pedagang, buruh, pengusaha juga termasuk pelukis Mehendi tetapi belum masuk ke dalam data Kelurahan Petisah Tengah Tahun 2007.
2.5. Sistem Kekerabatan
Dari distribusi penduduk menurut suku bangsa terlihat suku bangsa keturunan India Tamil mendominasi jumlah penduduk di daerah kampung Kubur.
Hal tersebut dikarenakan mereka adalah penghuni pertama daerah kampung Kubur tersebut.
Dengan beragamnya suku bangsa di daerah kampung kubur maka tidak heran adanya perkawinan campuran antara suku bangsa India Tamil dengan suku
bangsa seperti Jawa, Karo, Betawi, Cina, Toba, dan sebagainya. Dengan adanya perkawinan campuran yang ada di daerah kampung Kubur membuat ikatan
kekerabatan semakin dekat dan membentuk sebuah keluarga. Perkawinan campuran yang dilakukan suku bangsa India Tamil merupakan
salah satu bentuk adaptasi yang mereka lakukan di daerah perantauan khususnya di kampung Kubur. Biasanya anak yang sudah menikah tinggal tidak jauh dari
rumah orang tuanya, misalnya anak yang menikah akan tinggal di daerah kampung Kubur itu juga atau mereka juga biasanya tinggal satu rumah bersama
orangtuanya, dengan cara mereka membuat loteng untuk tempat tinggal mereka.
Universitas Sumatera Utara
2.6. Organisasi Kemasyarakatan
Organisasi yang terdapat di daerah Kampung Kubur adalah sebuah lembaga umum. Lembaga umum yang dimaksud adalah sebuah wadah atau perkumpulan
yang mengurusi kepentingan umum, seperti STM Serikat Tolong Menolong, dan perangkat desa lainnya. Lembaga umum yang pertama yaitu STM, STM tersebut
di bedakan berdasarkan agama misalnya STM yang beragam Islam berbeda dengan STM yang beragama Kristen Protestan dan Khatolik. Lembaga umum di
atas memiliki struktur dan kelembagan yang diakui oleh masyarakat daerah Kampung Kubur. Walaupun dalam hal ini organisasi kemasyarakatan dibedakan
berdasarkan dari agama, namun organisasi ini tetap terus berjalan di wilayah Kampung Kubur dan sama – sama saling mendukung agar semua dapat aktif
digunakan sebagai salah satu wadah untuk mengekspresikan diri.
2.7. Sarana dan Prasarana TABEL 6
Sarana dan Prasarana Menurut Tempat Peribadatan No.
Jenis Sarana Ibadah Jumlah
Kondisi RusakBaik
1. Masjid
8 Baik
2. Langgarsuraumushola
2 Baik
3. Gereja Kristen Protestan
3 Baik
4. Gereja Khatolik
1 Baik
5. Vihara
5 Baik
6. Pura
2 Baik
Sumber : Data Kelurahan Petisah Tengah Tahun 2007
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan Tabel 6 enam di atas terlihat jumlah peribadatan di Kelurahan Petisah Tengah sudah lumayan cukup banyak untuk dalam satu
kelurahan. Di daerah Kampung Kubur sendiri terdapat 2 buah mesjid yaitu mesjid Gaudiah dan mesjid Al- Amin. Tetapi untuk peribadatan seperti gereja baik untuk
Khatolik ataupun Kristen Protestan di daerah Kampung Kubur belum ada biasanya bagi warga Kampung Kubur yang beragama Khatolik atau Kristen
Protestan hendak beribadah mereka terpaksa harus keluar dari daerah Kampung Kubur.
Untuk peribadatan seperti Vihara sudah ada di daerah Kampung Kubur, jadi bagi mereka ingin beribadah tidak harus keluar dari daerah Kampung Kubur.
TABEL 7 Sarana dan Prasarana Pendidikan
No. Jenis Prasarana
Keterangan Jumlah
Kondisi
1. Perguruan Tinggi
1 Baik
2. SLTASEDERAJAT
3 Baik
3. SLTPSEDERAJAT
3 Baik
4. SDSEDERAJAT
2 Baik
5. TK
2 Baik
6. TPASEDERAJAT
1 Baik
Sumber : Data Kelurahan Petisah Tengah Tahun 2007 Berdasarkan Tabel 7 tujuh di atas sarana pendidikan di Kelurahan
Petisah Tengah sudah di katakan lengkap, mulai dari perguruan tinggi hingga TPA juga ada walaupun perguruan tinggi jumlahnya cuma hanya 1 satu saja,
seharusnya jumlah perguruan tinggi di Kelurahan Petisah Tengah sudah harus
Universitas Sumatera Utara
bertambah mengingat semakin banyaknya jumlah anak yang ingin melanjutkan pendidikannya ke tahap yang lebih tinggi lagi.
TABEL 8 Sarana dan Prasaranna Menurut Perhubungan Darat
No. Jenis Prasarana
Keterangan AdaTidak
Kondisi
1. Terminal
Tidak -
2. Jalan Aspal
Ada Baik
3. Jalan Bebatuan
Ada Baik
4. Jalan Tanah
Ada Baik
5. Jembatan
Ada Baik
6. Stasiun Kereta Api
Tidak -
Sumber : Data Kelurahan Petisah Tengah Tahun 2007
Berdasarkan tabel di atas sarana prasarana dalam perhubungan darat di Kelurahan Petisah Tengah cukup baik. Sama halnya juga di lingkungan 1 satu di
Kampung kubur kondisi daerah ini telah dapat dikatakan baik juga sebab dari kualitas jalan yang digunakan cukup baik bila dipakai untuk pengendara roda
dua, empat dan para pejalan kaki karena jalan yang digunakan sudah beraspal, sehingga kita dengan sangat mudah apabila ingin memasuki daerah Kampung
kubur.
Universitas Sumatera Utara
BAB III TRADISI MEHENDI DALAM PERNIKAHAN ORANG INDIA
3.1. Asal-usul Mehendi
Mehendi adalah kata yang berasal dari India yang berarti Henna yang juga istilah digunakan untuk menggambarkan seni membubuhkan henna bubuk pacar
pada bagian tubuh. Menurut salah satu informan Nirmala Rauter, 50 Tahun mengatakan :
“Mehendi pertama kali di perkenalkan ke India oleh bangsa Mogul pada abad ke-12 Masehi. Pada mulanya Mehendi biasa dipakai
oleh wanita Arab atau India ketika akan mengadakan acara pernikahan. Menurut tradisi pernikahan India tidak lengkap tanpa
adanya upacara Mehendi sehingga ritual ini wajib dan harus dilakukan saat akan menikah. Henna atau bubuk pacar akan
diaplikasikan atau digunakan pada saat malam sebelum hari pernikahan dan biasanya disebut dengan hari pacar. Selain
mempelai wanita anggota keluarga wanita juga diaplikasikan henna. Wawancara, 28 Juli 2010.”
Mehendi merupakan hasil dari seni melukis atau seni yang mengaplikasikan pasta henna ke permukaan kulit, maka berkas noda akan
tertinggal di kulit dan meninggalkan motif yang diinginkan. Henna merupakan bahan utama yang di gunakan untuk membuat tato temporer Mehendi. Selama
ini orang mengenal henna hanya sebagai bahan untuk pewarnaan yang alami. Ada yang menggunakannya untuk cat rambut, dan cat kuku.
Henna adalah berupa tanaman berbunga yang digunakan sejak zaman dahulu yang bertujuan untuk mewarnai kulit, rambut, kuku dan wol. Henna
tergolong kedalam tumbuhan semak yang tingginya sekitar 2-6 meter dan henna adalah sejenis tanaman teh yang mana orang lebih mengenal dan menyebutnya
Universitas Sumatera Utara