Latar Belakang Berdirinya Rumah Pemberdayaan Masyarakat

pendekatan pemberdayaan sebagai suatu syarat menuju pemberdayaan masyarakat miskin hingga mencapai kehidupan yang layak dan mandiri. Rumah Pemberdayaan Masyarakat merupakan mitra terdepan dan amanah dalam hal pemberdayaan dan pendampingan khususnya pendampingan pada keluarga miskin. Lembaga ini pertama kali berdiri dengan nama Baitul mal Hijrah yang merupakan divisi sosial KJKS HIJRAH cabang Ciputat, tepatnya pada pertengahan 2010, saat itu kegiatan yang baru dijalankan adalah santunan untuk guru, pembagian sembako bagi masyarakat dan bantuan untuk pedagang Kaki”5 yang tersangkut hutang rentenir. Namun pada pertengahan 2011 fokus kegiatan kami hanya pada pendampingan dan pembinaan saja , dan kegiatan kami mulai dengan menggunakan nama baru yaitu Rumah Pemberdayaan Hijrah. Kemudian Rumah Pemberdayaan Hijrah baik aspek manajemen dan aspek legal terpisah dari KJKS Hijrah menjadi lembaga otonom yaitu LSM Rumah Pemberdayaan Masyarakat, hal ini disebabakan bahwa membina dan mendampingi kelarga miskin harus diperlukan waktu penuh dan profesional para pengelolanya. 1

B. Visi dan Misi

Rumah Pemberdayaan Masyarakat - Terdepan dan Amanah dalam pendampingan dan pemberdayaan masyarakat miskin. - Memberikan Pendampingan dengan mudah, cepat dan berkualitas. - Mengoptimalkan dana-dana sosial melalui pendampingan warga miskin. 1 Company profil RPM Tujuan RPM yaitu membantu masyarakat miskin dalam menemukan potensi sehingga meningkat statusnya menjadi berdaya dan mandiri, dan agar dapat meningkatkan serta mengembangkan kemampuan dan keterampilan warga miskin, memberikan advokasi kepada masyarakat tentang prosedur mengakses layanan umum gratis baik milik pemerintah maupun swasta, serta sebagai upaya membantu pemerintah dalam program pengetasan kemiskinan masyarakat. 2

C. Proses Perekrutan Masyarakat Rumah Pemberdayaan Masyarakat

Proses perekrutan masyarakat yang akan diberdayakan, Rumah Pemberdayaan Masyarakat melakukan dengan beberapa cara, yaitu melalui masyarakat dengan mulut ke mulut, artinya untuk mengetahui tentang keberadaan lembaga dari seseorang kerabat atau family diantara mereka yang kebetulan memiliki tetangga atau keluarga yang layak untuk diberikan bantuan dan bimbingan atau layak untuk diberdayakan. Memberitahukan lapisan masyarakat melalui RT atau RW dengan maksud mencari data untuk mengetahui keadaan warga dari RT dan RW tersebut. Memfasilitasi masyarakat dengan halaman yang bisa diakses melalui internet dengan Web, dan memberikan formulir pendaftaran bagi masyarakat yang ingin bergabung dengan Rumah Pemberdayaan Masyarakat. Rumah Pemberdayaan Masyarakat sendiri juga melakukan survey langsung terhadap masyarakat dengan mempunyai kriteria kelayakan hidup yaitu setiap keluarga harus mempunyai penghasilan per kepala setidaknya Rp 2 Ahmad Husein, Ketua Rumah Pemberdayaan Masyarakat, Wawancara Pribadi, Tangerang Selatan 12 Oktober 2013 600.000 per bulan, jika dalam satu keluarga terdapat tiga orang, maka penghasilan dari keluarga tersebut dikalikan tiga. Kriteria ini dijadikan pegangan kelayakan hidup bagi masyarakat yang akan direkrut untuk diberdayakan oleh Rumah Pemberdayaan Masyarakat. 3

D. Struktur Pengurus Rumah Pemberdayaan Masyarakat

Pada dasarnya Struktur pengurus Rumah Pemberdayaan Masyarakat tidak terlalu banyak dan berbelit. Mereka mengoptimalkan pengurus yang dibutuhkan dalam menjalankan program. Kepengurusan yang memungkinkan koordinasi yang maksimal untuk kepengurusan sejenis lembaga tersebut. Ini terlihat dari beberapa orang yang duduk di kepengurusan tersebut, karena hanya terdapat ketua atau direktur, sekertaris, bendahara dan koordinator- koordinator program. Selain dari struktur itu terdapat staff dan juga banyak lapisan masyarakat yang membantu kegiatan mereka. Tapi secara sederhana susunan kepengurusan adalah sebagai berikut. Diatas dewan pengurus yang diketuai oleh ketua umum ada dewan pendiri, dewan pembina dan dewan penasehat. Jika dilihat dari struktur yang ada, dewan Pendiri berhak mengangkat dan memberhentikan dewan pengurus, dewan Pembina dan dewan penasehat. Struktur lembaga Rumah Pemberdayaan Masyarakat secara garis besar dibagi dalam empat bagian, yang terdiri dari; - Dewan Pendiri, mereka yang mendirikan pertama kali lembaga ini. Mereka mempunyai kewenangan penuh dalam apapun di lembaga. 3 Dwi, Koodinator Program, Wawancara Pribadi, , Tangerang Selatan 12 Oktober 2013 - Dewan Pembina, mereka yang memberikan pembinaan dan masukan – masukan untuk pelaksanaan program. - Dewan Penasehat, mereka menasehati terhadap kegiatan – kegiatan yang dilakukan oleh lembaga. - Dewan Pengurus, mereka yang melaksanakan program kerja dari kepengurusan lembaga. Ketua Pembina, terdiri dari; 1. Ir. Jusuf Sanggarabudi Dewan Pembina, terdiri dari; 1. Ajat Jatnika, S.E 2. Ali Rahmat, Lc.MA Dewan Penasehat, terdiri dari; 1. Ir. Eko P.Pratomo 2. Ir. Ruhamaben M.Sae Disamping itu juga Rumah Pemberdayaan Masyarakat didukung oleh para relawan atau pendamping yang cepat dalam kerja serta tanggap dalam merespon tuntutan lapangan. Para pendamping yang membantu berjalannya kegiatan di Rumah Pemberdayaan Masyarakat sangat dibutuhkan, sebab jika hanya koordinator saja, tentu akan kekurangan orang dalam turun dilapangan. Selain itu juga untuk memudahkan dalam berkerjasama dan memberi data-data lapangan yang kongkrit. Dan juga tentunya semua kerja lapangan