56
2. Uji asumsi klasik
Sehubungan dengan penggunaan pemakaian regresi berganda, maka untuk menghindari pelanggaran asumsi-asumsi klasik, model-model asumsi
klasik harus diuji. Model asumsi klasik tersebut adalah :
a. Uji normalitas
Pengujian normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat dan variabel bebas mempunyai distribusi
normal atau tidak. Jika data berdistribusi secara normal maka dapat dilanjutkan ke uji statistik regresi berganda. Model regresi yang baik
adalah yang memliki distribusi data normal atau mendekati normal. Normalitas data dapat dilihat dari grafik normal p-p dengan bantuan
SPSS release 12. Apabila titik-titik mendekati garis diagonal, dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.
b. Uji multikolinieritas
Uji multikolenieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen.
Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka
variabel – variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel
independen sama dengan nol. Model regresi yang baik adalah model regresi yang variabel bebasnya tidak memiliki korelasi tinggi atau bebas
dari multikolinieritas. Pengujian adanya multikolinier ini dapat
57
dilakukan dengan melihat nilai VIF Varince Inflaction Factor pada masing-masing variabel bebasnya. Pedoman suatu regresi yang bebas
multikolinieritas adalah yang mempunyai nilai Tolerance 0.10 atau sama dengan nilai VIF 10 Ghozali, 2001:92
c. Uji heteroskesdastisitas
Uji heteroskesdastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedasitas dan
berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedasitas atau tidak terjadi heteroskesdastisitas.
Untuk mengetahui gejala heteroskesdasitas dilakukan dengan mengamati grafik scatter plot melalui SPSS. Model yang bebas dari
heteroskesdasitas memiliki grafik scatter plot dengan pola titik-titik yang menyebar diatas dan dibawah sumbu y.
Selain itu, menurut Gujarati dalam Ghozali, 2001:108 pengujian heteroskedastisitas juga dapat dilakukan dengan menggunakan
Uji Glejser. Uji Glejser dilakukan melalui program SPSS yaitu dengan meregresikan nilai absolut residual terhadap variabel independen.
Regresi yang tidak mengandung heteroskedastisitas akan terlihat dari nilai probabilitas diatas tingkat kepercayaan 5.
58
3.6. Analisis regresi ganda