Hal ini disebabkan karena nilai pH dipengaruhi antara lain oleh kondisi suhu lingkunganair, intensitas cahaya, kandungan bahan organik dalam air, dan juga
oksigen terlarut dalam air.
5.1.3. Kadar NH
3
Bebas Pada Aliran Sungai Deli
Hasil penelitian kadar NH
3
bebas menunjukkan bahwa terdapat peningkatan nilai kadar sebesar 1,361 mgL pada titik pembuangan limbah RS dibanding kadar
air sebelum RS, dan terus meningkat lagi sebanyak 0,955 mgL setelah air 100 m dari RS Peningkatan kadar dari ketiga titik pengambilan air sungai menunjukkan
bahwa kualitas air mengalami penurunan kadar. Dari hasil penelitian pada kadar NH
3
di atas menunjukkan terdapat perubahan nilai yang cukup bermakna dalam mempengaruhi kualitas air. Menurut peneliti
kondisi perubahan kuaitas air ini akan memberikan dampak pada kondisi alam disekitarnya trmasuk setiap makhluk hidup yang berkontak langsung dengan air ini.
Perubahan kadar NH
3
ini juga akan memberikan dampak bagi masyarakat disekitar sungai yang menggunakannya.
Diketahui bahwa NH
3
bebas yang melewatui ambang batas dalam air akan merubah senyawa nitrogen yang terdapat dalam air. Senyawa nitrogen dalam bentuk
protein, amoniak, nitrit dan nitrat akan mengalami penguraian dengan bantuan aktivitas bakteria menjadi amoniak. Berdasarkan hal tersebut diatas dapat
disimpulkan bahwa kondisi air yang sudah dicemari NH
3
akan memberi kepekatan dan merubah konsentrasi air.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Arifin 2008 amonia memiliki dua bentuk yaitu tak terionisasi HN
3
dan terionisasi NH
4
. Konsentrasi NH
3
dalam larutan meningkat sejalan dengan meningkatnya pH dan menurunya kandungan oksigen. Apabila dalam
jaringan pH menurun sehingga banyak ion H
+
maka NH
3
dari luar jaringan tertarik masuk ke dalam jaringan dan membentu HN
4 +
. Kondisi ini akan dapat mempengaruhi kondisi biota yang ada di dalam air tersebut.
5.1.4. Kadar Fosfat Pada Aliran Sungai Pada Aliran Sungai Deli
Hasil penelitian pada kadar Phosfat menunjukkan bahwa terdapat peningkatan nilai kadar sebesar 0,950 mgL pada titik buangan limbah RS dan mengalami
penurunan setelah 100 m dari RS sebanyak 0,417 Peningkatan kadar dari ke tiga titik pengambilan air menunjukkan bahwa kualitas air mengalami penurunan kadar.
Hasil penelitian di atas menunjukkan bahwa terdapat perubahan kadar air dengan meningkatnya kadar fosfat dalam air. Menurut peneliti peningkatan kadar
fosfat dalam air diakibatkan dari hasil buangan limbah rumah sakit dalam bentuk buangan limbah dapur dan loundry seperti detergen dan alat pembersih rumah tangga.
Fosfat dalam air sebenarnya merupakan otofosfat, polifosfat dan organik fosfat. Oleh karena itu kadar fosfat dalam nilai tertentu dibutuhkan untuk pertumbuhan organisme
dan faktor yang menentukan produktivitas suatu perairan. Namun jika kadar fosfat ini di atas ambang batas maka pertumbuhan tanaman dalam air akan terganggu. Jika
demikian maka dapat disimpulkan bahwa jika tanaman dala air tidak dapat tumbuh baik di dalam air maka kondisi atau kualitas air akn tergnggu dan akan menimbukkan
dampak turunan pada keadaan lainnya.
Universitas Sumatera Utara
Penelitian Hamid 2006 menunjukkan hasil bahwa limbah domestik yang mencemari sungai sebagai akibat dari aktifitas masyarakat yang menggunakan sungai
sebagai tempat MCK memberi pengaruh terhadap penurunan kualitas air. Penelitian ini juga menyebutkan bahwa kadar yang mengalami perubahan terbesar adalah nilai
fosfat. SNI 2008 menjelaskan bahwa sumber utama fosfat inorganik adalah hasil
dari buangan detergen, alat pembersih rumah tangga atau industri, sedangkan fosfat organik berasal dari makanan dan buangan rumah tanggarumah sakit. Berdasarkan
kondisi ini dapat digambarkan bahwa konsentrasi phosfat yang mengurangi kualitas aiir dapat memberi pengaruh terhadap beberapa benda yang terkontaminasi dalam air
yang tercemar tersebut.
5.2. Hubungan Karakteristik Masyarakat Pengguna Air Sungai Deli yang