Fokus Perhatian Aktivis Mahasiswa Unnes terhadap Isu-Isu

melakukan kontak tatap muka, dan menulis surat maupun dengan cara-cara di luar prosedur yang wajar tak konvensional dan berupa kekerasan violence, seperti aksi demonstrasi unjuk rasa, pembangkangan halus seperti memilih kotak kosong daripada memilih calon yang disodorkan pemerintah, huru-hara, mogok, pembangkangan sipil, serangan bersenjata dan gerakan-gerakan poltik, seperti kudeta dan revolusi. Kepekaan aktivis mahasiswa yang kemudian diimplementasikan dalam kegiatan-kegiatan mereka, termasuk di dalamnya adalah aksi demonstrasi, diskusi dan kegiatan-kegiatan yang lainnya menandakan kesaradan partisipasi politik sebagai warga negara.

4.1.3. Fokus Perhatian Aktivis Mahasiswa Unnes terhadap Isu-Isu

Aksi Demonstrasi. Hasil penelitian dari pertanyaan saringan dalam kuesioner A.6; “Bagaimana pendapat Anda terhadap aksi demonstrasi?” Didapatkan jawaban responden antara lain; a 97.1 responden menjawab “Kadang setuju, kadang tidak setuju, tergantung bobot pentingtidak pentingnya isutema yang diusung”, b 0.7 responden menjawab “Selalu setujumendukung terhadap semua aksi demonstrasi”, dan c 2.2 responden menjawab “Tidak setuju dengan semua aksi demonstrasi”. Hal ini menunjukkan bahwa sikap secara umum aktivis mahasiswa Unnes terhadap aksi demonstrasi lebih dititikberatkan pada bobot isu apa yang diusung dalam suatu aksi demonstrasi, yaitu isu apa yang penting dan perlu di usung melalui aksi demonstrasi menurut pandangan mereka. Hasil penelitian dari 30 daftar pertanyaan yang diberikan kepada responden yang berisi isu-isu yang diusung melalui aksi demonstrasi, dimana isu-isu tersebut dikelompokkan ke dalam 6 enam kategori, yaitu a isu internasional politis, b isu internasional nonpolitis, c isu nasional politis, d isu nasional nonpolitis, e isu lokal eksternal perguruan tinggi dan f isu lokal internal perguruan tinggi, didapatkan skor jawaban dari pertanyaan adalah 62.55 pertanyaan dijawab setuju, 31.50 pertanyaan dijawab tidak setuju dan sisanya sebesar 5.86 pertanyaan tidak dijawab. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar pertanyaan yang berisi isu-isu yang diusung melalui jalur aksi demonstrasi disikapi positif oleh lebih dari separuh jumlah aktivis mahasiswa. Namun demikian tidak semua isu yang diusung melalui aksi demonstrasi tersebut mendapatkan perhatian yang sama persis oleh para aktivis mahasiswa. Dalam penelitian ini, aktivis mahasiswa dikelompokkan ke dalam 2 dua kelompok, kelompok pertama adalah aktivis mahasiswa Ormawa intra kampus, yang terdiri dari aktivis mahasiswa BEM KM Unnes dan BEM Fakultas dan kelompok yang kedua adalah aktivis mahasiswa Ormawa ekstra kampus, yang terdiri dari aktivis mahasiswa HMI Komisariat, KAMMI Komisariat, PMII Komisariat, IMM Komisariat, LMND Komisariat dan GEMA Pembebasan Komisariat. Dari hasil tabulasi dan perhitungan skor nilai jawaban dari pertanyaan dalam kuesioner dapat digambarkan melalui tabel urutan prosentase fokus perhatian para aktivis mahasiswa terhadap isu-isu aksi demonstrasi sebagai berikut: Tabel 4.1. Fokus Perhatian Aktivis Mahasiswa Ormawa Intra Kampus FOKUS PERHATIAN NO ISU SKOR PROSENTASE 1 Nasional Politis 315 17.05 2 Lokal Internal Perguruan Tinggi 314 17 3 Lokal Eksternal Perguruan Tinggi 310 16.78 4 Internasional Politis 307 16.62 5 Nasional Nonpolitis 301 16.30 6 Internasional Nonpolitis 300 16.24 Rata-rata = 16,67 Sumber: Diolah dari kuesioner halaman 3 sampai dengan 7. Tabel 4.2. Fokus Perhatian Aktivis Mahasiswa Ormawa Ekstra Kampus FOKUS PERHATIAN NO ISU SKOR PROSENTASE 1 Nasional Politis 127 18.01 2 Internasional Politis 125 17.73 3 Lokal Eksternal Perguruan Tinggi 117 16.60 4 Nasional Nonpolitis 113 16.03 5 Internasional Nonpolitis 113 16.03 6 Lokal Internal Perguruan Tinggi 110 15.60 Rata-rata = 16,67 Sumber: Diolah dari kuesioner halaman 3 sampai dengan 7. Dari data tabel di atas menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan prosentase yang tajam antara isu yang satu dengan isu yang lain. Namun demikian tidak semua isu mendapatkan porsi yang sama persis dalam perhatian aktivis mahasiswa, sehingga terlihat ada perbedaan dalam hal urutan tingkat prosentase isu yang menjadi fokus perhatian. Hal yang sama dalam urutan prosentase isu aksi demonstrasi yang menjadi perhatian adalah bahwa kedua kelompok aktivis mahasiswa menempatkan isu nasional politis pada urutan yang pertama, kemudian diikuti oleh isu-isu yang lainnya. Pada aktivis mahasiswa Ormawa Intra Kampus, fokus perhatian setelah isu nasional politis dengan 17.05 kemudian diikuti oleh isu lokal internal perguruan tinggi dengan 17, setelah itu diikuti oleh isu lokal eksternal perguruan tinggi 16.78, isu internasional politis 16.62, isu nasional nonpolitis 16.30 dan isu internasional nonpolitis sebesar 16.24. Dari prosentase di atas dapat dilihat bahwa bagi aktivis mahasiswa Ormawa Intra Kampus, isu lokal internal perguruan tinggi ditempatkan pada urutan berikutnya setelah isu nasional politis. Hal ini mengingat bahwa Ormawa intra kampus dengan pihak universitas memiliki hubungan secara normatif dan struktural, dimana legalitas hukum organisasi berada di bawah universitas, pembiayaan kegiatan berasal dari pihak universitas, sehingga aktualisasi wilayah kerja organisasi ini berada sangat dekat dengan urusan rumah tangga internal universitas dan menjadi pihak pertama yang mengetahui tentang sesuatu hal yang terjadi, misalnya soal kebijakan kampus, kegiatan universitas dan sebagainya. Sehingga aktivis Ormawa intra kampus begitu dekat dengan isu lokal internal perguruan tinggi. Berbeda dengan aktivis Ormawa ekstra kampus, fokus perhatian setelah isu nasional politis dengan 18.01 adalah ditempati oleh isu internasional politis dengan 17.73, diikuti oleh isu lokal eksternal perguruan tinggi 16.60, isu nasional nonpolitis 16.03, internasional nonpolitis 16.03 dan terakhir ditempati oleh isu lokal internal perguruan tinggi 15.60. Perbedaan yang cukup terlihat dalam urutan isu fokus perhatian antara aktivis Ormawa intra kampus dengan aktivis Ormawa ekstra kampus adalah bahwa aktivis Ormawa intra kampus menempatkan isu lokal internal perguruan tinggi pada posisi kedua setelah isu nasional politis, sedangkan aktivis mahasiswa Ormawa ekstra kampus, menempatkan isu lokal internal perguruan tinggi pada urutan terakhir setelah isu-isu yang lainnya. Hal ini mengingat bahwa organisasi kemahasiswaan ekstra kampus tidak ada hubungan normatif maupun struktural dengan pihak universitas. Organisasi ekstra kampus aktualisasi wilayah kerjanya tidak berada di dalam kampus tetapi lebih pada di luar kampus. Sehingga yang terjadi adalah aktivis mahasiswa Ormawa ekstra kampus kurang begitu memberikan porsi yang lebih pada isu-isu seputar persoalan internal perguruan tinggi.

4.1.4. Tingkat Partisipasi Keikutsertaan Aktivis Mahasiswa Unnes

Dokumen yang terkait

Pemetaan gerakan mahasiswa : (studi terhadap Organisasi Mahasiswa Ekstra Kampus di UIN Jakarta)

0 11 75

ORIENTASI MASA DEPAN BIDANG PEKERJAAN PADA AKTIVIS YANG MENGIKUTI ORGANISASI KEMAHASISWAAN ORIENTASI MASA DEPAN BIDANG PEKERJAAN PADA AKTIVIS YANG MENGIKUTI ORGANISASI.

0 7 18

ORIENTASI MASA DEPAN BIDANG PEKERJAAN PADA AKTIVIS YANG MENGIKUTI ORGANISASI KEMAHASISWAAN ORIENTASI MASA DEPAN BIDANG PEKERJAAN PADA AKTIVIS YANG MENGIKUTI ORGANISASI.

0 2 20

MANAJEMEN KONFLIK INTERPERSONAL PADA MAHASISWAAKTIVIS ORGANISASI KEMAHASISWAAN Manajemen Konflik Interpersonal Pada Mahasiswa Aktivis Organisasi Kemahasiswaan.

0 3 17

SOSIALISASI POLITIK DALAM ORGANISASI MAHASISWA INTRA KAMPUS DI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN.

0 2 22

BUDAYA POLITIK KAMPUS Studi terhadap Aktivis Mahasiswa Universitas Negeri Semarang.

0 0 2

Karakteristik Aksi Demonstrasi Yang Dilakukan Oleh Aktivis Organisasi Kemahasiswaan Intra dan Ekstra Kampus Universitas Negeri Semarang.

1 9 182

PERILAKU BELAJAR AKTIVIS ORGANISASI INTRA KAMPUS (STUDI TERHADAP AKTIVIS HIMA PRODI PENDIDIKAN SOSIOLOGI DAN ANTROPOLOGI FIS UNNES)

0 1 53

PENERIMAAN KHALAYAK AKTIVIS ORGANISASI MAHASISWA EKSTRA KAMPUS SURABAYA TERHADAP IDEOLOGIS TOKOH GIE DALAM FILM GIE : Studi Analisis Resepsi Aktivis Organisasi Mahasiswa Ekstra Kampus (Ormek) Cabang Surabaya Terhadap Ideologi Tokoh Gie dalam Film GIE Repo

0 0 191

INFILTRASI IDEOLOGI IKHWANUL MUSLIMIN TERHADAP ORGANISASI KEMAHASISWAAN EKSTRA DAN INTRA KAMPUS UIN ALAUDDIN MAKASSAR (Studi Kasus LDK dan KAMMI)

0 0 78