif singkat serta sedikit tenaga.
Kelemahan metode angket adalah; 1 kemungkinan ada responden yang tidak mengisi angket.
2 pertanyaan telah ditentukan yang tidak dapat diubah sesuai dengan kemampuan responden.
3 teknik ini belum merupakan jaminan bahwa responden akan memberikan jawaban yang tepat.
Menurut Suharsimi Arikunto 2002: 200, sebelum menggunakan kuesioner, ada prosedur yang harus dilalui, antara lain;
1 merumuskan tujuan yang akan dicapai dengan kuesioner 2 mengidentifikasikan variabel yang akan dijadikan sasaran kuesioner.
3 Menjabarkan setiap variabel menjadi sub-variabel yang lebih spesifik dan tunggal
4 Menentukan jenis data yang akan dikumpulkan, sekaligus untuk menentukan teknik analisisnya.
Penelitian ini menggunakan angket dengan dua alternatif jawaban. Agar data dapat diolah dengan statistik maka data kualitatif ditransfer
menjadi data kuantitatif. Penelitian menggunakan scoring dengan 2 alternatif, untuk pertanyaan dengan jawaban a = 1 dan b = 0. Serta
pertanyaan tambahan dengan jawaban skala nilai. Angket atau kuesioner adalah alat pengumpul data yang digunakan
peneliti untuk mengetahui apakah ada perbedaan fokus perhatian issu aksi demonstrasi dan intensitas keikutsertaan dalam aksi demonstrasi di antara
para aktivis mahasiswa Unnes.
3.4.2. Wawancara Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan
penelitian dengan cara tanya jawab, sambil bertatap muka antara si penanya
atau pewawancara dengan si penjawab atau responden dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide panduan wawancara Nazir: 2005:
194. Wawancara dipengaruhi oleh 4 empat faktor seperti skema berikut:
Gambar 3.1. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Interaksi dalam Wawancara
Sumber: Nazir 2005: 195 Dalam melakukan wawancara, peneliti harus dapat ‘menangkap’
proses interpretasi dan melihat segala sesuatu dari sudut pandang orang yang diteliti serta berusaha mendalami aspek subyektif dari perilaku manusia
dengan cara masuk ke dunia konseptual orang-orang yang diteliti. Dengan cara tersebut diharapkan peneliti dapat mengerti bagaimana makna sosial
Situasi Wawancara
- waktu - tempat
- kehadiran orang lain - sikap masyarakat
Pewawancara
- Karakteristik sosial - Ketrampilan
melaksanakan wawancara
- Motivasi - Rasa aman
Responden
- karakteristik sosial - kemampuan
menangkap pertanyaan
- kemauan menjawab pertanyaan
Isi Wawancara
- Peka untuk ditanyakan - Sukar untuk ditanyakan
- Tingkat minat - Sumber kekhawatiran
dan wacana-wacana yang dikembangkan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam penelitian ini dilakukan wawancara terhadap Pimpinan Organisasi
Kemahasiswaan yang dalam beberapa kegiatan aksi demonstrasi berperan sebagai pimpinan aksi, baik sebagai konseptor, orator, agigator, HUMAS
ataupun peran lain yang dipandang cukup strategis dalam kegiatan aksi demonstrasi antara lain; Presiden Mahasiswa Unnes, Menteri Luar Negeri
BEM KM Unnes, dan beberapa Ketua Ormawa lainnya yang memiliki peran cukup strategis dalam pelaksanaan aksi demonstrasi ayng pernah ada. Peran
dari metode wawancara ini sebagai pendukung dan pelengkap data penelitian.
3.4.3. Dokumentasi Teknik atau studi dokumentasi merupakan cara mengumpulkan data
melalui peninggalan tertulis seperti arsip, buku-buku tentang pendapat, dalil, hukum dan lain-lain yang berhubungan dengan masalah penelitian.
Dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen
rapat, lengger, agenda dan sebagainya Arikunto, 2002: 206. Dokumentasi yang dimaksud seperti proposal dan laporan kegiatan
kegiatan BEM dan organisasi kemahasiswaan yang lain, berita dari media massa.
3.5. Analisis Instrumen Penelitian