2.6. Kerangka Konseptual Penelitian
Berdasarkan tinjauan pustaka yang telah dijelaskan, dapat dikemukakan bahwa penelitian yang dilakukan dalam disertasi ini ditujukan untuk mengkaji
pengaruh beberapa variabel terhadap variabel lain yang dituangkan dalam suatu konsep, sehingga konsep merupakan kerangka berfikir yang menjelaskan
keterkaitan antar variabel. Konsep keilmuan diperlukan untuk menentukan tingkat masalah, pendekatan yang digunakan dan teori yang didapat dari suatu penelitian.
Sedangkan metodologi diperlukan untuk penetapan metode yang digunakan dalam perumusan, pengukuran dan analisis terhadap konsep variabel-variabel penelitian
sehingga penelitian yang akan dilakukan dapat mencapai tujuan yang diharapkan. Suatu penelitian disebut sebagai penelitian berkonsep apabila diawali,
diproses, dan diakhiri dengan konsep yang jelas. Penelitian yang demikian akan menampakkan konsep keilmuan yang jelas, sehingga dapat digunakan untuk
mengembangkan ilmu. Konseptual penelitian ini bertolak dari teori yang dikemukakan oleh peneliti terdahulu, yaitu Dalimunthe 2002:115 tentang faktor
konflik peran ganda, pengembangan karir, kecerdasan emosional dan kinerja terhadap karyawan wanita yang sudah berumah tangga pada PT TELKOM.
2.6.1. Pengaruh Konflik Peran Ganda terhadap Kinerja Karyawan Wanita
Sebagai wanita yang bekerja diluar rumah, karyawan wanita PT TELKOM Medan dituntut untuk memiliki peran ganda yang bertanggungjawab terhadap
pekerjaannya di kantor selain di rumah tangganya. Oleh karena itu mereka memiliki peran ganda. Peran ganda didefenisikan dimana seorang karyawan
wanita memiliki jabatan atau posisi atau keadaan yang lebih dari satu sehingga membuatnya memiliki tanggungjawab yang lebih banyak Indriyani, 2009:14.
Universitas Sumatera Utara
Hal ini ditandai dengan kesulitan membagi waktu antara pekerjaan dan rumah tangga, beban kerja yang banyak, tingkat absensi yang tinggi dan kesulitan dalam
berkonsentrasi di dalam pekerjaan. Peran ganda yang mereka miliki tidak jarang menimbulkan konflik peran ganda dan stres kerja. Konflik peran ganda adalah
salah satu bentuk konflik antar peran yang diakibatkan pekerjaan dan keluarga saling tidak cocok satu sama lain, kewajiban pekerjaan yang mengganggu
kehidupan rumah tangga, permintaan, waktu dan ketegangan dalam keluarga yang disebabkan harapan dari dua peran yang berbeda Pratama, 2010:13.
2.6.2. Pengaruh Pengembangan Karir terhadap Kinerja Karyawan Wanita
Faktor yang mempengaruhi karir karyawan di dalam suatu organisasi perusahaan dipengaruhi oleh beberapa hal. Perlu ditekankan bahwa suatu
organisasi karir seseorang itu selain dipengaruhi oleh kemampuan yang dimiliki oleh individu juga tidak terlepas dari peran organisasi. Karir merupakan
kebutuhan yang harus ditumbuhkan dalam diri seorang karyawan, sehingga mampu mendorong kemauan kerjanya. Pengembangan karir harus dilakukan
melalui penumbuhan kebutuhan karir karyawan, menciptakan kondisi dan kesempatan pengembangan karir serta melakukan penyesuaian antara keduanya
melalui berbagai mutasi personal Wahyudi,2002:161. Pengaruh pengembangan karir yang baik dapat memberikan peningkatan kinerja karyawan yang baik pula.
Setiap karyawan menginginkan bergerak maju dan meningkat dalam pekerjaan yang dipilihnya. Bagi karyawan pengembangan karir merupakan hal yang sangat
penting untuk meningkatkan kinerjanya dalam perusahaan dan untuk mencapai target karir yang mereka inginkan. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah
degan promosikenaikan jabatan adalah perpindahan yang memperbesar outhority
Universitas Sumatera Utara
wewenang dan ressponsibility tanggung jawab karyawan ke jabatan yang lebih tinggi pengembangan karir yang lebih baik di dalam organisasi sehingga
kewajiban, hak, status dan penghasilannya semakin besar Hasibuan, 2008:108.
2.6.3. Pengaruh Kecerdasan Emosional terhadap Kinerja Karyawan Wanita
Karyawan yang berkemampuan tinggi dalam mengelola emosi ternyata jauh lebih cepat mendapatkan promosi dan kesempatan pengembangan karir
dibanding rekan-rekannya yang memiliki kemampuan teknis semata Martin, 2003:27. Selain itu Agustian 2005:41 menjelaskan bahwa berdasarkan
penelitian dan pengalamannya dalam memajukan perusahaan, keberadaan kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual yang baik akan membuat seorang
karyawan memiliki kinerja yang lebih baik. Kecerdasan emosional penting dimiliki setiap karyawan karena didalamnya termasuk kemampuan mengontrol
diri, memacu, tetap tekun, serta dapat memotivasi diri sendir yang secara langsung berpengaruh terhadap kinerja karyawan tersebut. Kinerja dalam perusahaan dapat
dicapai dengan baik apabila karyawan tersebut mampu me-manage dirinya dengan baik itu bisa tercemin dari bagaimana kecerdasan emosional seorang
karyawan. Berdasarkan uraian teoritis diatas, berikut ini dikemukakan suatu kerangka
konseptual berupa desain penelitian yang berfungsi sebagai penuntun untuk memudahkan memahami alur pikir dalam penelitian.Selain sebagai gambaran
penelitian, kerangka konseptual dapat sebagai gambaran umum dari mekanisme penelitian.Kerangka konseptual penelitian merupakan bagian terpenting yang
mengarahkan analisis dan pengolahan data.
Universitas Sumatera Utara
Kerangka konsep penelitian yang diajukan dapat dilihat pada Gambar 3.1 yaitu:
Sumber: Rivai 2008, Sutrisno 2009, dan Hannesy 2005 Gambar 2.1
Kerangka Konseptual 2.7.Hipotesis
H
1
: Konflik Peran Ganda berpengaruh positif dan signifikan terhadap KinerjaKaryawan Wanita yang sudah berumah tangga pada PT.
TELKOM. H
2
: Pengembangan Karir berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Karyawan Wanita yang sudah berumah tangga pada PT. TELKOM.
H
3
: Kecerdasan Emosional berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Karyawan Wanita yang sudah berumah tangga pada PT.
TELKOM. H
4
: Konflik Peran Ganda, Pengembangan Karir dan Kecerdasan Emosional berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Karyawan Wanita
yang sudah berumah tangga pada PT. TELKOM.
Konflik Peran Ganda X
1
Kecerdasan Emosional X
3
Kinerja Karyawan
Y
Pengembangan Karir X
2
Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang