Pengangguran Friksional Frictional Unemployment Pengangguran Musiman Seasonal Unemployment Pengangguran Siklikal

2.3.4.1.Jenis-jenis Pengangguran Terdapat beberapa jenis pengangguran www.wikipedia.com, antara lain :

1. Pengangguran Friksional Frictional Unemployment

Pengangguran friksional adalah pengangguran yang sifatnya sementara yang disebabkan adanya kendala waktu, informasi dan kondisi geografis antara pelamar kerja dengan pembuka lamaran pekerna penganggur yang mencari lapangan pekerjaan tidak mampu memenuhi persyaratan yang ditentukan pembuka lapangan kerja. Semakin maju suatu perekonomian suatu daerah akan meningkatkan kebutuhan akan sumber daya manusia yang memiliki kualitas yang lebih baik dari sebelumnya.

2. Pengangguran Musiman Seasonal Unemployment

Pengangguran musiman adalah keadaan menganggur karena adanya fluktuasi kegiaan ekonomi jangka pendek yang menyebabkan seseorang harus nganggur. Contohnya seperti petani yang menanti musim tanam, tukan jualan duren yang menanti musim durian.

3. Pengangguran Siklikal

Pengangguran siklikal adalah pengangguran yang menganggur akibat imbas naik turun siklus ekonomi sehingga permintaan tenaga kerja lebih rendah daripada penawaran kerja. 2.3.4.2.Mengukur Tingkat Pengangguran Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan pekerjaan yang mampu menyerapnya. Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam perekonomian karena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya. Tingkat pengangguran dapat dihitung dengan cara membandingkan jumlah pengangguran dengan jumlah angkatan kerja yang dinyatakan dalam persen. BLS atau Bureau Labor Statistic badan yang berada dibawah Departemen Tenaga Kerja dalam Mankiw 2004 mengemukakan bahwa angkataan kerja labor force sebagai jumlah populasi yang bekerja dan yang tidak bekerja. Angkata kerja = Jumlah yang bekerja + jumlah yang tidak bekerja BLS mendefinisikan tingkat pengangguran sebagai persentase dari angkatan kerja yang tidak bekerja. 2.3.4.3.Sebab Terjadinya Pengangguran Faktor utama yang menimbulkan pengangguran ialah kekurangan pengeluaran agregat. Para pengusaha memproduksi baraang dan jasa dengan maksud untuk mencari keuntungan. Keuntungan tersebut hanya akan dapat diperoleh apabila para pengusaha dapat menjual barang dan jasa yang mereka produksikan. Semakin besar permintaan, semakin banyak barang dan jasa yang akan mereka wujudkan. Kenaikan produksi tersebut akan menambah penggunaan tenaga kerja. Dengan demikian terdapat hubungan yang erat antara tingkat pendapatan nasional yang dicapai dengan penggunaan tenaga kerja yang dilakukan. Semakin banyak tenaga kerja yang digunakan, maka akan semakin memperkecil ruang gerak pengangguran dalam suatu negara. Pada umumnya, pengeluaran agregat yang terwujud dalam perekonomian adalah lebih rendah dari pengeluaran agregat yang diperlukan untuk mencapai tingkat penggunaan tenga kerja penuh. Kekurangan permintaan agregat ini adalah faktor penting menimbulkan pengangguran. Disamping itu, faktor-faktor lain yang menimbulkan pengangguran, yaitu : 1. Menganggur karena ingin mencari kerja lain yang lebih baik. 2. Pengusaha menggunakan peralatan produksi modern yang membutuhkan sedikit tenaga kerja. 3. Ketidaksesuaian di antara keterampilan pekerja yang sebenarnya dengan keterampilan yang diperlukan dalam industri-industri. 2.3.4.4.Dampak Negatif Pengangguran Salah satu faktor penting yang menentukan kemakmuran atau kesejahteraan sesuatu masyarakat adalaah tingkat pendapatannya. Pendapatan masyarakat mencapai maksimum apabila tingkat penggunaan tenaga kerja penuh dapat diwujudkan. Pengangguran mengurangi pendapatan masyarakat, dan ini mengurangi tingkat kemakmuran yang mereka capai. Pengangguran menimbulkan berbagai masalaha ekonomi dan sosial kepada yang mengalaminya. Ketiadaan pendapatan menyebabkan para penganggur harus mengurangi pengeluaran konsumsinya. Disamping itu, dapat mengganggu taraf kesehatan keluarga. Pengangguran yang berkepanjangan menimbulkan efek psikologis yang buruk ke atas diri penganggur. Tingkat pengangguran yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan kekacauan politik, keamanan dan sosial sehingga menimbulkan efek yang buruk terahadap kesejahteraan masyarakat dan prospek pembangunan ekonomi dalam jangka panjang.

2.4. Kerangka Konseptual dan Hipotesis Penelitian

2.4.1. Kerangka Konseptual

D E A C B A B C D E + Dimekarkan Daerah Induk Daerah Induk Daerah Baru Daerah Induk Perbedaan Sosial Ekonomi Sebelum dan Sesudah Pemekaran wilayah induk ? IPM PDRB Pemekaran Wilayah Pertumbuhan Ekonomi Tingkat Pengangguran