10.435,936 Milyar Q2
2579,911 Q3
2638,057 Q4
2696,202 Sumber: Data diolah, BPS
4.2.4. Tingkat Pengangguran
Tingkat pengangguran dapat dihitung dengan cara membandingkan jumlah pengangguran dengan jumlah angkatan kerja yang dinyatakan dalam persen.
Ketiadaan pendapatan menyebabkan penganggur harus mengurangi pengeluaran konsumsinya yang menyebabkan menurunnya tingkat kemakmuran dan
kesejahteraan. Tingkat pengangguran yang terlalu tinggi dapat menyebabkan kekacauan politik keamanan dan sosial sehingga mengganggu pertumbuhan dan
pembangunan ekonomi. Akibat jangka panjang adalah menurunnya GNP dan pendapatan per kapita suatu negara.
Tingkat pengangguran di Kabupaten Asahan cenderung naik turun bila dilihat dari tahun 2004 sampai 2009. Kenaikan dimulai dari tahun 2004 sampai
2006, kemudian menurun dari tahun 2007 sampai 2009. Pada tahun 2004, tingkat pengangguran naik drastis dari tahun 2003 yang hanya sebesar 2,83 kemudian
melonjak menjadi sebesar 9,91 . Kemudian naik kembali sebesar 10,85 pada tahun 2005. Pada tahun 2007, tingkat pengangguran di Kabupaten Asahan sebesar
9,57 , menurun 1,17 point dari tahun 2006 sebesar 10,74 . Hal ini disebabkan terjadinya pengurangan penduduk yang menganggur yang berada di Kabupaten
Batu Bara pasca pemekaran wilayah yakni sewaktu berpisahnya Kabupaten Batu Bara dari Kabupaten Asahan. Penambahan jumlah lapangan pekerjaan baik dari
sektor pertanian, industri pengolahan, perdagangan maupun sektor-sektor lainnya
menjadi salah satu faktor menurunnya tingkat pengangguran di Kabupaten Asahan. Pada tahun 2009, tingkat pengangguran di Kabupaten Asahan sebesar
9,23 dengan angkatan kerja sebanyak 292.164 jiwa, yang bekerja sebanyak 265.193 jiwa serta yang sedang mencari pekerjaan sebanyak 26.971 jiwa.
Tabel 4.7. Tingkat Pengangguran Kabupaten Asahan Tahun 2004-2009
Tahun Quartal
Tingkat Pengangguran
2004 9,91
Q1 1,813
Q2 2,256
Q3 2,698
Q4 3,141
2005 10,85
Q1 2,624
Q2 2,683
Q3 2,741
Q4 2,80
2006 10,74
Q1 2,695
Q2 2,688
Q3 2,681
Q4 2,674
2007 9,27
Q1 2,455
Q2 2,363
Q3 2,271
Q4 2,179
2008 9,57
Q1 2,364
Q2 2,383
Q3 2,401
Q4 2,42
2009 9,23
Q1 2,339
Q2 2,318
Q3 2,296
Q4 2,274
Sumber: Data diolah, BPS
4.3. Analisis Data dan Hasilnya
Untuk melihat apakah ada pengaruh pemekaran wilayah induk terhadap sosial ekonomi masyarakat, maka dapat dilakukan dengan mengetahui perbedaan
dari Indeks pembangunan Manusia, Pertumbuhan Ekonomi, Produk Domestik Regional Brutu PDRB dan Tingkat Pengangguran sebelum dan sesudah