1. Kemajuan teknologi yang netral, terjadi apabila teknologi tersebut
memungkinkan kita mencapai tingkat produksi yang lebih tinggi menggunakan jumlah dan kombinasi faktor in-put yang sama,inovasi yang
sederhana, seperti pengelompokan tenga kerja yang mendorong peningkatan output masyarakat.
2. Kemajuan teknologi yang hemat tenaga kerja, sebagian besar kemajuan
teknologi pada abad kedua puluh adalah teknologi yang hemat tenaga kerja,jumlah pekerja yang dibutuhkan dalam berbagai produksi mulai
semakin sedikit. 3.
Kemajuan teknologi yang hemat modal, merupakan fenomena yang relative langka, hal ini dikarenakan hamper semua penelitian dalam dunia
ilmu pengetahuan dan teknologi dilakukan di Negara-negara maju dengan tujuan utama menghemat pekerja dan bukan penghemat modal.
5. Teori Pertumbuhan Rostow
Menurut teori pertumbuhan Rostow pembangunan ekonomi atau transformasi suatu masyarakat tradisional menjadi masyarakat modern merupakan
suatu proses yang berdimensi banyak. Dalam bukunya yang berjudul “The Stage of Economic” 1960, Rostow mengemukakan tahap-tahap dalam
proses pembangunan ekonomi yang dialami oleh setiap Negara pada umumnya
dihadapkan pada lima tahap yaitu :
a. Tahap masyarakat tradisional the tradisional society
Pada tahap masyarakat tradisional ini, masyarakat masih menggunakan cara- cara produksi primitif dan dipengaruhi oleh nilai-nilai tak rasional serta adat
istiadat. Tingkat produktivitas sangat rendah. b.
Tahap peletakan dasar untuk tinggal landas the preconditional society Tahap ini merupakan transisi persiapan mencapai pertumbuhan dan
perkembangan lebih lanjut. c.
Tahap lepas landas the take-off Tahap lepas landas ditandai oleh perubahan drastis dan pesat. Cirri tahap ini
adalah terjadinya kenaikan investasi produktif, pertumbuhan sektor industri yang pesat, dan terbentuknya kerangka dasar politik, sosial dan kelembagaan
yang menjamin pertumbuhan cepat. d.
Tahap bergerak menuju kedewasaan the drive to maturity Tahap ini merupakan tahap dimana teknologi canggih sudah digunakan secara
efektif dalam proses produksi dan pengelolaan sumber-sumber daya alam. Ciri-cirinya adalah tingginya keterampilan tenaga kerja serta semakin
dominannya sektor industry manufacturing yang menggantikan dan mendesak sektor pertanian dan sektor-sektor tradisonal berupa perubahan sistem
manajemen dan pengelolaan bisnis usaha. Pada tahap ini masyarakat semakin menyadari akibat-akibat atau dampak industrialisasi terhadap kehidupan
lingkungan.
e. Tahap konsumsi massal tinggi
Tahap konsumsi massal tinggi merupakan tahap dimana masyarakat lebih menekankan pada konsumsi dan kesejahteraan masyarakat. Pemerataan
kemakmuran merupakan fokus dari tahap ini.
6. Teori Pertumbuhan Kuznets
Menurut Kuznets, pertumbuhan ekonomi adalah kenaikan kapasitas dalam jangka panjang dari negara yang bersangkutan untuk menyediakan berbagai
barang ekonomi pada penduduknya. Kenaikan kapasitas itu sendiri akan dimungkinkan oleh adanya kemajuan atau penyesuaian teknologi,institusional
kelembagaan, dan ideologis terhadap berbagai tuntutan keadaan yang ada. Masing-masing dari ketiga pokok dari defenisi itu sangat penting yaitu :
a. Kenaikan output secara berkesinambungan adalah manifestasi atau
perwujudan dari apa yang disebut dengan pertumbuhan ekonomi sedangkan kemampuan menyediakan berbagai jenis barang itu sendiri merupakan tanda
kematangan ekonomi economic maturity disuatu negara yang bersangkutan.
b. Perkembangan teknologi merupakan suatu dasar atau pra kondisi bagi
berlangsungnya suatu pertumbuhan ekonomi secara berkesinambungan, tetapi
tidak cukup itu saja masih dibutuhkan faktor-faktor lainnya.
c. Untuk mewujudkan potensi pertumbuhan yang terkandung didalam teknologi
maka perlu diadakan serangkaian penyesuaian kelembagaan,sikap,dan
ideologi Todaro, 2000:144. 2.3.3.
Produk Domestik Regional Bruto PDRB
Produk Domestik Regional Bruto PDRB merupakan salah satu indikator penting bagi pertumbuhan ekonomi suatu negara wilayah daerah. PDRB adalah
jumlah nilai tambah bruto yang dihasilkan seluruh unit usaha dalam wilayah tertentu, atau merupakan jumlah nilai barang akhir dan jasa akhir yang dihasilkan
oleh seluruh unit ekonomi dalam suatu wilayah tertentu dan pada suatu tahun tertentu. PDRB terdiri dari PDRB atas harga berlaku dan PDRB atas harga
konstan. PDRB atas dasar harga berlaku menggambarkan nilai tambah barang
dan jasa yang dihitung dengan menggunakan harga yang berlaku pada setiap tahun. PDRB ini dapat digunakan untuk melihat pergeseran struktur ekonomi
dalam suatu daerah. Sedangkan PDRB atas dasar harga konstan menunjukkan nilai tambah barang dan jasa yang dihitung menggunakan harga yang berlaku
pada satu tahun tertentu sebagai tahun dasar perhitungannya. PDRB atas dasar harga konstan dipakai untuk mengukur tingkat pertumbuhan ekonomi suatu
daerah dari tahun ke tahun. Dengan demikian, PDRB merupakan indikator untuk mengatur sampai sejauh mana keberhasilan pemerintah dalam memanfaatkan
sumber daya yang ada, dan dapat digunakan sebagai perencanaan dan pengambilan keputusan.
2.3.3.1.Metode Penghitungan
Dalam penghitungan PDRB ada dua metode penghitungan yang digunakan, yaitu metode langsung dan metode tidak langsung.
1. Metode Langsung