Ketinggian Wilayah Iklim Cuaca

2.1.2.3.1. Ketinggian Wilayah

Variasi perilaku makhluk hidup dapat terjadi baik dalam lingkungan tempat tinggal yang sama maupun berbeda. Perilaku nyamuk akan mengalami perubahan jika ada rangsangan dari luar. Rangsangan dari luar seperti perubahan cuaca atau perubahan lingkungan baik yang alamiah maupun karena ulah manusia. Secara umum malaria berkurang pada ketinggian yang semakin bertambah, bila perbedaan tempat cukup tinggi, maka perbedaan suhu udara juga cukup banyak dan mempengaruhi faktor-faktor yang lain, termasuk siklus pertumbuhan parasit di dalam nyamuk. Hal ini berkaitan dengan menurunnya suhu rata-rata. Pada ketinggian di atas 2.000 meter jarang ada transmisi malaria Harijanto, 2000. Nyamuk lebih senang memilih tempat yang teduh, lembab, dan aman. Apabila diteliti lebih lanjut tiap spesies ternyata mempunyai perilaku yang berbeda-beda. Perilaku nyamuk berdasarkan dataran rendah hanya hinggap di tempat - tempat rendah seperti tanah dan ada pula spesies yang hinggap di persawahan, pinggiran sungai, rawa-rawa, kolam kangkung, parit, dan lain-lain. Perilaku nyamuk berdasarkan tempat sangat bervariasi seperti pada nyamuk Anopheles betina mempunyai kemampuan memilih tempat perindukan atau tempat untuk berkembang biak sesuai dengan kesenangan dan kebutuhan. Spesies nyamuk ada yang suka hidup di tempat-tempat yang terkena sinar matahari langsung maupun hidup di tempat-tempat yang teduh. Perilaku nyamuk berdasarkan dataran tinggi terdapat pada rumput-rumput, hutan, dan juga tanaman-tanaman yang hidup di tebing yang curam Arsin, 2012.

2.1.2.3.2. Iklim Cuaca

Faktor-faktor curah hujan, temperatur, kelembaban, dan cahaya matahari adalah bagian dari lingkungan. Masing-masing faktor mempunyai dampak yang berarti pada epidemiologi penyakit malaria Arsin, 2012. Hujan menyebabkan naiknya kelembaban nisbi udara, menambah jumlah tempat perkembangbiakan breeding places dan berpengaruh terhadap terjadinya epidemi malaria. Hujan yang diselingi panas akan memperbesar kemungkinan berkembangbiak nyamuk Anopheles. Besar kecilnya pengaruh tergantung pada jenis dan derasnya hujan, jenis vektor dan jenis tempat perindukan Harijanto, 2000.

2.1.2.3.3. Lingkungan Manusia

Dokumen yang terkait

Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Malaria di Desa Selakambang Kecamatan Kaligondang Kabupaten Purbalingga Tahun 2014

3 39 150

HUBUNGAN BREEDING PLACE DAN PERILAKU MASYARAKAT DENGAN KEBERADAAN JENTIK VEKTOR DBD DI DESA GAGAK SIPAT KECAMATAN NGEMPLAK KABUPATEN BOYOLALI

0 3 7

HUBUNGAN BREEDING PLACE DAN PERILAKU MASYARAKAT DENGAN KEBERADAAN JENTIK VEKTOR DBD DI DESA Hubungan Breeding Place Dan Perilaku Masyarakat Dengan Keberadaan Jentik Vektor DBD Di Desa Gagak Sipat Kecamatan Ngemplak Kabupaten Boyolali.

0 0 16

PENDAHULUAN Hubungan Breeding Place Dan Perilaku Masyarakat Dengan Keberadaan Jentik Vektor DBD Di Desa Gagak Sipat Kecamatan Ngemplak Kabupaten Boyolali.

0 1 6

HUBUNGAN BREEDING PLACE DAN PERILAKU MASYARAKAT DENGAN KEBERADAAN JENTIK VEKTOR DBD DI DESA Hubungan Breeding Place Dan Perilaku Masyarakat Dengan Keberadaan Jentik Vektor DBD Di Desa Gagak Sipat Kecamatan Ngemplak Kabupaten Boyolali.

0 2 15

Peningkatan Kemampuan Pemahaman IPS Tentang Letak Negara-negara di belahan dunia melalui Peta Buta pada siswa kelas VI SD Negeri 2 Lebakwangi Kecamatan Pagedongan Kabupaten Banjarnegara.

0 1 1

HUBUNGAN ANTARA PELAKSANAAN TUGAS JURU MALARIA DESA (JMD) DENGAN PENEMUAN KASUS MALARIA POSITIF TINGKAT DESA DI KABUPATEN BANJARNEGARA -

0 1 77

Gambaran Vektor Malaria di Desa Sigeblog

0 0 6

HUBUNGAN KEBERADAAN PEKERJA MIGRASI KE DAERAH ENDEMIS MALARIA DAN JARAK KE TEMPAT PERKEMBANGBIAKAN VEKTOR DENGAN KEBERADAAN PARASIT MALARIA

0 0 7

KAJIAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PERKAWINAN USIA MUDA DAN DAMPAKNYA TERHADAP KONDISI SOSIAL EKONOMI DI DESA LEBAKWANGI KECAMATAN PAGEDONGAN KABUPATEN BANJARNEGARA

0 2 14