Ruang Lingkup Tempat Ruang Lingkup Waktu Ruang Lingkup Keilmuan

Beberapa hal yang membedakan penelitian ini dengan penelitian lain adalah penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan desain studi potong lintang untuk yang menggambarkan karakteristik berdasarkan tipe habitat yang berdasar pada kriteria suhu, keberadaan tumbuhan, keberadaan hewan air, kedalaman air, matahari, pH, persebaran breeding place vektor malaria, dan kejadian malaria serta untuk mengetahui hubungan spasial keberadaan breeding place dengan sebaran kejadian malaria di Desa Lebakwangi. Lingkungan yang diteliti meliputi seluruh wilayah penelitian untuk mengetahui spot-spot yang berpotensi sebagai habitat perkembangbiakan malaria. Penelitian ini untuk mengetahui sebaran penderita malaria yang bersifat penularan setempat indigenous bukan malaria impor seperti pada penelitian Rezki Malinda.

1.6. RUANG LINGKUP PENELITIAN

1.6.1. Ruang Lingkup Tempat

Tempat penelitian berada di 3 dusun di wilayah Desa Lebakwangi. Dusun tersebut merupakan wilayah yang dijumpai kasus malaria meliputi Dusun Gambir, Dusun Sudimara, dan Dusun Limbangan.

1.6.2. Ruang Lingkup Waktu

Penelitian ini dilakukan pada tahun 2016 dengan menggunakan data angka kejadian malaria pada bulan Januari 2015 – Februari 2016 dan data survei entomologi yang didapatkan dari hasil penelitian pada bulan Mei 2016.

1.6.3. Ruang Lingkup Keilmuan

Materi dalam skripsi ini mengenai entomologi dan epidemiologi suatu penyakit. Ruang lingkup entomologi mengenai keberadaan dan karakteristik breeding place maupun habitat potensial perkembangbiakan vektor didapat dari survei dan pengukuran secara langsung di wilayah penelitian. Ruang lingkup epidemiologi yaitu transmisi penularan malaria dan risiko perkembangan populasi vektor, diperoleh melalui hasil analisis data yang berasal dari digitasi menggunakan Global Positioning System GPS berdasarkan alamat penderita dan habitat potensial yang dijumpai saat observasi. 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. LANDASAN TEORI

2.1.1. Dinamika Penularan Malaria

Dinamika penularan malaria di suatu wilayah berbeda-beda. Besaran masalah malaria di suatu wilayah dapat diukur untuk mengukur tingkat masalah endimisitas keadaan malaria. Ukuran yang digunakan saat ini menggunakan angka Annual Parasite Incidence API. API adalah angka kesakitan malaria berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium per 1.000 penduduk dalam 1 tahun dalam ukuran permil. Ukuran API digunakan dengan menggunakan data puskesmas yang sudah memiliki fasilitas laboratorium malaria Kemenkes, 2009. Angka API dihitung berdasarkan rumus: Penderita malaria positif adalah jumlah kasus malaria yang dikonfirmasi positif melalui pemeriksaan mikroskopik sediaan darah malaria maupun tes diagnostik cepat rapid diagnostic test. API dikelompokkan menjadi HCI High Case Incidence dengan angka API 5‰, MCI Moderate Case Incidence dengan angka API 1 - 5‰, dan LCI Low Case Incidence dengan angka API 1‰ Kemenkes, 2009.

Dokumen yang terkait

Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Malaria di Desa Selakambang Kecamatan Kaligondang Kabupaten Purbalingga Tahun 2014

3 39 150

HUBUNGAN BREEDING PLACE DAN PERILAKU MASYARAKAT DENGAN KEBERADAAN JENTIK VEKTOR DBD DI DESA GAGAK SIPAT KECAMATAN NGEMPLAK KABUPATEN BOYOLALI

0 3 7

HUBUNGAN BREEDING PLACE DAN PERILAKU MASYARAKAT DENGAN KEBERADAAN JENTIK VEKTOR DBD DI DESA Hubungan Breeding Place Dan Perilaku Masyarakat Dengan Keberadaan Jentik Vektor DBD Di Desa Gagak Sipat Kecamatan Ngemplak Kabupaten Boyolali.

0 0 16

PENDAHULUAN Hubungan Breeding Place Dan Perilaku Masyarakat Dengan Keberadaan Jentik Vektor DBD Di Desa Gagak Sipat Kecamatan Ngemplak Kabupaten Boyolali.

0 1 6

HUBUNGAN BREEDING PLACE DAN PERILAKU MASYARAKAT DENGAN KEBERADAAN JENTIK VEKTOR DBD DI DESA Hubungan Breeding Place Dan Perilaku Masyarakat Dengan Keberadaan Jentik Vektor DBD Di Desa Gagak Sipat Kecamatan Ngemplak Kabupaten Boyolali.

0 2 15

Peningkatan Kemampuan Pemahaman IPS Tentang Letak Negara-negara di belahan dunia melalui Peta Buta pada siswa kelas VI SD Negeri 2 Lebakwangi Kecamatan Pagedongan Kabupaten Banjarnegara.

0 1 1

HUBUNGAN ANTARA PELAKSANAAN TUGAS JURU MALARIA DESA (JMD) DENGAN PENEMUAN KASUS MALARIA POSITIF TINGKAT DESA DI KABUPATEN BANJARNEGARA -

0 1 77

Gambaran Vektor Malaria di Desa Sigeblog

0 0 6

HUBUNGAN KEBERADAAN PEKERJA MIGRASI KE DAERAH ENDEMIS MALARIA DAN JARAK KE TEMPAT PERKEMBANGBIAKAN VEKTOR DENGAN KEBERADAAN PARASIT MALARIA

0 0 7

KAJIAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PERKAWINAN USIA MUDA DAN DAMPAKNYA TERHADAP KONDISI SOSIAL EKONOMI DI DESA LEBAKWANGI KECAMATAN PAGEDONGAN KABUPATEN BANJARNEGARA

0 2 14