Analisis Pengaruh Konflik Peran Ganda, Pengembangan Karir dan Kecerdasan Emosional Terhadap Kinerja Karyawan Wanita di. PT. TELKOM Regional 1 Sumatera
Lampiran 1 Pra Survey
Prasurvey Mengenai Konflik Peran Ganda yang dianggap Mempengaruhi Kinerja pada
PT. TELKOM Regional 1 Sumatera
No. Pernyataan Setuju
1 Pasangan kurang mengizinkan dan mendukung penuh untuk bekerja.
2 Tuntutan pekerjaan mengharuskan
mengesampingkan kepentingan keluarga.
3 Sebagai wanita karir tentunya ada konflik yang terjadi di lingkungan keluarga.
4 Kesulitan untuk menyeimbangkan waktu antara urusan keluarga dan urusan pekerjaan,sehingga timbulah konflik.
Pra Survey Mengenai Faktor Yang dianggapPenghambatPengembangan Karir Karyawan PT.Telkom
No Faktor Yang dianggap Penghambat
Pengembangan Karir Karyawan Setuju
1 Kurang nya Reward atas Prestasi Kerja 2 Perusahaan Tidak Memberikan
Kesempatan Bertumbuh
3 Kurang nya Arahan dan Bimbingan 4 Tidak ada Pelatihan yang Memadai 5 Sistem Promosi yang tidak jelas
Pra Survey Mengenai FaktorKecerdasan Emosional Yang dianggap Mempengaruhi Kinerja Karyawan PT.Telkom
No Faktor Kecerdasan Emosional yang
dianggap Mempengaruhi Kinerja Setuju
1 Tidak Mampu Beradaptasi dengan Baik 2 Tidak Memiliki Inisiatif
3 Tidak Mampu Memahami Rekan Kerja
4 Tidak mampu Melakukan Pekerjaan Dengan Rapi
(2)
Lampiran 2 Kuesioner Penelitian
KUESIONER
ANALISIS PENGARUH KONFLIK PERAN GANDA, PENGEMBANGAN KARIR DAN KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP KINERJA
KARYAWAN WANITA DI PT. TELKOM REGIONAL 1 SUMATERA
PETUNJUK :
1. Mohon dengan hormat bantuan dan kesediaan Saudari untuk
menjawab seluruh pertanyaan yang disediakan tanpa tekanan.
2. Identitas dan isi jawaban yang diberikan akan dijaga
kerahasiaannya
3. Berilah tanda cheklis (√) pada kotak jawaban yang tersedia dan pilih salah satu jawaban. Pilihan jawaban yang tersedia yaitu :
a. Sangat Setuju : Jika anda merasa sangat sering dan sangat setuju
dengan pernyataan tersebut. b. Setuju : Jika anda merasa setuju dengan
pernyataan tersebut
c. Kurang Setuju : Jika anda merasa kurang setuju dengan pernyataan
tersebut
d. Tidak Setuju : Jika anda merasa tidak setuju dengan pernyataan
tersebut
e. Sangat Tidak Setuju : Jika anda merasa sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut.
(3)
Bagian I : Identitas Responden
1.Usia Responden : 20-30 Tahun 31-40 Tahun 41-50 Tahun 51 Tahun keatas
Pendidikan Terakhir : SMA D3
S1 S2
Jumlah Anak : 1-2 3-4 > 4
Usia Anak Terkecil : 0-5 Tahun 6-10 Tahun > 10 Tahun
Lama Bekerja :Kurang dari 1 Tahun 1 – 3 Tahun
(4)
No Konflik Peran Ganda SS S KS TS STS
1 Saya sulit membagi waktu antara urusan kantor dan keluarga
2 Sedikit waktu bersama keluarga akibat banyak pekerjaan di kantor
3 Cepatnya masuk kantor sehinggga tidak maksimal dalam mengurus keluarga
4 Saya mudah emosional apabila melihat anak-anak sulit diatur 5 Suami kurang mendukung apabila
saya tiba di rumah terlihat sangat letih 6 Tuntutan tugas yang banyak
membuat saya kelelahan ketika sampai dirumah
7 Keletihan yang saya rasakan di tempat kerja membuat saya kurang dekat dengan anak-anak
8 Saya selalu sibuk dalam bekerja hingga kurang memberi kasih sayang kepada anggota keluarga
9 Pekerjaan dikantor membuat saya kurang peka terhadap kebutuhan anak-anak
10 Saya selalu sibuk dalam mengurus keluarga hingga melupakan tanggung jawab dikantor
11 Mengurus keluarga menjadi prioritas saya sehingga kewajiban di kantor menjadi tidak terpenuhi
(5)
No Pengembangan Karir SS S KS TS STS 1 Perusahaan merencanakan jumlah karyawan yang
akan dipromosikan setiap tahun
2 Saya merasakan perusahaan melakukan perencanaan karir terhadap diri saya
3 Perusahaan merencanakan mutasi yang teratur kepada karyawan untuk menghilangkan rasa jenuh dalam bekerja
4 Saya merasakan bahwa perusahaan sangat memperhatikan pengembangan karir setiap karyawan
5 Saya merasakan bahwa perusahaan telah melakukan pengembangn karir
6 Saya merasakan bahwa perusahaan memberikan kesempatan yang sama kepada saya dalam mengembangkan karir
7 Saya merasakan peranan divisi SDM sangat besar dalam mengembangkan karir saya
8 Saya merasakan besarnya bimbingan divisi SDM sangat besar dalam pengembangan karir saya 9 Department SDM memberikan kesempatan yang
sama tiap karyawan dalam mengembangkan karir 10 Hasil penilaian kinerja yang dilakukan perusahaan
menjadi salah satu dasar dalam mempromosikan saya
11 Hasil penilaian kinerja yang dilakukan perusahaan menjadi salah satu dasar dalam mempromosikan saya
12 Setiap karyawan yang dipromosikan adalah karyawan yang memiliki prestasi yang sangat bagus
(6)
No Kecerdasan Emosional SS S KS TS STS 1 Saya mampu mengendalikan diri
dengan baik dalam menghadapi situasi permasalahan adanya konflik dalam pekerjaan
2 Saya mampu beradaptasi dengan lingkungan tempat saya bekerja 3 Saya selalu waspada dan berhati-hati
dalam mengerjakan perkerjaan yang diberikan atasan
4 Saya mampu memotivasi diri saya untuk berprestasi dalam pekerjaan 5 Saya memiliki inisiatif tinggi dalam
menyelesaikan pekerjaan 6 Saya selalu optimis dalam
menjalankan tugas yang diberikan atasan
7 Saya mampu memahami rekan kerja yang lain
8 Saya selalu membantu rekan kerja jika dia mengalami kesulitan dalam
pekerjaan
9 Saya selalu berusaha untuk pelayanan yang prima kepada semua konsumen 10 Saya mampu berkomunikasi dengan
baik dalam pekerjaan ataupun dalam keluarga
11 Saya mampu didalam mengendalikan konflik yang sedang saya hadapi 12 Saya mampu menjalin hubungan yang
(7)
NO KINERJA Alternatif Jawaban
SS S KS TS STS
1 Saya mampu menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan target yang ditentukan perusahaan.
2 Saya mampu menyelesaikan tugas dengan biaya yang sedikit
3 Saya dapat mencapai target pekerjaan yang ditetapkan perusahaan
4 Setiap pekerjaan yang saya kerjakan selalu mengacu pada standard yang ditetapkan
5 Saya teliti dalam menyelesaikan setiap pekerjaan yang diberikan oleh pimpinan 6 Saya mampu bekerjasama dengan rekan
kerja
7 Saya mampu menjalin hubungan dengan baik kepada atasan Saya
8 Saya selalu taat dengan peraturan perusahaan yang ada
9 Saya selalu mampu menyelesaikan pekerjaan yang diberikan tepat waktu
(8)
Lampiran 2. Output Uji Validitas & Reliabilitas
Reliability
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100.0
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Squared Multiple Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted
Butir_1 182.7333 573.651 .446 . .979
Butir_2 183.1000 552.714 .861 . .978
Butir_3 182.7333 576.133 .403 . .979
Butir_4 182.7000 571.803 .546 . .979
Butir_5 183.1667 554.902 .803 . .978
Butir_6 182.9667 566.447 .834 . .979
Butir_7 182.7000 573.597 .537 . .979
Butir_8 182.8000 570.648 .599 . .979
Butir_9 183.0667 555.926 .702 . .979
Butir_10 182.9667 550.447 .899 . .978
Butir_11 183.3000 545.045 .846 . .978
Butir_12 182.9000 564.162 .730 . .979
Butir_13 182.6667 569.540 .687 . .979
Butir_14 183.0667 550.616 .858 . .978
Butir_15 182.6667 572.092 .592 . .979
Butir_16 182.6667 569.540 .687 . .979
Butir_17 183.0667 550.616 .858 . .978
Butir_18 183.0000 567.241 .680 . .979
(9)
Butir_20 182.7667 569.151 .644 . .979
Butir_21 183.1333 557.706 .658 . .979
Butir_22 182.9667 550.102 .868 . .978
Butir_23 183.3000 544.562 .884 . .978
Butir_24 182.9667 565.964 .652 . .979
Butir_25 182.7000 573.045 .558 . .979
Butir_26 183.1000 554.024 .828 . .978
Butir_27 182.6667 574.437 .571 . .979
Butir_28 182.6667 571.954 .597 . .979
Butir_29 183.0667 552.961 .838 . .978
Butir_30 182.9333 567.375 .773 . .979
Butir_31 182.6667 574.437 .571 . .979
Butir_32 182.7333 570.409 .659 . .979
Butir_33 183.0667 557.926 .657 . .979
Butir_34 182.9667 552.447 .849 . .978
Butir_35 183.3000 546.907 .863 . .978
Butir_36 182.9000 566.093 .727 . .979
Butir_37 182.6667 571.609 .610 . .979
Butir_38 183.3000 544.562 .884 . .978
Butir_39 183.2667 545.513 .875 . .978
Butir_40 182.8667 564.671 .760 . .979
Butir_41 183.0333 551.551 .858 . .978
Butir_42 182.6333 572.999 .633 . .979
Butir_43 182.9000 565.955 .805 . .979
(10)
Lampiran 3. Daftar Distribusi Jawaban Responden Konflik Peran Ganda (X1)
No. Pernyataan JLH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 4 4 4 5 5 4 4 5 5 4 5 49
2 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 47
3 4 5 4 4 4 4 5 4 3 4 4 45
4 4 4 4 4 4 3 4 4 5 5 4 45
5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 48
6 3 5 5 4 1 4 3 3 4 4 4 40
7 5 5 4 4 4 4 2 2 4 4 3 41
8 4 4 5 5 4 4 5 4 3 4 3 45
9 3 4 4 3 4 4 4 4 5 5 4 44
10 4 4 3 5 3 3 1 4 5 4 5 41
11 4 4 3 4 3 4 4 3 5 4 5 43
12 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 5 42
13 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 5 43
14 4 4 4 2 4 5 3 4 4 5 3 42
15 2 3 5 5 4 5 4 4 4 5 2 43
16 4 4 4 3 4 4 5 5 5 5 4 47
17 3 5 4 5 4 3 4 3 5 4 3 43
18 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 46
19 3 4 3 4 3 5 4 3 4 4 5 42
20 4 4 4 4 4 3 4 5 5 4 4 45
21 4 5 4 5 4 4 3 4 3 1 5 42
22 4 4 5 4 4 4 4 4 3 3 4 43
23 4 5 4 5 4 4 5 5 4 5 4 49
24 4 5 4 5 4 3 4 3 3 3 4 42
25 5 5 5 5 4 5 4 4 5 4 4 50
26 5 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 48
27 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 51
28 5 5 5 5 5 4 5 4 5 1 5 49
29 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 5 52
30 4 5 1 5 4 4 5 5 4 4 4 45
31 5 3 3 4 5 5 4 5 2 2 2 40
32 3 3 5 5 3 4 5 5 3 4 3 43
33 4 4 5 4 4 2 5 5 3 2 3 41
34 4 3 5 5 5 4 2 5 2 2 2 39
35 4 4 5 5 4 4 3 5 4 3 4 45
(11)
37 4 3 5 5 5 4 4 4 2 2 3 41
38 4 4 5 5 5 5 4 4 3 5 2 46
39 4 4 4 2 4 2 4 5 3 5 4 41
40 4 3 5 5 4 5 5 5 2 3 2 43
41 5 4 5 4 5 4 5 4 4 2 2 44
42 4 5 5 4 5 4 5 4 3 2 2 43
43 5 4 4 4 2 5 4 5 2 4 3 42
44 3 5 3 4 4 5 4 3 3 2 2 38
45 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 37
46 4 3 4 2 2 4 4 5 4 4 5 41
47 4 3 2 4 2 3 4 4 4 3 3 36
48 2 4 2 4 2 2 4 3 4 5 5 37
49 5 4 2 4 2 5 3 4 4 5 3 41
50 3 3 3 4 2 4 2 4 4 3 4 36
51 5 5 4 4 4 2 4 3 5 3 3 42
52 4 4 5 3 4 3 3 4 4 3 4 41
53 3 4 2 3 4 3 4 4 3 3 4 37
(12)
Pengembangan Karir (X2)
No. Pernyataan JLH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 4 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 5 53
2 4 4 5 4 3 3 4 5 4 5 4 5 50
3 5 4 4 4 1 5 4 4 5 4 4 4 48
4 4 4 5 4 5 5 4 4 5 4 4 5 53
5 5 3 4 4 5 3 5 4 5 4 5 4 51
6 4 4 4 4 5 4 5 5 5 4 5 4 53
7 3 4 1 5 4 3 3 1 5 5 4 4 42
8 4 4 4 4 3 5 3 5 4 4 4 3 47
9 5 4 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 52
10 4 4 4 5 4 3 4 2 4 4 5 4 47
11 5 4 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 52
12 4 4 5 3 4 5 5 4 4 4 2 5 49
13 5 4 4 5 4 4 5 4 3 4 3 2 47
14 3 3 4 2 3 4 3 4 4 4 3 3 40
15 1 4 2 4 4 3 4 4 3 4 4 5 42
16 4 4 5 3 5 4 4 3 3 5 2 5 47
17 5 4 5 4 4 5 3 3 3 5 2 2 45
18 5 4 4 4 5 4 4 5 2 5 4 5 51
19 5 4 5 5 4 5 4 2 5 5 5 4 53
20 4 1 4 4 4 5 4 5 5 4 4 2 46
21 4 4 4 5 3 3 5 3 4 3 5 3 46
22 5 4 3 5 2 4 2 4 4 5 4 4 46
23 5 4 5 5 4 4 4 5 5 3 3 5 52
24 3 4 5 5 5 4 5 4 5 5 4 3 52
25 2 4 4 4 5 5 4 5 4 5 4 3 49
26 5 3 4 4 4 2 5 4 5 4 5 4 49
27 1 4 2 2 2 5 3 5 3 4 4 5 40
28 5 4 2 4 5 4 5 4 5 5 4 4 51
29 5 5 2 4 4 5 3 2 3 2 4 5 44
30 4 5 4 4 3 3 5 5 4 3 4 5 49
31 2 2 3 2 2 2 3 3 3 2 2 3 29
32 3 3 2 2 4 3 2 2 2 3 4 2 32
33 2 2 4 3 2 3 2 2 4 3 4 3 34
34 3 2 2 2 2 2 3 3 2 3 4 4 32
35 2 3 3 3 2 2 2 3 3 2 2 4 31
36 2 2 2 2 3 2 2 2 2 4 3 4 30
(13)
39 5 3 3 3 2 2 2 3 3 2 2 2 32
40 3 2 3 2 2 3 2 2 5 3 3 4 34
41 2 2 2 3 2 2 3 4 2 2 3 5 32
42 3 2 3 3 3 2 3 2 3 5 3 4 36
43 2 3 2 3 2 2 2 3 3 3 2 4 31
44 4 2 2 3 2 2 2 2 2 2 4 2 29
45 4 4 5 4 5 5 4 4 4 5 4 5 53
46 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 51
47 4 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4 5 52
48 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 56
49 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 51
50 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 52
51 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 53
52 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 57
53 5 4 4 4 5 5 4 5 5 4 4 4 53
(14)
Kecerdasan Emosional (X3)
No. Pernyataan JLH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 4 2 2 2 3 5 5 5 4 5 5 4 46
2 2 3 2 2 4 4 3 5 4 4 5 5 43
3 3 2 4 5 5 3 5 3 5 4 5 2 46
4 2 3 4 5 1 5 5 3 3 5 5 5 46
5 2 2 2 2 5 5 3 5 5 5 4 5 45
6 2 3 2 2 5 5 5 4 5 2 5 5 45
7 2 2 4 2 5 1 5 5 5 5 4 5 45
8 3 4 2 4 5 5 5 5 4 5 5 5 52
9 2 2 3 2 5 5 4 5 4 4 5 4 45
10 3 2 2 3 3 5 4 4 5 4 5 5 45
11 2 2 2 2 5 5 5 4 5 3 5 5 45
12 4 2 2 2 4 5 5 5 5 5 3 3 45
13 4 4 2 2 5 4 5 3 5 3 5 3 45
14 2 2 4 2 4 5 4 5 4 5 4 4 45
15 4 4 4 3 3 4 2 5 4 4 4 5 46
16 2 3 3 2 5 2 5 4 1 5 5 5 42
17 2 2 2 4 5 5 2 5 5 4 5 3 44
18 2 2 2 2 5 5 4 4 2 5 5 5 43
19 3 3 4 4 4 5 5 4 4 4 2 3 45
20 3 2 2 3 5 5 5 5 2 5 3 3 43
21 5 5 2 4 3 4 2 5 4 3 5 3 45
22 3 5 3 5 5 5 5 2 5 4 5 4 51
23 3 2 3 2 5 5 2 5 5 5 5 2 44
24 4 2 4 2 5 3 4 5 4 5 5 4 47
25 4 2 3 4 3 5 3 5 5 4 4 3 45
26 2 2 2 2 2 5 4 3 3 5 5 2 37
27 5 2 5 2 5 5 4 5 3 3 5 5 49
28 4 5 5 3 4 4 5 5 5 5 3 2 50
29 4 4 4 2 4 4 3 5 4 5 5 3 47
30 4 5 4 2 4 5 4 5 5 5 5 3 51
31 5 5 5 1 5 5 4 5 4 5 4 2 50
32 5 5 5 2 2 5 5 5 4 4 4 5 51
33 5 5 5 2 2 2 3 5 4 5 4 4 46
34 5 5 5 2 5 5 5 4 5 4 5 4 54
35 4 5 5 3 4 4 3 3 5 4 5 2 47
36 5 5 4 3 5 2 4 5 4 4 5 5 51
(15)
39 4 5 4 5 4 3 5 4 5 5 4 3 51
40 3 4 4 4 3 2 5 2 5 5 4 3 44
41 4 3 4 5 3 5 4 4 5 3 4 5 49
42 4 4 3 3 3 5 4 5 5 2 2 5 45
43 5 5 4 4 5 4 3 3 4 5 5 5 52
44 5 3 5 4 4 2 3 3 5 3 3 5 45
45 4 5 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 52
46 4 4 5 4 4 5 5 5 5 4 5 5 55
47 4 5 4 5 4 5 4 5 5 4 5 4 54
48 3 5 5 5 4 5 4 5 5 5 3 5 54
49 5 5 5 5 4 5 4 4 4 5 4 5 55
50 5 5 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 53
51 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 57
52 5 4 5 5 4 5 4 5 4 5 4 5 55
53 5 5 5 4 3 5 5 5 4 4 4 5 54
54 4 5 5 5 4 5 5 4 4 5 5 4 55
Kinerja Karyawan (Y)
No. Pernyataan JLH
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 3 4 4 4 4 5 4 5 4 37
2 4 2 2 5 4 2 1 5 2 27
3 5 4 5 4 4 4 4 4 2 36
4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 35
5 5 4 2 1 5 4 5 5 2 33
6 4 2 4 5 4 4 4 5 4 36
7 4 4 4 3 4 4 4 5 2 34
8 4 4 5 4 5 4 5 4 3 38
9 4 4 3 4 4 4 4 4 2 33
10 4 4 2 5 2 2 4 2 4 29
11 4 5 4 4 4 5 4 4 2 36
12 4 4 3 3 4 4 2 2 3 29
13 4 5 4 4 5 4 4 4 2 36
14 4 4 2 2 4 5 4 5 4 34
15 4 4 4 5 4 4 4 4 2 35
16 4 2 5 2 4 3 4 2 3 29
17 5 4 5 5 5 4 5 2 3 38
18 4 4 4 4 5 4 1 5 2 33
(16)
20 4 4 3 4 2 2 2 4 2 27
21 4 3 3 4 5 4 5 5 3 36
22 4 4 4 3 4 3 4 5 3 34
23 5 4 5 3 5 4 3 5 2 36
24 4 3 3 5 5 4 5 5 4 38
25 4 2 5 3 3 4 5 5 2 33
26 4 4 5 4 4 3 3 4 3 34
27 5 4 5 2 5 4 3 3 2 33
28 4 5 5 2 3 3 3 5 4 34
29 4 5 3 2 5 3 5 5 2 34
30 5 4 3 3 3 3 4 5 3 33
31 2 2 4 2 4 4 3 4 2 27
32 3 3 4 3 4 2 2 4 5 30
33 2 2 2 2 4 3 4 2 2 23
34 3 3 3 4 4 2 4 3 3 29
35 3 3 3 4 4 3 3 2 2 27
36 2 2 2 5 2 3 3 4 4 27
37 4 4 4 2 4 2 2 4 2 28
38 4 4 2 3 4 4 4 2 3 30
39 2 4 3 3 2 4 3 3 2 26
40 3 2 2 2 3 2 2 2 4 22
41 2 3 4 2 2 3 4 4 4 28
42 4 2 4 3 4 2 4 4 2 29
43 2 4 2 2 4 4 2 4 5 29
44 5 2 3 4 2 4 3 4 2 29
45 4 4 5 5 4 4 4 5 4 39
46 4 5 5 5 3 5 4 5 4 40
47 5 5 5 5 4 5 4 4 5 42
48 3 4 4 5 5 5 4 5 5 40
49 4 5 5 5 4 5 5 4 5 42
50 5 4 4 4 4 4 5 5 5 40
51 4 5 3 4 4 5 5 5 5 40
52 4 5 4 5 5 5 5 5 4 42
53 4 4 5 5 5 4 4 4 5 40
(17)
Lampiran 4. Output Uji Asumsi Klasik
Regression
Variables Entered/Removed
Model Variables Entered Variables Removed Method 1 Kecerdasan_Emosional,
Pengembangan_Karir, Konflik_Peran_Gandaa
. Enter
a. All requested variables entered.
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Change Statistics Durbin-Watson R Square
Change F Change df1 df2
Sig. F Change
1 .851a .724 .707 2.72039 .724 43.637 3 50 .000 2.279
a. Predictors: (Constant), Kecerdasan_Emosional, Pengembangan_Karir, Konflik_Peran_Ganda b. Dependent Variable: Kinerja_Karyawan
Coefficient Correlationsa
Model Kecerdasan_Emosi onal Pengembangan_K arir Konflik_Peran_Ga nda
1 Correlations Kecerdasan_Emosional 1.000 -.052 .432
Pengembangan_Karir -.052 1.000 -.094
Konflik_Peran_Ganda .432 -.094 1.000
Covariances Kecerdasan_Emosional .009 .000 .005
Pengembangan_Karir .000 .002 .000
Konflik_Peran_Ganda .005 .000 .012
(18)
Collinearity Diagnosticsa
Model Dimension Eigenvalue Condition Index
Variance Proportions
(Constant)
Konflik_Peran_ Ganda
Pengembangan_K arir
Kecerdasan_E mosional
1 1 3.962 1.000 .00 .00 .00 .00
2 .025 12.468 .01 .02 .98 .03
3 .011 19.063 .00 .27 .01 .29
4 .001 52.278 .99 .71 .01 .68
a. Dependent Variable: Kinerja_Karyawan
Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Predicted Value 25.6481 41.7370 33.3889 4.27544 54
Std. Predicted Value -1.811 1.953 .000 1.000 54
Standard Error of Predicted Value
.442 1.052 .723 .162 54
Adjusted Predicted Value 25.0591 41.7071 33.3755 4.29589 54
Residual -6.23972 6.13007 .00000 2.64227 54
Std. Residual -2.294 2.253 .000 .971 54
Stud. Residual -2.362 2.300 .002 1.004 54
Deleted Residual -6.61419 6.38683 .01336 2.82416 54
Stud. Deleted Residual -2.480 2.408 .000 1.023 54
Mahal. Distance .419 6.941 2.944 1.737 54
Cook's Distance .000 .089 .017 .023 54
Centered Leverage Value .008 .131 .056 .033 54
(19)
(20)
DAFTAR PUSTAKA BUKU
Hasibuan, P.S. Malayu. 2015. Manajemen Sumber Daya Manusia, Penerbit : PT.
Bumi Aksara, Jakarta
Kuncoro, Mudrajad 2013. Metode Riset untuk Bisnis & Ekonomi Edisi Keempat,
Jakarta : Erlangga
Mangkunegara, 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi pertama.
Bandung. PT. Remaja Rsodakarya.
Mathis. 2002. Manajemen Personalia dan sumberdaya manusia. Edisi ke dua,
Jakarta. Salemba Empat
Mondy. 2008. SDM Manajemen Sumber Daya Manusia. Penerbit : Erlangga,
Jakarta
Mondy, Wayne R. 2008. SDM Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi
Kesepuluh Penerbit : Erlangga, Jakarta
Nelson dan Quick. 2010. Manajemen Personalia, Jakarta. Raja Grafindo
Noe, Raymond A. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia Mencapai
Keunggulan Bersaing Penerbit : Salemba Empat, Jakarta
Rivai, Veithzal. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan dari
Teori ke Praktik. Cetakan Pertama. Jakarta : Murai Kencana
Sedarmayanti. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Ke-Tiga.
Yogyakarta. BPFE.
Stonner. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta. Erlangga
(21)
Sugiyono. 2005. Metode Penelitian. Citapustaka, Bandung. Media
SKRIPSI
Rinaldi, Adji. 2015. “Pengaruh Sistem Pengembangan Karir, Kompetensi dan
Kompensasi Terhadap Intention to Leave”. Skripsi Program Sarjana USU
Pohan, Vivi Romanda Bulan. 2015. “Pengaruh Stress Kerja, Motivasi Kerja dan
Iklim Organisasi Terhadap Intention to Leave”. Skripsi Program Sarjana
USU
Peterson, Zara. 2009. “Job Stress, Job Satisfaction and Intention to Leave Among
New Nurse”. University of Toronto
Sari, Dita Fitrisia. 2015. “Pengaruh Konflik Peran Ganda Terhadap Stress Kerja
Pada Karyawan Wanita di Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Utara”.
Skripsi Progam Sarjana USU
Pardomuan, Robby. 2015. “Pengaruh Penilaian Kinerja, Kompensasi, dan Jenjang
Karir Terhadap Intention to Leave”. Skripsi Program Sarjana USU
Nugroho, Kurniawan Ardy. 2012. “Pengaruh Ketidakamanan Kerja, Komitmen
Organisasional, dan Kepuasan Kerja Terhadap Intention to Leave”. Skripsi
(22)
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Penelitian ini meneliti mengenai “Analisis Pengaruh Konflik Peran Ganda,
Pengembangan Karir, dan Kecerdasan Emosional Terhadap Kinerja Karyawan
Wanita yang sudah berumah tangga pada PT. TELKOM Regional 1Sumatera.
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan kuantitatif yang bertujuan
untuk memberikan gambaran tentang suatu keadaan secara objektif dan
menggambarkan fenomena-fenomena, karakteristik individual, situasi atau
kelompok tertentu secara akurat. Dan pendekatan dilakukan dengan cara
kuantitatif berupa pengumpulan dan pengukuran data yang berbentuk angka.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada PT. TELKOM Regional 1 Sumatera, yang
beralamat di Jln. HM. Yamin No. 2, Medan. Sedangkan waktu penelitian
dilakukan dari bulan September 2016 - Desember 2016.
3.3 Batasan Operasional
Batasan operasional dilakukan untuk menghindari kesimpangsiuran dalam
membahas dan menganalisis permasalahan penelitian yang dilakukan. Penelitian
ini membahas tentang variabel independent (variabel bebas), yaitu
1. Variabel Independen (X) yaitu Konflik Peran Ganda(X1), Pengembangan
Karir(X2), dan Kecerdasan Emosional (X3).
(23)
3.4 Definisi Operasional
1. Konflik Peran Ganda (X1)
Konflik peran ganda merupakan adanya ketidakcocokan antara harapan -
harapan yang berkaitan dengan suatu peran dimana dalam kondisi yang cukup
ekstrim, kehadiran dua atau lebih harapan atau tekanan akan sangat bertolak
belakang sehingga peran yang lain tidak dapat dijalankan.
2. Pengembangan Karir (X2)
Pengembangan karir adalah aktifitas kepegawaian yang membantu
pegawai-pegawai merencanakan karir masa depan mereka diperusahaan agar
perusahaan dan pegawai yang bersangkutan dapat mengembangkan diri
secara maksimum.
3. Kecerdasan Emosional(X2)
Kecerdasan emosional merupakan kemampuan untuk menggunakan emosi
secara efektif dalam mengelola diri sendiri dan mempengaruhi hubungan
dengan orang lain secara positif.
4. Kinerja Karyawan (Y)
Kinerja yaitu perilaku atau apa yang mereka lakukan, bukan mengenai apa
yang karyawan hasilkan atau hasil dari kerja mereka. Kinerja seorang
karyawan akan baik jika mereka mempunyai kemampuan, keahlian, dan
pengetahuan yang sesuai dengan pekerjaan yang dilakukannya, mempunyai
kesediaan dan motivasi untuk bekerja, serta adanya imbalan atau upah yang
(24)
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
Variabel Definisi Dimensi Indikator Skala
Konflik Peran Ganda (X1)
Sebuah konflik yang timbul akibat tekanan-tekanan yang berasal dari pekerjaan dan keluarga pada karyawan wanita PT. TELKOM Regional 1 Sumatera
Time Based Conflict
Yaitu:kesulitan dalam pembagian waktu, energi dan kesempatan antara peran pekerjaan dan rumah tangga. a.Sulitmenyesuaikan waktu antara pekerjaan dan keluarga. b. Sedikitkebersamaan terhadap keluarga. c. Waktu dalam
bekerja yang padat
Interval Interval Interval Strain –based conflict Yaitu:mengacu pada keadaan emosional(misalnya kecemasan,kelelahan ,depresi,mudah marah)yang dihasilkan tuntutan peran yang lain.
a.Mudah emosional melihat anak-anak susah diatur b. Suami kurang
mendukung bila saya selalu letih sampai dirumah c. Tuntutan tugas yang
banyak membuat cepat kelelahan
Behaviour Based Conflict
Yaitu:konflik yang muncul ketika suatu tingkah laku efektif untuk satu peran namun tidak efektif digunakan untuk peran yang lain.
a. Kurang memberi perhatian kepada anggota keluarga b. Kurang peka
kepada anggota keluarga
c. Sibuk dalam urusan keluarga
d. Urusan keluarga sebagai kewajiban
(25)
Lanjutan Tabel 3.1
Variabel Definisi Dimensi Indikator Skala
Pengemban gan Karir (X2)
Pengembangan karir adalah aktifitas kepegawaian yang membantu pegawai-pegawai merencanakan karir masa depan mereka diperusahaan agar perusahaan dan pegawai yang bersangkutan dapat mengembangka n diri secara maksimum.
Perencanaan Karir
a.Merencanakan karir untuk masa yang akan datang
b. Jenjang karir yang lebih baik bagi karyawan prestasi yang sangat bagus
c. Posisi jabatan yang lebih baik bagi karyawan prestasi sangat bagus
Interval
Pengembangan Karir Individu
a. Sangat memperhatikan atas perkembangan karir. b. Kemajuan karir yang dialami.
c.Ssetiap karyawan punya kesempatan yang sama
Interval Pengembangan Karir yang didukung oleh departemen SDM
a. Peranan departemen manejer SDM sangat besar dalam
mengembangan karir karyawan
b. Bimbingan departemen manejer SDM sangat besar dalam
mengembangkan karir karyawan
c.Departemen
memberikan kesempatan yang sama bagi setiap karyawan
(26)
LanjutanTabel 3.1
Variabel Definisi Dimensi Indikator Skala
Kecerdasan Emosional (X3)
Kecerdasan emosi merupakan kemampuan untuk menggunakan emosi secara efektif dalam mengelola diri sendiri dan mempengaruhi hubungan dengan orang lain secara positif.
Pengendalian diri a. Mampu
mengendalikan konflik dalam pekerjaan b. Mampu beradaptasi. c. Kewaspadaan
Likert
Motivasi a. Dorongan/motivasi
untuk berprestasi b. Berinisiatif tinggi c. Optimisme
Empati a. Memahami rekan
kerja
b. Membantu rekan kerja
c. Berorientasi pada pelayanan yang prima
Kemampuan Sosial
a. Komunikasi. b. Manejemen konflik c. Membangun ikatan
Kualitas
a.Melakukan
pekerjaan dengan rapi dan teliti
b.Menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan standar yang ditetapkan.
Kerja sama
a.Kerja sama dengan rekan kerja. b.Kemampuan membina hubungan dengan atasan. Pemanfaatan waktu a.Ketaatan b.Waktu penyelesaian
(27)
3.5 Skala Pengukuran Variabel
Skala instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan
menggunakan skala Likert.Menurut Sugiyono (2005), skala Likert digunakan
untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang
tentang fenomenasosial. Instrumendibuatdalambentukpilihangandadimanasetiap
itemsoaldisediakan jawaban. Untuk masing-masing jawaban tersebut akan diberi
skor. Sebagai contoh jawaban sebagai berikut:
Tabel 3.2 Skala Likert
No Skala Skor
1 Sangat Setuju 5
2 Setuju 4
3 Ragu – Ragu 3
4 Tidak Setuju 2
5 Sangat Tidak Setuju 1
Sumber: Sugiyono (2005)
3.6 Populasi dan Sampel 3.6.1 Populasi
Menurut Sugiyono (2009:91) populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.
Sedangkan sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. Populasi penelitian ini adalah keseluruhan jumlah karyawan
wanita yang sudah berumah tangga pada PT. TELKOMRegional 1 Sumatera yang
(28)
3.6.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiyono,2005:116). Teknik sampling yang diuraikan dalam
penelitian ini adalah dengan metode sensus, karena populasi yang diteliti sebagai
sumber data diambil dari jumlah keseluruhan populasi yang berjumlah 54
responden. Dengan criteria utamanya adalah orang tersebut merupakan karyawan
wanita yang sudah berumah tangga pada PT. Telkom Divisi Regional I Sumatera.
Dalam menentukan sampel diperlukan suatu metode pengambilan sampel
yang tepat agar diperoleh sampel yang representatif dan dapat menggambarkan
keadaan populasi secara maksimal. Sampel yang diambil adalah seluruh karyawan
tetap wanita yang sudah berumah tangga yang ditarik sebanyak 54 orang. Setiap
akhir tahun dilakukan penilaian kinerja yang biasa disebut dengan Performance
Apraisal. Pengambilan sampel harus sesuai dengan kriteria tersebut, karena akan
berpengaruh pada variabel yang akan diteliti.
3.7 Jenis dan Sumber Data
Adapun jenis data yang diperlukan dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut:
1. Data Primer, dalam penelitian ini adalah data-data yang berkenaan dengan
identitas responden seperti: usia, jenis kelamin, pendidikan terakhir,dan
masa kerja para responden di PT. TELKOM Regional 1 Sumatera.
2. Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui studi dokumentasi
dengan mempelajari berbagai tulisan melalui buku, jurnal, dan majalah
dan situs internet untuk mendukung penelitian. Melalui tinjauan pustaka
dapat dibangun landasan teori yang sesuai dengan permasalahan atau
(29)
mencari teori-teori dan prinsip-prinsip yang dapat diterapkan dalam
penelitian ini.
3.8 Metode Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Metode Kuesioner
Metode ini digunakan untuk memperoleh data variabel konflik peran
ganda, pengembangan karir dan kecerdasan emosional terhadap kinerja
karyawan. Data dikumpulkan dengan memberikan daftar pertanyaan atau
kuesioner kepada responden. Metode kuesioner yang dipakai dalam
penelitian ini adalah jenis kuesioner tertutup karena jawaban telah
disediakan. Kuesioner yang digunakan adalah pilihan ganda.
2. Metode wawancara
Peneliti melakukan wawancara untuk mendapatkan informasi mengenai
responden di lapangan.
3. Metode Dokumentasi
Peneliti mengumpulkan data melalui buku, jurnal, dan internet yang
(30)
3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas 3.9.1 Uji Validitas
Uji ini dimaksudkan untuk mengukur sejauh mana ketepatan instrument
penelitian sehingga memberikan informasi yang akurat. Pengujian instrument
dilakukan terhadap 30 responden pada PT. TELKOM Medan. Cara yang
digunakan untuk menghitung korelasi yaitu dengan program SPSS memakai
teknik korelasi produk moment. Kriteria dalam menentukan validitas kuesioner
adalah:
1. Jika r hitung > r tabel maka pernyataan dinyatakan valid.
2. Jika r hitung < r tabel maka pernyataan dinyatakan tidak valid.
Penyebaran kuesioner khusus dalam uji validitas dan reliabilitasdiberikan
kepada 30 responden diluar dari responden penelitian, tetapimemiliki karakteristik
yang sama dengan responden penelitian. Nilai r tabeldengan ketentuan df = N-2
(30-2) = 28 dan tingkat signifikansi sebesar5% , maka angka yang diperoleh =
0.361.
Tabel 3.3 merupakan hasil pengolahan prasurvei yang telah dilakukan kepada
(31)
Tabel 3.3 Uji Validitas
No. Pernyataan rhitung rtabel Keterangan
1 P1 0,446 0,361 Valid
2 P2 0,861 0,361 Valid
3 P3 0,403 0,361 Valid
4 P4 0,546 0,361 Valid
5 P5 0,803 0,361 Valid
6 P6 0,834 0,361 Valid
7 P7 0,537 0,361 Valid
8 P8 0,599 0,361 Valid
9 P9 0,702 0,361 Valid
10 P10 0,899 0,361 Valid
11 P11 0,846 0,361 Valid
12 P12 0,730 0,361 Valid
13 P13 0,687 0,361 Valid
14 P14 0,858 0,361 Valid
15 P15 0,592 0,361 Valid
16 P16 0,687 0,361 Valid
17 P17 0,858 0,361 Valid
18 P18 0,680 0,361 Valid
19 P19 0,553 0,361 Valid
20 P20 0,644 0,361 Valid
21 P21 0,658 0,361 Valid
22 P22 0,868 0,361 Valid
23 P23 0,884 0,361 Valid
24 P24 0,652 0,361 Valid
25 P25 0,558 0,361 Valid
26 P26 0,828 0,361 Valid
27 P27 0,571 0,361 Valid
28 P28 0,597 0,361 Valid
29 P29 0,838 0,361 Valid
30 P30 0,773 0,361 Valid
31 P31 0,571 0,361 Valid
32 P32 0,659 0,361 Valid
33 P33 0,657 0,361 Valid
34 P34 0,849 0,361 Valid
35 P35 0,863 0,361 Valid
36 P36 0,727 0,361 Valid
37 P37 0,610 0,361 Valid
(32)
Lanjutan Tabel 3.3
39 P39 0,875 0,361 Valid
40 P40 0,760 0,361 Valid
41 P41 0,858 0,361 Valid
42 P42 0,633 0,361 Valid
43 P43 0,805 0,361 Valid
44 P44 0,633 0,361 Valid
Sumber: Hasil Penelitian, 2016 (data diolah)
Tabel 3.3 menunjukkan bahwa seluruh butir pertanyaan telah validkarena r
hitung > r tabel. Dengan demikian, kuesioner dapat dilanjutkan padatahap
pengujian reliabilitas.
3.9.2 Uji Reliabilitas
Menurut (Sugiyono, 2005 :110) instrument yang reliable adalah instrument
yang apabila digunakan berulang kali untuk mengukur objek yang sama akan
menghasilkan data yang sama, maka akan ditentukan reliabilitasnya dengan
kriteria sebagai berikut:
Menurut Ghozali dan Koncoro (dalam Ginting dan Situmorang, 2008:179) butir
pertanyaan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas akan ditentukan
reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut:
1. Menurut Ghozali jika nilai Cronbach's Alpha > 0.60 maka pertanyaan reliabel.
2. Menurut Kuncoro jika nilai Cronbach's Alpha > 0.80 maka pertanyaan reliabel.
Tabel 3.4 Uji Reliabilitas Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on
Standardized Items N of Items
.979 .980 44
(33)
Pada 44 pernyataan dengan tingkat signifikansi 5% diketahui bahwa
koefisien alpha (Cronbach's Alpha) adalah sebesar 0,979, ini berarti 0,979 > 0,60
dan 0,979 > 0,80 sehingga dapat dinyatakan bahwa kuesioner tersebut telah
reliabel dan dapat disebarkan kepada responden untuk dijadikan sebagai
instrumen penelitian.
3.10Teknik Analisis 3.10.1 Analisis Deskriptif
Metode analisis deskriptif merupakan suatu metode analisis dimana data yang
telah diperoleh, disusun, dikelompokkan, dianalisis, kemudian diinterprestasikan
secara objektif sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai fakta
dan sifat serta hubungan antar fenomena yang diteliti.
3.10.2 Analisis Linier Berganda
Teknik analisis yang dipakai dalam menguji hipotesis penelitian ini adalah
dengan menggunakan multiple regression analisis (analisis regresi berganda).
Teknik ini dipakai untuk menganalisis pengaruh beberapa variabel independen
terhadap variabel dependen. Rumus persamaan regresi tersebut adalah sebagai
berikut:
Y = α + β1 X1+ β2 X2+ β3 X3+e
Keterangan :
Y = Kinerja Karyawan
X1 = Konflik Peran Ganda
X2 = Pengembangan Karir
X3= Kecerdasan Emosional
(34)
β2 =Koefisien Pengembangan Karir dan Kinerja Karyawan
β3 =Koefisien Kecerdasan Emosional dan Kinerja Karyawan
e =Standard Error persamaan Y
3.10.3 Uji Asumsi Klasik
Uji Asumsi Klasik adalah persyaratan statistik yang harus dipenuhi pada
analisis regresi linear berganda yang berbasis ordinary least square (OLS). Jadi
analisis regresi yang tidak berdasarkan OLS tidak memerlukan persyaratan asumsi
klasik, misalnya regresi logistik atau regresi ordinalebelum melakukan analisis
regresi, agar mendapatkan perkiraan yang tidak bias dan efisien maka dilakukan
pengujian asumsi klasik yang harus dipenuhi, yaitu:
1. Uji Normalitas
Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data
mengikuti atau mendekati distribusi normal. Uji normalitas dilakukan dengan
menggunakan pendekatan kolmogrov Smirnov. Dengan menggunakan tingkat
signifikan 5% maka jika nilai Asymp.sig.(2-tailed) diatas nilai signifikan 5%
artinya variabel residual berdistribusi normal (Situmorang, 2010:97).
2. Uji Heteroskedasitas
Adanya varians variabel independen adalah konstan untuk setiap nilai tertentu
variabel independen (Heteroskedasitas). Model regresi yang baik adalah tidak
terjadi Heteroskedasitas. Heteroskedasitas diuji dengan menggunakan uji
Glejser dengan pengambilan keputusan jika variabel independen signifikan
secara statistic mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi
(35)
kepercayaan 5% dapat disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya
Heteroskedasitas.
3. Uji Multikolinearitas
Artinya variabel independen yang satu dengan yang lain dalam model regresi
berganda tidak saling berhubungan secara sempurna. Untuk mengetahui ada
tidaknya gejala Multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance
dan VIF (Variance Inflation Factor) melalui program SPSS.
Tolerancemengukur variabilitas variabel terpilih yang tidak dijelaskan oleh
variabel independen lainnya.Nilai umum yang biasa dipakai adalah nilai
Tolerance>1 atau nilai VIF <5, maka tidak terjadi Multikolinearitas
(Situmorang, 2010:136).
3.10.4 Uji Hipotesis
Untuk mengetahui pengaruh konflik peran ganda, pengembangan karir dan
kecerdasan emosional terhadap kinerja karyawan maka dilakukan pengujian
dengan menggunakan:
3.10.4.1. Uji Signifikan Parsial (Uji – t)
Uji hipotesis dilakukan dengan uji-t yaitu secara parsial untuk
membuktikan hipotesis awal tentang pengaruh konflik peran ganda (X1)
pengembangan karir (X2) dan kecerdasan emosional (X3) terhadap kinerja
karyawan (Y) pada PT. TELKOM cabang utama Medan.Kriteria pengujian
sebagai berikut:
H0: β = 0. Maka tidak ada pengaruh yang signifikan dari pengaruh konflik peran
ganda (X1) pengembangan karir (X2) dan kecerdasan emosional (X3) terhadap
(36)
Ha : β = 0. Maka ada pengaruh konflik peran ganda (X1) pengembangan karir
(X2) dan kecerdasan emosional (X3) terhadap kinerja karyawan (Y).
Dengan kriteria keputusan:
H0 diterima jika t hitung< t tablepada α = 5%
Ha diterima jika t hitung< t tablepada α = 5% 3.10.4.2. Uji Signifikan Simultan (Uji – F)
Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah semua variabel bebas yang
dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap
variabel terikat.
Kriteria pengujinya adalah:
H0 :b1b2b3= 0, artinya secara serentak tidak terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan konflik peran ganda (X1) pengembangan karir (X2) dan kecerdasan
emosional (X3) terhadap kinerja karyawan (Y).
H0 : b1b2 b3 ≠ 0, artinya secara serentak terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan konflik peran ganda (X1) pengembangan karir (X2) dan kecerdasan
emosional (X3) terhadap kinerja karyawan (Y).
Kriteria pengambilan keputusannya adalah:
H0 diterima jika F hitung< F tablepada α = 5%
(37)
3.10.5 Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinan (R2) digunakan untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.Dengan kata lain, koefisien
determinasi digunakan untuk mengukur variabel bebas yang diteliti yaitu struktur
konflik peran ganda (X1) pengembangan karir (X2) dan kecerdasan emosional
(X3) terhadap kinerja karyawan (Y) dalam output SPSS, koefisien determinasi
terletak pada table Model Summary dan tertulis R square berkisar antara angka 0
sampai dengan 1 (satu). Apabila R Square semakin kecil atau mendekati angka 0
(nol), maka hubungan antara variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y)
semakin lemah. Sebaliknya apabila RSquarese makin besar atau mendekati angka
(38)
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Sejarah Singkat Perusahaan
4.1.1 Sejarah Singkat PT Telkom Indonesia Tbk
Sejarah singkat PT.Telkom Indonesia, Tbk : Cikal bakal PT. Telkom
adalah suatu Badan Usaha bernama Post en Telegraafdlenst yang didirikan pada
tahun 1884 berdasarkan Staatsblad No.52. Penyelenggaraan Telekomunikasi di
Hindia Belanda pada waktu itu pada mulanya diselenggarakan oleh swasta.
Bahkan sampai tahun 1905 tercatat ada 38 perusahaan telekomunikasi, yang
akhirnya pada tahun 1906 diambil alih oleh pemerintah Hindia Belanda
berdasarkan Staatsblad No.395 tahun 1906. Sejak itu berdirilah Post,Telegraaf en
Telefoondients atau disebut PTT-Dienst. PTT-Dienst ditetapkan sebagai
Perusahaan Negara berdasarkan Staatsblad No.419 tahun 1927 tentang Indonesia
Bedrijvenwet (I.B.W, Undang-undang Perusahaan Negara). Jawatan PTT ini
berlangsung sampai dikeluarkannya Peraturan Pemerintah Pengganti
Undang-undang (PERPU) No.19 tahun 1960 oleh Pemerintah Republik Indonesia, tentang
persyaratan suatuperusahaan Negara dan PTT-Dienst memenuhi syarat untuk
tetap menjadi suatu Perusahaan Negara(PN). Kemudian berdasarkan Peraturan
Pemerintah No.240 tahun 1961, tentang Pendirian Perusahaan Negara Pos dan
Telekomunikasi disebutkan bahwa Perusahaan Negara sebagaimana dimaksud
dalam pasal 21B dilebur ke dalam Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi
(39)
Dalam perkembangan selanjutnya Pemerintah memandang perlu untuk
membagi PN Pos dan Telekomunikasi menjadi 2 (dua) Perusahaan Negara yang
berdiri sendiri. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 29 tahun 1965, maka
berdirilah Perusahaan Pos dan Giro (PN Pos dan Giro) dan pendirian Perusahaan
Negara Telekomunikasi (PN Telekomunikasi) diatur dalam Peraturan Pemerintah
No.30 tahun 1965. PN Telekomunikasi ini pun dikembangkan menjadi
Perusahaan Umum (PERUM) Telekomunikasi melalui Peraturan Pemerintah
No.36 tahun 1974. Berdasarkan peraturan pemerintah tersebut, PERUMTEL
ditetapkan sebagai badan usaha yang berwenang menyelenggarakan jasa
telekomunikasi untuk umum dalam negeri dan Indosat ditetapkan sebagai badan
usaha penyelenggara jasa telekomunikasi untuk umum Internasional. Memasuki
Repelita V, pemerintah merasakan perlunya percepatan pembangunan
telekomunikasi di Indonesia. Disisi lain, penyelenggara telekomunikasi
membutuhkan manajemen yang lebih profesional, oleh sebab itu perlu
menyesuaikan bentuk perusahaan penyelenggaranya. Untuk itu, berdasarkan
Peraturan Pemerintah No.25 tahun 1991, maka bentuk Perusahaan Umum
(PERUM) dialihkan menjadi Perusahaan Perseroan (Persero), sebagaimana
dimaksud dalam Undang-Undang No.9 tahun 1969. Sejak itulah berdiri
Perusahaan Perseroan (Persero) Telekomunikasi Indonesia atau disebut juga
TELKOM.
Restrukturisasi Internal Telkom mengantisipasi era globalisasi dengan
penerapan perdagangan bebas internasional dan regional, maka Telkom pada
tahun 1995 telah melaksanakan tiga program besar secara silmultan.
(40)
(KSO) dan persiapan Go Public / Internasional atau dikenal dengan Initial Public
Offering . Restrukturisasi internal yang dilakukan dimaksudkan untuk menjadikan
pengelolaan perusahaan menjadi lebih efisien dan efektif, karena terjadi
pemisahan antara bidang usaha utama (core bussiness) dengan bidang usaha
terkait dan bidang usaha pendukung. Restrukturisasi internal meliputi bidang
usaha sekaligus pengorgasisasiannya. Restruktusisasi internal yang penting
dilakukan diantaranya adalah pembagian bidang usaha Telkom menjadi tiga
bagian yaitu bidang usaha utama, bidang usaha terkait dan bidang usaha
pendukung. Bidang usaha utama Telkom adalah menyelenggarakan jasa telepon
lokal dan jarak jauh dalam negeri, sedangkan yang termasuk bidang terkait adalah
menyelenggarakan jasa yang masih terkait dengan jasa telekomunikasi
diantaranya Sistem Telepon Bergerak Selular (STBS), sirkit langganan, teleks,
penyewaan transponder satelit, Very Small Aperture Terminal (VSAT) dan jasa
nilai tambah tertentu. Bidang usaha terkait ini ada yang diselenggarakan sendiri
oleh Telkom dan ada juga yang diselenggarakan bekerja sama dengan pihak
ketiga melalui perusahaan patungan (Joint Venture atau anak perusahaan).
Sedangkan bidang usaha pendukung adalah bidang usaha yang tidak
langsung berhubungan dengan pelayanan jasa telekomunikasi, namun
keberadaannya mendukung kelancaran bidang utama dan bidang terkait. Bidang
usaha pendukung ini adalah pelatihan, sistem informasi, atelir, properti dan riset
teknologi informasi. Untuk menampung bidang-bidang usaha tersebut, maka sejak
1 Juli 1995 Telkom telah menghapuskan struktur Wilayah Usaha Telekomunikasi
(WITEL) dan memulai era Divisi. Sebagai pengganti WITEL, bisnis bidang
(41)
regional menyelenggarakan jasa telekomunikasi di wilayahnya masing-masing,
sedangkan Divisi Network menyelenggarakan jasa telekomunikasi jarak jauh
dalam negeri melalui pengoperasian jaringan transmisi jalur utama nasional.
Pembagian lingkup kerja Divisi Regional Telkom mencakup wilayah berikut:
1. Divisi Regional I, Sumatera
2. Divisi Regional II, Jakarta dan sekitarnya
3. Divisi Regional III, Jawa Barat
4. Divisi Regional IV, Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Jogyakarta
5. Divisi Regional V, Jawa Timur
6. Divisi Regional VI, Kalimantan
7. Divisi Regional VII, Kawasan Timur Indonesia yang meliputi Sulawesi,
Nusatenggara, Timor-Timur, Maluku dan Papua.
Sedangkan divisi penunjang terdiri dari:
1. Divisi Atelir (DIVAT)
2. Divisi Sistem Informasi (SISFO)
3. Divisi Pelatihan (DIVLAT)
4. Divisi Properti (DIVPROPERTI)
5. Divisi Riset Teknologi Informasi (DIVRisTI)
Berdasarkan Surat Keputusan Direksi tanggal 31 Desember 1996, Telkom
menambah 2 (dua) divisi yaitu Divisi Multimedia dan Divisi Pembangunan.
Masing-masing divisi dikelola oleh suatu tim manajemen yang terpisah
berdasarkan prinsip desentralisasi serta bertindak sebagai pusat investasi Divisi
Regional) dan pusat keuntungan (Divisi Network dan divisi lainnya), serta
(42)
kebijakan dekonsetrasi dan desentralisasi kewenangan maka struktur dan fungsi
Kantor Pusat juga mengalami perubahan. Berdasarkan organisasi divisional ini,
maka kantor pusat diubah menjadi Kantor Perusahaan yang semula sebagai pusat
investasi disederhanakan menjadi pusat biaya (cost centre).
4.1.2 Job Description
a. Divisi Network
Divisi ini menyelenggarakan jasa telekomunikasi jarak jauh dalam negeri
melalui pengoperasian transmisi jalur utama nasional (national back bone).
Pelanggan Divisi Network utamanya adalah untuk kepentingan internal Telkom,
namun bila memungkinkan dapat melayani eksternal Telkom.
b. Divisi Multimedia
Divisi ini mengelola jasa Multimedia dan Network Provider untuk
melayani masyarakat, langganan dan internal Telkom, Internet Provider,
Corporate Customers. Divisi ini bertanggung jawab untuk melayani bisnis masa
depan ditandai dengan adanya konvergensi telepon, televisi kabel dan internet.
c. Divisi Sistem Informasi
Divisi ini menyediakan sistem informasi, baik untuk kepentingan Telkom
maupun pihak luar. Produk-produk layanan yang dihasilkan diantaranya software,
Management Information System, Sistem Informasi Kastamer (SISKA), Billing
Process, Corporate Database, Interkoneksi Billing dan Proses Telepon Selular.
d. Divisi Properti
Divisi ini mengelola jasa properties (tanah, gedung dan sarana lainnya)
(43)
ini utamanya untuk kepentingan Telkom, namun bila memungkinkan dapat
melayani pihak lain.
e. Divisi Riset Teknologi Informasi
Divisi ini merupakan divisi yang melaksanakan Riset dan Pengembangan
Teknologi Telekomunikasi dan Informasi untuk kepentingan internal Telkom.
Riset ini mencakup riset pengembangan produk baru, standarisasi perangkat,
grand scenario technology dan uji kaji laboratorium.
f. Divisi Atelir
Divisi ini berfungsi sebagai Repair Center (Pusat Perbengkelan) bagi
kepentingan Telkom,meliputi pengetesan dan modul repair, menyediakan suku
cadang, perangkat dan konsultasi teknis.
g. Divisi Pelatihan: Perancangan dan Pengembangan Sistem Pemantauan
Divisi ini menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan bagi pegawai
Telkom untuk menunjang terwujudnya sumber daya manusia yang berkualitas,
profesional dan berintegritas
h. Divisi Pembangunan
Divisi ini melaksanakan pembangunan, konstruksi jaringan, konsultasi
pembangunan, desain proyek dan pengadaan untuk kepentingan Telkom. Divisi
Pembangunan ini tidak menangani pembangunan yang menjadi tanggung jawab
(44)
4.1.3 Visi, Misi Perusahaan
Visi
Menjadi Perusahaan yang unggul dalam penyelenggaraan Telecommunication,
Information, Media, Edutainment dan Services (“TIMES”) di kawasan regional.
Misi
• Menyediakan layanan TIMES yang berkualitas tinggi dengan harga yang
kompetitif.
• Menjadi model pengelolaan korporasi terbaik di Indonesia.
4.1.4 Struktur Organisasi Perusahaan
Sumber: PT Telkom Regional 1 Sumatera
Gambar 4.1
(45)
4.1.5 Logo Perusahaan
Sumber: PT Telkom Regional 1 Sumatera
Gambar 4.2 Logo Perusahaan 4.2 Hasil Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif dalam penelitian ini untuk merumuskan dan
menginterpretasikan hasil penelitian berupa identitas responden dan distribusi
jawaban terhadap masing-masing variabel.
4.2.1 Karakteristik Responden
Berikut ini adalah tabulasi mengenai karakteristik responden yang
berjumlah 54 orang, di distribusikan sebagai berikut :
Tabel 4.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Usia Jumlah Presentase
20-30 Tahun 7 13 %
31-40 Tahun 21 39 %
41-50 Tahun 16 30 %
51 Tahun Keatas 10 18 %
T O T A L 54 100 %
Sumber: Hasil Penelitian, 2017 (data diolah)
Pada Tabel 4.1 menunjukkan bahwa mayoritas usia responden adalah
31-40 Tahun dengan presentase sebesar 39%, 41-50 Tahun dengan presentase sebesar
30%, 51 Tahun Keatas dengan presentase sebesar 18%, dan 20-30 Tahun dengan
persentase sebesar 13%. Mayoritas usia karyawan yang berada di usia 31-40 tahun
(46)
ini PT. Telkom Regional 1 Sumatera tidak memperhatikan regenerasi jabatan
maka akan berdampak kepada produktifitas kinerja karyawan, dikarenakan
semakin bertambahnya usia akan berdampak kepada berkurangnya performa dari
karyawan sehingga menurunkan hasil kinerja.
Tabel 4.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan
Pendidikan Jumlah Presentase
SMA 0 0 %
D 3 7 13 %
S 1 36 67 %
S 2 11 20 %
T O T A L 54 100 %
Sumber: Hasil Penelitian, 2017 (data diolah)
Pada Tabel 4.2 menunjukkan bahwa Penerimaan karyawan di PT
Telkomsel Regional 1 Sumatera ditentukan berdasarkan pendidikan terakhirnya, kesesuaian keahlian, dan posisi yang diperlukan di perusahaanTabel 4.2menunjukkan bahwa sebagian besar responden (67%) berpendidikanSarjana. Hal ini dikarenakan karyawan pada jenjang pendidikan Sarjana dianggap memiliki kemampuan berpikir logis, kreatif, analitis, sistematis, dan kritis. Karyawan ini juga dinilai memiliki kedisplinan kerja yang baik, meliputi sikap dan tanggung jawabnya. Semakin tinggi pendidikan karyawan, maka semakin tinggi pula tingkat kecerdasan emosional nya dan apabila perusahaan mampu meningkatkan pengembangan karir karyawan dengan baik maka perusahaan mampu meningkatkan kerjanya karyawan.
(47)
Tabel 4.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Jumlah Anak
Jumlah Anak Jumlah Presentase
1-2 28 52 %
3-4 17 31 %
> 4 9 17 %
T O T A L 54 100 %
Sumber: Hasil Penelitian, 2017 (data diolah)
Pada Tabel 4.3 menunjukkan bahwa mayoritas jumlah anak responden
adalah 1-2 dengan presentase sebesar 52%. Dari presentasi tersebut dapat diambil
kesimpulan bahwa mayoritas karyawan memiliki anak lebih dari satu orang, hal
tersebut menunjukkan adanya potensi konflik peran ganda yang dirasakan oleh
karyawan yang memiliki anak, apabila perusahaan tidak memiliki solusi yang
tepat maka karyawan tersebut akan merasakan beban kerja yang berat dikarenakan
memiliki dua peran yang sama penting nya, sehingga perusahaan dalam hal ini
PT. Telkom Regional 1 Sumatera harus bisa melakukan pendekatan yang lebaih
baik kepada karyawan yang berumah tangga agar tidak menganggu kinerja
mereka kedepannya.
Tabel 4.4
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Anak Terkecil
Usia Anak Terkecil Jumlah Presentase
0-10 Tahun 27 50 %
10-15 Tahun 19 35 %
> 15 Tahun 8 15 %
T O T A L 54 100 %
Sumber: Hasil Penelitian, 2017 (data diolah)
Pada Tabel 4.4 menunjukkan bahwa mayoritas usia anak responden adalah
> 10 Tahun dengan presentase sebesar 50%. Hal ini menunjukkan tingkat
potensial untuk terjadi nya konflik peran ganda sangat besar, dikarenakan
mayoritas karyawan yang memiliki anak berada diusia balita yang memang harus
(48)
hal ini adalah karyawan yang memilik anak tersebut, apabila perusahaan tidak
memperhatikan keseimbangan waktu kerja karyawan dan juga waktu bersama
keluarga tentunya akan berdampak kepada penurunan kinerja karyawan di PT.
Telkom Regional 1 Sumatera.
Tabel 4.5
Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja
Usia Anak Terkecil Jumlah Presentase
Kurang Dari 1 Tahun 0 0 %
1-3 Tahun 7 13 %
3-5 Tahun 16 30 %
> 5 Tahun 31 57 %
T O T A L 54 100 %
Sumber: Hasil Penelitian, 2017 (data diolah)
Pada Tabel 4.5 menunjukkan bahwa mayoritas lama bekerja responden
adalah > 5 Tahun dengan presentase sebesar 57%. Hal ini menunjukkan bahwa
karyawan yang bekerja di PT. Telkom merasa betah, karena apa yang telah di
berikan perusahaan atas kinerjanya dirasa sesuai. Dalam hal ini membuktikan
bahwa perusahaan juga memperhatikan kesejahteraan hidup karyawan dengan
cara memberikan gaji, promosi jabatan dan kompensasi dalam bentuk apapun
yang dapat membuat karyawan betah bekerja dan memilih untuk tetap bekerja
(49)
4.2.2 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Konflik Peran Ganda, Pengembangan Karir, Kecerdasan Emosional, dan Kinerja Karyawan
Tabel 4.6
Interpretasi Nilai Rata-rata Tanggapan Responden Mengenai Variabel Y (Kinerja Karyawan) No SkalaKategori Jawaban Skor KategoriSkor (contoh) 1 2 3 4 5
1,00 – 1,79 1,80 -2,59 2,60 -3,39 3,40 -4,19 4,20 -5,00 1 2 3 4 5 SangatRendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi
Sumber: Data diolah 2017
Hasilpengolahandata primeryangmerupakandeskriptifpenelitian
berdasarkanpertanyaanyang terdapatdalamkuesionerdapatdijelaskan dalamtabel
berikut:
4.2.2.1 Konflik Peran Ganda
Tabel 4.7
Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Konflik Peran Ganda (X1)
No. Item
STS TS KS S SS
T O T A L Rata- Rata
F % F % F % F % F %
1 0 0 2 3,7 8 14,8 33 61,1 11 20,4 54 100 3,98
2 0 0 0 0 12 22,2 27 50 15 27,8 54 100 4,05
3 1 1,9 4 7,4 7 13 20 37 22 40,7 54 100 4,07
4 0 0 3 5,6 6 11,1 24 44,4 21 38,9 54 100 4,16
5 1 1,9 6 11,1 5 9,3 32 59,3 10 18,5 54 100 3,81
6 0 0 4 7,4 9 16,7 30 55,6 11 20,4 54 100 3,88
7 1 1,9 3 5,6 9 16,7 25 46,3 16 29,6 54 100 3,96
8 0 0 1 1,9 11 20,4 23 42,6 19 35,2 54 100 4,11
9 0 0 5 9,3 12 22,2 20 37 17 31,5 54 100 3,90
10 2 3,7 8 14,8 11 20,4 23 42,6 10 18,5 54 100 3,57
Total Rata-Rata 39,49
Keterangan Skala kategori jawaban : (1,00-1,79=1,sangat rendah) (1,80-2,59=2, rendah), (2,60-3,39=3, sedang ), (3,40-4,19=4, tinggi), (4,20-5,00=5, sangat tinggi)
(50)
Pada Tabel 4.7 dapat dilihat bahwa rata-rata jawaban responden mengenai
konflik peran ganda sebesar 3,92 yang artinya mendapat skor tinggi. Interpretasi
nilai rata-rata tertinggi yang dengan kategori baik yaitu 4,16 terdapat pada
pernyataan ke 4 (Saya mudah emosional apabila melihat anak-anak sulit diatur).
Hal ini menunjukkan karyawan setuju dengan pernyataan bahwa mereka mudah
emosi apabila melihat anak-anak dirumah susah diatur sehingga memungkinkan
berpengaruh terhadap kinerja mereka dikantor.
Berdasarkan Tabel 4.7 dapat diketahui bahwa:
a. Pada pernyataan pertama (Saya sulit membagi waktu antara urusan kantor dan
keluarga), mayoritas responden sebanyak 33 orang merasa setuju bila dikatakan
merasa kesulitan dalam membagi waktu antara urusan kantor dan keluarga, hal ini
terbukti sejalan dengan hasil prasurvey yang dilakukan dimana mayoritas
karyawan didalam prasurvey menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut,
namun masih ada sebanyak 2 orang yang menyatakan tidak merasa terganggu
terhadap pernyataan tersebut, tentunya hal tersebut tidak mempengaruhi fakta
bahwa mayoritas karyawan merasa kesulitan dalam membagi waktu antara urusan
kantor dengan urusan keluarga.
b. Pada pernyataan kedua (Sedikit waktu bersama keluarga akibat banyak pekerjaan
di kantor), mayoritas responden sebanyak 27 orang menyatakan stuju dengan
pernyataan bahwa kinerja mengakibatkan waktu bersama keluarga menjadi
sedikit, hal tersebut membuktikan bahwa pekerjaan merupakan sumber konflik
peran ganda dan perlu dilakukan nya strategi alternatif dari perusahaan untuk
(51)
yaitu waktu kerja fleksibel, jadwal kinerja alternatif, fasilitas penitipan anak,
kebijakan izin keluarga, dan job sharing.
c. Pada pernyataan ketiga (Cepatnya masuk kantor sehinggga tidak maksimal dalam
mengurus keluarga), mayoritas responden sebanyak 22 orang menyatakan sangat
setuju bila waktu masuk kerja membuat karyawan tidak maksimal dalam
mengurus keluarga, hal ini sejalan dengan pernyataan sebelumnya dan semakin
menguatkan bahwa perusahaan merupakan salah satu sumber konflik peran ganda.
Namun terdapat 12 orang karyawan yang merasa tidak terlalu berpengaruh dengan
jam masuk kerja dalam memaksimalkan mengurus keluarga, hal ini menunjukkan
bahwa terdapat faktor lain yang menjadi sumber pendukung konflik tersebut
seperti jumlah anak, atau usia anak.
d. Pada pernyataan keempat(Saya mudah emosional apabila melihat anak-anak sulit
diatur), mayoritas responden sebanyak 24 orang merasa mudah emosional apabila
melihat anak anak susah diatur, hal tersebut dapat berpotensi membuat karyawan
bekerja secara tidak maksimal dikarenakan dipengaruhi masalah dari rumah,
namun terdapat 9 orang yang merasa tidak terlalu mudah emosional melihat anak
yang susah diatur, hal ini membuktikan bahwa tingkat emosional seorang
karyawan berbeda-beda, sehingga perlu nya evaluasi dari divisi SDM dan
melakukan kegiatan seperti job sharing.
e. Pada pernyataan kelima (Suami kurang mendukung apabila saya tiba di rumah
terlihat sangat letih), mayoritas responden sebanyak 32 orang menyatakan bahwa
pasangan kurang mendukung bila tiba drumah dalam keadaan letih sehabis
bekerja, hal tersebut sejalan dengan hasil prasurvey dimana sebanyak 15%
(52)
terdapat 7 orang responden yang menyatakan bahwa pasangan mereka
mendukung apabila pulang bekerja dalam keadaan letih, hal ini membuktikan
bahwa perlu adanya komunikasi dengan keluarga agar nantinya karyawan
mendapat dukungan penuh didalam melakukan pekerjaan.
f. Pada pernyataan keenam (Tuntutan tugas yang banyak membuat saya kelelahan
ketika sampai dirumah), mayoritas responden sebanyak 30 orang menyatakan
Tuntutan tugas yang banyak membuat kelelahan ketika sampai dirumah, hal
tersebut dapat berdampak kepada terjadinya konflik peran ganda yang
dikemukakan stonner yaitu time pressure keadaan dimana waktu yang digunakan
untuk bekerja lebihbanyak, maka waktu yang digunakan untuk keluarga menjadi
lebih sedikit. Namun terdapat 4 orang yang merasa tidak terlalu terpengaruh
dengan tuntutan pekerjaan terhadap kebugaran, hal tersebut membuktikan bahwa
keadaan fisik juga mempengaruhi kebugaran karyawan dalam bekerja.
g. Pernyataan ketujuh (Keletihan yang saya rasakan di tempat kerja membuat saya
kurang dekat dengan anak-anak) mayoritas responden sebanyak 25 orang
menyatakan setuju bila keletihan yang mereka dapatkan ditempat kerja membuat
mereka kurang dekat dengan anak-anak, hal tersebut telah dibuktikan dengan
pernyataan sebelumnya yang menyebutkan terdapat sumber konflik yang berasal
dari pekerjaan sehingga menyebabkan kurang nya waktu bersama keluarga, dan
hal tersebut perlu adanya perhatian dari pihak perusahaan dikarenakan tentunya
faktor tersebut dapat mempengaruhi fikiran karyawan dalam bekerja.
h. Pada pernyataan kedelapan (Saya selalu sibuk dalam bekerja hingga kurang
memberi kasih sayang kepada anggota keluarga), mayoritas responden sebanyak
(53)
sibuk sehingga kurang memberi kasih sayang kepada anggota keluarga, hal
tersebut adalah dampak dari konflik peran ganda yang ditimbulkan oleh seorang
karyawan yang juga merupakan orang tua dirumah sehingga tak jarang karyawan
tidak mampu membagi waktu antara bekerja dan bersama keluarga.
i. Pada pernyataan kesembilan (Pekerjaan dikantor membuat saya kurang peka
terhadap kebutuhan anak-anak), mayoritas responden sebanyak 20 orang
menyatakan bahwa Pekerjaan dikantor membuat mereka kurang peka terhadap
kebutuhan anak-anak, hal tersebut terbukti sejalan dengan pernyatan sebelumnya
dimana hal tersebut sesuai dengan yang dikemukakan oleh stonner (Marital and
life satisfaction), yang mana apabila seorang wanita bekerja, maka semakin
banyak konsekwensi negative salam pernikahannya, namun terdapat 5 orang
responden yang menyatakan pekerjaan dikantor tidak terlalu mempengaruhi
mereka dalam memenuhi kebutuhan anak-anak hal tersebut membuktikan bahwa
apabila seorang karyawan mampu membagi waktu, maka kebutuhan keluarga
akan tetap terpenuhi.
j. Pada pernyataan kesepuluh (Saya selalu sibuk dalam mengurus keluarga hingga
melupakan tanggung jawab dikantor), mayoritas responden sebanyak 23 orang
menganggap bila selalu sibuk dalam mengurus keluarga hingga melupakan
tanggung jawab dikantor, hal tersebut sejalan dengan (Time Based Conflict), yang
mana konflik yang terjadi dikarenakan waktu yang digunakan untuk memenuhi
satu peran tidak dapat memenuhi peran lain sehingga seorang karyawan yang
sedang melakukan urusan keluarga tidak akan mungkin bisa memfokuskan diri
(54)
menganggap dapat menyelesaikan tanggung jawab kerja bila sedang bersama
keluarga.
4.2.2.3 Pengembangan Karir
Tabel 4.8
Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Pengembangan Karir (X2)
No. Item
STS TS KS S SS
T O T A L Rata-Rata
F % F % F % F % F %
1 2 3,7 8 14,8 8 14,8 20 37 16 29,6 54 3,74
2 1 2,9 9 16,7 7 13 32 59,3 5 9,3 54 3,57
3 1 1,9 11 20,4 6 11,1 23 42,6 13 24,1 54 3,66
4 0 0 8 14,8 10 18,5 22 40,7 14 25,9 54 3,77
5 1 1,9 12 22,2 8 14,8 20 37 13 24,1 54 3,59
6 0 0 11 20,4 11 20,4 14 25,9 18 33,3 54 3,72
7 0 0 9 16,7 12 22,2 22 40,7 11 20,4 54 3,64
8 1 1,9 10 18,5 9 16,7 18 33,3 16 29,6 54 3,70
9 0 0 7 13 12 22,2 16 29,6 19 35,2 54 3,87
10 0 0 6 11,1 8 14,8 22 40,7 18 33,3 54 3,96
11 0 0 8 14,8 7 13 29 53,7 10 18,5 54 3,75
12 0 0 7 13 7 13 23 42,6 17 31,5 54 3,92
Total Rata-Rata 3,74
Keterangan Skala kategori jawaban : (1,00-1,79=1,sangat rendah) (1,80-2,59=2, rendah), (2,60-3,39=3, sedang ), (3,40-4,19=4, tinggi), (4,20-5,00=5, sangat tinggi)
Sumber: Hasil Penelitian, 2017 (data diolah
Pada Tabel 4.8 dapat dilihat bahwa rata-rata jawaban responden mengenai
Pengembangan karir sebesar , yang menunjukkan bahwa skor pengembangan
karir di PT.Telkom dalam kategori tinggi. Interprestasi nilai rata-rata tertinggi
yang dengan kategori baik yaitu sebesar 3,96 terdapat pada pernyataan ke 10
(Hasil penilaian kinerja yang dilakukan perusahaan menjadi salah satu dasar
dalam mempromosikan saya). Hal ini menunjukkan karyawan setuju apabila hasil
dari penilaian kinerja menjadi salah satu dasar dari penilaian terhadap
(55)
tidak ada kecurigaan terhadap sistem promosi yang dilakukan oleh perusahaan
karena karyawan dapat menilai sistem promosi yang transparan.
Berdasarkan Tabel 4.8 dapat diketahui bahwa:
a. Pada pernyataan pertama(Perusahaan merencanakan jumlah karyawan yang akan
dipromosikan setiap tahun), mayoritas responden sebanyak 37 orang menganggap
bahwa Perusahaan merencanakan jumlah karyawan yang akan dipromosikan
setiap tahun hal ini sesuai dengan program pengembangan karir karyawan dengan
tujuan untuk menjamin ketersediaan karyawan yang cakap untuk mengganti posisi
karyawan yang tingkatan nya lebih tinggi, karyawan yang keluar ataupun
karyawan lain yang mendapat promosi dan mutasi.Namun masih ada terdapat 10
orang responden yang tidak setuju, berarti masih ada ketidak sesuaian jumlah
karyawan yang akan dipromosikan dengan posisi yang dibutuhkan.
b. Pada pernyataan kedua (Saya merasakan perusahaan melakukan perencanaan karir
terhadap diri saya), mayoritas responden sebanyak 32 orang menganggap
perusahaan melakukan perencanaan karir terhadap diri mereka, terbukti dengan
program pengembangan karir yang dilakukan oleh perusahaan membuat karyawan
merasa terjaminnya jenjang karir yang mereka jalani, namun masih ada 10 orang
responden yang merasa kurang merasakan perencanaan karir dari perusahaan, hal
ini menunjukkan masih ada perencanaan karir yang disusun tidak merata kepada
seluruh karyawan.
c. Pada pernyataan ketiga (Perusahaan merencanakan mutasi yang teratur kepada
karyawan untuk menghilangkan rasa jenuh dalam bekerja), mayoritas responden
sebanyak 42 orang menjawab setuju bahwa Perusahaan merencanakan mutasi
(56)
terbukti dengan adanya kebijakan rotasi jabatan yang tepat membuat karyawan
merasa setuju bahwa perusahaan memperhatikan kejenuhan karyawan dalam
melakukan pekerjaan. Namun masih terdapat 12 orang karyawan yang
menganggap sistem mutasi yang dilakukan oleh perusahaan kurang tepat sehingga
menyulitkan karyawan dalam bekerja.
d. Padapernyataan keempat(Saya merasakan bahwa perusahaan sangat
memperhatikan pengembangan karir setiap karyawan), mayoritas responden
sebanyak 22 orang menjawab setuju bahwa mereka merasakanperusahaan sangat
memperhatikan pengembangan karir setiap karyawan, yang terlihat dari sistem
promosi yang tepat telah dirasakan oleh mereka, namun masih ada 8 orang yang
menganggap kurang merasakan program pengembangan karir yang dilakukan
oleh perusahaan.
e. Pada pernyataann kelima (Saya merasakan bahwa perusahaan telah melakukan
pengembangn karir), mayoritas responden sebanyak 37 orang setuju bahwa
perusahaan telah melakukan program pengembangan karir yang telah
direncanakan dan terbukti dengan terlaksananya program program seperti
promosi,rotasi, bahkan mutasi karyawan, namun masih ada sebanyak 13 orang
karyawan yang merasa perusahaan tidak sepenuhnya melaksanakan program
pengembangan karir.
f. Pada pernyataan keenam (Saya merasakan bahwa perusahaan memberikan
kesempatan yang sama kepada saya dalam mengembangkan karir), mayoritas
responden sebanyak 18 orang menjawab sangat setuju dalam merasakan
kesempatan yang sama kepada semua karyawan dalam mengembangkan karir
(57)
menganggap mereka mendapat kesempatan yang sama dalam program
pengembangan karir.
g. Pada pernyataa ketujuh (Saya merasakan peranan divisi SDM sangat besar dalam
mengembangkan karir saya), mayoritas responden sebanyak 22 orang merasa
setuju kalau peranan divisi SDM sangat besar dalam mengembangan karir
mereka, hal ini sesuai dengan peranan manajemen sumber daya manusia yang
membuat perencanaan struktur karir dan melaksanakan pengembangan karyawan
yang tepat dan menyeluruh, namun masih terdapat sebanyak 9 orang responden
yang merasa peranan divisi SDM masih kurang dirasakan dalam pengembangan
karir mereka.
h. Pada pernyataan kedelapan (Saya merasakan besarnya bimbingan divisi SDM
sangat besar dalam pengembangan karir saya) mayoritas responden sebanyak 18
orang menyatakan setuju bahwa mereka merasakan bimbingan yang nyata dari
pihak disi SDM dalam pengembangan karir mereka yang mana haltersebut sesuai
dengan fungsi dari manajemen sumberdaya manusia yaitu orientasi terhadap
pelatihan dan pengembangan serta fungsi pemeliharaan terhadap sumber daya
manusia, namun masih terdapat 11 orang responden yang merasa kurang
mnedapat bimbingan dari pihak divisi SDM dalam perjalanan karir mereka hal ini
mengisyaratkan bahwa pihak divisi SDM haruslah bekerja secara menyeluruh
terhadap karyawan.
i. Pada pernyataan kesembilan (Department SDM memberikan kesempatan yang
sama tiap karyawan dalam mengembangkan karir)mayoritas karyawan sebanyak
19 orang merasa sangat setuju terhadap pernyataan bahwa divisi SDM
(58)
mengembangkan karir terbukti dari pernyataan sebelumnya dimana mayoritas
responden menganggap phak divisi SDM sudah sangat baik dalam memberikan
bimbingan karir terhadap mereka secara keseluruhan, namun terdapat sebanyak 7
orang responden merasa kurang setuju dengan pernyataan bahwa hal tersebut
sudah dilakukan secara menyeluruh, dan berarti pihak SDM harus lebih
memperhatikan seluruh karyawan dalam program pengembangan karir.
j.Pada pernyataan kesepuluh (Hasil penilaian kinerja yang dilakukan perusahaan
menjadi salah satu dasar dalam mempromosikan saya), mayoritas karyawan
berjumlah 22 orang setuju bahwa Hasil penilaian kinerja yang dilakukan
perusahaan menjadi salah satu dasar dalam mempromosikan karyawan, hal ini
sesuai dengan fungsi SDM yaitu evaluasi kinerja karyawan, dimana fungsi
tersebut dapat membuat penilaian tentang hasil kinerja karyawan dan dapat
dijadikan bahan pertimbangan dalam mempromosikan karyawan, namun masih
ada sebanyak 6 orang responden merasa tidak setuju, hal ini membuktikan bahwa
perusahaan bukaan hanya melihat dari hasil kinerja saja dalam menjadikan dasar
penentuan promosi.
k. Pada pernyataan kesebelas (Hasil penilaian kinerja yang dilakukan perusahaan
menjadisalah satu dasar dalam mempromosikan saya), mayoritas karyawan
berjumlah 29 orang setuju bahwa Hasil penilaian kinerja yang dilakukan
perusahaan menjadi salah satu dasar dalam mempromosikan karyawan, hal ini
sesuai dengan fungsi SDM yaitu evaluasi kinerja karyawan, dimana fungsi
tersebut dapat membuat penilaian tentang hasil kinerja karyawan dan dapat
dijadikan bahan pertimbangan dalam mempromosikan karyawan, namun masih
(59)
perusahaan bukaan hanya melihat dari hasil kinerja saja dalam menjadikan dasar
penentuan promosi.
l. Pada pernyataan keduabelas (Perbandingan Setiap karyawan yang dipromosikan adalah karyawan yang memiliki prestasi yang sangat bagus), mayoritas responden
sebanyak 23 oreang merasa setuju bahwa Perbandingan Setiap karyawan yang
dipromosikan adalah karyawan yang memiliki prestasi yang sangat bagus, terbukti
dari jawaban sebelumnya yang dimana mayoritas karyawan menganggap bahwa
penilaian kinerja menjadi dasar perusahaan dalam menentukan promosi jabatan.
Namun masih ada 7 orang yang tidak setuju, hal ini menunjukkan masih ada yang
merasa bahwa perusahaan bukan hanya memperhatikan hasil kinerja saja dalam
menentukan promosi jabatan
4.2.2.4 Kecerdasan Emosional
Tabel 4.9
Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Kecerdasan Emosional (X3)
No. Item
STS TS KS S SS
T O T A L Rata-Rata
F % F % F % F % F %
1 0 0 12 22,2 9 16,7 19 35,2 14 25,9 54 3,64
2 0 0 17 31,5 7 13 8 14,8 22 40,7 54 3,64
3 0 0 14 25,9 6 11,1 16 29,6 18 33,3 54 3,70
4 1 1,9 12 22,2 7 13 12 22,2 22 40,7 54 3,77
5 1 1,9 3 5,6 9 16,7 19 35,2 22 40,7 54 4,07
6 1 1,9 5 9,3 3 5,6 9 16,7 36 66,7 54 4,37
7 0 0 4 7,4 8 14,8 19 35,2 23 42,6 54 4,12
8 0 0 3 5,6 7 13 14 25,9 30 55,6 54 4,31
9 1 1,9 2 3,7 3 5,6 21 38,9 27 50 54 4,31
10 0 0 2 3,7 6 11,1 17 31,5 29 53,7 54 4,35
11 0 0 2 3,7 5 9,3 16 29,6 31 57,4 54 4,40
12 0 0 7 13 12 22,2 12 22,2 23 42,6 54 3,94
Total Rata-Rata 4,05
Keterangan Skala kategori jawaban : (1,00-1,79=1,sangat rendah) (1,80-2,59=2, rendah), (2,60-3,39=3, sedang ), (3,40-4,19=4, tinggi), (4,20-5,00=5, sangat tinggi)
(60)
Berdasarkan Tabel 4.9 dapat diketahui bahwa rata-rata jawaban responden
mengenai kecerdasan emosional sebesar 4,05 pada PT.Telkom Regional Sumatera
yang mana nilai tersebut termasuk sangat tinggi, adapun nilai interpertasi rata-rata
tinggi terdapat pada pernyataan ke 11 senilai 4,40 yaitu pernyataan (Saya mampu
didalam mengendalikan konflik yang sedang saya hadapi), hal ini menunjukkan
bahwa sebagian besar karyawan setuju apabila dinyatakan bhawa mereka mampu
mengendalikan konflik yang sedang dihadapi yang kemudian bisa membantu
keadaan emosional didalam melakukan pekerjaan.
Pada Tabel 4.9 dapat dilihat bahwa:
a. Pada pernyataan pertama (Saya mampu mengendalikan diri dengan baik dalam
menghadapi situasi permasalahan adanya konflik dalam pekerjaan), mayoritas
responden sebanyak 19 orang menjawab setuju dengan pernyataan mampu
mengendalikan diri dengan baik dalam menghadapi situasi permasalahan adanya
konflik dalam pekerjaan, hal tersebut mengisyaratkan bahwa mayoritas karyawan
memiliki self management yang baik dimana mereka dapat mengendalikan emosi
dengan baik sehingga tidak menganggu kinerja mereka, namun terdapat sebanyak
12 orang responden yang merasa tidak mampu mengendalikan diri apabila
terdapat adanya konflik hal tersebut membuktikan bahwa adanya perbedaan
kemampuan seorang karyawan dalam mengendalikan emosi mereka untuk
memenuhi kewajiban pekerjaan.
b. Pada pernyataan kedua (Saya mampu beradaptasi dengan lingkungan tempat saya
bekerja)mayoritas responden sebanyak 22 orang merasa sangat mampu untuk
beradaptasi dengan lingkungan kerja, itu berarti mayoritas karyawan telah
(1)
DAFTAR ISI
Halaman
PERNYATAAN ... i
ABSTRAK ... ii
ABTRACT ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GAMBAR ... viii
DAFTAR LAMPIRAN ... ix
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 14
1.3 Tujuan Penelitian ... 14
1.4 Manfaat Penelitian ... 14
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 15
2.1 Kinerja Karyawan ... 15
2.1.1 Pengertian Kinerja Karyawan ... 15
2.1.2 Unsur-Unsur Pencapaian Penilaian Kinerja Karyawan ... 16
2.1.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Karyawan ... 18
2.1.4 Dimensi dan Indikator Kinerja Karyawan ... 19
2.2 Konflik Peran Ganda ... 19
2.2.1 Pengertian Peran Ganda ... 19
2.2.2 Pengertian Konflik Peran Ganda ... 20
2.2.3 Dimensi Konflik Peran Ganda ... 22
2.2.4 Strategi Penyelesaian Konflik Peran Ganda ... 24
2.2.5 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Konflik Peran Ganda ... 25
2.3 Pengembangan Karir ... 26
2.3.1 Pengertian Pengembangan Karir ... 26
2.3.2 Faktor-Faktor Pengembangan Karir ... 28
2.3.3 Tujuan Pengembangan Karir ... 29
2.3.4 Bentuk-Bentuk Pengembangan Karir ... 31
2.3.5 Dimensi Pengembagan karir ... 32
2.4 Kecerdasan Emosional ... 34
2.4.1 Pengertian Kecerdasan Emosional ... 34
2.4.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kecerdasan Emosional ... 36
2.5 Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 38
2.6 Kerangka Konseptual Penelitian ... 40
(2)
BAB III METODE PENELITIAN ... 44
3.1 Jenis Penelitian ... 44
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 44
3.3 Batasan Operasional ... 44
3.4 Definisi Operasional... 45
3.5 Skala Pengukuran Variabel ... 49
3.6 Populasi dan Sampel ... 49
3.6.1 Populasi ... 46
3.6.2 Sampel ... 47
3.7 Jenis dan Sumber Data ... 47
3.8 Metode Pengumpulan Data ... 51
3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 52
3.9.1 Uji Validitas ... 52
3.9.2 Uji Reliabilitas ... 54
3.10 Teknik Analisis Data ... 55
3.10.1 Analisis Deskriptif ... 55
3.10.2 Analisis Linerar Berganda... 55
3.11 Uji Asumsi Klasik ... 56
3.12 Uji Hipotesis ... 57
3.12.1 . Uji Signifikan Parsial (uji-t) ... 57
3.12.2. Uji Signifikan Simultan (uji-f) ... 58
3.12.3 Koefisien Determinasi (R2) ... 59
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan... ... 60
4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan... ... 60
4.2 Metode Analisis Deskriptif... ... 67
4.2.1.Analisis Deskriptif respondenBerdasarkanUsia... ... 67
4.2.2 Analisis Deskriptif responden Berdasarkan Pendidikan... ... 68
4.2.3 Analisis Deskriptif responden Berdasarkan Jumlah Anak... 69
4.2.4 Analisis Deskriptif responden BerdasarkanUsia Anak Terkecil... ... 69
4.2.5 Analisis Deskriptif respondenBerdasarkanBerdasarkan Lama Bekerja... ... 70
4.3 Analisis Statistik Responden ... 71 4.3.2 Distribusi Jawaban Responden TerhadapKonflik Peran
(3)
4.4.2 Uji Heteroskedasitas... 94
4.4.3 Uji Multikoliearitas... ... 96
4.5 Analisis Regresi Linier Berganda... ... 96
4.5 Pengujian Hipotesis... ... 99
4.5.1 Uji Signifikan Simultan... ... 99
4.5.2 Uji Signifikansi Parsial (Uji t)... ... 100
4.5.3 Pengujian Koefisien Determinasi... ... 102
4.6 Pembahasan... ... 104
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan... ... 109
5.2 Saran... ... 109
(4)
DAFTAR TABEL
No. Tabel Judul Halaman
1.1 Point Pencapaian Nilai Kinerja Karyawan PT. Telkom,
Tahun 2011-2013 ... 3
1.2 Nilai Kinerja Individu PT. Telkom, Tbk. Kantor Divisi Regional I Sumatera Tahun 2011-2013 ... 4
1.3 Prasurvey Konflik Peran Ganda Wanita yang sudah Berumah Tangga pada PT. TELKOM Regional 1 Sumatera ... 7
1.4Hasil Pra Survey Mengenai Faktor Yang dianggap PenghambatPengembangan Karir... 10
1.5 Pra Survey Mengenai FaktorKecerdasan Emosional Kinerja Karyawan... 12
2.1 Penelitian Terdahulu ... 38
3.1 Operasionalisasi Variabel ... 46
3.2Skala Likert ... 49
4.1 Karateristik Responden Usia... 59
4.2 Karateristik Responden Pendidikan... 68
4.3 Karateristik Responden Jumlah Anak...69
4.4 Karateristik Responden Usia AnakTerkecil...69
4.5Distribusi Jawaban Responden Terhadap Berdasarkan Lama Bekerja ... 70
4.6 Interpretasi Nilai Rata-rata Tanggapan Responden... 71
4.7 Distribusi Jawaban Pernyataan Konflik Peran Ganda………...71 4.8 Distribusi Jawaban Pernyata Pengembangan Karir………... 76
4.9 Distribusi Jawaban Pernyata Kecerdasan Emosional .………... 81 4.10Distribusi Jawaban Pernyata
(5)
DAFTAR GAMBAR
No. Gambar Judul Halaman
2.1 Kerangka Konseptual... 40
4.1 Histogram Uji Normalitas... 91
4.2 Plot Uji Normalitas... 92
(6)
DAFTAR LAMPIRAN
No. Lampiran Judul Halaman
1 Hasil Prasurvey Karyawan PT.Telkom... 113
2 Kuesioner Penelitian………... 114
3 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas…... 120
4 Hasil Pengolahan Data... 122
5 Grafik Histogram Uji Normalitas…………... 99
6 Normal P-Plot.………... 99