4. Perijinan kepada pihak-pihak terkait.
5. Mempersiapkan peralatan dan instrumen penelitian.
3.8.2. Tahap Pelaksanaan Penelitian
1. Pengambilan titik koordinat untuk menentukan batas dusun sebagai wilayah
penelitian. 2.
Observasi langsung dan digitasi titik penderita malaria menggunakan GPS. 3.
Melaksanakan survei entomologi dan digitasi titik breeding place dan habitat potensial perkembangbiakan nyamuk menggunakan GPS.
3.8.3. Tahap Penyelesaian
1. Download data dari GPS kemudian input ke dalam program SIG kemudian
data spasial dapat diolah menggunakan analisis spasial melalui SIG. 2.
Analisis  univariat  untuk  mengetahui  distribusi  frekuensi  kejadian  malaria berdasarkan jenis kelamin, umur, dan jarak tempat tinggal terhadap breeding
place dengan bantuan peta. Menggambarkan jenis breeding place dan habitat potensial  perkembangbiakan  larva  yang  ditemukan  berdasar  karakteristik
yang diteliti. 3.
Analisis data spasial dan pembahasan.
3.9. ANALISIS DATA
Analisis data dalam penelitian ini meliputi:
3.9.1. Analisis Univariat
Analisis  univariat  untuk  mengetahui  distribusi  frekuensi  kejadian  malaria berdasarkan  jenis  kelamin,  umur,  dan  jarak  tempat  tinggal  terhadap  breeding
place,  frekuensi  penderita  malaria  tiap  wilayah,  dan  karakteristik  breeding  place
meliputi:  suhu,  sinar  matahari,  arus  kedalaman  air,  pH,  keberadaan  tumbuhan, dan  hewan  air.  Data  yang  ditampilkan  dalam  analisis  univariat  berupa  tabel
distribusi maupun grafik.
3.9.2. Analisis Spasial
Analisis spasial dalam penelitian ini meliputi: 1.
Peta dan overlay keberadaan breeding place yang meliputi 3 wilayah dusun di Desa Lebakwangi.
2. Peta dan buffer kejadian malaria di Desa Lebakwangi.
3. Peta  dan  buffer  keberadaan  breeding  place  dan  habitat  potensial
perkembangbiakan  larva.  Buffer  adalah  analisis  spasial  yang  menghasilkan layer  lain  yang  merupakan  area  berjarak  tertentu  dari  unsur  spasial  yang
menjadi masukan yang telah ditentukan. 4.
Analisis  Overlay  yang  diperoleh  berdasarkan  analisis  dari  peta  keberadaan breeding place dan kejadian malaria yang diperoleh juga melalui pendekatan
dengan  proximity  melalui  analisis  point  distance  dan  near  melalui  software Arc GIS.
Analisis  dengan  menggunakan  software  program  Arcmap  GIS.  Data  yang diperoleh  diplotkan  ke  dalam  peta  shape  file,  kemudian  diplotkan  dengan  peta
tematik  per  wilayah  dalam  penelitian.  Gambaran  distribusi  kejadian  malaria  dan keberadaan  breeding  place  dapat  dianalisis  untuk  menentukan  perkiraan  arah
transmisi  penularan  malaria  tiap  wilayah,  sehingga  tingkat  kerawanan  tiap-tiap wilayah dapat diukur.
54
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan di 3 wilayah dusun di wilayah Desa Lebakwangi Kecamatan Pagedongan Kabupaten Banjarnegara yang berlangsung mulai tanggal
15  Mei –  24  Mei  2016.  Penelitian  dilaksanakan  untuk  mengetahui  persebaran
kejadian  malaria  dan  persebaran  breeding  place  dan  habitat  potensial perkembangbiakan nyamuk.
4.1.1. Letak Geografis, Iklim, dan Administrasi Desa Lebakwangi
Desa Lebakwangi merupakan wilayah desa  yang merupakan bagian wilayah administratif Kecamatan Pagedongan, Kabupaten Banjarnegara. Jarak tempuh dari
Desa  Lebakwangi  menuju  ibukota  Kabupaten  Banjarnegara  sejauh  17  km, sedangkan  jarak  tempuh  menuju  ibukota  Kecamatan  Pagedongan  sejauh  5  km.
Desa  Lebakwangi  terletak  di  wilayah  bagian  selatan  Kabupaten  Banjarnegara dengan batas-batas wilayah sebagai berikut:
1. Sebelah utara
: Desa Gentansari, Kecamatan Pagedongan 2.
Sebelah barat : Desa Kebondalem, Kecamatan Bawang
3. Sebelah timur
: Desa Gunungjati, Kecamatan Pagedongan 4.
Sebelah selatan : Desa Duren, Kecamatan Pagedongan
Desa  Lebakwangi  berada  pada  ketinggian  diantara  200-600m  di  atas permukaan  laut  dpl  dengan  rata-rata  suhu  harian  37
o
C  dan  tekstur  tanah mayoritas  berjenis  alluvial  dan  tanah  lain  berupa  pasir  bebatuan  pada  sungai.