5.1. Kualitas Air Sungai Deli
Kualitas air sungai dalam penelitian ini menjelaskan kadar komponen air berdasarkan parameter yang dipersyaratkan yaitu: BOD, COD, TSS, NH
3
Bebas, dan Phosfat. Berikut deskripsi kadar kualitas air limbah
5.1.1. Kadar BOD dan COD Pada Aliran Sungai Deli
Hasil penelitian dari kadar BOD di 3 tiga titik lokasi menunjukkan bahwa terdapat peningkatan nilai kadar sebesar 2,9268 mgL di titik pembuangan limbah RS
dibandingkan dengan sampel air sebelum buangan limbah rumah sakit. Kadar BOD dan COD mengalami penurunan kadar setelah 100 m dari titik buangan air limbah.
Peningkatan kadar dari air sebelum RS ke air sungai pada titik buangan air limbah menunjukkan bahwa kualitas air mengalami penurunan.
Hasil penelitian pada kadar COD menunjukkan bahwa terdapat peningkatan nilai kadar sebanyak 2,9268 mgL di air pada titik pembuangan limbah Rumah Sakit
namun menunjukkan penurunan kadar setelah 100 m Rumah Sakit. Melihat hasil penelitian di atas diketahui bahwa kejadian gangguan kulit
dapat disebabkan oleh kualitas air yang rendah pada air sungai. Menurut yuni 2005 kekurangan O2 terlarut akan dapat merusak kehidupan makhluk hidup dalam air.
Walaupun beberapa bakteria maupun beberap binatang dapat hidup tanpa O2 anaerobik sama sekali tetapi mereka memerlukan penyediaan O2.
61
5.1.2. Kadar TSS Pada Aliran Sungai Deli
Universitas Sumatera Utara
Hasil penelitian tentang kadar TSS menunjukkan bahwa terdapat peningkatan nilai kadar sebesar 2 mgL di titik pembuangan air limbah RS dan mengalami
penurunan kembali setelah air berada 100 m dari RS.
Hasil penelitian di atas menunjukkan bahwa terdapat perubahan kualitas air sebagai akibat dari meningkatnya kadar TSS dalam air. Peningkatan kadar TSS ini
menurut peneliti diakibatkan oleh limbah yang berhubungan dengan kegiatan domestik. Dari beberapa sumber yang diperoleh peneliti bahwa limbah ini juga
berasal dari limbah rumah tangga dari rumah sakit yang terdapat di lokasi aliran sungai Deli ini. Peningkatan kadar TSS ini nyata dilihat dengan kasat mata.
Kekeruhan air dengan adanya perubahan kejernihan air menunjukkan kondisi air yang sudah tercemar.
Menurut Arifin 2008 bahwa kepekatan air akibat tingginya TSS dalam air mempengaruhi nilai O2 yang ada di dalam air sehingga hal ini berpengaruh terhadap
biota yang ada di dalamnnya. Makhluk hidup yang tinggal di dalam air tersebut akan mengeluarkan zat-zat sebagai akibat dari proses tubuh yang mengisolir kurangnya
kadar O2 tersebut. Zat-zat yang dikeluarkan dapat bersifat toksik dan berpengaruh terhadap setiap makhluk hidup yang menggunakannya. Menurut peniliti zat toksik
ini sendiri dapat menimbulkan berbagai penyakit dan salah satunya adalah penyakit kulit.
Menurut David 2009 yang melakukan penelitian pengaruh kepekatan TSS
terhadap ketahanan tubuh ikan lele ukuran benih yang diinfeksi dan pengaruhnya terhadap peningkatan penyakit bakterial. Peningkatan TSS dapat menurunkan pH .
Universitas Sumatera Utara
Hal ini disebabkan karena nilai pH dipengaruhi antara lain oleh kondisi suhu lingkunganair, intensitas cahaya, kandungan bahan organik dalam air, dan juga
oksigen terlarut dalam air.
5.1.3. Kadar NH