61
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum dan Lokasi Penelitian
4.1.1 Visi dan misi SMA Negeri 1 Banjarnegara
a.
Visi : Teguh dalam Iman dan Taqwa, optimis dan Tangguh dalam
menghadapi Tantangan, serta unggul dalam prestasi dan mampu bersaing secara global.
b. Misi :
1. Mengembangkan delapan Standar Pendidikan Nasional menuju
Sekolah bertaraf Internasional. 2.
Meningkatkan jaringan kerjasama dengan sekolah-sekolah bertaraf Internasional.
3. Meningkatkan Sumber Daya Manusia SDM sekolah Bertaraf
internasional yang Cerdas, Beriman dan Bertakwa.
4.1.2 Keadaan fisik dan lingkungan sekolah
SMA N 1 Banjarnegara mempunyai luas tanah seluruhnya 10.025 m
2
. Penggunaannya terdiri dari bangunan 3.448 m
2
, halaman taman 4.410 m
2
, dan untuk lapangan olah raga seluas 1.176 m
2
. Identitas sekolah
Nama sekolah SMA N 1 Banjarnegara dengan nomor statistik 301030406001. Beralamat di jalan letjen Suprapto 93A Banjarnegara
62
dengan kode pos 53415. Alamat website http:www.sma1-bna.sch.id, dengan email smansabarayahoo.com. Status sekolah Negeri dengan
akreditas “A”AMAT BAIK dengan nilai : 90,10 per 29 September 2007.
4.1.3 Sejarah SMA N 1 Banjarnegara
SMA Negeri 1 Banjarnegara yang didirikan pada tahun 1961 merupakan sekolah tertua di Kabupaten Banjarnegara sehingga layak bila
ada anggapan predikat barometernya pendidikan sekolah menengah. Dan tidak disangsikan lagi bahwa SMA Negeri 1 Banjarnegara memperoleh
kepercayaan besar untuk mendidik putra-putri terbaik Banjarnegara. Untuk saat ini SMA Negeri 1 Banjarnegara mampu menampung
9 kelas pertahunnya dengan jumlah siswa 360 sehingga keseluruhan siswa sampai kelas XII kurang lebih 1080 siswa. Dengan mendasarkan
pemikiran “Global Competetion” mulai tahun ini 2007 melakukan pembenahan dengan mengajukan program “ Rintisan Sekolah Berstandar
Internasional”. Keikutsertan SMA pada program tersebut mendampak pada konsep pengembangan sekolah. Dengan kata lain perlu ada review
tentang paradigma sekolah yang dianut. Konsekuensinya harus banyak dilakukan rancangan perubahan
yang cukup mendasar pada skala prioritas untuk ikut berpartisipasi dalam persaingan Internasional. Dengan tanpa bermaksud mengurangi makna
mata pelajaran sosial, maka Hard Science harus lebih banyak mendapat kepedulian. Dalam kerangka tersebut sekolah mencoba merintis program
Kelas Intensif yang dikelola dengan cara yang berbeda,
63
mempertimbangkan pelayanan siswa untuk menelurkan mutu tinggi yang dinginkan.
Meskipun diakui oleh banyak kalangan di Banjarnegara kalau out put siswa sebagian besar meneruskan kuliah dan diterima di perguruan
tinggi baik Negeri maupun Swasta, pada angka riil masih belum menjadi cermin cita-cita warga sekolah. Hal tersebut disebabkan sebaran out put
siswa pada Perguruan Tinggi Berkualitas jumlahnya masih terbatas. Dengan menyadari potensi dan kekurangannya, SMA 1 Banjarnegara
melakukan reorientasi pengembangan sekolah dengan mengedepankan profesionalismenya. Diharapkan dengan pasti prestasi-prestasi Nasional
maupun Internasional bisa diraih. Dan perkembangan sekarang menunjukan ada kecenderungan ke arah itu.
Dengan pemaparan tersebut di atas tersirat bahwa persaingan yang di hadapi SMA Negeri 1 Banjarnegara bukan lagi SMA-SMA yang
ada di Kab. Banjarnegara tetapi siswa-siswa terbaik yang ada di Indonesia bahkan Internasional. Konsekuensi logisnya adalah pertama, SMA Negeri
1 banjarnegara sangat memerlukan banyak dukungan dari masyarakat dan juga dari pemerintah Kabupaten, dan kedua, SMA Negeri 1 Banjarnegara
dalam manajerialnya tidak bisa disamakan dengan dengan sekolah sekitar. Dengan bertitik tolak pada pemikiran tersebut maka bentuk
ragam pelayanan terhadap siswa dalam mengembangkan potensinya secara maksimal menjadi perhatian serius. Sekolah berwawasan khusus, program
life skills, Sekolah Berstandar Internasional, Program Pengembangan Diri,
64
Integrasi Imtaq dan Iptek, Kurikulum KTSP disinergikan dengan Menejemen Berbasis Sekolah untuk memperoleh Output dan Outcome
yang berkualitas.
4.2 Deskripsi hasil penelitian