4.1.5 Logo Perusahaan
Sumber: PT Telkom Regional 1 Sumatera
Gambar 4.2 Logo Perusahaan
4.2 Hasil Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif dalam penelitian ini untuk merumuskan dan menginterpretasikan hasil penelitian berupa identitas responden dan distribusi
jawaban terhadap masing-masing variabel.
4.2.1 Karakteristik Responden
Berikut ini adalah tabulasi mengenai karakteristik responden yang berjumlah 54 orang, di distribusikan sebagai berikut :
Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Usia Jumlah
Presentase
20-30 Tahun 7
13 31-40 Tahun
21 39
41-50 Tahun 16
30 51 Tahun Keatas
10 18
T O T A L 54
100
Sumber: Hasil Penelitian, 2017 data diolah
Pada Tabel 4.1 menunjukkan bahwa mayoritas usia responden adalah 31- 40 Tahun dengan presentase sebesar 39, 41-50 Tahun dengan presentase sebesar
30, 51 Tahun Keatas dengan presentase sebesar 18, dan 20-30 Tahun dengan persentase sebesar 13. Mayoritas usia karyawan yang berada di usia 31-40 tahun
memang masih bisa dikatakan usia produktif namun apabila perusahaan dalam hal
Universitas Sumatera Utara
ini PT. Telkom Regional 1 Sumatera tidak memperhatikan regenerasi jabatan maka akan berdampak kepada produktifitas kinerja karyawan, dikarenakan
semakin bertambahnya usia akan berdampak kepada berkurangnya performa dari karyawan sehingga menurunkan hasil kinerja.
Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan
Pendidikan Jumlah
Presentase
SMA D 3
7 13
S 1 36
67 S 2
11 20
T O T A L 54
100
Sumber: Hasil Penelitian, 2017 data diolah
Pada Tabel 4.2 menunjukkan bahwa
Penerimaan karyawan di PT Telkomsel Regional 1 Sumatera ditentukan berdasarkan pendidikan terakhirnya,
kesesuaian keahlian, dan posisi yang diperlukan di perusahaanTabel 4.2menunjukkan bahwa sebagian besar responden 67 berpendidikanSarjana.
Hal ini dikarenakan karyawan pada jenjang pendidikan Sarjana dianggap memiliki kemampuan berpikir logis, kreatif, analitis, sistematis, dan kritis. Karyawan ini
juga dinilai memiliki kedisplinan kerja yang baik, meliputi sikap dan tanggung jawabnya. Semakin tinggi pendidikan karyawan, maka semakin tinggi pula tingkat
kecerdasan emosional nya dan apabila perusahaan mampu meningkatkan pengembangan karir karyawan dengan baik maka perusahaan mampu
meningkatkan kerjanya karyawan.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jumlah Anak
Jumlah Anak Jumlah
Presentase
1-2 28
52 3-4
17 31
4 9
17
T O T A L 54
100
Sumber: Hasil Penelitian, 2017 data diolah
Pada Tabel 4.3 menunjukkan bahwa mayoritas jumlah anak responden adalah 1-2 dengan presentase sebesar 52. Dari presentasi tersebut dapat diambil
kesimpulan bahwa mayoritas karyawan memiliki anak lebih dari satu orang, hal tersebut menunjukkan adanya potensi konflik peran ganda yang dirasakan oleh
karyawan yang memiliki anak, apabila perusahaan tidak memiliki solusi yang tepat maka karyawan tersebut akan merasakan beban kerja yang berat dikarenakan
memiliki dua peran yang sama penting nya, sehingga perusahaan dalam hal ini PT. Telkom Regional 1 Sumatera harus bisa melakukan pendekatan yang lebaih
baik kepada karyawan yang berumah tangga agar tidak menganggu kinerja mereka kedepannya.
Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Anak Terkecil
Usia Anak Terkecil Jumlah
Presentase
0-10 Tahun 27
50 10-15 Tahun
19 35
15 Tahun 8
15
T O T A L 54
100
Sumber: Hasil Penelitian, 2017 data diolah
Pada Tabel 4.4 menunjukkan bahwa mayoritas usia anak responden adalah 10 Tahun dengan presentase sebesar 50. Hal ini menunjukkan tingkat
potensial untuk terjadi nya konflik peran ganda sangat besar, dikarenakan mayoritas karyawan yang memiliki anak berada diusia balita yang memang harus
lebih banyak diberikan perhatian, waktu dan kasih sayang dari orang tua dalam
Universitas Sumatera Utara
hal ini adalah karyawan yang memilik anak tersebut, apabila perusahaan tidak memperhatikan keseimbangan waktu kerja karyawan dan juga waktu bersama
keluarga tentunya akan berdampak kepada penurunan kinerja karyawan di PT. Telkom Regional 1 Sumatera.
Tabel 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja
Usia Anak Terkecil Jumlah
Presentase
Kurang Dari 1 Tahun 1-3 Tahun
7 13
3-5 Tahun 16
30 5 Tahun
31 57
T O T A L
54 100
Sumber: Hasil Penelitian, 2017 data diolah
Pada Tabel 4.5 menunjukkan bahwa mayoritas lama bekerja responden adalah 5 Tahun dengan presentase sebesar 57. Hal ini menunjukkan bahwa
karyawan yang bekerja di PT. Telkom merasa betah, karena apa yang telah di berikan perusahaan atas kinerjanya dirasa sesuai. Dalam hal ini membuktikan
bahwa perusahaan juga memperhatikan kesejahteraan hidup karyawan dengan cara memberikan gaji, promosi jabatan dan kompensasi dalam bentuk apapun
yang dapat membuat karyawan betah bekerja dan memilih untuk tetap bekerja hingga masa kerja nya berakhir.
Universitas Sumatera Utara
4.2.2 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Konflik Peran Ganda, Pengembangan Karir, Kecerdasan Emosional, dan Kinerja
Karyawan Tabel 4.6
Interpretasi Nilai Rata-rata Tanggapan Responden Mengenai Variabel Y Kinerja Karyawan
No SkalaKategori
Jawaban Skor
KategoriSkor contoh
1 2
3 4
5 1,00 – 1,79
1,80 -2,59 2,60 -3,39
3,40 -4,19 4,20 -5,00
1 2
3 4
5 SangatRendah
Rendah Sedang
Tinggi Sangat Tinggi
Sumber: Data diolah 2017
Hasilpengolahandata primeryangmerupakandeskriptifpenelitian berdasarkanpertanyaanyang terdapatdalamkuesionerdapatdijelaskan dalamtabel
berikut:
4.2.2.1 Konflik Peran Ganda Tabel 4.7
Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Konflik Peran Ganda X
1
No. Item
STS TS
KS S
SS T O T A L Rata- Rata
F F
F F
F
1 2
3,7 8
14,8 33
61,1 11
20,4 54
100 3,98
2 12
22,2 27
50 15
27,8 54
100 4,05
3 1
1,9 4
7,4 7
13 20
37 22
40,7 54
100 4,07
4 3
5,6 6
11,1 24
44,4 21
38,9 54
100 4,16
5 1
1,9 6
11,1 5
9,3 32
59,3 10
18,5 54
100 3,81
6 4
7,4 9
16,7 30
55,6 11
20,4 54
100 3,88
7 1
1,9 3
5,6 9
16,7 25
46,3 16
29,6 54
100 3,96
8 1
1,9 11
20,4 23
42,6 19
35,2 54
100 4,11
9 5
9,3 12
22,2 20
37 17
31,5 54
100 3,90
10 2
3,7 8
14,8 11
20,4 23
42,6 10
18,5 54
100 3,57
Total Rata-Rata 39,49
Keterangan Skala kategori jawaban : 1,00-1,79=1,sangat rendah 1,80-2,59=2, rendah, 2,60- 3,39=3, sedang , 3,40-4,19=4, tinggi, 4,20-5,00=5, sangat tinggi
Sumber: Hasil Penelitian, 2017 data diolah
Universitas Sumatera Utara
Pada Tabel 4.7 dapat dilihat bahwa rata-rata jawaban responden mengenai konflik peran ganda sebesar 3,92 yang artinya mendapat skor tinggi. Interpretasi
nilai rata-rata tertinggi yang dengan kategori baik yaitu 4,16 terdapat pada pernyataan ke 4 Saya mudah emosional apabila melihat anak-anak sulit diatur.
Hal ini menunjukkan karyawan setuju dengan pernyataan bahwa mereka mudah emosi apabila melihat anak-anak dirumah susah diatur sehingga memungkinkan
berpengaruh terhadap kinerja mereka dikantor. Berdasarkan Tabel 4.7 dapat diketahui bahwa:
a. Pada pernyataan pertama Saya sulit membagi waktu antara urusan kantor dan
keluarga, mayoritas responden sebanyak 33 orang merasa setuju bila dikatakan merasa kesulitan dalam membagi waktu antara urusan kantor dan keluarga, hal ini
terbukti sejalan dengan hasil prasurvey yang dilakukan dimana mayoritas karyawan didalam prasurvey menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut,
namun masih ada sebanyak 2 orang yang menyatakan tidak merasa terganggu terhadap pernyataan tersebut, tentunya hal tersebut tidak mempengaruhi fakta
bahwa mayoritas karyawan merasa kesulitan dalam membagi waktu antara urusan kantor dengan urusan keluarga.
b. Pada pernyataan kedua Sedikit waktu bersama keluarga akibat banyak pekerjaan
di kantor, mayoritas responden sebanyak 27 orang menyatakan stuju dengan pernyataan bahwa kinerja mengakibatkan waktu bersama keluarga menjadi
sedikit, hal tersebut membuktikan bahwa pekerjaan merupakan sumber konflik peran ganda dan perlu dilakukan nya strategi alternatif dari perusahaan untuk
meminimalisir konflik tersebut seperti yang dikemukakan oleh Nelson dan Quick
Universitas Sumatera Utara
yaitu waktu kerja fleksibel, jadwal kinerja alternatif, fasilitas penitipan anak, kebijakan izin keluarga, dan job sharing.
c. Pada pernyataan ketiga Cepatnya masuk kantor sehinggga tidak maksimal dalam
mengurus keluarga, mayoritas responden sebanyak 22 orang menyatakan sangat setuju bila waktu masuk kerja membuat karyawan tidak maksimal dalam
mengurus keluarga, hal ini sejalan dengan pernyataan sebelumnya dan semakin menguatkan bahwa perusahaan merupakan salah satu sumber konflik peran ganda.
Namun terdapat 12 orang karyawan yang merasa tidak terlalu berpengaruh dengan jam masuk kerja dalam memaksimalkan mengurus keluarga, hal ini menunjukkan
bahwa terdapat faktor lain yang menjadi sumber pendukung konflik tersebut seperti jumlah anak, atau usia anak.
d. Pada pernyataan keempatSaya mudah emosional apabila melihat anak-anak sulit
diatur, mayoritas responden sebanyak 24 orang merasa mudah emosional apabila melihat anak anak susah diatur, hal tersebut dapat berpotensi membuat karyawan
bekerja secara tidak maksimal dikarenakan dipengaruhi masalah dari rumah, namun terdapat 9 orang yang merasa tidak terlalu mudah emosional melihat anak
yang susah diatur, hal ini membuktikan bahwa tingkat emosional seorang karyawan berbeda-beda, sehingga perlu nya evaluasi dari divisi SDM dan
melakukan kegiatan seperti job sharing. e.
Pada pernyataan kelima Suami kurang mendukung apabila saya tiba di rumah terlihat sangat letih, mayoritas responden sebanyak 32 orang menyatakan bahwa
pasangan kurang mendukung bila tiba drumah dalam keadaan letih sehabis bekerja, hal tersebut sejalan dengan hasil prasurvey dimana sebanyak 15
karyawan menyatakan tidak didukung oleh pasangan dalam bekerja. Namun
Universitas Sumatera Utara
terdapat 7 orang responden yang menyatakan bahwa pasangan mereka mendukung apabila pulang bekerja dalam keadaan letih, hal ini membuktikan
bahwa perlu adanya komunikasi dengan keluarga agar nantinya karyawan mendapat dukungan penuh didalam melakukan pekerjaan.
f. Pada pernyataan keenam Tuntutan tugas yang banyak membuat saya kelelahan
ketika sampai dirumah, mayoritas responden sebanyak 30 orang menyatakan Tuntutan tugas yang banyak membuat kelelahan ketika sampai dirumah, hal
tersebut dapat berdampak kepada terjadinya konflik peran ganda yang dikemukakan stonner yaitu time pressure keadaan dimana waktu yang digunakan
untuk bekerja lebihbanyak, maka waktu yang digunakan untuk keluarga menjadi lebih sedikit. Namun terdapat 4 orang yang merasa tidak terlalu terpengaruh
dengan tuntutan pekerjaan terhadap kebugaran, hal tersebut membuktikan bahwa keadaan fisik juga mempengaruhi kebugaran karyawan dalam bekerja.
g. Pernyataan ketujuh Keletihan yang saya rasakan di tempat kerja membuat saya
kurang dekat dengan anak-anak mayoritas responden sebanyak 25 orang menyatakan setuju bila keletihan yang mereka dapatkan ditempat kerja membuat
mereka kurang dekat dengan anak-anak, hal tersebut telah dibuktikan dengan pernyataan sebelumnya yang menyebutkan terdapat sumber konflik yang berasal
dari pekerjaan sehingga menyebabkan kurang nya waktu bersama keluarga, dan hal tersebut perlu adanya perhatian dari pihak perusahaan dikarenakan tentunya
faktor tersebut dapat mempengaruhi fikiran karyawan dalam bekerja. h.
Pada pernyataan kedelapan Saya selalu sibuk dalam bekerja hingga kurang memberi kasih sayang kepada anggota keluarga, mayoritas responden sebanyak
23 orang menganggap pekerjaan yang mereka lakukan membuat mereka terlalu
Universitas Sumatera Utara
sibuk sehingga kurang memberi kasih sayang kepada anggota keluarga, hal tersebut adalah dampak dari konflik peran ganda yang ditimbulkan oleh seorang
karyawan yang juga merupakan orang tua dirumah sehingga tak jarang karyawan tidak mampu membagi waktu antara bekerja dan bersama keluarga.
i. Pada pernyataan kesembilan Pekerjaan dikantor membuat saya kurang peka
terhadap kebutuhan anak-anak, mayoritas responden sebanyak 20 orang menyatakan bahwa Pekerjaan dikantor membuat mereka kurang peka terhadap
kebutuhan anak-anak, hal tersebut terbukti sejalan dengan pernyatan sebelumnya dimana hal tersebut sesuai dengan yang dikemukakan oleh stonner Marital and
life satisfaction, yang mana apabila seorang wanita bekerja, maka semakin banyak konsekwensi negative salam pernikahannya, namun terdapat 5 orang
responden yang menyatakan pekerjaan dikantor tidak terlalu mempengaruhi mereka dalam memenuhi kebutuhan anak-anak hal tersebut membuktikan bahwa
apabila seorang karyawan mampu membagi waktu, maka kebutuhan keluarga akan tetap terpenuhi.
j. Pada pernyataan kesepuluh Saya selalu sibuk dalam mengurus keluarga hingga
melupakan tanggung jawab dikantor, mayoritas responden sebanyak 23 orang menganggap bila selalu sibuk dalam mengurus keluarga hingga melupakan
tanggung jawab dikantor, hal tersebut sejalan dengan Time Based Conflict, yang mana konflik yang terjadi dikarenakan waktu yang digunakan untuk memenuhi
satu peran tidak dapat memenuhi peran lain sehingga seorang karyawan yang sedang melakukan urusan keluarga tidak akan mungkin bisa memfokuskan diri
untuk mengurus urusan pekerjaan. Namun terdapat 10 orang responden yang
Universitas Sumatera Utara
menganggap dapat menyelesaikan tanggung jawab kerja bila sedang bersama keluarga.
4.2.2.3 Pengembangan Karir Tabel 4.8
Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Pengembangan Karir X
2
No. Item
STS TS
KS S
SS T O T A L
Rata-Rata F
F F
F F
1 2
3,7 8
14,8 8
14,8 20
37 16
29,6 54
3,74 2
1 2,9
9 16,7
7 13
32 59,3
5 9,3
54 3,57
3 1
1,9 11
20,4 6
11,1 23
42,6 13
24,1 54
3,66 4
8 14,8
10 18,5
22 40,7
14 25,9
54 3,77
5 1
1,9 12
22,2 8
14,8 20
37 13
24,1 54
3,59 6
11 20,4
11 20,4
14 25,9
18 33,3
54 3,72
7 9
16,7 12
22,2 22
40,7 11
20,4 54
3,64 8
1 1,9
10 18,5
9 16,7
18 33,3
16 29,6
54 3,70
9 7
13 12
22,2 16
29,6 19
35,2 54
3,87 10
6 11,1
8 14,8
22 40,7
18 33,3
54 3,96
11 8
14,8 7
13 29
53,7 10
18,5 54
3,75 12
7 13
7 13
23 42,6
17 31,5
54 3,92
Total Rata-Rata 3,74
Keterangan Skala kategori jawaban : 1,00-1,79=1,sangat rendah 1,80-2,59=2, rendah, 2,60- 3,39=3, sedang , 3,40-4,19=4, tinggi, 4,20-5,00=5, sangat tinggi
Sumber: Hasil Penelitian, 2017 data diolah
Pada Tabel 4.8 dapat dilihat bahwa rata-rata jawaban responden mengenai Pengembangan karir sebesar , yang menunjukkan bahwa skor pengembangan
karir di PT.Telkom dalam kategori tinggi. Interprestasi nilai rata-rata tertinggi yang dengan kategori baik yaitu sebesar 3,96 terdapat pada pernyataan ke 10
Hasil penilaian kinerja yang dilakukan perusahaan menjadi salah satu dasar dalam mempromosikan saya. Hal ini menunjukkan karyawan setuju apabila hasil
dari penilaian kinerja menjadi salah satu dasar dari penilaian terhadap mempromosikan jabatan karyawan kejenjang jabatan yang lebih baik, sehingga
Universitas Sumatera Utara
tidak ada kecurigaan terhadap sistem promosi yang dilakukan oleh perusahaan karena karyawan dapat menilai sistem promosi yang transparan.
Berdasarkan Tabel 4.8 dapat diketahui bahwa: a.
Pada pernyataan pertamaPerusahaan merencanakan jumlah karyawan yang akan dipromosikan setiap tahun, mayoritas responden sebanyak 37 orang menganggap
bahwa Perusahaan merencanakan jumlah karyawan yang akan dipromosikan setiap tahun hal ini sesuai dengan program pengembangan karir karyawan dengan
tujuan untuk menjamin ketersediaan karyawan yang cakap untuk mengganti posisi karyawan yang tingkatan nya lebih tinggi, karyawan yang keluar ataupun
karyawan lain yang mendapat promosi dan mutasi.Namun masih ada terdapat 10 orang responden yang tidak setuju, berarti masih ada ketidak sesuaian jumlah
karyawan yang akan dipromosikan dengan posisi yang dibutuhkan. b.
Pada pernyataan kedua Saya merasakan perusahaan melakukan perencanaan karir terhadap diri saya, mayoritas responden sebanyak 32 orang menganggap
perusahaan melakukan perencanaan karir terhadap diri mereka, terbukti dengan program pengembangan karir yang dilakukan oleh perusahaan membuat karyawan
merasa terjaminnya jenjang karir yang mereka jalani, namun masih ada 10 orang responden yang merasa kurang merasakan perencanaan karir dari perusahaan, hal
ini menunjukkan masih ada perencanaan karir yang disusun tidak merata kepada seluruh karyawan.
c. Pada pernyataan ketiga Perusahaan merencanakan mutasi yang teratur kepada
karyawan untuk menghilangkan rasa jenuh dalam bekerja, mayoritas responden sebanyak 42 orang menjawab setuju bahwa Perusahaan merencanakan mutasi
yang teratur kepada karyawan untuk menghilangkan rasa jenuh dalam bekerja,
Universitas Sumatera Utara
terbukti dengan adanya kebijakan rotasi jabatan yang tepat membuat karyawan merasa setuju bahwa perusahaan memperhatikan kejenuhan karyawan dalam
melakukan pekerjaan. Namun masih terdapat 12 orang karyawan yang menganggap sistem mutasi yang dilakukan oleh perusahaan kurang tepat sehingga
menyulitkan karyawan dalam bekerja. d.
Padapernyataan keempatSaya merasakan bahwa perusahaan sangat
memperhatikan pengembangan karir setiap karyawan, mayoritas responden sebanyak 22 orang menjawab setuju bahwa mereka merasakanperusahaan sangat
memperhatikan pengembangan karir setiap karyawan, yang terlihat dari sistem promosi yang tepat telah dirasakan oleh mereka, namun masih ada 8 orang yang
menganggap kurang merasakan program pengembangan karir yang dilakukan oleh perusahaan.
e. Pada pernyataann kelima Saya merasakan bahwa perusahaan telah melakukan
pengembangn karir, mayoritas responden sebanyak 37 orang setuju bahwa perusahaan telah melakukan program pengembangan karir yang telah
direncanakan dan terbukti dengan terlaksananya program program seperti promosi,rotasi, bahkan mutasi karyawan, namun masih ada sebanyak 13 orang
karyawan yang merasa perusahaan tidak sepenuhnya melaksanakan program pengembangan karir.
f. Pada pernyataan keenam Saya merasakan bahwa perusahaan memberikan
kesempatan yang sama kepada saya dalam mengembangkan karir, mayoritas responden sebanyak 18 orang menjawab sangat setuju dalam merasakan
kesempatan yang sama kepada semua karyawan dalam mengembangkan karir mereka,namun terdapat 11 responden merasa perusahaan bersikap untuk tidak
Universitas Sumatera Utara
menganggap mereka mendapat kesempatan yang sama dalam program pengembangan karir.
g. Pada pernyataa ketujuh Saya merasakan peranan divisi SDM sangat besar dalam
mengembangkan karir saya, mayoritas responden sebanyak 22 orang merasa setuju kalau peranan divisi SDM sangat besar dalam mengembangan karir
mereka, hal ini sesuai dengan peranan manajemen sumber daya manusia yang membuat perencanaan struktur karir dan melaksanakan pengembangan karyawan
yang tepat dan menyeluruh, namun masih terdapat sebanyak 9 orang responden yang merasa peranan divisi SDM masih kurang dirasakan dalam pengembangan
karir mereka. h.
Pada pernyataan kedelapan Saya merasakan besarnya bimbingan divisi SDM sangat besar dalam pengembangan karir saya mayoritas responden sebanyak 18
orang menyatakan setuju bahwa mereka merasakan bimbingan yang nyata dari pihak disi SDM dalam pengembangan karir mereka yang mana haltersebut sesuai
dengan fungsi dari manajemen sumberdaya manusia yaitu orientasi terhadap pelatihan dan pengembangan serta fungsi pemeliharaan terhadap sumber daya
manusia, namun masih terdapat 11 orang responden yang merasa kurang mnedapat bimbingan dari pihak divisi SDM dalam perjalanan karir mereka hal ini
mengisyaratkan bahwa pihak divisi SDM haruslah bekerja secara menyeluruh terhadap karyawan.
i. Pada pernyataan kesembilan Department SDM memberikan kesempatan yang
sama tiap karyawan dalam mengembangkan karirmayoritas karyawan sebanyak 19 orang merasa sangat setuju terhadap pernyataan bahwa divisi SDM
memberikan kesempatan yang sama terhadap semua karyawan dalam
Universitas Sumatera Utara
mengembangkan karir terbukti dari pernyataan sebelumnya dimana mayoritas responden menganggap phak divisi SDM sudah sangat baik dalam memberikan
bimbingan karir terhadap mereka secara keseluruhan, namun terdapat sebanyak 7 orang responden merasa kurang setuju dengan pernyataan bahwa hal tersebut
sudah dilakukan secara menyeluruh, dan berarti pihak SDM harus lebih memperhatikan seluruh karyawan dalam program pengembangan karir.
j. Pada pernyataan kesepuluh Hasil penilaian kinerja yang dilakukan perusahaan
menjadi salah satu dasar dalam mempromosikan saya, mayoritas karyawan berjumlah 22 orang setuju bahwa Hasil penilaian kinerja yang dilakukan
perusahaan menjadi salah satu dasar dalam mempromosikan karyawan, hal ini sesuai dengan fungsi SDM yaitu evaluasi kinerja karyawan, dimana fungsi
tersebut dapat membuat penilaian tentang hasil kinerja karyawan dan dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam mempromosikan karyawan, namun masih
ada sebanyak 6 orang responden merasa tidak setuju, hal ini membuktikan bahwa perusahaan bukaan hanya melihat dari hasil kinerja saja dalam menjadikan dasar
penentuan promosi. k.
Pada pernyataan kesebelas Hasil penilaian kinerja yang dilakukan perusahaan menjadisalah satu dasar dalam mempromosikan saya, mayoritas karyawan
berjumlah 29 orang setuju bahwa Hasil penilaian kinerja yang dilakukan perusahaan menjadi salah satu dasar dalam mempromosikan karyawan, hal ini
sesuai dengan fungsi SDM yaitu evaluasi kinerja karyawan, dimana fungsi tersebut dapat membuat penilaian tentang hasil kinerja karyawan dan dapat
dijadikan bahan pertimbangan dalam mempromosikan karyawan, namun masih ada sebanyak 8 orang responden merasa tidak setuju, hal ini membuktikan bahwa
Universitas Sumatera Utara
perusahaan bukaan hanya melihat dari hasil kinerja saja dalam menjadikan dasar penentuan promosi.
l. Pada pernyataan keduabelas Perbandingan Setiap karyawan yang dipromosikan