Adakalanya para mahasiswa dibangkitkan oleh suatu isu politik, meskipun dalam kasus-kasus tersebut demonstrasinya cenderung kecil dan
tidak tercipta gerakan atau organisasi yang langgeng Altbach, 1988: 32. Menurut Altbach 1988:199 bahwa suatu nilai atau kepercayaan
politik, dalam peran sebagai kriteria selektif, mempunyai pengaruh yang lebih langsung terhadap seleksi dari tujuan untuk bertindak, dibanding
pengaruh yang dimiliki kepercayaan politik, dalam peran kriteria evaluatif. Sebab sebelum prinsip moral dan aspek-aspek evaluatif kepercayaan dapat
berpengaruh terhadap aksi yang mendukung konfrontasi, aspek-aspek evaluatif tersebut harus dipandang dengan suatu cara yang khas.
2.2. Kerangka Berfikir
Aksi demonstrasi yang dilakukan oleh para mahasiswa merupakan salah satu bentuk partisipasi politik mahasiswa. Sarana ini paling sering
dilakukan oleh para aktivis mahasiswa, hampir setiap isu yang berkembang di masyarakat berpotensi menjadi bahan isu aksi demonstrasi. Aktivis
mahasiswa dapat dibagi menjadi dua kelompok, kelompok yang pertama adalah aktivis organisasi kemahasiswaan intra kampus dan kelompok yang
kedua adalah aktivis organisasi kemahasiswaan ekstra kampus. Kedua kelompok ini memiliki karakter kekhasannya masing-masing, jika dilihat
dari filosofi berdirinya organisasi, Ormawa intra kampus berdiri berdasarkan idealisme universal atau umum sedangkan Ormawa ekstra kampus berdiri
berdasarkan idealisme
ideologi tertentu,
seperti ideologi
Islam, KristenKatholik, Pancasila, Sosialis maupun Liberal.
Organisasi kemahasiswaan memiliki salah satu peran yaitu melakukan pendidikan politik terhadap anggotanya. Kedua kelompok
Ormawa tersebut memiliki lingkungan organisasi yang berbeda, nuansa yang berbeda, nilai-nilai yang berbeda serta idealisme yang berbeda pula.
Dari perbedaan karakter kedua kelompok aktivis mahasiswa ini berpengaruh terhadap karakter pergerakannya, lebih khusus dalam penelitian ini adalah
karakter aksi demonstrasi yang dilakukan oleh keduanya. Dengan rumusan masalah bagaimana fokus perhatian isu yang mereka usung dan bagaimana
tingkat partisipasi keikutsertaan mereka dalam aksi demonstrasi. Kerangka berfikir di atas dapat digambarkan dalam skema sebagai berikut:
Gambar 2.2. Skema Kerangka Berfikir Penelitian
Partisipasi Politik Aktivis
Partisipasi Politik Aktivis
Aksi Demonstrasi:
1. Isu Aksi Demonstrasi 2. Tingkat partisipasi keikutsertaan
dalam Aksi Demonstrasi Pendidikan
Politik Pendidikan
Politik
Karakteristik Aksi Demonstrasi Aktivis
Mahasiswa Intra Kampus
Karakteristik Aksi Demonstrasi Aktivis
Mahasiswa Ekstra Kampus
Ormawa Intra Kampus
Ormawa Ekstra Kampus
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Pendekatan Metode
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dan kualitatif deskriptif dengan menggunakan metode survei. Menurut Nazir 2005: 56
bahwa metode survei adalah penyelidikan yang diadakan untuk memperoleh fakta dari gejala-gejala yang ada dan mencari keterangan-keterangan secara
faktual. Metode ini membedah, menguliti dan mengenal masalah-masalah serta mendapatkan pembenaran terhadap keadaan dan praktik-praktik yang
sedang berlangsung. Dalam metode survei juga dikerjakan evaluasi serta perbandingan-perbandingan terhadap hal-hal yang telah dikerjakan orang
dalam menangani situasi atau masalah yang serupa.
3.2. Metode Penentuan Objek
3.2.1. Populasi
Menurut Suharsimi Arikunto 2002: 108 bahwa populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Objek pada populasi diteliti, hasilnya
dianalisis, disimpulkan dan kesimpulan itu berlaku untuk seluruh populasi. Populasi dalam penelitian ini adalah pengurus Organisasi Kemahasiswaan
Ormawa yang berjumlah 545 orang yang tersebar dalam berbagai Ormawa, antara lain Ormawa Intra Kampus yaitu; BEM Badan Eksekutif
Mahasiswa Unnes dan 8 BEM Fakultas di Unnes, antara lain BEM FIP,
41