maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Sedangkan jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti arah garis
diagonal, maka regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
13
Selanjutnya dilakukan uji one sample Kolmogrov – Smirnov test yang
digunakan untuk mengetahui distribusi data, uji one sample Kolmogrov
– Smirnov test ini biasanya digunakan untuk menguji normalitas data berskala interval atau rasio.
b. Uji Multikolonieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan
adanya korelasi
antar variabel
independen. Uji
multikolonieritas dilihat dari nilai tolerance dan Variance Inflantion Factor VIF. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan terdapat problem
multikolonieritas multikom. Model regresi yang baik seharusnya tidak
terjadi korelasi
diantara variabel
independen. Uji
multikolonieritas dilihat dari nilai tolerance dan Variance Inflantion Factor VIF serta besaran korelasi antar variabel independen.
14
Suatu model regresi dapat dikatakan bebas multiko jika mempunyai nilai VIF
disekitar angka 1 dan mempunyai angka tolerance, sedangkan dilihat dengan besaran korelasi antar variabel independen, maka suatu model
regresi dapat dikatakan bebas multiko jika koefisien korelasi antar
13
Nur Indriantoro dan Bambang Supomo, Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi dan Manajemen Yogyakarta,2004, h. 212-214
14
Imam Ghozali, Aplikasi Multivariate Program SPSS, h. 95
variabel independen haruslah lemah dibawah 0,5. Jika korelasinya kuat, maka terjadi problem multiko.
15
4. Analisis Regresi Linier Sederhana
Untuk teknik analisa data ini, penulis menggunakan survei langsung kelapangan melalui penyebaran kuesioner. Setelah dihitung dan data
kuesioner didapatkan maka harus dihitung validitasnya. Dimana arti validitas itu sendiri adalah instrumen tersebut dapat digunakan untuk
mengukur apa yang seharusnya diukur. Untuk mengetahui pengaruh kompetensi pustakawan dalam meningkatkan informasi yang efektif bagi
pemustaka dengan menggunakan Regresi Linier. Hal ini Penulis ambil karena Regresi Linier ialah bentuk hubungan di
mana variabel bebas X maupun variabel tergantung Y sebagai faktor yang berpangkat satu.
Analisis regresi linier sederhana adalah hubungan secara linear antara satu variabel independen X dengan variabel dependen Y. Analisis ini untuk
mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen apakah positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari
variabel dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan.. Data yang digunakan biasanya berskala interval atau
rasio. Rumus regresi linear sederhana sebagai berikut:
15
Santoso Singgih, Statistik Parametrik Konsep dan Aplikasi dengan SPSS Jakarta: PT. Alex Media Komputindo, 2010, h. 213
Y’ = a + bX
Keterangan: Y’ = Variabel dependen nilai yang diprediksikan
X = Variabel independen a = Konstanta nilai Y’ apabila X = 0
b = Koefisien regresi nilai peningkatan ataupun penurunan Nilai-nilai a dan b dapat dihitung dengan menggunakan Rumus di bawah
ini : a = Σy Σx² - Σx Σxy
nΣx² – Σx² b = nΣxy – Σx Σy
nΣx² – Σx² Berikut ini adalah langkah-langkah dalam melakukan Analisis Regresi
Linear Sederhana: a.
Tentukan Tujuan dari melakukan Analisis Regresi Linear Sederhana b.
Identifikasikan Variabel Faktor Penyebab Predictor dan Variabel Akibat Response
c. Lakukan Pengumpulan Data
d. Hitung X², Y², XY dan total dari masing-masingnya
e. Hitung a dan b berdasarkan rumus diatas.
f. Buatkan Model Persamaan Regresi Linear Sederhana.
g. Lakukan Prediksi atau Peramalan terhadap Variabel Faktor Penyebab
atau Variabel Akibat. Terkait dengan penggunaan alat uji regresi linier sederhana terdapat
beberapa analisis yang digunakan, antara lain:
a. Koefisien Determinasi
Koefisien Determinasi R ₂ pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara 0 dan 1. Nilai R2 yang kecil berarti
kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-
variabel independent memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.
16
b. Uji Signifikan Simultan Uji Statistik F
Uji Statisitk F menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara
bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat. Uji F digunakan untuk rnengetahui pengaruh semua variabel independen yang
dimasukkan dalam model regresi secara bersama-sama terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikan 0,05.14 Dasar
pengambil keputusan adalah sebagai berikut: 1
Jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05, maka H₀ diterima atau Ha ditolak, ini berarti menyatakan bahwa semua variabel
independen atau bebas tidak mempunyai pengaruh secara bersama- sama terhadap variabel dependen atau terikat.
2 Jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05, maka H₀ ditolak atau Ha
diterima, ini berani menyatakan bahwa semua variabel independen
16
Imam Ghozali, Aplikasi Multivariate Program SPSS, h. 83
atau bebas mempunyai pengaruh secara bersamasama terhadap variabel dependen atau terikat.
c. Uji Signifikansi Parsial Uji Statistik t
Uji statisitik t menunjukkan seberapa jauh pengaruh suatu variabel penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi
variabel dependen dan digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh masing-masing variabel independen secara individual
terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikansi 0,05.15 Dasar pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut:
1 Jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05, maka H₀ diterima atau
Ha ditolak, ini berarti menyatakan bahwa variabel independen atau bebas tidak mempunyai pengaruh secara individual terhadap
variabel dependen atau terikat. 2
Jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05, maka H₀ ditolak atau Ha diterima, ini berarti menyatakan bahwa variabel independen
atau bebas mempunyai pengaruh secara individual terhadap variabel dependen atau terikat.
5. Analisis Korelasi
Metode korelasi bertujuan untuk mengetahui dan menemukan ada tidaknya antara variabel yang telah ditetapkan untuk penelitian hingga dapat
mengukur karakteristik pengaruh, serta arti maupun implikasinya dari pengaruh positif + maupun negatif -. Metode yang digunakan untuk
menghitung karakteristik besarnya korelasi adalah metode korelasi multivariat, yaitu metode statistik yang dapat menggambarkan dan
menemukan hubungan antara beberapa variabel. Untuk mentafsirkan angka tersebut digunakan kriteria sebagai berikut
17
: – 0,25
: Korelasi sangat lemah dianggap tidak ada 0,25
– 0,5 : Korelasi cukup kuat 0,5
– 0,75 : korelasi kuat 0,75
– 1 : Korelasi sangat kuat
Untuk pengujian lebih lanjut, maka diajukan hipotesis sebagai berikut: Ho; p = 0: tidak ada hubungan korelasi yang signifikan antara dua
variabel. Ha;
p ≠ 0 : ada hubungan korelasi yang signifikan antara dua variabel. Pengujian berdasarkan signifikan:
Jika probabilitas 0,05 maka Ho diterima Jika probabilitas 0,05 maka Ho ditolak
G. Operasional Variabel Penelitian
Pada bagian ini diuraikan dari masing-masing variabel yang digunakan berikut dengan definisi operasional dan cara pengukurannya.
1. Kompetensi Pustakawan X
kemampuan seseorang untuk melaksanakan suatu pekerjaan atau tugas yang dilandasi atas pengetahuan knowledge, keterampilan skill, dan
sikap attitude di perpustakaan. Dengan adanya kompetensi pustakawan dapat memberi pelayanan kepada seluruh pemustaka yang membutuhkan
informasi tanpa memandang jenis kelamin, ras, agama maupun umur.
17
Jonathan Sarwono Ely Suhayati, Riset Akuntansi Menggunakan SPSS, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2006, h. 174
Variabel ini diukur dengan menggunakan skala 4 poin dari sangat tidak setuju 1, tidak setuju 2, setuju 3, dan sangat setuju 4.
2. Penyediaan Informasi Yang Efektif Bagi Pemustaka Y
Penyediaan informasi yang efektif bagi pemustaka merupakan sesuatu tujuan tertentu yang ingin dicapai seseorang dalam memenuhi kebutuhan
informasinya. Variabel ini diukur dengan menggunakan skala 4 poin dari
sangat tidak setuju 1, tidak setuju 2, setuju 3, dan sangat setuju 4.
H. Hipotesis
Dalam penelitian ini pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji t test untuk melihat sejauhmana pengaruh positifnegatif
variabel independent X= Kompetensi Pustakawan terhadap variabel dependent Y= Penyediaan Informasi Yang Efektif Bagi Pemustaka
Pengujian hipotesis dapat dinyatakan sebagai berikut : H0:ρ=0, berarti variabel independent X tidak berpengaruh terhadap variabel
dependent Y H1:ρ≠0, berarti variabel independent X berpengaruh negatif terhadap
variabel dependent Y Jika:
t hitung t tabel maka h0 diterima, variabel bebas tidak ada pengaruh terhadap variabel terikat
t hitung t tabel maka h1 diterima, variabel bebas ada pengaruh terhadap variabel terikat
I. Jadwal Penelitian
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian Skripsi
No. Jenis Kegiatan
Bulan dan Tahun 2015 1
2 3
4 5
6
1. Penyerahan Proposal Skripsi dan Dosen
Pembimbing √
2. Pelaksanaan Bimbingan Skrispi
√ √ √
3. Pengumpulan Literatur Mengenai Skripsi
√ √
4. Menyebarkan angket atau kuisioner kepada
responden √ √
5. Analisis Data dan Pengolahan Data
√ 6.
Penyerahan Laporan Skripsi √
7. Sidang Skripsi
√