noda-noda  pucat,  pada  sambungan  tibia-tarsus  kaki  belakang  ada  gelang  pucat yang lebar. Tarsus ke-5 kaki belakang putih. Femus dan tibia tidak berbercak dan
berbintik.
2.1.3.3.11. Anopheles kochi
Larva  An.  kochi  biasa  ditemukan  bervariasi  pada  tempat  perindukan  di  air yang berlumpur seperti bekas jejak kaki, pematang sawah sehabis panen. Stadium
dewasa  An.  kochi  banyak  dijumpai  beristirahat  terutama  di  luar  rumah  di  antara vegetasi  dekat  tanah  dan  kadang-kadang  ditemukan  di  dalam  ruangan.  Nyamuk
An.  kochi  memiliki  ciri-ciri  pada  costa  dan  urat  1  ada  4  atau  lebih  noda-noda pucat,  pada  sambungan  tibia-tarsus  kaki  belakang  tidak  ada  gelang  pucat  yang
lebar. Tarsus ke-5  kaki belakang sebagian atau seluruhnya gelap. Femur dan tibia berbercak bintik-bintik pucat. Sekurang-kurangnya ada 4 gelang pucat pada palpi.
Sternit  II  sampai  VII  dari  abdomen  terdapat  sikat-sikat  yang  terdiri  dari  sisik gelap, gelang-gelang pucat pada tarsi kaki belakang lebar.
2.1.3.3.12. Anopheles vagus
Larva  An.  vagus  biasanya  dijumpai  di  lumpur  terbuka,  lebih  sering  di  air dangkal,  yang  kadang-kadang  bisa  juga  dijumpai  pada  air  yang  dalam.  Nyamuk
dewasa  beristirahat  di  dalam  ruangan  sepanjang  hari,  jarang  menggigit  manusia, kebanyakan  menggigit  ternak  dan  bukan  berperan  sebagai  human  disease.  Ciri-
ciri  yang  dimiliki  nyamuk  An.  vagus  memiliki  costa  dan  urat  1  ada  4  atau  lebih noda-noda  pucat.  Sambungan  tibia-tarsus  kaki  belakang  nyamuk  tidak  memiliki
gelang  pucat  yang  lebar.  Tarsus  ke-5  kaki  belakang  sebagian  atau  seluruhnya gelap.  Femur  dan  tibia  tidak  berbercak.  Tarsi  kaki  depan  dengan  gelang  lebar.
Gelang pucat di ujung palpi panjangnya sekurang-kurangnya 3 kali panjang gelap di  bawahnya,  probosis  mempunyai  bagian  yang  pucat  pada  bagian  ujung
Susanna, 2010. An. vagus bersifat tidak susceptible tidak rentan terhadap parasit dan belum
pernah  dilaporkan  bahwa  An.  vagus  sebagai  vektor  malaria,  namun  hanya menyebabkan gangguan pada manusia. Pada penelitian Sugiarto 2016, An. vagus
mempunyai peranan yang cukup besar pada ekosistem habitat perkembangbiakan di Desa Sungai karena memiliki proporsi dan frekuensi yang cukup besar.
2.1.3.4. Perilaku Vektor