Juga ada The Indian Boy Scout Movement, Indonesian Hindu Youth Organization, dan North Sumatera Welfare Association dan lain-lan.
Pada masa sekarang ini hampir semua organisasi sosial tersebut sudah tidak aktif lagi. Tetapi sampai saat ini masih bisa kita menemukan beberapa
Lembaga Pendidikan yang dikelola oleh orang Tamil di kota Medan, antara lain Perguruan Raksana dan Lembaga Kursus Bahasa Inggris Harcourt International
yang memiliki 5 buah cabang di kota Medan. Tetapi sebuah keprihatinan muncul di kalangan generasi tua Tamil saat ini melihat kenyataan bahwa semakin lama
warga Tamil kehilangan identitas kebudayaan Tamil. Sebagian besar generasi muda Tamil tidak bisa berbahasa Tamil, bahkan orang tua juga banyak tidak
mampu lagi menggunakan bahasa Tamil di lingkungan keluarga. Pelaksanaan peribadatan di kuil-kuil Hindu saat ini juga tidak lagi sepenuhnya dilakukan
menurut ketentuan penggunaan mantra-mantra yang berbahasa Tamil maupun sansekerta, bahkan sebuah upacara penyucian kuil Kumbhabisegam yang
dilakukan di Shri Mariamman Kuil yang berada di Kampung Durian pada tanggal 13 Juli 2003 harus di pimpin oleh Pendeta yang khusus diundang dari Malaysia
Lubis, 2009.
2.2. Lokasi-lokasi pemukiman orang Tamil di Kota Medan.
Pada masa Kolonial orang-orang Tamil bermukim di sekitar lokasi-lokasi Perkebunan yang ada disekitar Kota Medan dan Sumatera Timur. Tetapi setelah
masa kemerdekaan, warga Tamil bediam disekitar kota, yaitu disekitar kota Medan, Binjai, Lubuk Pakam dan Tebing Tinggi. Pemukiman warga Tamil yang
tertua di kota Medan terdapat ditempat yang dulu dikenal dengan nama Kampung
Universitas Sumatera Utara
Madras., yaitu di kawasan Jl. Zainul Arifin yang dulunya bernama Jalan Calcutta, tetapi kawasan ini lebih sering dikenal dengan sebutan Kampung
Keling. Lokasi perkampungan warga Tamil terletak di pinggiran Sungai Babura yaitu sebuah sungai yang membelah kota Medan merupakan jalur utama
transportasi di masa lampau. Pada saat sekarang ini pemukiman orang Tamil sudah menyebar di
sejumlah tempat di seluruh Medan dan sekitarnya, seperti tabel berikut ini. Tabel Pemukiman Orang Tamil di Kota Medan dan Sekitarnya.
No.
NAMA LOKASI MAYORITAS AGAMA
1.
Jl. Teratai dan Jl. Dr. Cipto Hindu, Budha
2.
Kesawan Hindu, Islam
3.
Pondok Seng Jl. T. Cik Ditiro Dulunya Kristen, Budha, Hindu
4.
Kebun Bunga Hindu, Islam
5.
Kampung Keling Desa Madras Hulu Hindu
6.
Kampung Kubur Hindu, Islam, Budha, Kristen
7.
Jl. Taruma Kediri Hindu
8.
Komplek Jl. Kangkung Orang Telenggu Hindu, Budha
9.
Kampung Anggrung Jl. Polonia Gang A, B, C, D, E Jl. Karya Kasih
Hindu, Budha, Islam, Katolik
10.
Pantai Burung, Kampung Aur, Sukaraja, Kebun Sayur Dekat Kowilhan : Jl. Mangkubumi
Hindu, Budha, Kristen, Islam
11.
Jl. Pasundan, Jl. PWS, Sikambing, Jl. Sekip Hindu, Budha
12.
Kampung Durian Medan Timur Hindu
13.
Jl. S. Parman Gg. Pasir, Gg. Sauh Jl. Hayam Wuruk, Pabrik Es Jl. S.Parman dkt St. Thomas
Budha, Hindu, Kristen
14.
Jl. Malaka, Jl. Gaharu, Jl. Serdang Hindu
15.
Glugur, Jl. Bilal, Pulo Brayan Lr. 7, 21 , 22, 23, Sampali, Mabar
Hindu, Budha
16.
Pasar III Pd Bulan, Jl. Sei Serayu Karang Sari Polonia, Tanjung Sari, Medan Sunggal
Hindu, Budha, Islam
17.
Desa Helvetia Hindu, Budha, Kristen, Katholik
Universitas Sumatera Utara
No.
NAMA LOKASI MAYORITAS AGAMA
18.
Kampung Lalang, Diski Katolik, Hindu, Budha
19.
Kuala Berkala, Tuntungan Pondok Keling Daerah Kebun
Islam, Hindu
20.
Binjai Timbang Langkat Hindu, Budha, Islam
21
Langkat Padang Cermin daerah kebun, Tj. Beringin, Tanjung Jati daerah kebun, Tanjung
Pura Hindu, Islam
22
Lubuk Pakam, Batang Kuis Hindu, Budha, Islam
23
Tebing Tinggi Kampung Keling Hindu, Budha, Islam
24
Perumbukan Deli Serdang Hindu, Islam
25
Kisaran Asahan Hindu
Sumber data : Makalah dalam Seminar Nasional Kebudayaan Etnis India Tamil di Sumatera Utara diselenggarakan oleh Pusat Studi Sejarah dan Ilmu-ilmu
Sosial Lembaga Penelitian Universitas Negeri Medan PUSSIS-UNIMED, di Medan 28 Mei 2009.
2.3. Komunitas India Tamil di kampung Kubur