Analisis Spasial Keberadaan Breeding Place Terhadap Kejadian Analisis Spasial Keberadaan Breeding Place Terhadap Kejadian

Buffering pada zona 350 m dari titik breeding place menunjukkan nyamuk berasal dari titik breeding place merupakan faktor risiko yang mengakibatkan transmisi malaria karena 91 kasus malaria masuk dalam zona buffer. Hasil analisis menunjukkan habitat potensial yang ditemukan di wilayah desa seluruhnya berada pada jarak 350 m. Zona 350 m breeding place berpotensi terhadap transmisi malaria hingga mencapai wilayah desa lain yakni Desa Gunungjati. Buffering pada zona 1.000 m dari breeding place yang dijumpai di Dusun Gambir menunjukkan seluruh kasus malaria ditemukan pada jarak kurang dari 1.000 m dari breeding place yang menunjukkan bahwa breeding place di Dusun Gambir berpotensi untuk mengakibatkan transmisi malaria karena seluruh penderita malaria berada pada jarak terbang normal vektor malaria.

4.2.3.1.2. Analisis Spasial Keberadaan Breeding Place Terhadap Kejadian

Malaria dan Habitat Potensial Perkembangbiakan Nyamuk di Dusun Sudimara Persebaran breeding place terhadap habitat potensial nyamuk dan kejadian malaria di Dusun Sudimara dapat dilihat pada Gambar 4.5 yang menjelaskan sebaran keberadaan breeding place. Breeding Place yang ditemukan di Dusun Sudimara sebanyak 9 titik. Habitat potensial yang tersebar di Dusun Sudimara dijumpai sebanyak 20 titik. Habitat potensial perkembangbiakan nyamuk yang dijumpai di Dusun Sudimara meliputi kubangan, saluran air, kolam, sungai, rembesan, parit. Breeding place yang dijumpai berupa kubangan, sungai, dan parit. Gambar 4.5.Buffer Zone Keberadaan Breeding Place Terhadap Kejadian Malaria dan Habitat Potensial Nyamuk di Dusun Sudimara Buffering pada zona 350 m menunjukkan nyamuk berasal dari titik breeding place berpotensi mengakibatkan transmisi malaria karena 27 96 kasus malaria masuk dalam zona buffer. Hasil analisis menunjukkan habitat potensial yang ditemukan di wilayah hampir seluruhnya berada pada jarak 350 m, kecuali habitat potensial yang berada dekat dengan perbatasan Limbangan berada pada jarak lebih dari 1.000 m. Pada zona 350 m breeding place berpotensi terhadap transmisi malaria hingga mencapai wilayah dusun dan desa lain yakni Dusun Limbangan, Silegi, Gambir, hingga Desa Duren dan Desa Gunungjati. Buffering pada zona 1.000 m dari breeding place yang dijumpai di Dusun Sudimara menunjukkan bahwa breeding place di Dusun Sudimara berpotensi untuk mengakibatkan transmisi malaria karena seluruh penderita malaria berada pada jarak terbang normal vektor malaria.

4.2.3.1.3. Analisis Spasial Keberadaan Breeding Place Terhadap Kejadian

Malaria dan Habitat Potensial Perkembangbiakan Nyamuk di Dusun Limbangan Persebaran breeding place terhadap habitat potensial nyamuk dan kejadian malaria di Dusun Limbangan dapat dilihat pada Gambar 4.6. yang menjelaskan sebaran keberadaan breeding place. Breeding Place yang ditemukan di Dusun Limbangan sebanyak 3 titik berupa kolam permanen. Habitat potensial yang tersebar di Dusun Limbangan dijumpai sebanyak 6 titik. Habitat potensial yang dijumpai di meliputi kolam, sungai, rembesan dan parit. Gambar 4.6.Buffer Zone Keberadaan Breeding Place Terhadap Kejadian Malaria dan HabitatPotensial Nyamuk di Dusun Limbangan Buffering pada zona 350 m menunjukkan nyamuk berasal dari titik breeding place berpotensi mengakibatkan transmisi malaria, karena 1 dari 2 kasus malaria masuk dalam zona buffer. Hasil analisis menunjukkan habitat potensial yang ditemukan di wilayah desa seluruhnya berada pada jarak 350 m. Pada zona 350m breeding place berpotensi terhadap transmisi malaria hingga mencapai wilayah kecamatan lain, yakni Kecamatan Bawang. Buffering pada zona 1.000 m dari breeding place yang dijumpai di Dusun Limbangan menunjukkan bahwa breeding place di Dusun Limbangan berpotensi untuk mengakibatkan transmisi malaria karena penderita malaria di wilayah dusun di Desa Lebakwangi berada pada jarak terbang normal vektor malaria dari breeding place yang ditemukan di Dusun Limbangan.

4.2.3.1.4. Overlay Keberadaan Breeding Place Terhadap Kejadian Malaria

Dokumen yang terkait

Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Malaria di Desa Selakambang Kecamatan Kaligondang Kabupaten Purbalingga Tahun 2014

3 39 150

HUBUNGAN BREEDING PLACE DAN PERILAKU MASYARAKAT DENGAN KEBERADAAN JENTIK VEKTOR DBD DI DESA GAGAK SIPAT KECAMATAN NGEMPLAK KABUPATEN BOYOLALI

0 3 7

HUBUNGAN BREEDING PLACE DAN PERILAKU MASYARAKAT DENGAN KEBERADAAN JENTIK VEKTOR DBD DI DESA Hubungan Breeding Place Dan Perilaku Masyarakat Dengan Keberadaan Jentik Vektor DBD Di Desa Gagak Sipat Kecamatan Ngemplak Kabupaten Boyolali.

0 0 16

PENDAHULUAN Hubungan Breeding Place Dan Perilaku Masyarakat Dengan Keberadaan Jentik Vektor DBD Di Desa Gagak Sipat Kecamatan Ngemplak Kabupaten Boyolali.

0 1 6

HUBUNGAN BREEDING PLACE DAN PERILAKU MASYARAKAT DENGAN KEBERADAAN JENTIK VEKTOR DBD DI DESA Hubungan Breeding Place Dan Perilaku Masyarakat Dengan Keberadaan Jentik Vektor DBD Di Desa Gagak Sipat Kecamatan Ngemplak Kabupaten Boyolali.

0 2 15

Peningkatan Kemampuan Pemahaman IPS Tentang Letak Negara-negara di belahan dunia melalui Peta Buta pada siswa kelas VI SD Negeri 2 Lebakwangi Kecamatan Pagedongan Kabupaten Banjarnegara.

0 1 1

HUBUNGAN ANTARA PELAKSANAAN TUGAS JURU MALARIA DESA (JMD) DENGAN PENEMUAN KASUS MALARIA POSITIF TINGKAT DESA DI KABUPATEN BANJARNEGARA -

0 1 77

Gambaran Vektor Malaria di Desa Sigeblog

0 0 6

HUBUNGAN KEBERADAAN PEKERJA MIGRASI KE DAERAH ENDEMIS MALARIA DAN JARAK KE TEMPAT PERKEMBANGBIAKAN VEKTOR DENGAN KEBERADAAN PARASIT MALARIA

0 0 7

KAJIAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PERKAWINAN USIA MUDA DAN DAMPAKNYA TERHADAP KONDISI SOSIAL EKONOMI DI DESA LEBAKWANGI KECAMATAN PAGEDONGAN KABUPATEN BANJARNEGARA

0 2 14