33
Membangun kesadaran merek menurut Simamora 2001:76 pendekatannya dapat dilakukan dengan cara: 1 menjadi berbeda dan dikenang,
2 slogan atau jingle, 3 pemakaian simbol, 4 publisitas, 5 sponsor kegiatan, 6 perluasan merek, 7 menggunakan tanda-tanda.
Kesadaran merek pada penelitian ini didefinisikan sebagai kemampuan konsumen untuk mengenal atau mengingat merek. Adapun tingkatan kesadaran
merek yang digunakan adalah sebagai berikut: 1 tidak menyadari merek brand unware
, konsumen tidak menyadari adanya suatu merek, 2 pengenalan merek brand recognation
, konsumen tahu produk tetapi tidak mengingat merek, begitu melihat atau diingatkan, konsumen akan ingat merek tersebut, 3 pengingatan
kembali merek brand recall, konsumen mengingat merek di luar kepala, 4 puncak pikiran top of mind, merek yang pertama muncul jika mengingat sebuah
produk.
2.1.2.2. Asosiasi Merek Brand Association
Asosiasi merek menurut David A. Aaker 1997:160 adalah “segala sesuatu yang berkaitan dengan ingatan mengenai sebuah merek. Keterkaitan
asosiasi dengan merek akan lebih kuat jika dilandaskan pada banyak pengalaman”. Berbagai asosiasi yang diingat konsumen dapat dirangkai, sehingga membentuk
brand image di dalam benak konsumen.
Fungsi asosiasi bagi konsumen dan perusahaan menurut Durianto 2001:69 adalah 1 help processretrieve information membantu proses
penyusunan informasi, 2 differentiate membedakan suatu merek dengan merek yang lain, 3 reason to buy alasan membeli dapat membangkitkan
34
berbagai atribut produk atau manfaat bagi konsumen yang dapat memberikan alasan spesifik bagi konsumen untuk membeli atau menggunakan merek tersebut,
4 creative positive attidude feelings menciptakan sikap atau perasaan positif atas dasar pengalaman konsumen sebelumnya serta pengubahan pengalaman
tersebut menjadi lain dari pada yang lain, 5 basis for extentions landasan untuk perluasan dengan menciptakan kesesuaian antara merek dan sebuah produk baru.
Menurut Durianto 2001:70 asosiasi merek umumnya dihubungkan dengan hal-hal sebagai berikut:
1 product attributes atribut produk, 2 intangibles atributes atribut tak
terwujud, 3 customer’s benefit manfaat bagi pelanggan, 4 relative price
harga relatif, 5 application penggunaan, 6 user customer pengguna pelanggan, 7 celebrity person orang terkenal khalayak,
8 life style personality gaya hidup kepribadian, 9 product class kelas produk, 10 competitor’s para pesaing, 11 country geographic
area
negara wilayah geografis.
Definisi asosiasi merek pada penelitian ini adalah persepsi konsumen mengenai karakteristik atau atribut produk yang dimilikinya. Adapun
tingkatannya mengacu pada pengukuran asosiasi merek menurut Rahmad Cahyadi 1998:24 yang meliputi tiga hal yaitu: 1 value merek sebagai produk
menekankan pada manfaat secara fungsional, 2 brand personality merek sebagai orang memberikan satu jalur emosi pada merek dan manfaat yang dapat
diambil oleh seseorang, 3 organizational assosiation merek sebagai organisasi dapat membantu bila merek tersebut memiliki kesamaan pada atribut bila
dibandingkan dengan pesaing.
35
2.1.2.3. Persepsi Kualitas Merek Brand Percieved Quality