karyawan akan bertambah sebesar 0,380. Koefesien bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara variabel kecerdasan emosional dengan kinerja karyawan,
semakin meningkat kecerdasan emosional maka akan semakin meningkat pula kinerja karyawan pada PT. Telkom Regional 1 Sumatera.
4.5 Uji Hipotesis
4.5.1 Uji Signifikan Simultan Uji-F
Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap
variabel terikat. Kriteria pengujiannya adalah :
Ho : b1 = 0, artinya secara serentak tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.
Ho : b1 ≠ 0, artinya secara serentak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan
dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Kriteria pengambilan keputusan adalah:
Ho diterima jik a F hitung F tabel pada α = 5
Ho ditolak jika F hitung F tabel pada α = 5
Untuk menentukan nilai F, maka diperlukan adanya derajat bebas pembilang dan derajat bebas penyebut, dengan rumus sebagai berikut:
df Pembilang = k – 1 df Penyebut = n – k
Keterangan : n = jumlah sampel penelitian
k = jumlah variabel bebas dan terikat
Universitas Sumatera Utara
Pada penelitian ini diketahui jumlah sampel n 54 dan jumlah keseluruhan variabel k adalah 4, sehingga diperoleh :
1. df pembilang = 4 – 1 = 3 2. df penyebut = 54 – 4 = 50
Nilai F
hitung
akan diperoleh dengan menggunakan bantuan SPSS, kemudian akan dibandingkan dengan F
tabel
pada tingkat α = 5.
Tabel 4.16 Hasil Uji Signifikan Simultan Uji-F
ANOVA
b
Model Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
1 Regression
968.808 3
322.936 43.637
.000
a
Residual 370.025
50 7.401
Total 1338.833
53 a. Predictors: Constant, Kecerdasan_Emosional, Pengembangan_Karir, Konflik_Peran_Ganda
b. Dependent Variable: Kinerja_Karyawan
Sumber: Hasil Penelitian, 2017 data diolah
Pada Tabel 4.15 dapat dilihat bahwa hasil perolehan F
hitung
pada kolom F yakni sebesar 43,637 dengan tingkat signifikansi = 0.000, lebih besar dari nilai
F
tabel
yakni 2,790, dengan tingkat kesalahan α = 5, atau dengan kata lain F
hitung
F
tabel
43,637 2,790. Berdasarkan kriteria pengujian hipotesis jika F
hitung
F
tabel
dan tingkat signifikansinya 0.000 0.05, menunjukkan bahwa pengaruh variabel bebas
konflik peran ganda, pengembangan karir, dan kecerdasan emosional secara serempak adalah signifikan terhadap variabel terikat kinerja karyawan.
Universitas Sumatera Utara
4.5.2 Uji Signifikan Parsial Uji-t
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh suatu variabel bebas secara parsial individual terhadap variasi variabel terikat. Kriteria
pengujiannya adalah : Ho : b1 = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif
dansignifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Ho : b1
≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikandari variabel bebas terhadap variabel terikat.
Kriteria pengambilan keputusan adalah: Ho diterima jika t hitung t tabel pada α = 5
Ho ditolak jika t hitung t tabel pada α = 5
Hasil pengujian adalah : Tingkat kesalahan α = 5 dan derajat kebebasan df = n-k
n = jumlah sampel, n = 54 k = jumlah variabel yang digunakan, k = 4
Derajat kebebasan degree of freedomdf =n-k = 54-4 = 50 Uji-t yang dilakukan adalah uji satu arah, maka t
tabel
yang digunakan adalah t
0,05
50 = 1,676
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.16 Hasil Uji Signifikan Parsial Uji-t
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant .319
8.011 .040
.968 Konflik_Peran_Ganda
-.129 .111
-.095 -1.155
.254 Pengembangan_Karir
.453 .044
.764 10.226
.000 Kecerdasan_Emosional
.380 .095
.330 4.009
.000 a. Dependent Variable: Kinerja_Karyawan
Sumber: Hasil Penelitian, 2017 data diolah
Berdasarkan Tabel 4.16 dapat dilihat bahwa:
1. Variabel Konflik Peran Ganda X
1
Nilai t
hitung
variabel konflik peran ganda adalah -1,155 dan nilai t
tabel
1,676 maka t
hitung
t
tabel
-1,155 1,676 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel konflik peran ganda berpengaruh negatif dan tidak signifikan 0,254 0,05 secara parsial
terhadap kinerja karyawan. Artinya, jika variabel konflik peran ganda ditingkatkan sebesar satu satuan, maka kinerja karyawan akan menurun sebesar
0,129. 2. Variabel Pengembangan Karir X
2
Nilai t
hitung
variabel pengembangan karir adalah 10,226 dan nilai t
tabel
1,676 maka t
hitung
t
tabel
10,226 1,676 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel pengembangan karir berpengaruh positif dan signifikan 0,000 0,05 secara
parsial terhadap kinerja karyawan. Artinya, jika variabel pengembangan karir ditingkatkan sebesar satu satuan, maka kinerja karyawan akan meningkat sebesar
0,453.
Universitas Sumatera Utara
3. Variabel Kecerdasan Emosional X
3
Nilai t
hitung
variabel kecerdasan emosional adalah 4,009 dan nilai t
tabel
1,676 maka t
hitung
t
tabel
4,009 1,676 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel kecerdasan emosional berpengaruh positif dan signifikan 0,000 0,05 secara
parsial terhadap kinerja karyawan. Artinya, jika variabel kecerdasan emosional ditingkatkan sebesar satu satuan, maka kinerja karyawan akan meningkat sebesar
0,380.
4.5.3 Pengujian Koefesien Determinasi R
2
Pengujian koefisien determinasi R² digunakan untuk mengukur proporsi atau persentase kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Koefisien
determinasi berkisar antara nol sampai satu 0 ≤ R² ≥ 1. Jika R² semakin besar
mendekati satu, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas X adalah besar terhadap variabel terikat Y. Hal ini berarti model yang digunakan
semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dan demikian sebaliknya.
Tabel 4.18 Hasil Uji Koefesien Determinasi R
2 Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .851
a
.724 .707
2.72039 a. Predictors: Constant, Kecerdasan_Emosional, Pengembangan_Karir,
Konflik_Peran_Ganda b. Dependent Variable: Kinerja_Karyawan
Sumber: Hasil Penelitian, 2017 data diolah
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan Tabel 4.17 dapat dilihat bahwa : R = 0,851 berarti hubungan antara variabel konflik peran ganda X
1
, pengembangan karir X
2
, dan kecerdasan emosional X
3
terhadap kinerja karyawan Y sebesar 85,1. Artinya hubungannya sangat erat.
Nilai Adjusted R Square sebesar 0,707 berarti 70,7 variabel kinerja karyawan Y dapat dijelaskan oleh variabel konflik peran ganda X
1
, pengembangan karir X
2
, dan kecerdasan emosional X
3
. Sedangkan sisanya 29,3 dapat dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak diteliti dalam
penelitian ini seperti motivasi, kepuasan kerja, budaya organisasi, dll. Standard Error of Estimated Standar Deviasi artinya mengukur variasi
dari nilai yang diprediksi. Dalam penelitian ini standar deviasinya sebesar 2,720. Semakin kecil standar deviasi berarti model semakin baik.
4.6 Pembahasan