2.1.4.3.3. Overlay
Overlay berfungsi menghasilkan layer data spasial baru yang merupakan hasil kombinasi dari minimal dua layer yang menjadi masukan, dilakukan dengan
menggabungkan dua peta atau lebih dalam satu wilayah yang sama, sehingga menghasilkan suatu peta sintesis.
2.1.4.3.4. Buffering
Buffering menggunakan tools analisis bernama Buffer. Fungsi analisis Buffer akan menghasilkan layer spasial baru yang berbentuk poligon dengan jarak
tertentu dari unsur-unsur spasial yang menjadi masukan. Analisis ini digunakan untuk menentukan kawasan penyangga dari suatu wilayah, gariskoridor.
2.1.4.3.5. Find Distance
Unit analisis Find Distance berkenaan dengan hubungan atau kedekatan suatu unsur spasial dengan unsur-unsur spasial lain. Fungsi analisis ini akan
menerima masukan sebuah layer vektor yang berisi unsur-unsur spasial tipe titik, garis atau poligon untuk menghasilkan sebuah layer raster yang memiliki piksel-
piksel berisi nilai-nilai jarak dari semua unsur spasial yang terdapat di dalam layer masukan.
2.1.4.3.6. Clustering
Analisis Cluster merupakan proses klasifikasi yang digunakan untuk mengelompokkan piksel-piksel citra berdasarkan aspek-aspek statistik semata.
2.1.4.3.7. Interpolasi
Prosedur analisis untuk menduga nilai yang tidak diketahui dengan menggunakan nilai-nilai yang diketahui yang terletak di sekitar. Titik
– titik di sekitar nilai yang dianalisis tersusun secara teratur maupun tidak teratur.
2.2. KERANGKA TEORI
Gambar 2.1. Kerangka Teori Penelitian
Teori Segitiga Epidemiologi Arsin A. 2012 dengan modifikasi
Pustaka : Arsin, A., 2012
1
; Kandun I. ed, 2000
2
; Depkes , 2003
3
; Harijanto, 2000
4
; Santjaka ,2013
5
; Rohani A., dkk. 2009
6
; Varun et al. 2013
7
; Harmendo, 2008
8
; Depkes, 2001
9
; Hadi, dkk. 2009
10
; Woyessa, et al. 2013
11
; Stoler, et al. 2013
12
; Baba, I., 2007
13
; Hasyim, dkk, 2014
14
; Ekadinata, dkk, 2008
15
; Prahasta, E., 2009
16
; Indarto Faisol, 2012
17
.