Uji asumsi klasik Deskripsi hasil penelitian

84 Berdasarkan Tabel 4.23 dapat dijelaskan bahwa kompetensi professional, sebanyak 40 responden atau 63,49 termasuk dalam kriteria sangat baik, sebanyak 21 responden atau 33,33 termasuk dalam kriteria baik, sebanyak 1 responden atau 1,59 termasuk dalam kriteria cukup baik, sebanyak 1 responden atau 1,59 termasuk dalam kriteria kurang baik, dan tidak ada responden yang menilai tidak baik. 4.3 Uji hipotesis Pengujian hipotesis mengenai pengaruh persepsi guru mengenai kepemimpinan kepala sekolah dan tuntutans sertifikasi guru terhadap kompetensi guru dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi yang meliputi uji parsial dan uji simultan. Sebagai prasyaratnya dilakukan uji kenormalan data, uji multikolinieritas, dan uji heterskedasitas. Setelah memenuhi ketiga asumsi klasik tersebut yakni berdistribusi normal, tidak mengandung multikolinieritas dan tidak mengandung heteroskedasitas, maka penggunaan analisis regresi lebih efektif untuk menyatakan pengaruh persepsi guru mengenai kepemimpinan kepala sekolah dan tuntutan sertifikasi guru terhadap kompetensi guru.

4.3.1 Uji asumsi klasik

4.3.1.1 Uji normalitas data

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normalGhozali, 2001:110. Model regresi yang baik adalah yang memilki distribusi 85 normalmendekati normal. Normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data titik pada sumbu diagonal dari grafik, jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. 0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0 Observed Cum Prob 0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0 Ex p e c te d C u m Pro b Dependent Variable: Y Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual Gambar 4.4. Hasil uji normalitas data Berdasarkan grafik normal P-P plot, terlihat titik menyebar disekitar garis diagonal, serta penebarannya mengikuti arah garis diagonal. Maka dapat disimpulkan bahwa model regresi layak dipakai untuk memprediksi kompetensi guru berdasar masukan variabel independennya. Pengujian normalitas juga dapat dilakukan dengan menggunakan kolmogorof-smirnov test yang hasilnya dapat dilihat pada Tabel berikut. 86 Tabel 4.24 pengujian normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 63 Normal Parametersa,b Mean .7412014 Std. Deviation .66464993 Most Extreme Differences Absolute .190 Positive .190 Negative -.136 Kolmogorov-Smirnov Z 1.108 Asymp. Sig. 2-tailed .121 a Test distribution is Normal. b Calculated from data. Terlihat dari pengujian diatas, dapat diperoleh nilai signifikan uji kolmogorof-smirnov sebesar 1,108 pada p-value 0,121 0,05 yang berarti bahwa model regresi tersebut berdistribusi normal pada taraf signifikansi 5.

4.3.1.2 Uji multikolenieritas

Uji multikolinieritas dimaksudkan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya hubungan atau korelasi secara sempurna antar variabel bebasindependent Ghozali, 2001:91. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk menguji ada tidaknya penyimpangan multikolenieritas dalam suatu persamaan regresi adalah dengan melihat nilai VIF dan toleransi pada suatu model regresi. Suatu model regresi yang tidak terjadi gejala multikolenieritas jika memiliki nilai toleransi kurang dari 1 87 dan nilai variance inflation factor VIF antara 1 sampai 10. Berikut disajikan nilai VIF dan nilai toleransi yang diperoleh dalam model. Tabel 4.25 Hasil uji multikolinieritas Coefficientsa Model 1 Constant X1 X2 Unstandardized Coefficients B 34.507 .369 .941 Std. Error 7.501 .088 .115 Standardized Coefficients Beta .329 .641 t 4.600 4.186 8.147 Sig. .000 .001 .000 Correlations Zero-order .583 .771 Partial .475 .725 Part .303 .589 Collinearity Statistics Tolerance .844 .844 VIF 1.185 1.185 a Dependent Variabel: Y Berdasarkan hasil pengolahan dengan menggunakan program SPSS pada Tabel diatas diperoleh besarnya nilai toleransi kurang dari 1 dan nilai VIF lebih besar dari 1 dan kurang dari 10 untuk semua variabel bebas.

4.3.1.3 Uji heteroskedasitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamat ke pengamat yang lain Ghozali, 2001:105. Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi heteroskedastisitas. Ada atau tidaknya problem 88 heteroskedastisitas pada model regresi dapat dideteksi dengan melihat ada atau tidaknya pola tertentu yang teratur pada grafik scatterplot serta titik- titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y. Berdasarkan grafik scatterplot pada gambar 4.5 menunjukan bahwa tidak ditemukan pola tertentu yang teratur dan titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka nol sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedatisitas pada model regresi. -3 -2 -1 1 2 Regression Standardized Predicted Value -4 -3 -2 -1 1 2 3 R egr es si on S tud en tiz ed R esi du al Dependent Variable: Y Scatterplot Gambar 4.5. hasil uji heteroskedastisitas Berdasarkan hasil uji asumsi klasik di atas dapat diambil simpulan bahwa model regresi berdistribusi normal, tidak mengandung multikolenieritas dan tidak mengandung heteroskedastisitas, sehingga analisis regresi ganda untuk menyatakan pengaruh persepsi guru mengenai kepemimpinan kepala sekolah dan tuntutan sertifikasi guru terhadap kompetensi guru dapat digunakan. Selain itu, menurut Gujarati dalam Ghozali, 2001:108 pengujian heteroskedastisitas juga dapat dilakukan dengan menggunakan Uji Glejser 89 yaitu dengan meregresikan nilai absolut residual terhadap variabel independen. Hasil Uji Glejser dapat dilihat dari tabel berikut : Tabel 4.26 Hasil uji Glejser Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Consta nt 14.170 4.830 2.934 .005 X1 -.042 .057 -.102 -.748 .458 X2 -.103 .074 -.189 -1.391 .169 a Dependent Variable: |e| dari hasil pengujian diatas menunjukan bahwa tidak ada satupun variabel independent yang signifikan secara statistic mempengaruhi variabel dependen nilai absolute Ut AbsoUt. Hal ini terlihat jelas dari probabilitas signifikansinya yaitu X 1 sebesar 0,458 dan X 2 sebesar 0,169 diatas tingkat kepercayaan 5.

4.3.2 Pengujian hipotesis secara parsial uji t

Dokumen yang terkait

PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN DIKLAT GURU TERHADAP KOMPETENSI PROFESIONAL GURU EKONOMI SMA NEGERI KABUPATEN PEMALANG

0 18 127

PENGARUH PROFESIONALISME GURU DAN PERSEPSI GURU TENTANG KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA Pengaruh Profesionalisme Guru Dan Persepsi Guru Tentang Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru Di SMA Sragen Kota.

0 2 12

PENGARUH PROFESIONALISME GURU DAN PERSEPSI GURU TENTANG Pengaruh Profesionalisme Guru Dan Persepsi Guru Tentang Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru Di SMA Sragen Kota.

0 3 17

PENGARUH PERSEPSI SERTIFIKASI GURU DAN KOMPETENSI GURU TERHADAP MOTIVASI KERJA GURU PADA GURU SMA NEGERI 2 SURAKARTA.

0 1 12

PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, KOMITE SEKOLAH, DAN KOMPETENSI GURU TERHADAP KINERJA GURU SMA NEGERI 1 PURWOREJO.

0 0 13

PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN PERSEPSI GURU TENTANG KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN PERSEPSI GURU TENTANG KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU SMP NEGERI 2 JUWIRING TAHUN PELAJARAN 2010/2011.

0 0 15

KINERJA GURU DITINJAU DARI PERSEPSI GURU TENTANG KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN TUNTUTAN KINERJA GURU DITINJAU DARI PERSEPSI GURU TENTANG KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN TUNTUTAN SERTIFIKASI GURU DI SMA NEGERI 2 REMBANG TAHUN AJARAN 2010/2011.

0 0 17

PENDAHULUAN KINERJA GURU DITINJAU DARI PERSEPSI GURU TENTANG KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN TUNTUTAN SERTIFIKASI GURU DI SMA NEGERI 2 REMBANG TAHUN AJARAN 2010/2011.

0 0 17

Pengaruh Komitmen Guru dan Persepsi Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru SMA Negeri Di Kota Sawahlunto.

0 1 15

PENGARUH PERSEPSI GURU MENGENAI KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI KERJA GURU TERHADAP KINERJA GURU EKONOMI AKUNTANSI SMA SE KOTA PATI.

0 0 155