BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA BERFIKIR
2.1. Landasan Teori
2.1.1. Sejarah Singkat Gerakan Mahasiswa
2.1.1.1. Munculnya Gerakan Mahasiswa di Berbagai Negara
Dalam perubahan sosial di berbagai negara, peran gerakan mahasiswa adalah komplek dan penting, meski tidak selalu menentukan.
Mereka lebih sering mencerminkan perubahan kekuasaan di antara kelas- kelas. Demonstrasi dan gerakan mahasiswa memainkan peran yang cukup
penting dalam penggulingan Peron di Argentina pada tahun 1955; kejatuhan Perez Jimenez di Venezuela pada tahun 1958; perlawanan yang sukses
terhadap Diem di Vietnam pada tahun 1963; kerusuhan massif melawan Perjanjian Keamanan Jepang-AS di Jepang pada tahun 1960, yang memaksa
pengunduran diri pemerintah Kishi; gerakan anti Soekarno pada tahun 1966; kejatuhan Ayub Khan di Pakistan pada tahun 1956; demonstrasi Oktober
untuk kebebasan yang lebih besar di Polandia pada tahun 1956; Revolusi Hongaria tahun 1956; dan gerakan untuk pembebasan di Cekoslovakia pada
tahun 1968. Gerakan mahasiswa dapat menjadi bagian dari gerakan sosial
ataupun berkembang menjadi gerakan politik, yang membedakan adalah pelakunya, yaitu para mahasiswa yang merupakan kelompok generasi muda
yang kritis dan memiliki intelektualitas karena merupakan kelompok yang
8
mampu mengenyam pendidikan sampai taraf tinggi. Mahasiswa juga mampu merepresentasikan barometer yang sangat sensitif yang secara setia
merefleksikan animo bergerak masyarakat. Kemunculan gerakan mahasiswa dimulai sejak munculnya
universitas-universitas pertama di dunia. Mahasiswa di Bologna dan Paris selama Abad pertengahan adalah sumber utama ketegangan. Kerusuhan
adalah fenomena umum di banyak universitas. Martin Luther mendapatkan dukungan besar dari mahasiswa Wittenberg dan universitas di Jerman
lainnya. Bahkan Martin Luther dipaksa menahan mahasiswa agar protes mereka tidak terlalu jauh hingga menyerang Paus dan Kaisar.
Pada era 1960an, isu utama dari gerakan mahasiswa adalah pendidikan. Pada tahun 1964 terjadi protes di dalam Universitas California
di Berkeley, AS. Sasaran protesnya adalah birokrasi otokratis dari administrasi Universitas, yang mengabaikan kebutuhan pendidikan dari
mahasiswa belum bergelar, mengeksploitasi anggota staf yang lebih muda dan mempertahankan kepentingan elit akademis yang kecil; protes
mengambil bentuk Perjuangan Untuk Kemerdekaan Berbicara, dengan aksi protes duduk yang tanpa kekerasan di gedung administrasi. Setelah represi
berhari-hari oleh polisi, gedung administrasi dapat dikosongkan. Imbas dari tindak kekerasan tersebut telah mempolarisasi populasi, menjadi setuju atau
tidak terhadap para mahasiswa. Protes Berkeley memunculkan gerakan solidaritas beratus-ratus universitas di seluruh Amerika Serikat dan
menyebar ke negara-negara dari Jepang ke Perancis ke Polandia.
Isu pendidikan yang menjadi awal revolusi Perancis 1986 berkembang lebih maju menjadi perombakan sistem pendidikan dan sistem
politik. Slogan yang terkenal adalah: Kekuasaan Ada Di Jalan Bukan Di Parlemen Ini adalah sebuah fenomena yang membuat pemerintahan Barat
menggigil, ini adalah penolakan atas institusi-institusi politik yang sangat elitis dan nilai-nilai yang ditanamkan oleh orang tua mereka.
Radikalisasi gerakan mahasiswa di era 1960an memiliki akarnya pada krisis imperialisme di satu sisi dan krisis yang dialami Stalinisme dan
Sosial Demokrasi di sisi lain. Imperialisme sejak tahun 1950an akhir telah menghadapi banyak tantangan. Berbagai macam perlawanan gerakan Kiri
terjadi, seperti di Algeria, Indocina, Kuba, Korea. Di negeri imperialis sendiri muncul beberapa perlawanan, di Amerika Serikat muncul gerakan
Afro-Amerika. Sementara itu dalam bidang ekonomi, di negeri-negeri imperialis terjadi ekspansi luar biasa dalam kapasitas produksi dan
kompetisi antara kekuatan industri besar untuk memperebutkan pasar semakin intensif.
Perkembangan ekonomi tersebut mengakibatkan semakin besarnya kebutuhan untuk mendapatkan jumlah rakyat terdidik yang lebih banyak.
Hal ini serupa dengan kemunculan politik etis di Indonesia. Menurut data yang dikeluarkan oleh UNESCO antara tahun 1950 dan 1963-1964 populasi
mahasiswa melonjak tinggi. Di Perancis meningkat menjadi 3,3 kali, di Jerman barat 2,8 kali, di AS 2,2 kali, di Itali 1,3 kali.
2.1.1.2. Munculnya Gerakan Mahasiswa di Indonesia.